Definisi Burnout, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya - Apakah belakangan ini kamu merasa tidak semangat dan bergairah saat bekerja, atau sering merasakan brain fog atau kesulitan berkonsentrasi saat bekerja? Ditambah lagi, kamu selalu terlalu lelah untuk menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman terdekat? Hati-hati, mungkin saja kamu sedang burnout. Sebetulnya, apa sih burnout itu?
Burnout memiliki arti kelelehan mental dan fisik secara berkelanjutan, pada umumnya diakibatkan oleh kesibukan pekerjaan yang terus menerus. Biasanya, burnout dipicu oleh beban pekerjaan yang berlebihan sehingga membuat penderita merasa tidak bisa menyanggupi tuntutan pekerjaan dan kehidupan. Akibatnya, penderita burnout tidak dapat menjadi produktif, lebih gampang terjangkit penyakit, dan memiliki pandangan negatif terhadap hidup.
Burnout bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti beban pekerjaan yang berat, tidak diberikan apresiasi oleh atasan maupun kolega kerja, diperlakukan secara tidak adil di kantor, ditekan oleh deadline yang ketat secara terus menerus, dan tidak mendapatkan komunikasi atau ekspektasi yang jelas dan transparan oleh atasan dan kolega.
Baca juga: Destinasi Tempat Healing di Bogor Terbaik
Ciri-ciri burnout bisa berbeda untuk setiap individu, namun berikut adalah beberapa ciri-ciri yang paling umum:
Penderita selalu merasa kelelahan dan kewalahan untuk menghadapi segala tantangan hidup, baik itu dalam konteks profesional maupun kehidupan pribadi. Terkadang, gejala burnout bisa berdampak pada gangguan pencernaan.
Ciri-ciri burnout lainnya adalah selalu merasa sinis dan negatif terhadap pekerjaan, dan merasa tidak peduli dengan pekerjaan. Penderita akan merasa mereka membenci pekerjaan dan memiliki sikap bodo amat terhadap pekerjaan mereka.
Ciri-ciri burnout yang umum selanjutnya adalah penurunan performa bekerja. Tak hanya dalam konteks pekerjaan profesional, penurunan performa juga bisa terjadi pada kehidupan personal, seperti tidak bisa menjalani tanggung jawab sebagai anggota keluarga atau teman. Penderita burnout seringkali tidak bisa menjadi kreatif ataupun menjaga konsentrasi saat bekerja.
Baik lingkup sosial kerja maupun lingkup sosial pribadi, ciri-ciri burnout lainnya adalah penderita enggan untuk bersosialisasi dengan kolega maupun teman dan keluarga sendiri akibat stres. Seringkali penderita burnout merasa terlalu lelah untuk bersosialisasi dan akhirnya menghindar dari segala ajakan untuk berinteraksi.
Ketika sedang stres, terkadang kita susah tidur. Pastikanlah kamu mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya, karena tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Untuk membantumu tidur, kamu bisa melakukan aktivitas yang membuat kamu lebih rileks sebelum tidur.
Tips mengatasi burnout yang lainnya adalah mencari aktivitas relaksasi yang dapat melepas penat dan stres, seperti olahraga ringan, yoga, mindful breathing, dan meditasi. Jangan lampiaskan atau melarikan diri ke aktivitas yang tidak berdampak positif seperti merokok atau minum alkohol, karena aktivitas ini justru akan memperparah hormon stres dalam badanmu. Sebaiknya, kamu mencari aktivitas yang benar-benar kamu sukai, jangan anggap seperti aktivitas itu sebuah beban.
Sebisa mungkin, berbicaralah kepada atasan mu mengenai problema pekerjaan yang kamu hadapi. Bila kamu merasa tidak nyaman, kamu bisa menyampaikan keluhan mu kepada bagian Human Resourced Development (HRD) di tempat kerja mu.
Menceritakan keluh kesah mu kepada orang yang kamu percayai, seperti teman dekat atau keluarga, bisa membuatmu merasa lebih lega. Berbagi cerita mengenai perasaan dan menceritakan isu yang kamu hadapi kepada orang yang kamu merasa nyaman bisa membantu mengurangi beban stres dan menjadi outlet yang sehat untuk melepas penat.
Tips mengatasi burnout yang selanjutnya adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat dengan rutin berolahraga, minum air yang cukup, dan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang cukup. Seringkali kita meremehkan dampak yang bisa kita rasakan dari pola hidup yang sehat. Padahal, makanan dan berolahraga bisa sangat membantu mood kamu jadi lebih baik. Bila kamu merasa capai untuk berolahraga, kamu bisa memulai dengan olahraga ringan.
Bila memungkinkan, sebaiknya kamu ambil cuti untuk beristirahat dan pergi liburan. Dengan suasana yang berbeda dari rutinitas kehidupan sehari-hari, kamu bisa merasa lebih refreshed dan melepas penat sekaligus stres, sehingga ketika kamu kembali bekerja, kamu akan merasa lebih termotivasi. Jangan remehkan tips mengatasi burnout yang satu ini, karena beristirahat sejenak dari pekerjaan sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Healing di Bandung
Burnout merupakan kondisi yang tidak boleh diremehkan. Bila kamu merasa seperti sedang mengalami ciri-ciri diatas, sebaiknya kamu langsung mengambil sikap untuk mengatasi burnout. Burnout yang tidak diatasi bisa berdampak negatif pada pekerjaan dan kehidupan pribadi lainnya. Tak hanya berdampak buruk pada performa pekerjaan, tetapi juga bisa berimbas kepada hubungan mu dengan orang-orang di sekitar mu. Bila rasa stres mu tidak merasa lebih baik setelah menerapkan cara mengatasi burnout di atas, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog.