Turki salah satu negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Maka dari itu, negara ini menyambut bulan suci Ramadan dengan tradisi unik. Bulan Ramadan menjadi bulan paling suci yang dinanti umat Islam di seluruh dunia dengan suka cita karena kedatangannya hanya setahun sekali.

Berbagai persiapan akan dilakukan demi menyambut suka cita Ramadan. Tak terkecuali Turki yang juga memiliki beberapa tradisi unik saat di bulan Ramadan. Mulai dari awal puasa hingga hari raya Idul Fitri, Turki melaksanakan semua tradisi uniknya demi kemeriahan Bulan Ramadan. Ada apa saja, berikut ulasannya!

Baca Juga: Travel Advisory: Panduan Liburan ke Turki

Berikut 9 tradisi Ramadan di Turki yang unik wajib kamu tahu! Mulai dari meriam untuk berbuka hingga membuat hidangan Khas Ramadan.

Jika berlibur ke Negara Turki saat Ramadan, mendengar gemuruh meriam adalah hal yang lazim. Ternyata, bunyi meriam yang ditembakkan menjadi salah satu tradisi unik dan legendaris di Turki selama bulan Ramadan. Disebut Meriam Ramadan atau dalam bahasa Turkinya Ramazan Topu.

Tradisi menembakkan meriam ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah di Turki. Meriam Ramadan atau Ramazan Topu menjadi tanda waktu buka telah tiba. Pada era Kesultanan Utsmaniyah buka puasa akan ditandai dengan tembakan meriam agar orang-orang mendengar bahwa waktu buka telah tiba.

Saat ini, tradisi Ramazan Topu di Turki masih dilaksanakan. Suara meriam biasanya diikuti oleh suara Adzan yang dikumandangkan. Meski jadi tradisi tetapi faktanya beberapa kota di Turki sudah tidak melaksanakan tradisi ini karena suaranya yang sangat besar dapat mengganggu kenyamanan masyarakat setempat.

Selain berbuka, sahur juga punya tradisi khusus di Turki. Sama halnya di Indonesia saat sahur tiba akan ada kelompok pemuda yang berkeliling untuk membangunkan warga dengan alat musik atau kentongan yang memiliki suara keras. Nah, di Turki terdapat tradisi sahur dengan musik dari Davulcu. Sekelompok orang yang sudah bertugas yang disebut Davuluc akan berkeliling dengan membawa alat musik seperti drum dan bedug.

Menjelang subuh, kelompok Davulcu yang berisi pemuda akan berkeliling dengan menabuh drum dan bedug untuk membangunkan warga Turki agar segera sahur. Selain memainkan drum, Davulcu juga akan menyanyikan beberapa lagu daerah hingga membaca doa dan mengumumkan saat tibanya waktu imsak.

Asal mula tradisi Turki ini dari zaman Ottoman karena pada saat itu pengeras suara ataupun jam alarm belum ada sehingga Davulcu dibentuk agar tidak ada warga yang ketiduran dan melewatkan sahur.

Tradisi selanjutnya ada iftar kolektif di ruang publik dikenal juga dengan iftar sofrasi di Turki. Saat Ramadan tiba di Turki beberapa warga akan melaksanakan makan malam bersama setiap hari sebelum esok berpuasa. Tradisi yang juga disebut iftar sofrasi ini menjadi momen yang ditunggu keluarga atau teman-teman untuk berkumpul bersama.

Bukan sekedar tradisi tapi iftar sofrasi ini memiliki makna yang begitu dalam. Berupa kegiatan makan bersama di ruang publik mempererat hubungan baik itu dengan keluarga maupun teman. Saat makan bersama menu yang disediakan berupa makanan khas Turki dari sup ayam, doner kebab, adana kebab, saram, hingga baklava. Minumannya sendiri biasanya teh dan jus buah.

Di Indonesia saat Ramadan tiba berburu takjil menjadi rutinitas yang paling ditunggu. Tak terkecuali di Turki dengan tradisi mencicipi makanan juga hadir di negara mayoritas Islam ini. Bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk mencicipi hidangan khas Turki dari gullac, serbet, hingga ramazan pidesi.

Gullac merupakan makanan manis tradisional Turki saat Ramadan. Gullac menjadi makanan penutup yang berbahan tepung beras lalu dilapisi kenari dan direndam sirup serta susu hangat. Biasanya bagian atas akan dihiasi biji delima, stroberi, atau ceri. Sejak era Ottoman makanan ini menjadi santapan favorit saat berbuka puasa.

Ramazan Pidesi atau roti khas Turki hanya muncul saat bulan Ramadan. Berbentuk bulat serta pipih, pada bagian tengahnya lebih tebal cukup untuk membuat kenyang dengan rasa yang empuk dan lezat. Ramazan Pidesi terbuat dari tepung terigu yang dicampur air, susu, ragi, gula, garam, butter atau minyak zaitun dengan isian daging atau keju. Pembuatannya pun dilakukan secara tradisional dalam oven batu sehingga rasanya khas dan unik.

Selanjutnya ada minuman khas Turki saat Ramadan yaitu serbet atau Ottoman sherbet. Minuman serbet ini menjadi penyegar sekaligus penghilang dahaga setelah berpuasa seharian. Biasanya minuman ini akan dihidangkan dalam gelas kristal dengan terbuat dari buah-buahan segar dapat memulihkan energi. Faktanya serbet adalah minuman penting para Sultan di masa Sultan Ottoman.

Di malam pertama Ramadan, orang-orang Turki mereka akan berbondong-bondong melaksanakan Tarawih di Masjid Hagia Sophia yang memiliki sejarah panjang bagi umat muslim di Turki. Masjid Hagia Sophia menjadi bukti peradaban Islam pasca perang salib dengan rentetan peristiwa sejarah sejak tahun 360 Masehi. Di masjid ini sempat terjadi larangan beribadah bahkan bangunannya pernah menjadi gereja kemudian digunakan sebagai museum, hingga pada pemerintahan Erdogan kembali menjadi Masjid Hagia Sophia.

Kepedulian sosial saat Ramadan tiba di Turki begitu tinggi, para pemerintah dan organisasi amal akan melakukan secara rutin pembagian paket Ramadan atau pembagian zakat. Paket amal yang disebut juga paket Ramadan ini biasanya berisi bahan makanan pokok diberikan kepada keluarga yang membutuhkan. Mulai dari beras, gula, minyak, serta makanan khas Ramadan. Kegiatan ini memiliki tujuan mulia yaitu memberikan keberkahan ke setiap orang agar dapat merasakan suka cita yang sama di bulan suci Ramadan.

Selama bulan Ramadan setiap malam kota-kota Turki seperti Istanbul akan dihias dengan berbagai macam hiasan lampu. Malam-malam di kota Turki selama Ramadan akan terasa hidup. Mulai dari ruang publik, masjid, hingga pasar akan dihiasi dengan cahaya lampu yang membentuk kalimat-kalimat mutiara yang indah dan cantik. Selain itu, ada juga pasar malam dan diadakannya acara budaya dan keagamaan yang berlangsung selama bulan Ramadan.

Malam Lailatul Qadar yang jatuh pada malam ke-27 Ramadan juga sangat dinanti di Turki. Orang-orang Turki biasanya merayakan Lailatul Qadar dengan beribadah khusus di masjid-masjid besar salah satunya Masjid Hagia Sophia dan Masjid Biru.

Warga Turki berbondong-bondong melakukan i'tikaf di masjid. Mulai dari membaca Al–Qur’an hingga berdoa sepanjang malam. Kota-kota di Turki pun biasanya dihiasi lampu yang dituliskan sebuah pesan-pesan Islami berada di antara menara masjid.

Tak hanya ada di awal, merayakan akhir Ramadan, warga Turki juga merayakan Ramazan Bayrami atau Idul Fitri. Orang-orang Turki akan berkunjung ke makam keluarga sebagai bentuk mendoakan leluhur. Lalu anak-anak akan berkeliling ke rumah-rumah meminta permen dan coklat. Di akhir makan bersama keluarga besar dengan menu khas hari raya Idul Fitri. Mulai dari baklava, borek, hingga daging panggang.

Kesembilan tradisi unik ini menjadi cermin kebudayaan atau kebiasaan warga Turki saat menjalani ibadah puasa. Selain itu, tradisi ini juga menjadi bukti pelestarian warisan sejarah dari zaman dulu hingga zaman modern dari generasi ke generasi. Jika kamu ingin merasakan vibes Ramadan di Turki dengan segala tradisi uniknya, rencanakan dan pesan keperluan liburanmu di Traveloka.

Dapatkan promo terbaik di Traveloka mulai dari kode kupon Traveloka, promo bank, hingga penawaran spesial dari BCA untuk perjalanan kamu. Jangan lupa untuk memanfaatkan promo tiket pesawat, promo tiket kereta api, promo tiket bus, dan promo tiket travel & shuttle agar perjalanan kamu semakin sempurna hemat dan nyaman tentunya.