Memahami Filosofi di Balik Motif Batik Kalimantan

Mas Bellboy
03 Aug 2024 - 5 min read

Batik Kalimantan bukan hanya kain indah yang penuh warna, tetapi juga menyimpan makna dan filosofi yang mendalam. Tiap motif batiknya memuat cerita, tradisi, dan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Kalimantan.

Batik Kalimantan

Source: Shutterstock

Motif yang dimiliki oleh batik khas Kalimantan umumnya mengambil inspirasi dari beragam aspek kehidupan, seperti flora dan fauna, budaya, serta mitos. Setiap motif memiliki makna dan simboliknya sendiri. Untuk membantu kamu memahami filosofi yang terkandung dalam setiap batik asal Kalimantan, mari simak artikel Traveloka berikut ini hingga tuntas!

Batik Kalimantan

1. Motif Tampuk Manggis

Motif Tampuk Manggis merupakan salah satu motif batik khas Jambi yang terinspirasi dari bentuk buah manggis yang banyak ditemukan di daerah tersebut. Setiap motif Tampuk Manggis memiliki filosofi yang berbeda, tergantung pada bentuk dan susunannya.

Salah satu contohnya adalah motif Tampuk Manggis dengan empat bunga. Motif ini melambangkan semangat gotong royong dan saling tolong-menolong dalam kehidupan masyarakat Jambi. Hal ini bisa terlihat dari empat bunga (bulat) yang seakan berpegangan tangan.

Motif lainnya adalah motif Tampuk Manggis yang menyerupai bunga kembar siam. Motif ini memiliki makna ajakan untuk berkawan dengan orang yang baik agar diri kita menjadi lebih baik. Sebaliknya, berkawan dengan orang yang jahat dapat membawa kita ke arah yang buruk.

Secara umum, makna simbolis dari motif Tampuk Manggis dapat disimpulkan sebagai "Putih Hati" atau "Ketulusan Hati Masyarakat Jambi". Motif ini menjadi representasi dari nilai-nilai positif dan kebaikan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jambi.

2. Motif Bayam Raja

Motif batik Bayam Raja

Source: Griya Tenun

Motif Bayam Raja merupakan motif batik yang istimewa dan penuh makna. Biasanya, motif ini dibuat untuk orang-orang yang memiliki kedudukan terhormat atau dianggap memiliki martabat lebih tinggi di kalangan masyarakat. Hal ini mencerminkan makna yang terkandung dalam motif Bayam Raja, yaitu leluhur yang bermartabat dan dihormati.

Motif Batik Kalimantan satu ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu garis-garis melengkung patah-patah yang disusun secara vertikal. Garis-garis ini berfungsi sebagai pembatas dengan motif-motif lain, sehingga menciptakan tampilan yang lebih rapi dan terstruktur.

3. Benang Bintik

Motif benang bintik adalah salah satu motif batik khas Kalimantan Tengah yang tak kalah populer. Motif ini kaya akan berbagai unsur budaya Dayak Ngaju, seperti motif senjata, motif naga, motif Batang Garing, motif Balanga, dan masih banyak lagi.

Warna dasar dari batik benang bintik biasanya terdiri dari kuning, hijau, merah,, dan maroon. Perpaduan warna ini menghasilkan tampilan yang cerah dan menarik. Salah satu motifnya, yaitu motif Batang Garing, memiliki makna yang mendalam. Pohon Batang Garing diyakini sebagai pohon kehidupan yang diturunkan langsung oleh Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa), Tuhan Dayak Ngaju.

Motif benang bintik bukan hanya sebuah karya seni batik yang indah, tetapi juga sebuah representasi dari kekayaan budaya dan kepercayaan masyarakat Dayak Ngaju.

4. Motif Kangkung Kaombakan

Motif batik Kangkung Kaombakan, yang dalam bahasa Indonesia berarti "kangkung yang terkena ombak", merupakan salah satu motif Batik Kalimantan yang mencerminkan semangat ketahanan.

Seperti diketahui, tanaman kangkung banyak tumbuh di sungai-sungai besar di Kalimantan Selatan. Tanaman ini hidup menjalar di air dan tahan terhadap hempasan ombak sungai. Hal ini menjadi inspirasi dalam motif Kangkung Kaombakan, yang melambangkan kemampuan untuk menghadapi ujian dalam hidup dengan penuh kesabaran.

Motif ini menunjukkan bahwa meskipun diterpa cobaan, layaknya tanaman kangkung yang terhempas ombak, kita harus tetap kokoh dan teguh dalam menghadapi rintangan. Dengan penuh kesabaran dan keyakinan, kita akan menemukan jalan terbaik untuk melewati setiap kesulitan.

5. Motif Tidayu

Batik Tidayu adalah sebuah karya seni yang merupakan hasil perpaduan budaya Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Nama "Tidayu" sendiri adalah singkatan dari ketiga etnis tersebut. Perpaduan budaya ini menghasilkan motif batik yang cantik dan unik dengan ciri khas tersendiri.

Saat ini, terdapat enam motif Batik Tidayu yang telah terdaftar, yaitu Lembayung, Harmoni, Beuntai, Rimba, Bangau, dan Lampion. Setiap motif tersebut memiliki karakteristik dan makna yang unik.

Batik Tidayu memiliki ciri khas yang mewah dan elegan, terutama karena penggunaan warna hitam dan sentuhan tinta emas pada corak batiknya. Perpaduan warna ini menciptakan tampilan yang berkelas dan menawan.

Karena keistimewaan ini, tidak mengherankan jika harga Batik Tidayu cenderung lebih mahal dibandingkan motif batik lainnya. Batik Tidayu adalah pilihan tepat bagi kamu yang menginginkan kain batik yang indah, unik, dan sarat dengan nilai budaya yang tinggi.

6. Awan Berarak

Motif Awan Berarak merupakan salah satu motif batik khas Kalimantan yang berasal dari Kabupaten Pontianak. Di zaman dahulu, motif ini hanya dikenakan oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah. Hal ini menunjukkan bahwa motif Awan Berarak memiliki nilai yang tinggi dan dianggap sebagai simbol keagungan kerajaan.

Sesuai dengan namanya, motif batik ini berbentuk seperti awan yang beriringan. Bentuk awan yang berada di atas kain batik menjadi ciri khas yang membedakannya dengan motif batik lainnya. Batik Awan Berarak sering digunakan oleh para kerabat pembesar kerajaan dalam acara-acara besar, mencerminkan kemewahan dan keanggunan budaya Melayu di Kalimantan.

7. Motif Shaho

Motif batik Shaho, sebuah kerajinan khas kota Balikpapan, terinspirasi dari budaya Dayak Kenyah dan Bahau, suku Dayak terbesar di Kalimantan Timur. Nama "Shaho" sendiri merupakan singkatan dari nama anggota keluarga yang memproduksinya sejak tahun 1993, yaitu Supratono, Haryati, Ardi, Hendri, dan Oki.

Jurnal berjudul "Perancangan Buku Batik Shaho sebagai Batik Khas Balikpapan" menjelaskan bahwa motif batik Shaho menampilkan pola spiral, melengkung, lingkaran, dan patung manusia. Bentuk melengkungnya terinspirasi dari liukan akar atau ranting pohon yang sering ditemukan dalam ukiran khas Kalimantan Timur.

8. Motif Batang Garing

Motif Batang Garing, motif batik khas suku Dayak di Kalimantan Tengah, merupakan representasi dari pohon kehidupan. Bagi masyarakat Dayak Ngaju, motif ini menyimpan makna kosmologis yang mendalam, di mana Pohon Batang Garing (pohon kehidupan) diyakini diturunkan langsung oleh Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).

Dalam tradisi tetek tatum (ratap tangis sejati), diceritakan bahwa Ranying Hatalla Langit menciptakan dua pohon, yaitu Batang Garing Tingang (pohon kehidupan) dan Bungking Sangalang.

Pohon Batang Garing, dengan bentuknya seperti tombak yang menjulang ke atas, melambangkan Ranying Mahatala Langit. Bagian bawah pohon ini memiliki guci berisi air suci dan dahan berlekuk, yang merepresentasikan Jata atau dunia bawah, sedangkan daun-daunnya melambangkan ekor Burung Enggang. Buah-buahan pada dahannya yang berjumlah tiga, menghadap ke atas dan bawah, melambangkan tiga kelompok besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangen, Maharaja Bunu atau Buno, dan Maharaja Sangiang.

9. Motif Burung Enggang

Batik dengan motif burung Enggang merupakan salah satu ikon khas Kalimantan Timur. Burung Enggang sendiri memiliki makna yang mewakili kedekatan masyarakat setempat dengan alam. Setiap bagian dari burung ini dijadikan sebagai simbol keagungan dan kebesaran suatu suku.

Yang menarik, batik khas Dayak Kalimantan Timur ini menggunakan berbagai jenis material berkualitas seperti sutra, semi sutra, serat nanas, dan serat surat. Kain yang terbuat dari sutra sangat diminati karena dianggap sebagai bahan yang unggul. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kain batik sutra memiliki harga yang sangat tinggi.

10. Batik Sasirangan

Batik Sasirangan

Source: Wikipedia

Batik Sasirangan, yang berasal dari Kalimantan Selatan, memiliki makna yang mendalam, yaitu "menjahit bersama-sama". Makna ini mencerminkan proses pembuatan batik secara manual oleh para pengrajin.

Teknik pembuatan batik Kalimantan ini terbilang kompleks dan memerlukan banyak tahapan pewarnaan. Peralatan yang digunakan pun cukup unik, yaitu menggunakan kain pembatas yang diyakini berasal dari tali atau benang dengan ukuran tertentu, bukan malam atau lilin serta canting seperti batik umumnya. Batik Sasirangan sendiri mulai dikenal sejak abad ke-12, pada masa kerajaan Dipa di Kalimantan Selatan.

Dengan beragam motifnya yang sarat makna filosofis, Batik Kalimantan menjadi representasi nyata dari kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Selain keindahan motifnya, Kalimantan juga menawarkan beragam destinasi wisata menarik yang patut untuk kamu kunjungi.

Jika kamu berencana untuk menghabiskan waktu liburan di Kalimantan, segera kunjungi Traveloka untuk memesan tiket pesawat, hotel, dan tiket masuk tempat wisata yang menarik secara aman dan praktis.

Di Traveloka, kamu juga dapat menyesuaikan pilihan kamu dengan anggaran yang dimiliki. Jadi, jangan ragu lagi! Segera jelajahi keindahan alam Kalimantan dan kekayaan budayanya melalui Batik Kalimantan yang beragam!

Penginapan dan Hotel di Banjarmasin

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan