Publik tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok bernama Joko Anwar. Pria ini adalah seorang screenwriter, sutradara, dan kritikus yang berhasil membentuk citra perfilman Indonesia kembali mengudara. Banyak film Joko Anwar yang mendapatkan respons positif, bahkan memenangkan penghargaan.

Filmnya yang saat ini sedang tayang berjudul Pengabdi Setan 2. Semenjak pemutarannya di bulan Agustus 2022, film bergenre horor ini menuai banyak reaksi positif dari penikmat film. Bahkan saking populernya, muncul berbagai teori dari para fans untuk membedah makna filmnya.

Hype ini tidak berhenti sampai di situ saja, tak sedikit orang akhirnya penasaran karya Joko Anwar yang lainnya. Apakah kamu termasuk salah satunya? Jika iya, berikut 7 ulasan film Joko Anwar yang tak boleh kamu lewatkan.

Baca juga: Deretan Film Action Terbaik yang Rilis Sepanjang Tahun 2022, Ada Brad Pitt!

Sesuai nama filmnya, ini memiliki setting yang berfokus pada seorang tokoh bernama Joni. Ia memiliki tekat untuk bisa mengantarkan roll film tanpa terlambat, demi bisa berkenalan dengan wanita yang memikat hatinya. Berbagai hambatan dihadapi Joni, mulai dari yang remeh hingga serius.

Janji Joni adalah film Joko Anwar pertama yang ia sutradarai sendiri. Bergenre drama komedi romantis yang sukses mengundang gelak tawa penontonnya, ada berbagai kejadian lucu dan kocak terjadi. Hal ini pula yang membuat filmnya terasa ringan dan tidak membosankan.

Janji Joni ini juga yang membuat nama Joko Anwar mulai mencuat dan dikenal oleh publik, karena filmnya ini berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi. Melalui film Janji Joni juga, kemudian muncul berbagai karya besar lainnya.

Alur film Kala mengikuti pengalaman seorang mantan jurnalis bernama Janus. Dia harus menghadapi berbagai tekanan, mulai dari masalah pribadi, pekerjaan, terlibat dalam pengejaran polisi, penyekapan, hingga harus berurusan dengan penyakit tidurnya.

Janus juga harus terus berjuang, melarikan diri dari kejaran berbagai belah pihak. Namun sebenarnya, dia hanya menginginkan satu hal, yaitu ketenangan. Hanya saja, situasilah yang menyebabkan Janus terjebak pada kondisi seperti saat ini. Ia tidak punya pilihan selain bertahan.

Kala merupakan urutan film Joko Anwar yang kedua setelah sebelumnya sukses merilis Janji Joni. Namun berbeda dari filmnya yang pertama, Kala memperkenalkan tema Nior ke Indonesia, yaitu gaya sinematografi ala Hollywood untuk menyorot adegan drama kriminal.

Inovasi tersebut sukses membawa pulang piala Citra pada tahun 2007, dengan kategori sinematografi terbaik. Sedangkan pada ajang kompetisi Festifal Film Indonesia 2007, Kala berhasil masuk dalam 6 nominasi terbaik.

John Evans tiba-tiba terbangun di tengah hutan pada lubang kuburan dan kebingungan. Ia berusaha keras menyadari apa yang terjadi pada dirinya, mengapa ia terlibat dalam pembunuhan dan bagaimana bisa berakhir seperti itu. Namun, semakin ia mencari jawabannya, semakin ia malah kebingungan.

Film Joko Anwar dengan genre horor-thiller ini sukses membuat penontonnya penasaran. Penonton juga diajak menebak-nebak apa yang terjadi pada John Evans selama liburan, yang seharusnya bahagia tersebut. Sinematografinya sukses membuat penonton diaduk-aduk dalam berbagai situasi: takut, tegang, dan terbawa emosi.

Tidak heran, akhirnya Modus Anomali berhasil menyabet penghargaan Bucheon Award pada kategori Asia Teror-Cotta. Berdasarkan teori fans, Modus Anomali ini juga masih satu universe dengan Pengabdi Setan 2, yang tiketnya masih tersedia dan bisa kamu booking lewat Traveloka.

Impian Sari (tokoh utama) sederhana, yaitu bisa melihat berbagai film kesukaannya di rumah sendiri. Namun karena keterbatasannya, ia akhirnya hanya bisa melihat film bajakan yang mempertemukannya dengan Alex. Hobinya ini ternyata juga tak sengaja menyeretnya pada kasus suap yang menegangkan.

Rasanya bukan Joko Anwar jika tidak menghadirkan suasana tegang dalam sebuah film. Itulah yang tergambar pada A Copy of My Mind, yang meskipun filmnya berupa drama, tetapi ada saja adegan menegangkan di dalamnya. Hal inilah yang membuat penonton terpukau dengan karya-karyanya.

A Copy of My Mind juga menjadi salah satu film Joko Anwar terbaik, karena pada tahun 2015 berhasil menyabet 3 piala Citra pada ajang kompetisi Festifal Film Indonesia. Judul ini juga ikut serta dalam kompetisi internasional, seperti Venice Film Festival pada tahun 2015.

Film pertama bercerita tentang sebuah keluarga yang sedang menghadapi masalah finansial dan harus menghadapi kenyataan bahwa sang ibu telah meninggal. Namun, keluarga tersebut malah mengalami kejadian supranatural berupa teror hantu yang bahkan sampai merenggut nyawa banyak orang.

Secara perlahan, terkuaklah misteri mengapa mereka harus berhadapan dengan makhluk supranatural, yaitu karena ibunya menjadi pengabdi setan. Pengetahuan itu ternyata belum cukup, sebab meskipun mereka berpindah rumah (di film keduanya), teror tetap berlanjut.

Pengabdi Setan 2 ini adalah sebuah film remake dari judul yang sama. Meskipun remake, ternyata Joko Anwar mampu menghadirkan suasana horor baru dan sukses menjadikannya sebagai film terlaris. Bahkan Pengabdi Setan sukses membuat kritikus terpesona.

Meskipun seru dan terkesan sangat nyata, Joko Anwar telah memastikan bahwa Pengabdi Setan tidak diangkat dari kisah nyata dan merupakan film fiksi.

Perempuan Tanah Jahanam adalah film Joko Anwar yang tayang pada 17 Oktober 2019. dan meraup untung sebesar US$13 juta atau setara dengan Rp71,8 miliar.

Film ini mengishkan tentang Maya dan Dini, sepasang sahabat tidak sengaja mengalami kejadian percobaan pembunuhan ketika sedang bekerja. Kejadian tersebut membuat mereka memutuskan berhenti dan mencari alternatif pekerjaan lain, seperti berdagang.

Namun ternyata hal itu tidaklah mudah, membuat Maya dan Dini terpaksa mencari alternatif cara lain untuk mendapatkan uang. Maya berusaha kembali ke desa kelahirannya, berhadap bisa menemukan barang untuk dijualnya. Namun ternyata bukan kesenangan yang mereka temukan, tetapi malapetaka.

Perempuan Tanah Jahanam berusaha memotret kondisi kultur dan sosial ekonomi yang melekat pada masyarakat. Kebiasaan untuk kembali pada hal-hal mistis tergambar jelas pada Perempuan Tanah Jahanam. Inilah yang membuat daya tarik sekaligus sisi horor film ini.

Joko Anwar selaku sutradara tidak sembarangan dalam mengerjakannya. Bahkan dalam pemilihan latar tempatnya, sang sutradara memerlukan waktu sekitar 3 bulan. Ia harus memastikan bahwa latarnya cocok untuk sinematografinya yang khas, agar mampu menyuguhkan sensasi seram nantinya.

Baca juga: 10 Rekomendasi Film Romantis Indonesia Terbaru, Wajib Kamu Tonton

Cerita Gundala dimulai dengan menunjukkan adegan perseteruan antara pabrik dengan pihak keamanan, yang menewaskan ayah Sancaka (Gundala). Sancaka kecil tak lama kemudian juga harus kehilangan ibunya yang entah pergi ke mana.

Sancaka akhirnya harus bertahan hidup di jalanan, belajar bela diri, dan berurusan dengan preman. Hingga ketika kekuatannya bangkit, ia akhirnya berani melawan para penindas yang berbuat sewenang-wenang. Ia akhirnya juga mengambil tindakan terhadap teror Pengkor kepada masyarakat.

Gundala menjadi awal bagi Joko Anwar untuk berkreasi membangun universe asli Indonesia yang mampu bersaing dengan superhero dari luar negeri. Antusiasme masyarakat juga mendorong dunia perfilman untuk terus berkembang dan mencoba tema baru ini.

Apakah akan ada Gundala 2? Sampai saat ini film Gundala 2 belum dikonfirmasi, namun tidak menutup kemungkinan akan ada Gundala 2 yang masih akan diperankan oleh Abimana.

Setelah merilis Pengabdi Setan 2 di tahun 2022 ini, Joko Anwar mengatakan bahwa akan ada banyak kejutan lagi pada masa mendatang. Buat kamu yang nggak mau ketinggalan film karya Joko Anwar, jangan lupa untuk download Traveloka ya. Karena sekarang, kamu bisa pesan tiket bioskop dari Traveloka lho!