Sebelumnya mohon maaf. Saya booking kamar di The Sarining Hotel karena: 1. Dekat dengan rumah orang tua saya. 2. Melihat foto-foto kamar yang bagi saya cukup bagus. 3. Dalam kondisi masih covid, rata-rata harga kamar 60 % dari harga normal, tapi The Sarining Hotel tidak demikian. 4. Penasaran dengan perkembangan pariwisata khususnya kab. Tabanan, saya sangat salut dan kagum ada hotel baru yang jauh dari destinasi wisata, tapi bisa pasang harga waw. 5. Jika ekspektasi saya benar, maka akan rekomendasi kepada semua orang, termasuk orang yang saya belum kenal. Fakta: mungkin perlu diperbaiki atau di sempurnakan beberapa hal antara lain sop receptionis karena: 1. Petunjuk keberadaan hotel yang tidak jelas menyebabkan saya terlewat, dan untuk putar balik harus cari tempat yang agak lebar karena jalannya sempit. 2. Saat saya parkir, satupun tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar hotel, termasuk warung yang berada di depan hotel. 3. Saat diruang receptionis juga tidak ada orang. 4. Berulang kali bell di meja receptionis saya bunyikan tidak ada juga muncul makhluk hidup. 5. Saya berteriak ke bawah tidak juga ada yang nyahut. 6. Dengan tidak sopan juga saya membuka pintu ke arah gang kamar-kamar dan berteriak:” ada orang kah! Ternyata tidak yang menyahut. 7. Saya beberapa saat ternyata tidak juga ada orang. 8. Tadinya saya khawatir saya salah masuk, sehingga saya keluar untuk memastikan apakah gedung ini The Sarining Hotel? Ternyata iya? 9. Karena saya kebelet, saya berusaha lagi membunyikan bell receptionis berulang kali dengan perasaan tak jelas. 10. Akhirnya muncul sosok perempuan yang langsung menyalahkan bahwa kenapa saya tidak pencet bell yang di luar? Nah ini yang menjadi menarik; pertama pintu tidak di kunci sehingga semua orang bisa masuk, kan itu lobby hotel? Kedua, teriakan saya mungkin lebih keras dari bunyi bell, apakah dia akan keluar kalo ada bunyi bell pintu saja? Bagaimana dengan bell receptionis? Selanjutnya tidak perlu di cerita kan lagi karena sangat berkesan sekali, karena ini adalah kampung saya yang punya budaya saling bantu dan saling menghormati. Kesimpulan: ada kebangaan bahwa di kampung saya sudah berkembang pawisata dengan segala sarana pendukungnya, sekaligus mengecewakan. Mohon maaf dan terima kasih.