Bahasa Biak – Pesona Papua memang tak tertandingi. Tidak hanya Raja Ampat saja yang punya keindahan luar biasa, tapi sejumlah kepulauan di sana pun memiliki bentang alam yang memikat. Salah satu yang jarang terekspos adalah Biak.
Pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih dekat sebelah utara pesisir Provinsi Papua ini adalah pulau terbesar di antara rantai kepulauan kecil yang memiliki banyak atol dan terumbu karang. Berlibur ke Biak tentu bisa menjadi ide terbaik bagi kamu yang gemar melakukan olahraga air, seperti diving atau snorkeling.
Namun, bahasa Biak jadi salah satu hal yang mesti diperhitungkan sebelum berencana liburan ke sana. Pasalnya Biak mempunyai bahasa Ibu yang tidak mudah dipahami orang awam sehingga penting bagi wisatawan untuk mempelajari bahasanya terlebih dahulu.
Yuk, cari tahu soal bahasa Biak dan pelajari beberapa kata-kata sederhananya agar kamu bisa dengan mudah berinteraksi dengan penduduk setempat!
Bahasa Biak tergolong ke dalam kelompok bahasa Melayu-Polinesia Timur di Halmahera Selatan-Nugini Barat. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 70.000 orang di Indonesia bagian timur, khususnya di pulau Biak, Supiori, dan Numbfor serta pulau-pulau Biak yang lebih kecil di kabupaten Biak Numfor dan Supiori di Provinsi Papua.
Kabupaten Biak Numfor sendiri merupakan salah satu bagian kabupaten wilayah administrasi dari Provinsi Papua yang terdiri dari 19 distrik, 257 kampung, dan 14 kelurahan dengan jumlah penduduk 145.952 jiwa.
Bahasa Biak menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan sesama warga di perkampungan hingga perkotaan untuk berkomunikasi. Sebagian besar penutur bahasa Biak juga menuturkan bahasa Melayu lokal dan mereka yang berusia di bawah 30 tahun cenderung tidak fasih berbahasa Biak, meskipun mereka memahaminya.
Biak juga dikenal sebagai Biak-Numfor, Noefoor, Mafoor, Mefoor, Nufoor, Mafoorsch, Myfoorsch atau Noefoorsch. Penutur bahasa Biak menyebutnya wós Vyak ('bahasa Biak') atau wós kovedi ('bahasa kami'). Dialek-dialeknya meliputi Biak-Numfoor, Betew, Kafdaron, Karon, Usba dan Wardo. Bahasa Biak ditulis dengan alfabet Latin dan ada sejumlah sistem ejaan.
Masyarakat adat di daerah ini punya tradisi kuat untuk melestarikan adat istiadat yang berlaku, termasuk bahasa. Oleh karenanya, masyarakat beserta pemerintah daerah terus berupaya agar generasi muda Biak tetap mencintai bahasanya.
Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menghadirkan mata pelajaran bahasa Biak sebagai muatan lokal serta menerbitkan rumus atau buku bacaan percakapan sehari-hari suku Biak. Terjemahan Perjanjian Baru Alkitab pun pernah diterbitkan dalam bahasa Biak pada tahun 1990, walau faktanya tetap dianggap sulit dibaca dan tidak digunakan secara luas.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat sejumlah dialek Biak yang berbeda yang dituturkan di berbagai pulau. Namun yang paling terkenal adalah Biak-Numfoor, yang dituturkan di Pulau Numfoor.
Perbedaan dialek ini kecil dan sebagian besar terbatas pada perubahan bunyi yang sedikit teratur. Sebagian besar penutur bahasa Biak fasih dalam bahasa Melayu setempat, sayangnya tidak semuanya fasih dalam bahasa Indonesia baku.
Sebaran geografis dialek Biak di Kabupaten Raja Ampat (Ronsumbre 2020):
Dialek Betew
Kecamatan Waigeo Selatan: Desa Saonek, Saporkren, Yenbeser, Yenwaupur, Sawinggrai, Kapisawar, dan Arborek.
Kecamatan Waigeo Barat: Desa Mutus, Biantsyi, Waisilip, Manyaifun, Meos Manggara, dan Pam.
Kecamatan Kofiau: Desa Deer, Balal, dan Tolobi.
Kecamatan Misool: Desa Pulau Tikus, Solol, Meos Kapal, dan Umkabu.
Kecamatan Samate: Desa Jefman.
Kecamatan Teluk Manyalibit: Desa Mumes.
Dialek Kafdaron
Kecamatan Samate: Desa Yensawai, Amdui, Yenanas, dan Aresi
Dialek Karon
Kecamatan Sausapor: Desa Sausapor Kecamatan Bikar (Biak Karon), Kabupaten Tambrauw
Dialek Usba
Kabupaten Waigeo Utara: Desa Rauki.
Distrik Ayau: Desa Dorekar dan Meosbekwan.
Dialek Wardo
Kabupaten Waigeo Timur: Desa Yensner, Urbinasopen, Yembekaki, dan Puper.
Kabupaten Waigeo Utara: Desa Menir, Warwanai, Boni, Asukweri, dan Kabare.
Kecamatan Ayau: Desa Rutung, Reni, dan Yenkawir.
Biak memiliki inventaris fonem yang terdiri dari 13 konsonan dan 5 vokal, yang panjang vokalnya bersifat fonemik. Dalam ortografi, vokal panjang ditulis dengan aksen yang tajam. Fonem /t/ sangat jarang digunakan dan beberapa penutur lama masih mengenalinya sebagai /s/ dalam kata serapan.
Vokal /u/ merupakan satu-satunya vokal bulat dalam bahasa Biak; empat vokal lainnya tidak bulat.
Dalam Wos Byak juga terdapat berbagai kata dengan huruf B, tapi tidak dapat atau tidak boleh diucapkan dengan bunyi B seperti biasanya. Sebagian besar warga Biak mengganti huruf B dengan W.
Pelafalan huruf W tersebut menjadi ciri khas bahasa Biak. Padahal kata yang hurufnya diganti bisa menafsirkan arti yang salah. Misalnya dalam bahasa Biak, “Bar Ori Dek” yang artinya Sebelah/arah matahari terbit.
Jika kata Bar dituliskan atau diucapkan sebagai War, maka artinya adalah Air. Apabila diterapkan pada contoh kalimat di atas maka kalimat itu akan berbunyi "War Ori Dek" yang berarti “Air matahari terbit” padahal sudah jelas maksudnya, yaitu sebelah matahari terbit.
Berikut beberapa contoh kata dalam Wos Byak yang diawali dengan huruf B tapi diucapkan dengan huruf W:
Byak - Wyak (Biak)
Rob bebye - Row wewye (Selamat malam)
Ya bawes - Ya wawes (Saya membangun)
Bemuk - Wemuk (Yang putus)
Sarber - Sarwer (Perumpamaan)
Ba - Wa (Tidak)
Be - We (Kepada)
Kaber - Kawer (Kembali)
Sebelum liburan ke Biak, pastikan kamu menguasai beberapa kalimat sederhana di bawah ini, ya.
Kasusama = terima kasih
Marandan Bebye = selamat jalan
Rarama Bebye = selamat datang
Arwo Bebye = selamat pagi
Mandira Bebye = selamat sore
Rob Bebye = selamat malam
Rwa Beryo = kau mau ke mana
Yarabe = saya ke
Yaro Dine = saya di sini
Fasau = cepat
Fiori = lama
Manseren Infnouk = Tuhan menyertai
Syowi = salam hormat
Imbo = Ia
Oroba = tidak ada
Pasine = hari ini
Meser = esok
Ras Iyama = hari berikutnya
Paek = bulan
Saun = tahun
Ras = hari
Untuk menuju Pulau Biak, terdapat dua pilihan transportasi yang bisa dipilih; pesawat dan kapal feri. Kamu bisa menyesuaikannya dengan budget yang kamu miliki. Jika naik pesawat, durasi perjalanan (dari Jakarta) memakan waktu sekitar 6 jam 42 menit.
Sayangnya tidak ada penerbangan langsung menuju Biak. Selain itu, tidak semua maskapai memiliki rute penerbangan ke Pulau Biak. Beberapa maskapai yang melayani rute ke Biak antara lain Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink. Batik Air, dan Garuda Indonesia.
Itu pun hanya beberapa maskapai yang memiliki penerbangan langsung dan sisanya mengharuskan penumpang transit sebanyak satu sampai dua kali, dengan durasi hingga 22 jam perjalanan.
Bagi yang ingin naik kapal feri, kamu bisa membeli tiket perjalanan dari Tanjung Priok ke Serui atau Tanjung Perak Surabaya ke Manokwari dengan total perjalanan mencapai lima sampai enam hari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Biak dengan kapal kecil.
Biak punya banyak hal untuk ditawarkan, tapi yang akan bikin kamu berkesan adalah sejumlah tempat di bawah ini.
Atol Padaido adalah gugusan pulau yang belum tersentuh, seindah yang dapat kamu bayangkan. Tidak ada resor atau hotel, hanya desa-desa kecil setempat. Jika kamu ingin merasakan kehidupan pulau asli di Papua serta menyelam yang luar biasa, inilah tempat yang tepat untuk kamu.
Kepulauan Padaido menawarkan banyak lokasi menyelam yang luar biasa. Kamu bisa meminta bantuan diver berpengalaman untuk memandu kamu menyelam di sana. Bersama diver, kamu akan diajak menjelajahi kedalaman Padaido dan menyelami Gua Wundi.
Gua Wundi tampak begitu ajaib di bawah air yang akan membuat kamu terpesona. Selama menyelam, kamu mungkin akan bertemu dengan hewan laut yang belum pernah kamu temui sebelumnya, misalnya seperti sekawanan besar barakuda di titik barakuda serta tuna gigi anjing besar yang akan mengikutimu selama penyelaman.
Selain itu, kamu juga mungkin akan melihat hiu karang di setiap penyelaman dan ikan pari manta yang berenang menjauh dari atol.
Pantai Segara Indah, yang juga dikenal sebagai Pantai Bosnik, terletak di sisi timur Pulau Biak di desa Woniki, Biak Timur, kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Pantai berpasir putih ini merupakan tujuan wisata yang terkenal dan dianggap sebagai pantai terindah di daerah tersebut.
Di sini, kamu bisa berenang, snorkeling, menyelam, atau mungkin hanya berjemur di pantai. Tersedia penyewaan ban bagi mereka yang tidak bisa berenang dengan baik. Meski begitu, bagi yang hendak snorkeling diimbau untuk berhati-hati mengingat arusnya yang kuat.
Danau kecil berwarna safir di tengah hutan ini memiliki air yang bening seperti kaca. Perjalanan menuju ke sini cukup ekstrem dan memakan waktu panjang. Namun, sesampainya kamu di sana, kamu akan langsung disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa indah.
Bahkan, tulisan ini tidak dapat menggambarkan betapa indahnya Talaga Biru yang terdapat di tengah hutan belantara. Bersantailah untuk berenang setelah perjalanan yang melelahkan di sana.
Thu, 8 May 2025
Lion Air
Jayapura (DJJ) ke Biak (BIK)
Mulai dari Rp 541.900
Sun, 18 May 2025
Lion Air
Makassar (UPG) ke Biak (BIK)
Mulai dari Rp 2.065.500
Fri, 9 May 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Biak (BIK)
Mulai dari Rp 2.739.100
Itulah informasi mengenai bahasa Biak serta cara menuju ke sana dan kegiatan menarik yang bisa dilakukan di pulau tersebut. Bagaimana, semakin tak sabar untuk liburan ke Biak? Yuk, booking tiket pesawat dan hotelnya lewat Traveloka!
Hanya di Traveloka, kamu bisa memenuhi semua kebutuhan liburan dari satu aplikasi. Selain tiket pesawat dan hotel, kamu juga bisa sekalian membeli tiket kereta api serta tiket bus antar kota, sewa kendaraan, hingga booking tiket objek wisata. Menarik banget, kan?