Bendera Denmark, yang dikenal dengan nama Dannebrog, disebut sebagai salah satu bendera nasional tertua di dunia. Hal ini karena bendera tersebut hanya mengalami sedikit perubahan sejak pertama kali digunakan pada abad ke-14. Bendera Denmark memiliki sejarah panjang dengan desain yang relatif stabil selama berabad-abad. Dannebrog terkenal karena desainnya yang sederhana namun mendalam, yakni salib nordik putih dengan latar belakang merah. Desain ikonik ini tidak hanya mewakili warisan negara, namun juga melambangkan identitas dan kesatuan yang abadi. Di balik desainnya yang sederhana itu, bendera ini melambangkan warisan sejarah Denmark serta akar Kristen.

Lambang abadi ini tidak terpengaruh oleh angin perubahan. Terus berkibar tinggi, tidak hanya mewakili sebuah negara, namun juga warisan yang terukir di hati rakyatnya. Kamu bisa membayangkan bukan, betapa bermaknanya bendera ini bagi warga Denmark.

Bendera sebagai salah satu identitas negara tentu memiliki makna dalam setiap elemennya. Mari cari tahu lebih lanjut makna bendera Denmark, mulai dari warna, bentuk, hingga simbol yang ada di dalamnya.

Bendera Denmark didominasi dua warna, yaitu merah dan putih. Latar belakang merah pada bendera Denmark melambangkan pertempuran, ketahanan dan kekuatan sejarah bangsa. Warna ini telah dikaitkan dengan keluarga kerajaan Denmark selama berabad-abad, yang mencerminkan keberanian. Sedangkan warna putih pada bendera ini melambangkan kebenaran dan harmoni, selaras dengan nilai-nilai dan tradisi negara tersebut.

Bentuk bendera ini tidak berbeda dengan bendera-bendera lain. Bendera nasional ini memiliki proporsi 28:37. Pada 1748, sebuah peraturan menetapkan panjang yang benar dari dua bidang terakhir pada bendera sebagai 6⁄4. Pada Mei 1893 terbit peraturan baru untuk semua kepala polisi yang menyatakan bahwa polisi tidak boleh campur tangan jika dua bidang terakhir pada bendera lebih panjang dari 6⁄4 asalkan tidak melebihi 7⁄4. Peraturan ini masih berlaku sampai sekarang.

Simbol paling terlihat dari Dannebrog adalah salib nordik berwarna putih yang membentang di tengah bendera. Salib yang juga dikenal sebagai Crand of Scandinavia atau Creez de San Olaf ini melambangkan perdamaian dan menandakan warisan Kristen Denmark. Salib ini juga menjadi ciri menonjol pada bendera-bendera negara nordik lainnya sebagai simbol pemersatu yang menunjukkan latar belakang budaya dan agama yang sama. Selain salib nordik, warna merah pada bendera Denmark juga merupakan sebuah trademark. Penggunaan warna merah pada bendera ini tidak boleh sembarangan. Perusahaan swasta Dansk Standard, pada peraturan nomor 359 tahun 2005 mendefinisikan warna merah pada bendera ini dengan kode warna Pantone 186c.

Sejak delapan dekade lalu, bendera merah-putih telah digunakan secara luas di kalangan penduduk Denmark, antara lain untuk acara ulang tahun, pemakaman, dan hampir semua kegiatan warga lainnya. Hingga saat ini, di banyak rumah di Denmark, orang tua menceritakan kepada anak-anak mereka legenda asal mula bendera Denmark. Konon, bendera Denmark jatuh dari langit dan membantu bangsa itu memenangkan perang.

Pada awal abad ke-13, Raja Denmark Valdemar Sejr atau Valdemar Sang Pemenang memimpin pasukannya dalam perang salib di Estonia. Dalam pertempuran pada 15 Juni 1219, Denmark sedang bertahan ketika tiba-tiba sebuah spanduk merah dengan salib putih jatuh dari langit. Alhasil, peruntungan berubah. Tentara Denmark menang dan Denmark mendapat benderanya. Legenda ini pertama kali dituturkan oleh para sejarawan pada awal abad ke-16. Sejak 1913, bendera—beserta legenda asal usulnya—dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 Juni, yang dinamai Hari Valdemar untuk mengenang mendiang raja. Pada hari itu, seperti hari-hari lainnya, bendera dikibarkan di seluruh negeri.

Bendera Denmark tidak sepenuhnya milik Denmark. Selama perang salib Eropa dari abad ke-11 hingga ke-13, bendera merah dengan salib putih sering digunakan tanpa ada kaitannya dengan Denmark. Bendera ini menjadi bendera Denmark sekitar pertengahan abad ke-14, menjadikannya salah satu bendera nasional tertua di dunia yang terus digunakan.

Selama berabad-abad, bendera Denmark adalah bendera kerajaan. Pada 1834, raja bahkan melarang warga biasa menggunakannya. Namun hal ini berubah pada pertengahan abad ke-19, sehubungan dengan Perang Schleswig Pertama, konflik militer Denmark-Jerman. Ketika tentara Denmark kembali ke rumah setelah memenangkan perang, mereka bertemu dengan pemandangan bendera merah putih yang digantung di rumah-rumah pribadi di seluruh negeri. Beberapa tahun kemudian, larangan tersebut secara resmi dicabut.

Saat ini, bendera Denmark masih sering digunakan oleh keluarga kerajaan dan lembaga negara. Selain itu, penggunaan di kalangan masyarakat umum telah meningkat secara signifikan. Bendera ini praktis ada di mana-mana. Salah satu kegunaan yang paling populer adalah untuk menghias kue ulang tahun dan roti dengan bendera kertas kecil berwarna merah dan putih itu.

Tidak hanya sejarah benderanya yang menarik, Denmark juga memiliki daftar panjang tempat-tempat menawan yang patut kamu kunjungi selama liburan. Berikut beberapa rekomendasi destinasi wisata kebanggaan warga Denmark yang menanti kunjunganmu:

Kota terbesar ketiga Denmark dengan 152.000 penduduk, itulah Odense. Kenapa kota ini menarik untuk kamu kunjungi? Salah satu alasannya, kota inilah tempat di mana sastrawan Hans Christian Andersen dilahirkan. Jika kamu penggemar sastra, ada museum dan toko pernak-pernik yang bertema pengarang tersebut di sini. Kamu juga bisa baca rekomendasi destinasi Odense lainnya di sini.

Dibangun pada awal abad ke-17, kastil bergaya Renaissance ini berdiri di tengah danau cantik. Tempat yang cocok untuk melihat kembali keelokan Denmark di masa lalu. Selain kastil cantik ini, di kawasan Hillerød juga ada Danish Museum of National History. Kamu bisa juga bisa menyampatkan ke museum itu untuk mengagumi kemegahannya.

Di tempat ini tedapat monumen putih setinggi 9 meter berbentuk empat pria yang sedang duduk. Dirancang oleh seniman Svend Wiig Hansen pada 1995, monumen ini berkisah mengenai hubungan manusia dan alam. Monumen yang terletak di sebelah barat Esbjerg tempat ini bisa jadi salah satu objek foto wajib di Denmark.

Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark dengan pesona wisata kulinernya. Di kawasan Aarhus, kamu bisa menyicipi kuliner khas Denmark, mulai dari yang bergaya tradisional sampai modern. Ada pula restoran-restoran bergelar Michellin yang bisa dikunjungi di sini. Selain kuliner, kawasan Kota Tua dengan sekumpulan bangunan bersejarah Denmark yang dikumpulkan dari seluruh negeri juga bisa kamu lihat saat di kota ini.

Liburan tentu belum lengkap tanpa berbelanja. Copenhagen bisa jadi kota yang tepat untuk aktivitas ini karena ada banyak area yang menjajakan beragam produk yang bisa dibawa pulang. Mampirlah ke area Bredgade, Kongens Nytorv, Læderstræde, Jægersborggade, The Latin Quarter, Kronprinsensgade, Strøget, Frederiksberg, Østerbro, atau Vesterbro untuk mencuci mata.

Itulah Denmark dengan segala pesonanya. Sejarah panjang yang menyertai hampir seluruh sudut kehidupan di negara ini, wisata arsitekturnya yang memesona, wisata alam yang memanjakan mata, serta kulinernya yang patut untuk dicoba. Selain itu, nasionalisme warga lokal yang begitu besar juga menarik untuk ditelusuri. Kamu bisa melihat secara langsung bendera nasional yang digunakan di hampir setiap aktivitas komunal warga sebagai bentuk cinta mereka terhadap tanah air. Jadi tunggu apa lagi? Ayo booking tiket pesawat, hotel, dan keperluan akomodasi liburanmu lainnya melalui Traveloka dan nikmati promo-promo menariknya. Selamat menikmati kisah sejarah bendera Denmark yang fenomenal secara langsung.