Menjelajahi Keindahan 10 Batik Pekalongan 

Mas Bellboy
02 Aug 2024 - 4 min read

Sebagai kota yang dikenal sebagai "Kota Batik", tentu kamu sudah familiar dengan Batik Pekalongan. Dengan motif yang beragam dan penuh makna, batik khas Pekalongan telah menjadi salah satu ikon budaya Indonesia yang diakui dunia. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai motif khas dari daerah ini, Traveloka telah merangkum informasinya dalam artikel berikut!

Batik Pekalongan

Source: Shutterstock

Batik Pekalongan

1. Motif Batik Terang Bulan

Motif Batik Terang Bulan menampilkan keindahan alam Indonesia dengan corak flora dan fauna yang beragam. Batik satu ini merupakan motif yang identik dengan masyarakat Pekalongan dan sering dikenakan dalam berbagai acara.

Dinamakan terang bulan karena motifnya menggambarkan keindahan malam purnama yang diterangi cahaya bulan yang terang. Keindahan motif ini membuatnya cocok untuk dipakai dalam berbagai acara, mulai dari pakaian sehari-hari hingga busana formal seperti pernikahan adat.

2. Motif Batik Tujuh Rupa

Motif Batik Tujuh Rupa merupakan karya seni yang tak hanya indah, tetapi juga penuh makna. Batik ini identik dengan filosofi keindahan yang terwujud dalam proses pembuatannya yang cermat dan penuh detail. Corak Batik Tujuh Rupa bagaikan lukisan alam Pekalongan yang terlukis di atas kain.

Kekayaan alam Pekalongan, dengan beragam hewan dan tumbuhannya, diabadikan dalam berbagai motif batik yang unik. Perpaduan warna-warna cerah, seperti merah muda, biru, dan warna gelap, semakin mempercantik batik ini dan membuatnya terlihat begitu elegan.

3. Motif Batik Buketan

Meskipun kebanyakan motif batik identik dengan budaya asli Indonesia, ada beberapa motif yang terpengaruh budaya asing, seperti Batik Buketan. Motif ini merupakan salah satu contohnya, dimana Batik Buketan terinspirasi dari budaya Belanda.

Batik Buketan pertama kali dibuat oleh Cristina Van Zuylen, seorang wanita keturunan Belanda yang tinggal di kota Pekalongan. Motif ini memiliki ciri khas berupa rangkaian bunga layaknya buket bunga, dengan warna-warna cerah dan cantik. Berkat keindahannya, Batik Buketan kini telah tersebar luas di seluruh Pulau Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia, termasuk Bali.

4. Motif Batik Jawa Hokokai

Batik Jawa Hokokai

Source: Museum Kemendikbud

Batik Jawa Hokokai merupakan simbol nyata dari akulturasi budaya Indonesia dan Jepang. Batik Pekalongan ini lahir pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dan dibuat oleh para pengrajin batik asal Pekalongan. Nama Hokokai sendiri diambil dari organisasi masyarakat saat itu, yaitu Himpunan Kebaktian Masyarakat.

Motif batik Hokokai terkenal dengan tingkat kerumitannya yang tinggi, dihiasi dengan banyak ornamen, warna yang indah, dan nilai seni yang tinggi. Motif yang paling umum ditemui dalam kain batik Hokokai adalah kupu-kupu dan bunga, disesuaikan dengan preferensi orang Jepang saat itu yang sering memakai kimono dengan motif-motif tersebut.

5. Motif Batik Semen

Motif Semen merupakan salah satu motif batik klasik khas Pekalongan. Sekilas, motif ini mungkin terlihat serupa dengan motif batik Semen dari Solo dan Jogja, namun memiliki ciri khas yang menonjol.

Batik Semen Pekalongan didominasi oleh garis-garis dekoratif yang tegas, menciptakan tekstur unik pada kainnya. Motif ini menampilkan berbagai gambar, seperti pola tumbuhan, aneka macam hewan, dan pepohonan, yang menambah keindahan dan makna pada batik.

Perpaduan antara garis-garis dekoratif dan gambar-gambar indah menjadikan motif Semen Pekalongan sebagai karya seni batik yang klasik namun tetap modern. Motif ini mencerminkan budaya dan tradisi Pekalongan yang kaya, dan menjadi salah satu ikon batik Indonesia yang populer.

6. Motif Batik Liong

Motif Batik Liong merupakan salah satu motif Batik Pekalongan yang menunjukkan perpaduan budaya yang unik. Seperti namanya, motif ini terinspirasi dari budaya Tionghoa, dengan gambar naga dan ular yang identik dengan etnis Tionghoa.

Batik Liong ini telah berkembang dan banyak dipakai oleh masyarakat secara umum. Motif ini melambangkan perlawanan dan kekuatan hebat bagi si pemakainya. Oleh karena itu, batik satu ini sering digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan adat.

7. Motif Batik Jlamprang

Motif Batik Jlamprang memiliki ciri khas berupa bentuk geometris dan kombinasi warna yang lebih dari dua macam. Motif ini lahir dari kepercayaan Hindu dan Budha, sehingga motifnya pun bersifat sakral. Oleh karena itu, Batik Jlamprang sering digunakan dalam upacara kepercayaan umat Hindu dan Budha di Pekalongan. Makna dari motif Batik Jlamprang ini yaitu bentuk suatu penghubung antara dua dunia, yaitu dunia dewa dan dunia manusia.

8. Motif Batik Encim

Batik Encim adalah jenis batik yang erat kaitannya dengan selera masyarakat Tionghoa. Istilah "encim" berasal dari kata "cici" dalam bahasa Tiongkok, yang berarti kakak perempuan. Dalam interaksi antara kaum pribumi Jawa dan masyarakat Tionghoa di masa lampau, kata "cici" berubah menjadi "encim" dan tetap digunakan hingga sekarang.

Motif Batik Encim merujuk pada kain batik yang biasa dipakai oleh perempuan etnis Tionghoa, umumnya sebagai kain sarung atau bawahan saat mengenakan kebaya. Ciri khas motif Batik Encim adalah tumbuhan atau bunga dengan warna yang cerah dan menarik.

Kini, Batik Encim telah mengalami perkembangan yang pesat. Tidak hanya digunakan sebagai sarung, tetapi juga hadir dalam berbagai bentuk seperti produk fashion, interior, dan lain sebagainya.

9. Motif Batik Sawat

Batik Sawat 

Source: Facebook Batik Indonesia

Motif sawat merupakan salah satu motif batik yang cukup diminati masyarakat berkat makna filosofisnya yang kuat. Kata "sawat" dalam bahasa Jawa berarti melempar. Hal ini melambangkan keyakinan masyarakat Jawa bahwa setiap kekuatan para leluhur dan dewa memiliki peran dalam mengendalikan alam semesta.

Konon, orang Jawa memiliki senjata seperti Batara Indra atau dikenal sebagai petir, kilat atau gledek. Senjata ini digunakan dengan cara dilemparkan. Bentuk fisiknya seperti hewan ular yang memiliki taring atau gigi yang tajam. Motif sawat ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat dari keburukan yang ada di alam semesta.

10. Motif Batik Kekayaan Alam Tujuh Rupa

Bagi kamu yang ingin tampil dengan Batik Pekalongan penuh warna, motif 7 rupa bisa menjadi pilihan tepat. Selain indah, motif satu ini juga mengandung filosofi mendalam dalam proses pembuatannya.

Corak batik 7 rupa menggambarkan kekayaan alam dari wisata alam Pekalongan yang dituangkan dalam tujuh motif berbeda. Gambar yang termuat dalam motifnya umumnya berupa tumbuh-tumbuhan dan beragam jenis hewan. Perpaduan warna cerah dari warna biru, merah muda, dan warna gelap membuat batik 7 rupa tampak semakin bernilai.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk melihat langsung keindahan batik di kota yang dijuluki sebagai Kota Batik ini? Langsung saja rencanakan perjalanan kamu ke Pekalongan bersama Traveloka!

Pesan tiket kereta, tiket pesawat, hotel, hingga tiket masuk tempat wisata menarik di Pekalongan secara aman dan mudah di Traveloka! Di Traveloka, kamu akan menemukan beragam pilihan tiket yang dapat disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan kamu. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi Traveloka dan jelajahi keindahan Batik Pekalongan yang sangat beragam!

Hotel dan Penginapan di Pekalongan

Pesan hotel dengan pro...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan