Tifa adalah salah satu alat musik tradisional Papua yang paling terkenal. Ternyata masih banyak alat musik khas Papua selain tifa, loh! Berikut ini daftarnya.
Terletak di ujung timur Indonesia, Papua memiliki seni dan budaya yang khas, termasuk keragaman alat musik tradisional yang dimilikinya. Masing-masing alat musik menghasilkan suara yang indah dan unik.
Mari kita memahami lebih dalam tentang keindahan dan kekayaan alat musik tradisional Papua yang sudah Traveloka rangkum berikut ini!
Shutterstock.com
Tifa adalah alat musik tradisional yang sudah menjadi identitas masyarakat Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Kamu akan menemukan penggunaan alat musik Tifa sebagai pengiring dalam tarian adat, upacara kematian, dan perayaan penting lainnya.
Tifa khas Papua memiliki berbagai keunikan, baik dari segi bentuk fisik maupun peran dan maknanya dalam budaya Papua.
Bentuk Tifa sangatlah yang unik, umumnya berbentuk bulat dengan tepi yang melengkung, dan memiliki pegangan di salah satu bagian alat musiknya. Alat musik satu ini, terbuat dari batang kayu matoa yang bagian dalamnya sudah dilubangi dan dilapisi oleh kulit hewan, biasanya rusa, yang sudah dikeringkan.
Suara yang dihasilkan oleh Tifa memiliki ritme yang kuat dan mendalam. Dentuman suara Tifa memberikan kesan kekuatan dan keagungan.
Foto: id.wikipedia.org
Pernahkah kamu melihat sekelompok pria dari Papua yang memainkan alat musik dari sebilah bambu berbentuk bulat lonjong? Alat musik ini dikenal dengan nama Pikon. Istilah ini berasal dari kata Pikonane yang pada bahasa Baliem berarti bunyi.
Biasanya, alat musik Pikon sering dimainkan oleh kaum pria dari suku Dani Papua. Pikon memiliki bentuk yang sederhana, yakni berbentuk bulat lonjong dan terbuat dari sebilah bambu yang sangat kecil. Pada bagian ujungnya dilengkapi dengan senar yang terbuat dari tali atau serat alami yang dipasang kencang serta diikat dengan sepotong lidi penggetar.
Meskipun sederhana, Pikon menciptakan melodi yang indah dan khas. Cara memainkan Pikon adalah dengan cara menarik senarnya menggunakan jari.
Pikon sering digunakan sebagai alat musik pengiring dalam pertunjukan musik tradisional Papua. Pada beberapa kesempatan, Pikon bisa juga menjadi instrumen solis yang menampilkan melodi utama.
Foto: kurtilas-sd.blogspot.com
Selanjutnya ada alat musik tradisional yang berasal dari Papua Barat, yaitu Guoto. Alat musik ini dimainkan dengan cara memetik dawai atau senar. Guoto terbuat dari bilah bambu yang sudah dikeringkan kemudian disisir menggunakan pisau hingga membentuk senar.
Biasanya, jumlah senar Guoto berjumlah empat di mana keempat senar tersebut berjarak sama. Kemudian senar akan dipasang kayu kecil di bagian bawahnya yang bertujuan untuk memberikan tegangan pada senar. Suara yang dihasilkan Guoto sangatlah unik, terutama jika digabungkan dengan instrumen musik tradisional Papua Barat lainnya.
Umumnya, alat musik Papua Barat ini digunakan untuk menyambut tamu, mengiringi tari, dan upacara adat setempat. Sayangnya, penggunaan Guoto sudah semakin jarang saat ini.
Foto: indonesiakaya.com
Papua memiliki alat musik tradisional unik bernama Fuu. Alat musik satu ini sering digunakan oleh masyarakat Papua untuk memanggil penduduk untuk berkumpul dan merayakan ritual atau upacara adat.
Menariknya, Fuu sudah digunakan selama berabad-abad lamanya sebagai alat musik tradisional dari Suku Asmat. Terbuat dari jenis bambu hitam yang dibentuk menyerupai suling dan tabung dengan lubang pada ujungnya.
Cara memainkan Fuu juga menyerupai suling. Pemain dapat meniup udara melalui lubang mulut sambil menutup dan membuka lubang-lubang pada tabung menggunakan jari-jari.
Umumnya, Fuu digunakan dalam berbagai acara adat, upacara, dan perayaan tradisional di daerah tersebut berkolaborasi dengan alat musik Papua lainnya, seperti Tifa.
Amyen adalah terompet tradisional yang digunakan oleh suku Walsa di Kabupaten Keerom, Papua. Terbuat dari kayu, Amyen dimainkan dengan cara ditiup. Pemain akan meniup udara melalui instrumen ini untuk menghasilkan suara yang khas.
Di Papua, Amyen memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pengiring seni dan peringatan dalam situasi kritis. Sebagai alat musik tradisional, Amyen sering digunakan sebagai pengiring dalam tarian-tarian tradisional suku Walsa.
Selain itu, pemakaian Amyen juga sering kali digunakan sebagai alat peringatan tanda bahaya selama perang suku. Suara Amyen mungkin digunakan sebagai sinyal untuk memperingatkan atau berkomunikasi antar anggota suku selama situasi konflik.
Foto: dictio.id
Alat musik tradisional Papua berikutnya yaitu Atowo, berbentuk seperti tabung dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Atowo merupakan alat musik pukul yang terbilang cukup sulit untuk ditemukan lagi.
Umumnya, Atowo terbuat dari kayu yang biasanya pada sisi bagian luar dihiasi dengan ukiran. Keberadaan ukiran pada sisi bagian luar menunjukkan elemen seni dan dekoratif yang secara simbolis mewakili kebudayaan dan tradisi suku atau komunitas di Papua.
Setiap motif atau pola ukiran dapat memiliki makna khusus yang diwariskan dari generasi ke generasi. Cara memainkannya dengan cara dipukul dan biasa digunakan dalam pertunjukan musik tradisional, tarian, atau upacara adat. Sayangnya, saat ini Atowo saat ini menjadi alat musik Papua yang semakin sulit ditemukan.
Yi merupakan alat musik tradisional dari Papua Barat yang terbuat dari kayu dan bambu. Alat musik Yi termasuk instrumen yang langka dan menonjolkan kekayaan alam Papua. Warna cokelat gelap pada alat musik ini mungkin mencerminkan penggunaan bahan-bahan alam yang khas di daerah tersebut.
Cara memainkan Yi yaitu dengan cara ditiup. Di Papua, Yi digunakan sebagai alat musik pengiring tarian adat serta alat komunikasi antarpenduduk. Alat ini umumnya dipakai oleh para ketua adat untuk menyampaikan pengumuman kepada masyarakat atau saat mengadakan upacara adat.
Keunikan suara yang dihasilkan oleh alat musik Yi memberikan ciri khas identitas musikal khas dari Papua Barat.
Foto: dictio.id
Inilah salah satu alat musik tradisional Papua yang memiliki keunikan di Indonesia, yaitu kecapi mulut. Jika kecapi dari Jawa Barat dimainkan dengan cara dipetik, maka kecapi khas Papua ini dimainkan dengan ditiup.
Alat musik Kecapi Mulut berasal dari wilayah lembah Baliem, Papua, yang terbuat dari bambu wuluh.
Cara memainkannya juga sangatlah unik yaitu dengan cara dijepit di bibir dan ditiup sambil menarik bagian dari talinya. Saat dimainkan, Kecapi Mulut menghasilkan suara yang tidak terlalu nyaring, sehingga sering dimainkan secara individu atau dalam kelompok kecil. Biasanya digunakan sebagai sarana hiburan, upacara adat atau ritual tertentu.
Foto: dictio.id
Alat musik tradisional Papua berikutnya adalah Krombi. Terbuat dari bambu, Krombi umumnya dimainkan sebagai pengiring tarian pada pesta adat Papua, terutama upacara adat Suku Tehit.
Uniknya, Krombi dimainkan dengan cara mengetuk kayu kecil pada bambu, menghasilkan suara yang indah. Teknik memetik ini mungkin membutuhkan keterampilan khusus dan sensitivitas terhadap nada untuk menghasilkan musik yang menyentuh.
Umumnya, Krombi digunakan bersamaan dengan fuu dan tifa sehingga dapat memberikan warna dan kompleksitas pada pertunjukan seni tradisional.
Foto: gramedia.com
Triton merupakan alat musik tradisional dari Papua yang terbuat dari kulit kerang. Kamu dapat menemukannya di pantai-pantai di berbagai daerah di Papua, termasuk Biak, Yapen, Nabire, Waropen, dan Wondama.
Cara memainkan Triton adalah dengan meniup sambil menutup salah satu bagian sisi kulit kerang. Teknik ini menunjukkan kesederhanaan alat musik ini namun menghasilkan suara yang dapat memberikan karakteristik khas.
Awalnya, alat musik satu ini digunakan sebagai alat panggil dan pemberi tanda. Penggunaannya berkaitan dengan kebutuhan komunikasi dan koordinasi antarpenduduk di daerah tersebut, khususnya dalam konteks kegiatan sehari-hari dan prosesi ritual. Seiring berjalannya waktu Triton mulai digunakan lebih banyak sebagai sarana hiburan semata.
Butshake menjadi salah satu contoh instrumen musik yang memanfaatkan bahan alam dan merangkul tradisi lokal, sambil menyumbangkan keberagaman warna dan suara dalam seni pertunjukan Papua. Alat musik Butshake merupakan khas Suku Muyu Kabupaten Merauke yang terbuat dari bambu dan buah kenari.
Cara memainkan Butshake melibatkan dikocok dan diayunkan, mirip dengan alat musik marakas. Suara yang dihasilkan berasal dari tabrakan antar buah kenari yang tertanam pada bambu, menciptakan nada dan ritme khas.
Suara yang dihasilkan melalui tabrakan antar buah kenari. Kamu dapat menemukan Butshake sebagai pengiring upacara adat atau ritual tertentu di masyarakat Papua.
Foto: insfira.com
Di Kabupaten Biak, Provinsi Papua, terdapat alat musik tradisional bernama Trompet yang khas dan terbuat dari kerang. Instrumen musik tradisional satu ini memiliki nilai budaya dan fungsi penting dalam masyarakat setempat, terutama dalam memanfaatkan bahan-bahan alami. Penggunaan kerang sebagai bahan baku dapat memberikan karakter suara dan penampilan yang unik.
Trompet digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil penduduk. Fungsi ini mencerminkan peran tradisional alat musik dalam komunikasi dan koordinasi antaranggota masyarakat, terutama dalam konteks kegiatan sehari-hari atau upacara adat.
Selain menjadi alat pemanggil, Trompet juga digunakan untuk mengiringi acara tari-tarian. Cara memainkan Trompet kerang yaitu dengan meniup ke dalam kerang untuk menghasilkan suaranya yang nyaring dan juga unik.
Nah, itulah informasi mengenai alat musik tradisional khas Papua yang dapat Traveloka sampaikan. Tak hanya menjadi bagian dari kesenian lokal, alat musik ini juga merupakan bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dijaga agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Meskipun sebagian alat musik tradisional ini sudah termasuk langka, tetapi kamu masih bisa menemukannya jika berkunjung di waktu yang tepat, misalnya saat ada festival budaya di Papua.
Yuk, turut melestarikan seni dan budaya di Indonesia dan jelajahi keindahan wilayah Indonesia bagian Timur. Manfaatkan Traveloka untuk merencanakan liburan dengan akomodasi yang nyaman. Pesan secara online di Traveloka sekarang juga!
Penginapan dan Hotel di Papua
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga