Musim semi di Jepang selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu, bukan hanya karena mekarnya bunga sakura yang indah, tetapi juga karena adanya perayaan yang memiliki makna mendalam, yaitu Shunbun no Hi. Hari ini merupakan bagian dari libur nasional Jepang yang menandai ekuinoks musim semi, saat panjang siang dan malam hampir sama. Lebih dari sekadar perubahan musim, Shunbun no Hi juga mencerminkan filosofi keseimbangan dalam kehidupan dan menjadi waktu refleksi bagi masyarakat Jepang.
Bagi wisatawan, Shunbun no Hi adalah momen yang tepat untuk melihat sisi budaya Jepang yang lebih dalam. Tidak ada festival meriah seperti perayaan tahun baru atau festival musim panas, tetapi ada berbagai tradisi yang tetap dijalankan dengan penuh makna. Jika kamu berencana berkunjung ke Jepang saat Shunbun no Hi, memahami kebiasaan dan makna di baliknya akan membuat pengalamanmu semakin kaya dan berkesan.
Shunbun no Hi (春分の日) adalah hari libur nasional Jepang yang jatuh setiap tahun pada tanggal 20 atau 21 Maret, tergantung pada perhitungan astronomis. Hari ini menandai titik ekuinoks vernal, yaitu saat di mana panjang siang dan malam hampir sama di seluruh belahan bumi. Fenomena ini menjadi simbol keseimbangan dan keharmonisan alam, yang sangat dihargai dalam budaya Jepang.
Sejak zaman dahulu, orang Jepang mempercayai bahwa pergantian musim adalah saat yang tepat untuk merenungkan kehidupan, menghormati leluhur, dan mensyukuri alam. Karena itulah, Shunbun no Hi bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga bagian dari tradisi spiritual dan budaya Jepang yang sudah berlangsung selama berabad-abad.
Awalnya, hari ini dikenal sebagai Shunki Kōreisai (春季皇霊祭), sebuah perayaan kekaisaran yang berfungsi untuk mengenang para leluhur, khususnya kaisar-kaisar terdahulu. Tradisi ini bermula sejak zaman Meiji (1868-1912) dan merupakan bagian dari ritual Shinto.
Namun, setelah Perang Dunia II, Jepang melakukan reformasi terhadap berbagai tradisi dan kepercayaan negara. Pada tahun 1948, Shunbun no Hi ditetapkan sebagai hari libur nasional yang tidak lagi terikat dengan agama tertentu. Pemerintah Jepang mendeklarasikan hari ini sebagai momen untuk "menghormati alam dan mencintai makhluk hidup." Dengan perubahan ini, Shunbun no Hi tetap mempertahankan makna penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga semakin menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan.
Meskipun tidak ada perayaan besar seperti festival musim panas atau perayaan tahun baru, Shunbun no Hi tetap memiliki tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Berikut beberapa kegiatan yang biasa dilakukan saat hari ini:
Salah satu tradisi utama dalam Shunbun no Hi adalah mengunjungi makam keluarga. Masyarakat Jepang membersihkan makam, memberikan persembahan berupa bunga dan makanan, serta berdoa untuk arwah leluhur mereka. Kegiatan ini mirip dengan perayaan Higan, yaitu festival Buddhis yang jatuh di sekitar ekuinoks musim semi dan musim gugur.
Pada hari ini, banyak keluarga yang menikmati makanan khas seperti ohagi atau botamochi. Keduanya adalah bola nasi ketan yang dilapisi dengan pasta kacang merah manis. Makanan ini melambangkan keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual serta menjadi persembahan untuk leluhur.
Karena Shunbun no Hi adalah hari libur nasional, banyak orang yang memanfaatkannya untuk berkumpul dengan keluarga, menikmati makanan bersama, atau menghabiskan waktu di luar rumah.
Meskipun puncak mekarnya bunga sakura (hanami) biasanya terjadi pada akhir Maret hingga awal April, banyak orang yang sudah mulai mengunjungi taman-taman dan tempat wisata alam sejak Shunbun no Hi untuk menikmati keindahan musim semi.
Bagi sebagian orang, hari ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan refleksi dan meditasi. Masyarakat Jepang percaya bahwa keseimbangan antara siang dan malam pada saat ekuinoks bisa menjadi simbol keseimbangan dalam hidup manusia.
Jika kamu berkunjung ke Jepang saat awal musim semi, ada beberapa destinasi yang wajib masuk dalam daftar perjalananmu:
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati hanami dengan ribuan pohon sakura yang bermekaran. Suasana Taman Ueno di Tokyo semakin meriah dengan festival dan pedagang kaki lima yang menjual makanan khas Jepang.
Terletak di atas bukit dengan pemandangan kota Kyoto yang indah, Kuil Kiyomizudera ini semakin mempesona saat bunga sakura mulai mekar. Jalanan menuju kuil juga dipenuhi toko suvenir dan makanan tradisional. Untuk pengalaman lebih lengkap, kamu bisa mengikuti Kyoto and Nara Full-Day Tour yang mencakup area Kiyomizudera, Fushimi Inari Taisha, dan Nara Park.
Japan
Kyoto and Nara Full-Day Tour from Osaka: Kiyomizudera Area, Fushimi Inari Taisha, Nara Park
Higashiyama
Rp 764.150
Rp 754.124
Salah satu dari tiga taman terindah di Jepang yang menawarkan lanskap musim semi yang menawan, lengkap dengan bunga plum, sakura, dan sungai kecil yang mengalir di antara jembatan batu klasik.
Destinasi ini terkenal dengan ribuan pohon sakura yang menghiasi lereng gunung, menciptakan pemandangan spektakuler. Cocok bagi pencinta alam yang ingin menikmati keindahan Jepang dari ketinggian.
Menawarkan pemandangan Gunung Fuji yang megah dengan latar bunga sakura di tepi Danau Kawaguchi. Tempat ini sangat populer untuk fotografi dan relaksasi di ryokan tradisional Jepang. Kamu bisa mengikuti Ontabi Mt. Fuji Day Tour with Kawaguchiko Lake untuk menikmati perjalanan yang lebih praktis dan nyaman.
Japan
Ontabi Mt Fuji Day Tour with Kawaguchiko Lake - 9 Jam
9.7/10
Fujiyoshida-shi
Rp 1.003.432
Jika kamu berencana untuk mengunjungi Jepang saat Shunbun no Hi, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan agar perjalananmu semakin lancar dan menyenangkan. Pastikan transportasimu nyaman dengan menggunakan JR Pass Nationwide, yang memungkinkan kamu menjelajahi berbagai kota di Jepang dengan bebas menggunakan kereta cepat Shinkansen dan transportasi lainnya. Kamu bisa memesan tiket JR Pass dengan mudah melalui Traveloka.
Untuk pengalaman yang lebih berkesan, kamu juga bisa mengikuti Tokyo Private Day Tour yang mencakup destinasi menarik seperti Gunung Fuji, Hakone, Kamakura, dan pusat kota Tokyo. Dengan tur ini, kamu bisa menikmati perjalanan tanpa harus repot mengatur transportasi sendiri. Cek informasi lebih lanjut di Traveloka.
Selain itu, pastikan kamu memiliki koneksi internet yang stabil selama perjalanan. Akses internet sangat penting untuk mencari informasi, navigasi, dan mengabadikan momen melalui media sosial. Gunakan 4G Travel eSIM Japan by JavaMifi agar kamu tetap terhubung tanpa harus bergantung pada WiFi publik. Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah melalui Traveloka.
Shunbun no Hi bukan hanya sekadar hari libur nasional, tetapi juga momen penuh makna bagi masyarakat Jepang. Dari tradisi mengunjungi makam leluhur hingga menikmati indahnya mekarnya bunga sakura, perayaan ini mencerminkan rasa hormat terhadap alam dan kehidupan.
Jika kamu ingin merasakan atmosfer musim semi Jepang secara langsung, pastikan untuk merencanakan perjalananmu bersama Traveloka. Berbagai layanan dari Traveloka, mulai dari tiket pesawat, tiket rekreasi dan paket tur, hingga banyak pilihan hotel dan penginapan siap untuk menyempurnakan perencanaan liburan ke negeri Sakura bebas repot!