Eksistensi permainan tradisional kini semakin memudar karena perkembangan zaman. Oleh karena itu, upaya pelestarian permainan tradisional kerap disuarakan untuk mempertahankannya sebagai salah satu bentuk dari warisan budaya daerah.
Salah satunya adalah permainan tradisional asal Jawa Tengah yang mengandung banyak nilai-nilai dan pesan moral sebagai sebuah proses pembelajaran bagi anak-anak. Permainan-permainan tersebut mungkin hanya bisa ditemukan di pedesaan atau desa wisata saja saat ini.
Nah, ini dia 10 daftar permainan tradisional asal Jawa Tengah yang telah kami rangkum.
Shutterstock.com
Terdapat banyak sekali permainan tradisional di Indonesia yang menggunakan unsur lagu di dalamnya termasuk Cublak-cublak Suweng. Permainan umumnya diawali dengan memilih peran Pak Empong dengan cara hompimpa dari pemain yang jumlahnya melebihi 2 orang. Orang yang terpilih sebagai Pak Empong harus berbaring telungkup dan pemain lainnya akan duduk mengitari Pak Empong.
Para pemain lainnya meletakkan telapak tangan menghadap ke atas di atas punggung Pak Empong. Kemudian, secara bergantian meletakan satu biji kerikil ke telapak tangan pemain lainnya. Seraya bernyanyi dengan lirik dibawah ini.
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mampu ketundhung gudel
Pak Empong lera-lere
Sopo ngguyu ndhelikake
Sir, sir pong dhele kopong
Sir, sir pong dhele kopong
Pada bagian lagu, “Sopo ngguyu ndhelikake”, pemainnya menerima kerikil tersebut harus menyembunyikannya. Para pemain lainnya juga ikut menutup telapak tangan mereka seraya Pak Empong menebak dimana kerikil tersebut berada, dan bila tebakan dari Pak Empong benar, maka anak yang menyembunyikan tersebut harus bergantian menjadi peran Pak Empong.
Shutterstock.com
Engklek umumnya dimainkan oleh lebih dari satu orang pemain yang lebih banyak digemari oleh anak-anak perempuan. Permainan ini mengikuti alur dari sebuah gambar yang biasanya digambar di tanah dengan menggunakan kapur atau batu bata merah. Gambar ini terdiri dari beberapa kotak yang susunan gambarnya berarah horizontal dan vertikal.
Cara bermainnya adalah dengan melompati masing-masing kotak dengan satu kaki dari awal hingga akhir lalu kembali lagi ke titik awal. Pemain yang berhasil melakukan satu putaran dapat memilih satu kotak yang ditandai dengan batu. Pemilih juga dapat menginjak kotak yang dimilikinya dengan kedua kaki. Kotak itu nantinya harus dihindari oleh pemain lainnya.
Shutterstock.com
Congklak merupakan salah satu permainan papan asal Jawa Tengah yang cukup populer di kalangan anak-anak perempuan. Papan yang digunakan dalam permainan ini terbuat dari kayu atau plastik memanjang yang memiliki 16 lubang atau cekungan, dua di masing-masing ujung dan sisanya berjajar di kedua sisi antara dua cekungan tersebut.
Permainan ini membutuhkan 49 biji atau kerikil untuk masing-masing pemain. Di awal permainan, masing-masing lubang memiliki 7 biji congklak. Pemain harus mengambil 7 biji dari satu lubang miliknya, untuk dibagikan satu-persatu ke lubang lawan. Pemenang dalam permainan ini adalah mereka yang bisa mendapatkan biji paling banyak.
Shutterstock.com
Permainan tradisional asal Jawa Tengah lainnya yang juga digemari oleh kalangan anak-anak perempuan adalah permainan Bola Bekel atau Bekelan. Menariknya, permainan ini dapat dimainkan oleh satu pemain saja.
Permainan ini membutuhkan satu bola bekel (bola karet kecil) dan juga 7 buah biji bekel. Bola dilempar dan pemain dengan cepat mengambil satu biji dan dilakukan terus-menerus hingga biji habis. Peraturan yang paling penting dalam permainan bekelan ini adalah jika biji gagal diambil atau bola gagal ditangkap maka pemain akan gugur.
Dhingklik Oglak Aglik merupakan salah satu permainan yang membutuhkan kerjasama tim dan kesamaan postur tubuh. Dalam permainan ini, pemain berusaha untuk menirukan dhingklik (kursi) yang oglak aglik atau hampir roboh dan harus berusaha agar kursi tersebut tidak roboh.
Permainan ini hanya membutuhkan 3 orang pemain. Para pemain harus saling membelakangi satu sama lain sambil bergandengan tangan. Lalu masing-masing pemain harus mengangkat satu kaki dan dikaitkan dengan kaki pemain yang lain. Setelah itu, para pemain akan melepas pegangan tangan dan melompat melingkar dan bernyanyi. Lirik dari lagu yang dinyanyikan adalah seperti yang ada di bawah ini.
Dhingklik oglak aglik
Yen kecilik adang gogik
Yu yu mbakyu mangga dhateng pasar blanja
Leh olehe napa
Jenang jagung enthok-enthok jenang jagung
Enthok-enthok jenang jagung
Enthok-enthok jenang jagung
Shutterstock.com
Seperti halnya permainan dhingklik oglak aglik, permainan enggrang juga membutuhkan skill yang baik dari pemainnya. Permainan ini dapat dimainkan sendirian atau bersama-sama dengan cara bergantian atau dengan menggunakan enggrang masing-masing.
Enggrang merupakan sebuah tongkat yang terbuat dari bambu panjang. Di bagian bawah, sekitar 50cm dari tanah, terdapat bambu memanjang kecil yang digunakan sebagai pijakan kaki pemain. Pemain harus memiliki skill keseimbangan yang baik untuk dapat berdiri di atas sepasang enggrang tersebut.
Bentengan merupakan permainan yang mengutamakan kekompakan dan kecerdasan dalam menyusun strategi. Pasalnya, permainan ini terdiri dari dua kelompok yang masing-masing beranggotakan lebih dari 4 orang.
Masing-masing kelompok memiliki pemain dengan peran yang berbeda-beda yaitu, pemain bertahan, penyerang, dan pengalih perhatian. Permainan ini membutuhkan area yang cukup luas. Setiap kelompok harus menjaga ‘benteng’ masing-masing yang berupa tiang, pohon, atau tembok.
Pemain penyerang bertugas untuk memasuki area lawan dan menyentuh bentengnya. Apabila ia berhasil, maka lawan dinyatakan kalah. Namun, bila ia tersentuh oleh lawan maka ia akan ditangkap oleh lawan. Kemenangan juga dapat diraih dengan menangkap anggota tim lawan hingga habis.
Shutterstock.com
Gasing merupakan permainan yang cukup sederhana namun membutuhkan waktu untuk dapat menguasainya dengan baik. Permainan ini cukup populer di kalangan anak laki-laki. Gasing sendiri merupakan objek atau benda yang digunakan untuk bermain.
Gasing ini terbuat dari kayu yang dibentuk bulat atau buah kelapa kecil dan memiliki sedikit ujung runcing di bawahnya. Sebuah tali akan dililitkan di leher gasing lalu diayunkan dengan kuat ke tanah dengan melepas tali yang sudah dililit. Pemain yang gasingnya berputar paling lama dan tidak menerobos garis pembatas adalah pemenangnya.
Permainan ini membutuhkan tiga buah tongkat bambu dengan ukuran yang berbeda. Dua tongkat bambu memiliki diameter 1,5cm dan panjang 5-10cm. Lalu, tongkat selanjutnya memiliki panjang 20-30cm.
Terdapat dua kubu dalam permainan ini yang masing-masing sudah menyiapkan satu lubang di tanah. Pemain pertama akan meletakkan tongkat panjang di atas lubang secara vertikal. Tongkat tersebut dilempar dengan cara dicukit menggunakan tongkat yang lebih pendek.
Pemain dinyatakan gugur bila tongkat yang ia lempar ditangkap atau dilempar kembali oleh penjaga tim lawan. Ia juga dinyatakan gugur bila tongkatnya mengenai tongkat yang melintang di atas lubang. Jika tidak tertangkap oleh penjaga, maka jarak letak jatuhnya tongkat diukur dengan tongkat yang lebih panjang ke arat lubang. Nilai inilah yang nantinya akan dijumlahkan dan digunakan sebagai penentu kemenangan.
Permainan ini cocok untuk dimainkan oleh orang banyak. Permainan dimulai dengan memilih dua orang yang akan menjadi pintu atau gapura. Keduanya menyatukan tangan ke atas kepala seolah-olah menjadi gapura. Lalu pemain lain akan berbaris bergantian melewati gapura seraya bernyanyi.
Ancak-ancak alis, si alis kebo janggitan,
Anak-anak kebo dhungkul, si dhungkul
Kapan gawene, tiga rendheng, cengenceng
Gogok beluk, unine pating
Cerepluk. ula sawa ula dumung gedhene
Saklumbung bandhung, sawahira lagi apa?
Saat lagu selesai, siapapun yang ada di bawah gapura akan ditangkap dan diberi pertanyaan untuk memilih induknya. Permainan dilanjutkan sampai ke orang terakhir yang akan menjadi kijang. Lalu, pemain lainnya akan membentuk lingkaran.
Bila kijang jantan, maka ia harus melompat untuk melewati pagar. Namun, bila kijang tersebut betina, maka ia harus menerobos lewat bawah. Lalu pemain lainnya harus berusaha untuk menghalangi kijang tersebut keluar.
Nah, diantara 10 permainan tradisional asal Jawa Tengah yang sudah disebutkan diatas, manakah yang paling kalian suka?
Selain permainan tradisional khas Jawa Tengah, ada banyak kebudayaan dan kesenian yang bisa Anda temui di beberapa museum di Jawa Tengah, seperti di Solo atau Semarang. Jika kamu tertarik, kamu bisa wisata museum di Semarang, Solo, atau Yogyakarta.
Yuk, pesan tiket pesawat, kereta api, dan hotel dari Traveloka. Ada banyak pilihan hotel dan pesawat dari berbagai maskapai dengan promo menarik. Kamu juga bisa booking hotel dengan flexible payment yang memudahkan kamu untuk merencanakan liburan.
Penginapan dan Hotel di Solo
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga