Bagi pecinta roti pasti udah tidak asing lagi dengan donat dan bagel. Kedua roti ini punya bentuk yang mirip yaitu bulat dengan lubang di tengahnya. Namun, ternyata kedua roti ini punya banyak perbedaan bahkan rasa dan teksturnya juga berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
Bagel merupakan salah satu jenis roti selain donat yang memiliki bentuk seperti cincin dengan ukuran setelapak tangan. Umumnya, bagel terbuat dari tepung terigu dan ragi yang direbus ke dalam air sebelum kemudian di panggang.
Bagel memiliki tekstur bagian dalam yang cukup padat dan kenyal dengan kulit bagian luarnya berwarna coklat muda yang keras dan garing. Bagel tradisional dibuat oleh orang-orang lawas dengan menggunakan perasa seperti garam, bawang bombay, bawang putih, telur, roti pumpernickel dan gandum hitam yang mereka campurkan ke dalam adonan.
Seiring dengan perkembangan zaman, bagel modern menambahkan beberapa bahan ke adonan seperti tomat, rempah-rempah, bumbu masakan cajun, kayu manis, kismis, keju, blueberi, muesli dan lain-lain.
Jika ada pertanyaan siapa yang pertama kali memiliki ide untuk membuat bagel, kita perlu mundur ratusan tahun yang lalu. Sebuah dokumen tahun 1610 asal Krakow menceritakan sebuah sesuatu yang diberi nama “beygls”. Benda ini dihadiahkan kepada wanita yang baru melahirkan.
Namun, dalam dokumen tersebut tidak terlalu dijelaskan apa itu “beygls”. Apakah itu makanan atau benda lain. Bisa saja beygls adalah bagel yang kita ketahui sekarang, atau juga bisa beygls yang dimaksud adalah sesuatu yang lain. Sehingga hal ini belum bisa dijadikan bukti yang kuat bahwa bagel pertama kali diciptakan sekitar tahun 1610.
Dalam referensi lain yang lebih populer, ada sebuah cerita yang sering dikutip tentang asal usul bagel yang mengatakan bahwa bagel diciptakan oleh seorang pembuat roti lokal keturunan Yahudi di Wina, Austria pada tahun 1683. Ia membuat bagel sebagai persembahan untuk raja Polandia bernama Jan III Sobieski untuk merayakan kemenangan Austria atas turgi dalam Pertempuran Wina di tahun yang sama.
Awalnya, bagel dibuat dengan bentuk mirip injakan kaki pada pelana kuda atau tapal kuda. Hal ini memiliki maksud untuk memperingati kejayaan pasukan kavaleri dalam pertempuran. Pelana kuda biasa juga disebut dengan beugal. sehingga orang-orang pada zaman itu menyebut makanan tersebut dengan nama yang sama. Karena pelafalannya yang sama beugal dan bagel, maka masyarakat menyebut makanan ini dengan nama bagel yang lebih populer.
Ada juga penjelasan lain yang secara klise mengatakan bahwa kata bagel bukan berasal dari beugal, melainkan dari bahasa Ibrani dan bahasa Jerman untuk bugel yang berarti busur. Ini dipakau untuk nama roti yang memiliki bentuk seperti cincin.
Sekitar 200 tahun setelah itu, yaitu tahun 1880-an, imigran Ashkenazim mulai memperkenalkan bagel ke wilayah Lower East Side di kota New York. Bagel kemudian menjadi sangat populer sebagai makanan khas New York hingga pada akhirnya New York menjadi identik dengan bagel.
Meskipun sudah banyak ditemui di New York, namun sampai akhirn tahun 1920-an, bagel masih menjadi makanan yang langka di negara bagian Amerika Serikat yang lain, kecuali di beberapa kota yang banyak ditinggali oleh penduduk Yahudi asal Eropa Timur. Baru sekitar tahun 1975, bagel mulai bisa dinikmati di hampir seluruh bagian dunia dan telah menjadi salah satu menu sarapan yang cukup umum.
Meskipun punya bentuk yang sama, namun Bagel dan Donat memiliki banyak perbedaan.
1. Ukuran
Secara ukuran, kedua makanan ini berbeda. Bagel lebih mengembang karena memiliki kandungan ragi yang lebih banyak sehingga ukuran bagel jauh lebih besar ketimbang Donat.
2. Warna dan Tekstur
Warna dan tekstur donat dan bagel juga berbeda. Donat memiliki warna lebih cerah dengan tekstur yang sangat empuk dan ringan. Berbeda dengan bagel yang memiliki warna lebih kecokelatan dan memiliki tekstur permukaan lebih keras di luar namun lembut dan kenyal di dalam..
3. Cara Membuat
Dari cara pembuatannya, Bagel dan Donat punya cara yang berbeda meskipun dari segi bahan hampir sama. Perbedaannya, jika donat setelah adonan dibuat dan didiamkan beberapa saat sampai mengembang, donat langsung digoreng menggunakan minyak sampai kecokelatan.
Berbeda dengan bagel, adonan bagel biasanya disimpan di dalam lemari es dulu selama satu malam. Baru setelah itu, adonan dikukus atau direbus sebelum dipanggang sampai kecokelatan. Umumnya sebelum dipanggang, bagel diberi taburan biji wijen atau selasih.
4. Rasa
Donat punya rasa yang cenderung manis. Sehingga Donat lebih cocok diberi topping berupa gula halus, saus cokelat, selai, dan lain-lain. Berbeda dengan bagel yang biasa dicampur dengan garam, bawang bombay, bawang putih dan lain-lain, sehingga rasa dari Bagel cenderung gurih.
Berbeda dengan donat, bagel memiliki rasa cenderung gurih sehingga cocok sebagai menu sarapan. Bagel bisa disajikan dengan berbagai cara. Cara yang pertama adalah sebagai sandwich. Kamu bisa memotong bagel menjadi dua bagian atas dan bawah, kemudian mengisinya dengan berbagai isian seperti sayuran ataupun daging.
Selain menjadi sandwich, bagel juga bisa disajikan dengan cara diolesi krim keju, selai, mentega, sampai sirup mapel. Bahkan, kamu juga bisa langsung menyantapnya jika tidak sempat memasak di pagi hari.
Donat dan bagel adalah dua makanan yang berbeda meskipun memiliki bentuk yang sama. Rasa dan teksturnya juga cenderung berbeda. Bagel bisa dijadikan sebagai sarapan praktis bagi kamu yang tidak sempat memasak untuk makan pagi. Cocok untuk kamu yang sedang traveling dan butuh perbekalan praktis.
Tidak hanya bagel yang bisa jadi bekal praktis, namun sekarang memesan tiket wisata dan paket tour juga bisa lebih praktis dengan Traveloka. Manfaatkan promo Traveloka untuk liburan yang lebih hemat.
Mon, 26 May 2025
Citilink
Surabaya (SUB) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 907.400
Fri, 2 May 2025
Citilink
Palembang (PLM) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 870.600
Fri, 16 May 2025
Batik Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 1.145.500