Ciri khas kebudayaan Chinatown Surabaya dapat ditemukan di beberapa daerah, di antaranya Kembang Jepun, Tambak Bayan, dan Kapasan Dalam. Daerah-daerah tersebut bukan hanya dijadikan sebagai tempat tinggal, tapi juga sebagai pusat perdagangan terbesar di Surabaya. Sering kali di sana ada berbagai macam kebutuhan sandang pangan yang sangat lengkap.
Source: Shutterstock
Tidak hanya menyediakan kebutuhan khas Tionghoa, biasanya kawasan pecinan (chinatown) juga memiliki arsitektur yang khas. Karena itu, banyak orang yang tidak melewatkan untuk berwisata ke kawasan pecinan jika sedang berkunjung ke sebuah kota. Yuk, simak beberapa rekomendasi lokasi populer yang bisa kamu kunjungi di Surabaya.
Daya tarik kawasan pecinan biasanya banyak diminati karena terdapat unsur sejarah di balik kebudayaan yang masih dijaga. Tak heran jika kamu mungkin juga menemukan paket wisata ke pecinan jika sedang melakukan perjalanan wisata. Nah, berikut ini juga beberapa lokasi yang bisa dikunjungi untuk menemukan ciri khas budaya Tionghoa di Surabaya.
Source: Dinas Pariwisata
Kembang Jepun atau yang lebih dikenal dengan Kya-kya merupakan kawasan Chinatown yang dijadikan salah satu tujuan wisata di Kota Surabaya. Di tempat ini, kamu akan melihat banyak bangunan bersejarah, seperti rumah-rumah Si He Yuan, pertokoan, hingga tempat peribadatan seperti klenteng.
Selain itu, yang tidak kalah menarik adalah terdapat banyak kulineran yang sangat menggoda selera. Meskipun berada di kawasan Chinatown, kamu tidak hanya disuguhkan makanan khas Tionghoa, loh. Ada beragam makanan halal khas tanah air juga yang turut diperdagangkan di kawasan ini, seperti Bakwan Pak Di, Sate Gulai Kambing Kembang Jepun, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kya-Kya Surabaya sebenarnya sudah didirikan cukup lama, yaitu pada tahun 2003 silam. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi, terlebih saat malam hari tiba. Para pengunjung berbondong-bondong datang untuk menyaksikan berbagai macam kegiatan, seperti atraksi barongsai, festival untuk para pengamen jalanan, dan suguhan musik bergenre keroncong.
Sejak 2022, Kawasan Kya-kya Surabaya dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata budaya. Hal ini ditunjukkan dengan makin banyaknya spot foto estetik yang sangat digemari para wisatawan. Selain itu, papan-papan nama toko yang awalnya sebagai penanda juga dipercantik dengan tambahan tulisan aksara Mandarin untuk memperkuat suasana.
Tambak Bayan menjadi salah satu area perkampungan masyarakat keturunan Tionghoa yang sudah ada sejak tahun 1930. Meskipun sudah hampir seabad lamanya, kampung ini masih cukup eksis hingga sekarang. Setidaknya ada sekitar 50–60 keluarga, yang masih mendiami rumah-rumah bekas kandang kuda pada zaman kolonial Belanda tersebut.
Kampung Tambak Bayan bisa dibilang kampung yang cukup terisolasi karena berada di satu bangunan besar seluas 3.800 meter. Bangunan besar ini disekat-sekat menjadi beberapa tempat untuk mereka tinggali bersama keluarga. Kamu juga bisa melihat mural, yang didominasi dengan ornamen naga merah menyala di sepanjang dinding gang kampung.
Begitu pula menjelang Hari Raya Imlek, area ini makin semarang dengan pemasangan lampion, patung naga, pementasan barongsai, dan berbagai macam makanan khas Tionghoa. Bagi kamu yang penasaran dengan Kawasan Chinatown Tambak Bayan, lokasinya berada di Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Kapasan Dalam menjadi salah satu kawasan Chinatown yang tidak banyak orang tau karena lokasinya yang cukup tersembunyi. Lokasi ini adalah salah satu pusat pemukiman masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di Surabaya, tepatnya di belakang Kelenteng Boen Bio.
Kawasan ini juga terkenal dengan kampung kungfu. Salah satu jenis seni bela diri tertua, yang mengandalkan kecepatan tangan dan juga kaki untuk menyerang lawan. Selain kungfu, Kawasan Kapasan Dalam juga menawarkan banyak kuliner halal yang patut kamu coba, salah satunya adalah Dapur Cik De by Keke.
Source: Surabaya Tourism
Meski bukan kawasan pecinan, nuansa serupa akan bisa kamu temukan jika berkunjung ke Kelenteng Sanggar Agung. Sesuai dengan namanya, candi ini dimaksudkan sebagai tempat bagi umat Buddha untuk berdoa. Namun, banyak juga wisatawan datang ke sini untuk mengagumi pemandangan, bangunan, dan juga gerbang naga.
Hal yang menarik dari tempat ini adalah arsitektur klenteng yang berbeda dengan klenteng pada umumnya yang berdesain Khas Tiongkok. Klenteng Sanggar Agung memadukan perpaduan gaya Jawa yang kuat, meskipun secara garis besar bangunan bercorak Bali.
Meski memadukan kebudayaan lokal khas Indonesia, kamu masih bisa melihat daya tarik khas di klenteng ini dengan adanya bulatan di pagar. Desain bangunan ini makin unik dan banyak dikunjungi orang karena lokasinya. Berada di tepi laut, lokasi klenteng ini banyak menarik perhatian masyarakat berbondong-bondong ke klenteng ini untuk berburu foto.
Saat ini Pasar Bong dikenal sebagai salah satu lokasi untuk membeli oleh-oleh umroh dan haji. Namun, kata “bong” sebenarnya memiliki arti “makam” yang diberikan pada area tempat berkumpul para perantau Hakka di Surabaya.
Orang Hakka adalah salah satu sub-suku masyarakat Tionghoa yang meninggalkan negeri Tiongkok dan mengadu nasib di wilayah Nusantara. Mereka berasal dari provinsi Guangdong sebelah timur ,sebuah provinsi paling selatan Tiongkok yang merupakan daerah gunung kapur yang tandus dan tidak subur. Ketika mereka bermigrasi pada 1850–1930, sebagian merantau ke Pulau Jawa.
Para leluhur Hakka tersebut bergotongroyong membangun kantor perkumpulan. Awalnya, fungsi perkumpulan ini hanya bergerak di bidang sosial seperti mengurus penguburan jenazah, sembahyang dan membantu sesama warga Hakka yang kekuranga. Namun, saat ini berkembang ke bidang lain, seperti kebudayaan, olahraga dan pendidikan.
Meski bukan berupa bangunan yang arsitekturnya kental dengan unsur budaya Tionghoa, lokasi gedung ini masih dipakai untuk mengadakan kegiatan yang membawa dampak positif bagi masyarakat Surabaya. Gedung yang berlokasi di di Jl. Slompretan No 58 ini rutin menyelenggarakan kegiatan donor darah, membagi sembako bagi dan melaksanakan medical check up untuk anggota dan masyarakat umum dengan biaya terjangkau.
Mengenal budaya Tionghoa tidak hanya bisa kamu temukan dari kawasan Chinatown terpopuler di Surabaya. Kamu juga bisa mengenal unsur kebudayaan Tionghoa dari berbagai lokasi lain yang tersebar di kota ini sambil mempelajari budaya dan latar belakangnya.
Jika kamu berencana untuk menghabiskan waktu liburan ke Kota Surabaya, Traveloka bisa jadi partner paling tepat untuk menemani perjalananmu. Kamu bisa memesan tiket pesawat hingga penginapan dengan mudah dan aman. Pastikan untuk download aplikasinya untuk mendapatkan penawaran harga promo menarik yang lebih praktis dari satu aplikasi!
Penginapan dan Hotel di Surabaya
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga