Berencana liburan ke Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara? Yuk, pelajari dulu bahasa Batak Karo biar tidak bingung saat berkomunikasi dengan warga lokal.
Medan yang dikenal sebagai kampung orang Batak kerap dijadikan tujuan wisata kuliner. Bagaimana tidak, kekayaan kuliner yang ada di sana sangat menggugah selera. Bahkan, untuk menemukan kuliner legendaris di Medan tidaklah sulit karena hampir ada di setiap sudut kota.
Nah, buat kamu yang pengin banget liburan ke Medan tapi khawatir terhambat bahasa, tenang saja. Lewat artikel ini, kamu bisa mempelajari bahasa Batak Karo sederhana guna membantumu berkomunikasi selama di sana.
Suku Batak Karo adalah penduduk asli dataran tinggi Karo, Sumatera Utara. Sebagian besar suku Batak Karo tinggal di Kabupaten Karo dan juga di wilayah Dairi, Deli Serdang, Medan, Langkat, atau Aceh Tenggara. Banyak dari mereka tinggal di desa-desa yang dikenal sebagai 'kuta.'
Bahasa suku Karo adalah bahasa Batak Karo, bahasa Batak Utara, yang tidak dapat dipahami oleh bahasa Batak Selatan, selain bahasa Indonesia. Suku Karo ini terbagi dalam marga atau merga. Merga Karo adalah Karo-Karo, Ginting, Sembiring, Perangin-Angin, dan Tarigan; merga ini kemudian terbagi lagi menjadi sub-marga dan akhirnya keluarga.
Suku Karo secara tradisional tinggal di rumah panjang bersama yang juga disebut "rumah Siwaluh Jabu", tetapi sekarang hanya sedikit yang tersisa (satu di Desa Lingga, Kabupaten Karo), dan bangunan baru secara eksklusif berdesain modern.
Nenek moyang suku Karo diyakini telah bermigrasi dari Taiwan (Formosa), urheimat suku Austronesia, ribuan tahun yang lalu, tetapi diyakini bahwa beberapa suku Karo mungkin telah menikah dengan orang Tamil yang berkunjung. Hubungan ini memengaruhi kepercayaan agama mereka, serta susunan etnis.
Marga Sembiring misalnya, yang berarti 'yang hitam', dan banyak sub-marga Sembiring (Colia, Berahmana, Pandia, Meliala, Depari, Muham, Pelawi, dan Tekan) jelas berasal dari India Selatan, yang menunjukkan bahwa pernikahan campur antara suku Karo dan Tamil terjadi.
Bahasa Batak mungkin cukup asing di telinga sebagian orang. Apalagi bagi yang bukan terlahir sebagai orang Batak atau tinggal di lingkungan masyarakat Batak, Sumatera Utara. Untuk mempelajarinya pun cukup sulit untuk mereka yang baru pertama kali mendengarnya.
Bahasa Batak sendiri dibagi menjadi dua kelompok yang tidak dapat dipahami satu sama lain Batak Utara, yang meliputi Karo, Pakpak, dan Alas, dan Batak Selatan, yang meliputi Toba, Angkola, dan Mandailing.
Namun, bahasa Karo paling erat hubungannya dengan tiga bahasa tetangganya, yakni bahasa Alas di sebelah barat (di seberang perbatasan provinsi, di Aceh Tenggara), bahasa Pakpak di sebelah selatan, dan bahasa Simalungun di sebelah timur.
Bahasa Karo lebih mudah dipahami oleh penutur bahasa Alas dan Pakpak daripada sebaliknya. Alasannya karena motif sosial dan politik daripada berbasis linguistik. Komunitas Alas dan Pakpak sama-sama merupakan kelompok minoritas yang telah menjadi sasaran tekanan dari kelompok imigran yang terkadang sangat dominan.
Bahasa Batak Karo adalah salah satu bahasa tradisional Indonesia yang berasal dari keluarga bahasa Austronesia dan termasuk dalam cabang bahasa Batak. Sesuai namanya, bahasa ini umumnya digunakan oleh masyarakat suku Karo yang mendiami wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Bahasa Karo adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas suku Karo. Bahasa ini digunakan oleh sekitar 600.000 orang di Sumatera Utara sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, mulai dari rumah tangga hingga dalam interaksi sosial di masyarakat.
Walau sebagian besar digunakan di Kabupaten Karo, bahasa ini juga dituturkan di bagian selatan Kabupaten Deli Serdang, dan bagian utara Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Secara historis, bahasa ini ditulis menggunakan aksara Batak yang merupakan turunan dari aksara Brahmi dari India kuno melalui aksara Pallawa dan Kawi Kuno, tetapi saat ini hanya sebagian kecil orang Karo yang dapat menulis atau memahami aksara ini, dan sebagai gantinya digunakan aksara Latin.
Bahasa Batak Karo adalah bahasa Batak Utara dan mirip dengan bahasa Pakpak dan Alas. Bahasa ini tidak dapat dipahami satu sama lain dari bahasa Batak Selatan, seperti bahasa Toba, bahasa Angkola, dan bahasa Mandailing.
Batak Karo juga dikenal sebagai Karo Batak atau kalak Karo. Penutur asli menyebutnya cakap Karo. Ada beberapa dialek dalam bahasa Karo. Batas dialek yang utama ada antara dialek yang digunakan di timur dan dialek yang digunakan di barat.
Dialek-dialek ini sebagian besar dibedakan menurut perbedaan fonologis dan leksikal. Vokal dalam dialek timur diturunkan dan di depan dalam dialek barat. Demikian pula, diftong dalam dialek timur diwujudkan sebagai monoftong dalam dialek barat.
Karo Timur Karo Barat Arti
/waluh/ /waloh/ delapan
/stik/ /sitek/ sedikit
/məlɯhe/ /məlihe/ lapar
/dʒauŋ/ /dʒoŋ/ jagung
Bahasa Batak Karo memiliki reduplikasi produktif. Reduplikasi penuh terjadi terutama dengan kelas kata terbuka dan menunjukkan berbagai fungsi yang berbeda. Misalnya, reduplikasi kata benda dapat menandakan pluralitas (tulan 'tulang' → tulan-tulan 'tulang') dan imitasi dan kemiripan (berku 'batok kelapa' → berku-berku 'tengkorak').
Reduplikasi kata kerja dapat mengkodekan pengulangan (nungkun 'bertanya' → nungkun-nungkun 'terus bertanya'), durasi (ngukiri 'berpikir' → ngukur-ngukuri 'merenungkan') atau imitasi (medem 'tidur' → medem-medem 'berbaring, beristirahat').
Bahasa ini memiliki kosakata yang kaya dan unik, serta selalu menjadi bahasa utama dalam adat dan budaya Karo. Ciri khas dari bahasa Batak Karo dapat dilihat dari struktur tata bahasanya dan kosa katanya yang beragam. Hal inilah yang kemudian menjadikan bahasa Karo berbeda dari bahasa-bahasa lain di Indonesia.
Berikut beberapa kosakata sederhana yang bisa kamu gunakan saat berkunjung ke tanah Karo.
Bilangan
Sada : Satu
Dua : Dua
Telu : Tiga
Empat : Empat
Lima : Lima
Enem : Enam
Pitu : Tujuh
Waloh : Delapan
Siwah : Sembilan
Sepuluh : Sepuluh
Sepuluh : Sebelas
Kosakata Bahasa Batak Karo Lainnya
Bujur : Terima kasih
Ena : Itu
Ota : Ayo
Ula : Jangan
Angkip : Pangku
Wari : Hari
Ja : Mana
Belgek : Telan
Cormin : Cermin
Herga : Harga
Payo : Benar
Lawit : Laut
Rencim : Rata
Sikel : Perlu
Gurba : Usir
Dakep : Peluk
Mulih : Kembali
Nahang : Ringan
Namo : Lubuk
Alus : Halus
Amak : Tikar
Angko : Sunyi
Arap : Harapan
Eta : Ayo
Eruk : Kunci
Gaji : Gergaji
Gamang : Geli
Gelar : Nama
Hado : Gila
Hawa : Cocok
Iba : Sisa
Jambar : Pantas
Jolos : Jujur
Keke : Bangun
Kenca : Hanya
Lala : Banyak
Malpung : Lepas
Matoguh : Kuat
Nala : Bersinar
Page : Padi
Pudi : Belakang
Sirang : Pisah
Tahat : Sulit
Pudun : Janji
Muas : Haus
Bage : Begitu
Bagas : Dalam
Barong : Kebun
Kari : Nanti
Contoh kalimat dalam bahasa Batak Karo:
Mejuah-juah! : Selamat datang!
Isa gelarndu? : Siapa namamu?
Uga beritana? : Bagaimana kabarmu?
Ija rumahndu? : Di mana rumahmu?
Kai pen-dahindu? : Apa pekerjaanmu?
Keleng ateku kam : Aku cinta padamu
Enggo kam man e? : Apakah kamu sudah makan?
Enggo man ndai : Sudah, saya sudah makan
Bujur melala : Terima kasih
Menjadi tandaindu ise ia? : Apa kamu mengenal dia?
Menjadi ndingan kena mulih? : Kapan kalian kembali?
Contoh percakapan dalam bahasa Batak Karo:
1. Contoh Percakapan Bahasa Karo Menanyakan Nama
Robby : Salam wari erpagi-pagi (Selamat pagi)
Lori : Salam wari erpagi-pagi (Selamat pagi)
Robby : Ise gelarndu? (Siapa nama kamu?)
Lori : Gelarku Lori (Namaku Lori)
2. Contoh Percakapan Bahasa Karo Menanyakan Tempat Tinggal
Hadi : Apah magen? (Apa kabar?)
Slamet : Mejuah-juah (Sehat-sehat)
Hadi : Ija kam tading? (Di mana kamu tinggal?)
Slamet : Aku tading i Datar Tinggi (Aku tinggal di Datar Tinggi)
3. Contoh Percakapan Bahasa Karo Menanyakan Marga
Insan : Ise gelarndu? (Siapa nama kamu?)
Tony : Gelarku Anthony (Namaku Anthony)
Insan : Kai mergandung ras beberesna? (Apa marga kamu dan beberenya?)
Tony : Aku Sembiring mergaku, bebere Ginting (Aku Sembiring mergaku, bebere Ginting)
Demikian informasi soal bahasa Batak Karo yang bisa dipelajari oleh para pelancong. Bagaimana, bahasa Karo tidak sesulit itu, kan? Jika masih bingung, kamu bisa menghafal kalimat-kalimat sederhana yang umum ditanyakan warga lokal terhadap wisatawan.
Atau, cara mudahnya adalah mencari teman orang Karo yang bisa mengajarimu langsung bahasa daerah mereka. Dengan begitu, kamu lebih mudah untuk mempraktikan kosakata-kosakata yang telah kamu kuasai.
Semakin tak sabar untuk liburan ke Sumatera Utara? Perjalanan menuju Karo, Sumatera Utara dapat ditempuh menggunakan pesawat terbang langsung dari ibu kota menuju Bandara Kuala Namu, Kota Medan, Sumatera Utara, kemudian melanjutkan perjalanan lewat jalur darat.
Ke mana pun destinasinya, yuk booking tiket pesawat dan hotelnya lewat Traveloka saja!
Hanya di Traveloka, kamu bisa memenuhi semua kebutuhan liburan dari satu aplikasi. Selain tiket pesawat dan hotel, kamu juga bisa sekalian membeli tiket kereta api serta tiket bus antar kota, sewa kendaraan, hingga booking tiket objek wisata. Menarik banget, kan?
Tunggu apalagi, buruan download aplikasinya di smartphone kamu atau akses websitenya sekarang juga. Psstt…ada banyak promo menarik menanti, lho!
Kidzlandia Delipark Medan
9.5/10
Pusat Kota Medan
Rp 110.000
Rp 104.500
Mon, 28 Apr 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Medan (KNO)
Mulai dari Rp 1.023.700
Tue, 29 Apr 2025
Citilink
Batam (BTH) ke Medan (KNO)
Mulai dari Rp 827.900
Tue, 29 Apr 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Medan (KNO)
Mulai dari Rp 1.127.700