Ukiran Bali adalah salah satu karya seni yang bisa didapatkan dengan mudah di Bali. Hampir setiap rumah atau gedung tertentu selalu ada ukiran khas Bali. Jangan heran jika harga ukiran Bali cenderung mahal. Hal ini dikarenakan proses pembuatan ukiran cukup rumit, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, serta memerlukan bahan baku kayu yang berasal dari luar Pulau Bali. Biasanya, ukiran Bali terbuat dari kayu cempaka, kayu jati, serta moja gaung. Dalam proses pembuatan ukiran Bali diperlukan orang yang telah mahir dalam membuat ukiran. Berikut adalah rekomendasi ukiran khas Bali yang bisa kamu jadikan hiasan rumah.
Kekarangan merupakan salah satu jenis ukiran Bali yang berbentuk kepala binatang. Motif hewan yang seringkali dijadikan ukiran yaitu hewan yang hidup di alam bebas seperti burung gagak atau gajah.
Ada berbagai macam kekarangan yang bisa kamu temui di Bali, seperti karang Tapel. Karang Tapel merupakan ukiran kepala binatang yang hanya menggambarkan rahang atas hingga bagian atas rahang. Tapel memiliki 4 gigi seri dan sepasang gigi taring. Kemudian, Tapel digambarkan memiliki hidung besar, sedikit pesek, mata belo, alis yang tebal, dan lidah yang menjulur.
Ada juga karang Guak, kekarangan yang berbentuk burung gagak dengan ciri hidung, dahi dan mata yang menonjol. Sedangkan pada karang Asti, kekarangan ini berbentuk kepala gajah yang ditonjolkan pada gading, pipi, mata yang kecil, serta telinga yang lebar.
Keketusan adalah jenis ukiran kayu Bali dengan motif tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan tersebut hanya diambil bagian pentingnya saja dan motif tersebut akan diulang-ulang pada ukiran. Ada beberapa jenis keketusan yang ada pada ukiran, seperti keketusan bungan tuwung yang merupakan ukiran dengan bentuk bunga terung, keketusan bun-bunan adalah ukiran dengan motif bunga yang menjalar, dan serta keketusan wangga adalah ukiran yang menggambarkan bunga yang besar dan mekar serta memiliki daun yang lebar. Motif ini adalah motif yang paling banyak dicari dan diminati.
Ukiran di Bali juga ada yang memiliki motif dedaunan. Ukiran tersebut dikenal dengan pepatran. Konsep pada ukiran pepatran yaitu berupa tanaman rambat yang tumbuh liar seperti labu dan pare. Ukiran jenis pepatran memiliki arti tersendiri. Dari ukiran ini, diharapkan pemilik atau penghuni rumah dapat merasa nyaman dan aman saat memilikinya. Tak hanya itu saja, makna dari motif pepatran ini adalah agar manusia dapat terhindar dari panas, kehausan, serta rasa takut.
Ada beberapa jenis motif patra yang biasa dijadikan motif dalam ukiran, seperti patra Punggel. Patra Punggel merupakan potongan tumbuhan yang menjalar, contohnya seperti daun paku. Kemudian, ada juga patra Cina. Patra Cina merupakan simbol bahwa kebudayaan di Bali juga telah dipengaruhi oleh budaya Cina. Selain itu, ada juga patra Samblung. Samblung merupakan jenis tanaman yang memiliki daun yang lebar. Pola Samblung pada ukiran kayu Bali berbentuk panjang dan motifnya berulang. Sehingga, motif ini lebih banyak digunakan pada bangunan tradisional.
Ada aneka ragam ukiran patung yang cukup populer di Bali, seperti ukiran patung naga dan ukiran patung Rama Sinta. Ukiran naga banyak dijumpai di sekitar Bali. Hal ini dikarenakan masyarakat Bali masih percaya dengan adanya naga.
Popularitas kisah cinta Rama dan Sinta dalam cerita pewayangan Ramayana juga membuat para pengrajin mengabadikan kisah cinta tokoh tersebut dalam bentuk ukiran patung. Perjuangan Rama dalam menyelamatkan Sinta dari raja kera seringkali dijadikan simbol pasangan romantis. Tak heran jika kamu bisa dengan mudah menjumpai ukiran patung Rama dan Sinta di Bali.
Tak cukup sampai disitu saja, ukiran patung yang seringkali ditemui di Bali yaitu sosok Buddha. Ukiran kayu tersebut memiliki lambang kebijaksanaan. Patung Buddha merupakan salah satu patung yang banyak digemari oleh wisatawan.
Ukiran relief merupakan ukiran dengan motif timbul yang terdapat pada dinding sebuah bangunan dan biasanya memiliki cerita pada setiap ukirannya, seperti motif ukiran yang menceritakan tentang Hindu, kisah kerajaan, keindahan alam Bali, dan masih banyak lagi. Selain indah, setiap bangunan yang memiliki ukiran relief ini memiliki nilai seni tersendiri.
Kebudayaan serta kesenian Bali biasanya dituangkan dalam bentuk topeng. Salah satu topeng ukiran Bali yaitu Rangda. Rangda merupakan tokoh dalam mitologi Bali yang merupakan seorang ratu bagi para leak yang seringkali menculik anak kecil. Topeng kayu Rangda yang biasanya terdapat pada seni ukir yaitu Nyeleme, Nyinga, hingga Raksasa.
Tak hanya topeng yang berkaitan dengan mitologi Bali saja, jenis topeng lain bisa didapatkan dengan mudah di Bali, seperti topeng dengan wajah pengantin. Untuk membuat topeng berupa wujud manusia, pengrajin perlu memperhatikan dan memahami mimik atau ekspresi pada topeng tersebut.
Memiliki hiasan dinding yang terbuat dari ukiran kayu Bali adalah kebanggaan tersendiri. Ukirannya yang unik dan khas, membuat rumah menjadi lebih indah dan terkesan klasik. Hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kearifan lokal dan mendukung UMKM di Bali.
Hiasan dinding dari ukiran kayu ada berbagai jenis motif, seperti motif buah dan bunga. Kedua motif tersebut adalah karya seni ukiran yang sering dijumpai di Bali. Hiasan dinding ini cocok untuk ditempatkan di mana saja. Bahkan, kamu hiasan dinding ini juga sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh atau kado.
Tak hanya dijadikan patung atau hiasan yang digunakan untuk mempercantik rumah saja, ukiran khas Bali juga banyak digunakan untuk papan nama. Tak hanya masyarakat lokal saja yang memesan papan nama ukiran. Papan nama ini juga diminati oleh wisatawan domestik. Biasanya, papan nama tersebut digunakan untuk keperluan bisnis, seperti sebagai tanda di setiap ruangan. Namun, bukan berarti papan nama ini tidak bisa digunakan untuk keperluan pribadi. Kamu juga bisa membeli papan nama yang bertuliskan namamu dan pasanganmu, atau sesuai dengan request yang lain untuk dipasang di rumah.
Ukiran khas Bali ternyata tidak hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa saja. Anak-anak juga bisa memiliki ukiran dengan bentuk boneka yang lucu. Karena bentuknya yang lucu dan terkesan modern, ukiran kayu Bali dengan bentuk boneka pajangan ini diminati oleh para turis mancanegara. Mereka biasa membawa boneka ini untuk dijadikan oleh-oleh.
Keindahan aneka ragam ukiran Bali tidak perlu diragukan lagi. Setiap ukiran di Bali dibuat oleh para pengrajin yang profesional dan telah menghasilkan banyak karya. Jika kamu tertarik untuk memiliki ukiran khas Bali, tidak ada salahnya jika melihat langsung proses pembuatan ukiran langsung di tempatnya.
Berencana pergi ke Bali untuk mendapatkan ukiran Bali? Pesan tiket perjalananmu hanya di Traveloka! Dapatkan berbagai macam promo menarik yang dapat menghemat budget perjalananmu. Segera download aplikasi Traveloka!
Penginapan dan Hotel di Bali
Cari Penginapan dan Ho...
Lihat Harga