The hotel staff is ready, the rooms are cool, it's easy to find food, just walk a little, everything is great.

Kamar bersih, toilet bersih, wifi kenceng, kosan yang bisa disewa harian, ada dapur bisa masak mie/kopi sendiri. Minusnya tidak dapet selimut, dapet handuk 1, pasutri saran bawa handuk sendiri, tidak ada air panas untuk mandi, jalan masuk hanya bisa untuk motor.

Best! Will stay here again later. There's only one thing that's lacking, it's a bit smelly at the entrance, huhu, it's really a shame, maybe in the future you can monitor it more for cleanliness and fragrance. But overall very satisfied staying here🤍.

It's a unique place, really. The front view is typical of Betawi, industrial inside. Very clean too, the water is strong, smooth. You have to find the location using Googlemap because it's in an alley, but it's close to everywhere. Will definitely come back.

The house is awesome. It is located in a small alley but easy to find as per googlemap. The house is cute with Betawinese facade and industrial interior design. Everything is clean and there is even free drinking water and free access to the kitchen. It is really good that price. Definitely will stay again.

Water was bad and dirty. The access to in and out also difficult. Towel amenity, pillow looks old and worn out.

Sesuai harga. Masuk gang, tapi suasananya memang betawi banget. Humble neighbourhood, helpful staff.

According to the photo, the place is clean, the guards are very friendly, close to TIM, the air conditioner is not cold enough.

Saya datang ke Rumah Tani setelah pukul 15:00. Saya kebingungan karena tidak ada orang. Tempatnya lebih mirip kos ketimbang penginapan karena tidak ada front desk. Hanya ada teras depan dengan meja dan kursi. Saya berusaha chat dan menelpon CP yang tersedia tapi tidak ada respon. Akhirnya saya berhasil ketemu staf yang sedang membersihkan kamar di lantai 2. Dia kaget karena merasa tidak mendapatkan kabar kalau ada yang akan menginap. Saya lalu melihatkan receipt dari aplikasi, termasuk mengirimkan ke CP Rumah Tani. Saya juga mengingatkan ke staff kalau saya akan check out besok jam 7 pagi karena kereta saya jam 8. Hal itu untuk jaga jaga mengingat susahnya cari si staff dan ga ada ruang resepsionis. Walaupun si staff memberi kontaknya jika terjadi sesuatu. Kamarnya bersih, AC-nya dingin. Namun ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Terutama kamar mandi. Karena tombol untuk shower atas gak berfungsi sehingga saya harus cari akal agar bisa berfungsi. Kran di wastafel juga tidak terlalu nempel karena ketika saya mau putar kran, krannya ikut berputar. Jadi saya harus menahannya. Lampu kiri di sebelah tempat didur juga ga ada. Di dalam kamar juga masih ada beberapa barang yang tertinggal. Sepertinya barang penghuni sebelumnya yang digunakan sebagai kos. Seperti jepit rambut dan notes (terlampir di foto). Suara tetangga juga kadang terdengar (entah suara sedang bercakap, nyanyi, atau suara barang jatuh). Proses check out pun lumayan buat saya deg degan, karena ga ada orang (padahal saya sudah dua kali mengingatkan staff waktu check out saya). Saya berusaha telpon nomer si staff, tapi ga diangkat. Akhirnya saya menghubungi CP dan syukurlah dibalas. Ternyata harus memencet bel yang ada di teras (letaknya gak terlalu kelihatan dan tulisannya mulai kabur karena hanya tulis tangan saja dikertas). Akhirnya staff keluar. Proses check in dan check out jadi lumayan membuat saya stress. Fasilitas yang saya dapat dengan harga 150ribu adalah kamar single bed, kamar mandi dalam (tidak ada hot-cold water). Mereka juga menyediakan dapur lengkap dengan peralatan memasak, dan tempat fitness mini. Ternyata mereka juga menyediakan air mineral 1 botol tapi baru dikasih ke saya malamnya, setelah saya beli air mineral di Indomaret. Karena kegiatan saya di TIM, jadi saya hanya perlu berjalan kaki selama 5 menitan untuk sampai ke TIM. Sangat dekat. Bagi yang ke Rumah Tani pakai mobil, akan sulit karena rumahnya berada di dalam gang kecil yang hanya cukup dilalui 1 motor.

Ternyata harus masuk gang dulu untuk sampai di penginapan ini dan tempatnya seperti rumah kos. Lumayan dengan harga segini.

Comfortable, nice, cool, clean, calm, just recommended really, anti-dry bag. Unfortunately the password for the password is the last time. When you want to check out, above the closet. The guardian, very friendly, will come back again, when playing on jkt.

WiFi is dead, the narrow alley can only be motorized.

The staff is friendly, the place is clean but WiFi can't be used for WiFi and the hotel is in a narrow alley.

Very pleasant, satisfying service. WiFi is fast. Nice clean comfortable room. The location is very strategic.

I have traveled around the wrong place, he said sharia, so I did not stay overnight, sorry.

Hard to find so that public transportation or online difficulties, because the position in a small alley.

There is wifi but no password. The guardian's words are in the room but just found out after checking out. Please do not hide the password in the back of the cabinet or under the table. Store in an easily visible place.

The condition of the room is clean, nice, like the one in the photo. Toiletris is less toothbrush and toothpaste. on the other hand, the availability of soap and shampoo is abundant. hot water is not available. The air conditioner is fixed at 25 degrees, cannot be cooled again. there are no prayer directions. WiFi is fast, smooth. The position of the Betawi farmhouse is in a community village, making it difficult for us to look for it. It's very narrow, it can only be passed by a motorbike. In addition to all the shortcomings, betawi farmhouse is recommended for backpackers.

The point is comfortable, cool, calm, satisfied.

Nuansanya is cool, the maid is friendly, suitable for backpackers.