Bicara tentang wisata Manado, ibu kota Sulawesi Utara ini menawarkan beragam pilihan keindahan alam, mulai dari Taman Nasional Bunaken yang tersohor, Pulau Siladen di mana Anda bisa berinteraksi dengan lumba-lumba, hingga mutiara tersembunyi bernama Pantai Tateli.
Namun tahukah Anda kalau berkat potensi wisata tersebut, sejak 2011 Manado sudah ditargetkan menjadi kota model ekowisata oleh pemerintah kotanya. Ekowisata sendiri lebih dari sekadar berlibur ke tempat-tempat alami, namun juga berarti perjalanan ke destinasi yang kelestarian lingkungannya terjaga dan penduduk di sekitarnya turut berdaya serta sejahtera.
Jika Anda ingin mencari tahu lebih lanjut dan menjajal ekowisata, Manado bisa jadi pilihan tepat. Tak perlu bingung soal lokasi-lokasi yang mau didatangi, berikut adalah rekomendasi kami terkait aktivitas yang patut dicoba dan tempat layak kunjung di Manado.
Lokasi:40 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi
Dengan luas lebih dari 20 hektar, hutan di Kelurahan Tongkeina ini adalah satu-satunya ekowisata mangrove di Manado. Hutan mangrove ini berperan besar karena menjadi pelindung pantai di sekitaran dari ancaman abrasi dan merupakan tempat berkembang ikan-ikan sebelum kembali berenang ke laut. Menyadari hal ini, warga Tongkeina menggandeng pihak-pihak terkait untuk melakukan upaya konservasi. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan penduduk setempat dalam meletarikan kawasan ini. Saat Anda menyusuri hutan, Anda akan diajak untuk menaiki perahu sampan tradisional sambil menerima informasi dari pemandu lokal soal pentingnya sumber daya ini.
Lokasi:39 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi ke Pelabuhan Manado, kemudian lanjut naik speedboat selama 35 menit
Setelah mengeksplorasi hutan mangrove, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Bunaken yang lokasinya berdekatan. Diving atau snorkeling menjadi aktivitas wajib karena setidaknya ada 20 titik penyelaman yang bisa dijelajahi di taman nasional seluas 89 ribu hektar ini. Ditambah lagi, biodiversitas Taman Nasional Bunaken tercatat sebagai yang paling tinggi di dunia. Jadi bersiaplah untuk dibuai oleh warna-warni terumbu karang dan beragam jenis ikan yang lalu-lalang.
Lokasi:43 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi
Dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, Gunung Tumpa cocok untuk ditempuh oleh pendaki pemula. Lokasinya yang strategis membuat Anda bisa melihat pemandangan ke arah daratan dan lautan Manado, baik saat matahari terbit maupun terbenam. Selain itu, berkat keberadaan Bukit Doa, gunung ini juga dijadikan tempat kegiatan wisata religi pada hari-hari tertentu.
Lokasi: 39 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi ke Pelabuhan Manado, kemudian lanjut naik speedboat selama 40 menit
Tahukah Anda bahwa Pulau Siladen, salah satu pulau yang membentuk Taman Nasional Bunaken, memiliki penginapan kelas dunia? Bernama Siladen Resort & Spa, tempat ini memiliki status sebagai dive center terbaik dunia selama dua tahun berturut-turut, tepatnya 2017 dan 2018. Istimewanya lagi, Siladen Resort & Spa selalu berupaya untuk menyediakan lapangan kerja bagi warga lokal — satu dari tiga penduduk pulau bekerja di sini. Selagi Anda di Pulau Siladen, jangan sampai terlewat melihat lumba-lumba yang kerap bermunculan di sini.
Lokasi: 65 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi
Banyak wisatawan belum tahu soal keberadaan mutiara tersembunyi ini. Pantai yang satu ini bisa dibilang kalah pamor bila dibandingkan dengan titik-titik lain yang ada di Kepulauan Bunaken. Padahal Pantai Tateli menjanjikan pasir putih dan air biru jernih yang tepat untuk dijadikan destinasi bersantai, menepi sejenak dari segala rutinitas kota.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsistensi Manado dalam menjaga lingkungan dan menyejahterakan penduduknya, kota ini telah ditetapkan sebagai tuan rumah Archipelagic and Island States (AIS) Forum Startup and Business Summit pada 30 Oktober – 1 November 2019 yang memiliki tema ekowisata bahari. Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari 47 negara ini akan membahas upaya penanggulangan ancaman perubahan iklim agar keberlanjutan dan kesejahteraan penduduk sekitar objek wisata bisa terjaga.
Jika dunia saja mengakui Manado, mungkin sudah waktunya Anda melihat dan mengapresiasi Manado dengan cara Anda sendiri.