Ini Kosakata Bahasa Batak Mandailing yang Patut Kamu Ketahui!

Travel Bestie
09 Oct 2024 - 5 min read

Bahasa Batak Mandailing bukan hanya sekedar alat komunikasi saja, tetapi juga cerminan budaya yang kaya dan unik dari Sumatera Utara bagian selatan. Bagi para wisatawan yang berencana menjelajahi wilayah Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat, dan Riau bagian utara, mempelajari beberapa ungkapan dasar dalam bahasa ini bisa menjadi cara yang menarik untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat setempat.

Dari sapaan hangat hingga ungkapan sopan, bahasa ini akan membuka pintu ke dalam pengalaman yang lebih autentik dan membuat liburan Anda semakin berkesan. Yuk, langsung saja simak artikel Traveloka berikut ini hingga tuntas untuk menciptakan momen liburan yang tak terlupakan!

Sekilas Tentang Bahasa Batak Mandailing

Shutterstock.com

Bahasa Batak Mandailing adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat, dan Riau bagian utara. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia yang lebih besar dan merupakan bagian dari keluarga bahasa Batak. Keberadaan bahasa Batak Mandailing menunjukkan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat di wilayah tersebut.

Bahasa Batak Mandailing sendiri memiliki beberapa dialek yang berbeda, seperti Mandailing Julu dan Mandailing Godang yang dikenal dengan pengucapannya yang lebih halus dibandingkan dengan dialek Batak lainnya, seperti Batak Angkola dan Batak Toba.

Bahasa Mandailing ini umumnya digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal. Meskipun wilayah ini juga memiliki bahasa Natal (yang merupakan bagian dari bahasa Minangkabau), namun masyarakat penutur bahasa Natal memiliki hubungan kekerabatan dengan masyarakat Mandailing Natal secara umum.

Selain di Kabupaten Mandailing Natal, bahasa Batak Mandailing juga digunakan di wilayah lain seperti Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Asahan, Rokan Hulu, Labuhanbatu, dan Batu Bara.

Namun, di wilayah-wilayah tersebut, bahasa Batak Mandailing mengalami variasi dan sering kali bercampur dengan bahasa lain seperti bahasa Melayu Pesisir Timur. Hal ini menunjukkan dinamika bahasa yang dipengaruhi oleh faktor geografis, sosial, dan sejarah.

Sastra Mandailing

Sastra Mandailing memiliki peran yang signifikan dalam pelestarian bahasa ini. Puisi, nyanyian rakyat, serta cerita-cerita lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi tak hanya memperkaya bahasa, tetapi juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat Mandailing. Karya-karya sastra tersebut sering kali memuat pesan moral, nilai-nilai luhur, dan pandangan hidup yang terus dipertahankan hingga kini.

Untuk membantu Anda dalam mengetahui sejarah sastra Mandailing lebih dalam, simak penjelasan di bawah ini.

1. Kesusasteraan Mandailing Klasik

Sastra Mandailing telah diwariskan secara turun-temurun melalui tradisi lisan yang kaya. Salah satu bentuk kesusasteraan klasik Mandailing yang paling terkenal adalah marturi. Marturi merupakan tradisi bercerita yang menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat Mandailing.

Cerita-cerita dalam marturi biasanya mengandung pesan moral yang mendalam tentang kehidupan, adat istiadat, dan nilai-nilai luhur masyarakat Mandailing. Cerita-cerita ini disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi, sehingga menjadi warisan budaya yang sangat berharga.

Selain marturi, terdapat pula bentuk sastra lain yang disebut “ende ungut-ungut”. Ende ungut-ungut merupakan puisi rakyat yang mengungkapkan perasaan dan emosi manusia, seperti kesedihan, kegembiraan, atau kepasrahan.

Tema ende ungut-ungut sendiri sangat beragam, mulai dari ungkapan cinta, refleksi diri, hingga nasehat kehidupan. Bentuk puisi ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan pola pantun dengan rima yang berulang.

Uniknya, dalam ende ungut-ungut sering kali ditemukan penggunaan nama-nama tumbuhan sebagai penghias atau sampiran. Penggunaan bahasa tumbuhan ini memberikan keindahan tersendiri pada puisi dan juga mengandung makna simbolis.

Selain itu, ende ungut-ungut juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan, nilai-nilai moral, dan sistem kekerabatan masyarakat Mandailing. Dengan demikian, ende ungut-ungut tidak hanya merupakan karya sastra, tetapi juga merupakan cerminan dari kebudayaan dan pemikiran masyarakat Mandailing.

2. Masa Kolonial

Sastra Mandailing mulai berkembang pesat pada masa kolonial. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan sastra Mandailing adalah Willem Iskander. Ia menghasilkan beberapa karya penting seperti "Hendrik Nadenggan Roa" dan "Si Bulus-bulus Si Rumbuk-rumbuk". Karya-karyanya ini tidak hanya sekadar cerita, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan dan sosial.

Selain Willem Iskander, tokoh lain seperti Soetan Martua Raja juga berkontribusi besar dengan karya-karyanya seperti "Hamajuon" dan "Ranto Omas". Karya-karya mereka ini sering kali dijadikan bahan bacaan di sekolah-sekolah pada masa itu.

Pada periode yang sama, muncul pula novel dan cerpen Mandailing yang semakin populer. Soetan Hasoendoetan, misalnya, dengan novelnya "Sitti Djaoerah" berhasil memikat banyak pembaca. Novel ini menggabungkan unsur-unsur cerita rakyat Mandailing dengan gaya penulisan novel modern.

Karya-karya lain seperti "Turi-Turian" karya Soetan Hasoendoetan dan "Ampang Limo Bapole" karya Sutan Pangurabaan juga menjadi bacaan yang digemari. Karya-karya ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat Mandailing.

Sastra Mandailing tidak hanya berkembang di wilayahnya sendiri, tetapi juga memberikan pengaruh pada perkembangan sastra Indonesia secara keseluruhan. Banyak karya sastra Mandailing yang mengangkat tema-tema lokal dan adat istiadat, sehingga memberikan warna yang khas pada sastra Indonesia.

Salah satu contohnya adalah novel "Azab dan Sengsara" karya Merari Siregar yang mengangkat permasalahan sosial dan budaya di masyarakat Mandailing. Karya-karya sastra Mandailing ini menunjukkan bahwa sastra daerah memiliki peran penting dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia.

3. Kontemporer

Perkembangan sastra Mandailing mengalami kemunduran setelah masa pra-kemerdekaan. Hal ini disebabkan oleh perubahan kurikulum pendidikan yang mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia.

Pergeseran kebijakan ini secara tidak langsung mengikis penggunaan bahasa Mandailing dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam ranah sastra. Akibatnya, produksi karya sastra dalam bahasa Mandailing pun semakin berkurang.

4. Entertainment

Sastra Mandailing juga menemukan bentuk ekspresi yang menarik dalam dunia musik. Pada masa lalu, sastra Mandailing kerap hadir dalam bentuk drama musikal yang direkam dalam kaset. Drama seperti "Sampuraga namaila marina" adalah contohnya. Selain itu, album-album lagu Mandailing yang diproduksi dalam bentuk VCD pada awal masa produksi format tersebut juga menjadi wadah bagi sastra lisan dan puisi Mandailing.

Ragam Bahasa

Bahasa Mandailing, sebagai bagian dari rumpun bahasa Austronesia, memiliki kekhasan tersendiri. Setidaknya terdapat lima ragam bahasa dalam masyarakat Mandailing, dan kelimanya memiliki kosakata dan fungsi yang berbeda.

Hata somal digunakan dalam percakapan sehari-hari, hata andung digunakan dalam tradisi meratap, hata teas dohot jampolak digunakan dalam pertengkaran, hata si baso digunakan oleh tokoh spiritual atau dukun, dan hata parkapur digunakan dalam konteks pencarian kapur barus. Keberagaman ragam bahasa ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Mandailing.

Contoh kosakata:

Bahasa Indonesia

Hata Somal

Hata Andung

Hata Teas

Hata Si Baso

Hata Parkapur

Mata

Mata

Simanyolong

Loncot

-

-

Daun sirih

Burangir

Simanggurak

-

Situngguk

-

Harimau

Babiat

-

-

-

Ompungi/Namaradati

Dahulu, masyarakat Mandailing memiliki sistem komunikasi unik yang dikenal sebagai hata bulung-bulung atau bahasa dedaunan. Alih-alih menggunakan simbol suara seperti bahasa lisan, sistem ini memanfaatkan daun tumbuhan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Daun-daun tersebut berfungsi sebagai semacam simbol atau kode yang hanya dipahami oleh mereka yang menguasai sistem komunikasi ini.

Kosakata Bahasa Batak Mandailing

Berikut adalah beberapa kosakata dasar dalam bahasa Batak Mandailing yang bisa Anda gunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat setempat:

1. Bahasa Sapaan

Saya = Au
Kamu = Homa
Dia = Ia
Mereka = Alai
Kita = Hita, Ita
Kami = Ami

2. Kalimat Petunjuk

Ini = On/Onbo
Itu = Adun/Adunbo
Sini = Tuson
Situ = Tusi
Sana = Sodun

3. Kalimat Pertanyaan

Apa = Aha
Bagaimana = Songondia/Biadoma
Berapa = Sadia
Di mana = Idia
Kemana = Tudia
Dari mana = Tingondia/Ngundia
Mana = Idia
Siapa = Ise
Mengapa = Asi
Kapan = Andigan
Kenapa = Maoa/Mangoa

4. Silsilah Keluarga

Kakek= Ompung godang
Nenek = Ompung Menek
Ayah = Amang
Ibu = Inang
Anak laki-laki = Anak
Anak Perempuan = Boru
Kakak = Angkang
Adik = Anggi
Paman (pihak ayah) = Uda’
Istri Paman (pihak ayah) = Nanguda'/Inanguda'
Paman (pihak ibu) = Tulang/mamak
Istri Paman (pihak ibu) = Nantulang/Inangtulang
Bibi = Bouk (pihak ayah) Ujing/Etek (pihak ibu)
Sepupu (laki-laki) = Kahanggi
Sepupu (perempuan) = Iboto/ito
Istri / Suami Saudara = Ipar
Sami dari Adik / Kakak Istri = Pariban
Anak Saudara (laki-laki) = Anak
Anak Saudara (perempuan) = Bere
Cucu = Pahoppu

Nah, itulah beberapa kosakata bahasa Batak Mandailing yang dapat Anda ketahui. Apakah Anda sudah siap untuk menjelajahi wilayah Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat, dan Riau bagian utara? Langsung saja rencanakan perjalanan bersama Traveloka!

Flight to Riau

Fri, 2 May 2025

Lion Air

Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 1.024.700

Tue, 29 Apr 2025

Super Air Jet

Batam (BTH) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 635.400

Sat, 10 May 2025

Lion Air

Yogyakarta (YIA) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 1.344.730

Dengan Traveloka, Anda bisa memenuhi kebutuhan selama traveling hanya dalam satu aplikasi saja. Mulai dari memesan tiket pesawat, hotel, hingga rental mobil, semuanya bisa Anda lakukan dengan aman dan mudah.

Selain itu, Traveloka juga memiliki fitur Traveloka Xperience untuk membantu Anda dalam menjelajahi keindahan wisata di kota yang Anda tuju, mulai dari wisata danau, gunung, sungai, kuliner, hingga tempat wisata yang menyenangkan, bisa Anda temukan di fitur satu ini!

Jadi, tunggu apa lagi? Segera pelajari bahasa Batak Mandailing dan buat liburan Anda semakin berkesan bersama Traveloka!

Dalam Artikel Ini

• Sekilas Tentang Bahasa Batak Mandailing
• Sastra Mandailing
• 1. Kesusasteraan Mandailing Klasik
• 2. Masa Kolonial
• 3. Kontemporer
• 4. Entertainment
• Ragam Bahasa
• Kosakata Bahasa Batak Mandailing
• 1. Bahasa Sapaan
• 2. Kalimat Petunjuk
• 3. Kalimat Pertanyaan
• 4. Silsilah Keluarga

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Fri, 2 May 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 1.024.700
Pesan Sekarang
Tue, 29 Apr 2025
Super Air Jet
Batam (BTH) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 635.400
Pesan Sekarang
Sat, 10 May 2025
Lion Air
Yogyakarta (YIA) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 1.344.730
Pesan Sekarang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan