Destinasi Bangunan Keraton di Indonesia - Indonesia merupakan bangsa yang memiliki sejarah sangat panjang serta kebudayaan yang sangat kaya. Jauh sebelum masa kemerdekaan, Indonesia merupakan kumpulan dari kerajaan-kerajaan atau keraton. Beberapa dari bangunan keraton di Indonesia bahkan masih berdiri kokoh dan megah hingga saat ini menjadi saksi biru perjalanan sejarah dan budaya di Indonesia. Berbagai bangunan keraton di Indonesia ini kini menjelma menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang sangat populer. Bagi Anda yang tertarik mengenal lebih dekat jejak sejarah dan budaya dari kerajaan-kerajaan atau keraton yang ada di Indonesia, berikut rekomendasi destinasi bangunan keraton di Indonesia yang bisa Anda kunjungi!

Baca juga: Destinasi Wisata Candi di Indonesia Terpopuler

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau kerap disingkat menjadi ‘Keraton Yogyakarta’ adalah salah satu bangunan keraton di Indonesia paling terkenal. Bangunan keraton di Indonesia satu ini merupakan istana resmi dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berada di pusat kota Yogyakarta. Keseluruhan wilayah bangunan keraton di Indonesia satu ini menempati lahan mencapai 144 hektar, meliputi seluruh area di dalam benteng Baluwarti, alun-alun Lor, alun-alun Kidul, gapura Gladak, hingga kompleks Masjid Gedhe Yogyakarta.

Sedangkan untuk bangunan inti keraton atau kerap disebut ‘kedhaton’ memiliki luas mencapai 13 hektar. Bangunan keraton di Indonesia ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 setelah terjadinya perpecahan Kerajaan Mataram Islam yang ditandai lewat Perjanjian Giyanti.

Meski masih berfungsi berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya, sebagian kompleks keraton difungsikan sebagai museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, hingga gamelan. Sedangkan untuk arsitekturnya, bangunan keraton di Indonesia ini disebut-sebut sebagai contoh gambaran arsitektur istana Jawa terbaik dan masih sangat terawat dan terjaga hingga saat ini.

Bangunan keraton di Indonesia selanjutnya ini adalah istana resmi Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di Kota Surakarta. Didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II sekitar tahun 1743-1744, arsitektur dari bangunan keraton di Indonesia satu ini memiliki kemiripan dengan bangunan keraton di Indonesia sebelumnya.

Tak heran karena bangunan keraton di Indonesia ini dirancang oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bertakhta sebagai sultan Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwana I. Uniknya, sebagian besar bangunan keraton di Indonesia ini memiliki nuansa warna putih dan biru dengan arsitektur bergaya campuran Jawa-Eropa. Hingga kini, bangunan keraton di Indonesia satu ini menjadi salah satu pusat kebudayaan Jawa yang sangat penting.

Keraton Kasepuhan atau pada zaman dahulu dikenal juga dengan nama keraton Pakungwati adalah bangunan keraton di Indonesia yang pernah menjadi pusat pemerintahan dari Kesultanan Cirebon. Bangunan keraton di Indonesia yang berada kelurahan Kesepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1430. Dari segi arsitekturnya, bangunan keraton di Indonesia ini masih terjaga sangat baik.

Menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang sangat populer di Cirebon, bangunan keraton di Indonesia satu ini museum yang menyimpan berbagai benda pusaka dan seni peninggalan era Kesultanan Cirebon yang cukup lengkap, termasuk kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati.

Meskipun kereta ini sudah tak lagi digunakan, kereta ini masih tersimpan dan terjaga dengan baik dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Masih berada di Cirebon, Keraton Kanoman adalah salah satu dari dua bangunan kesultanan Cirebon bersama Keraton Kasepuhan. Bangunan keraton di Indonesia ini didirikan pada tahun 1678 oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I.

Berdiri di wilayah seluas sekitar 6 hektar, bangunan keraton di Indonesia ini menyimpan peninggalan-peninggalan bersejarah yang erat kaitannya dengan syiar agama Islam oleh Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah, salah satu sosok bersejarah ‘Wali Songo’.

Termasuk dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum yang berada di bangunan keraton di Indonesia ini.

Berlokasi sekitar 1 km sebelah barat daya dari Keraton Kasepuhan dan kurang lebih 500 meter sebelah selatan Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan adalah bangunan keraton di Indonesia lainnya yang bisa Anda jumpai saat berkunjung ke Cirebon.

Berbeda dengan kedua bangunan keraton di Indonesia sebelumnya, Keraton Kacirebonan yang diresmikan pada 1808 silam ini memiliki arsitektur yang mendapatkan pengaruh dari budaya Tiongkok serta Eropa yang cukup kuat. Menjadi bangunan tempat tinggal sultan Kacirebonan dan keluarganya, bangunan keraton di Indonesia satu ini bersama Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Kaprabonan menjadi objek vital dan cagar budaya yang dilindungi.

Tak hanya arsitekturnya saja yang bernilai dan bersejarah, bangunan keraton di Indonesia ini juga menyimpan menyimpan benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris, Wayang, perlengkapan Perang, Gamelan dan lainnya.

Merupakan istana resmi dari Kadipaten Mangkunegaran sekaligus kediaman para Adipati Mangkunagaran, bangunan keraton di Indonesia selanjutnya adalah Pura Mangkunagaran yang berada di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Bangunan keraton di Indonesia ini dibangun tahun 1757 oleh Mangkunegara I dengan arsitektur mengikuti gaya-gaya bangunan keraton yang berada di wilayah Jawa Tengah dengan sedikit sentuhan gaya arsitektur Eropa. Hal ini bisa dilihat lewat penggunaan ‘gable’, struktur atap yang tersusun dari dua bidang atap yang saling berlawanan arah, serta ‘dormer’, jendela atau lubang angin yang ditambatkan pada bagian atap pada seluruh bangunan Pura Mangkunegaran.

Selain itu, terdapat pula ornamen-ornamen hias khas bangunan Eropa seperti relief malaikat, kaca patri, lampu gantung, dan hiasan-hiasan lainnya. Bangunan Keraton di Indonesia satu ini menyimpan nilai sejarah tinggi karena dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Kadipaten Mangkunegaran.

Bangunan keraton di Indonesia selanjutnya adalah Keraton Sumenep yang berfungsi sebagai tempat kediaman resmi para adipati atau raja serta tempat para adipati tersebut menjalankan roda pemerintahan dari Kerajaan Sumenep. Meski berukuran tak sebesar bangunan-bangunan keraton di Indonesia sebelumnya, arsitektur dari Keraton Sumenep tak kalah menarik serta bersejarah.

Bangunan keraton di Indonesia satu ini berdiri di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala, penguasa Sumenep XXXI dan dibangun pada tahun 1781 dengan rancangan arsitek ‘Lauw Piango’ yang merupakan salah seorang warga keturunan Tionghoa.

Baca juga: Destinasi Wisata Benteng di Indonesia Terpopuler

Sangat megah dan menawan bukan bangunan-bangunan keraton di Indonesia di atas? Selain nilai-nilai sejarah yang dimilikinya serta cerminan budaya asli Indonesia yang masih terjaga dalam bentuk arsitektur bangunannya, berbagai bangunan keraton di Indonesia di atas tentu tak kalah menarik dengan berbagai bangunan-bangunan istana lainnya yang ada di dunia, bukan?

Yuk, lestarikan dan cintai budaya asli Indonesia dengan menjadikan berbagai destinasi bagunan keraton di Indonesia tersebut sebagai salah satu bucket list liburan Anda selanjutnya. Dan, untuk mewujudkan bucket list liburan Anda, aplikasi Traveloka siap memberikan berbagai kebutuhan traveling termasuk dalam hal akomodasi dan tiket perjalanan serta berbagai kebutuhan traveling lainnya dengan penawaran harga terbaik!

Jadi, sudah siap jelajahi lebih dalam sejarah dan kebudayaan bangsa Indonesia lewat berbagai bangunan keraton di Indonesia tersebut?