Curug Lawe, Keindahan Air Terjun di Tengah Lingkungan Asri

Mas Bellboy
04 Aug 2024 - 4 min read

Curug Lawe merupakan salah satu wisata alam yang terletak di Semarang. Tempat ini menawarkan udara sejuk dan pemandangan indah yang sulit untuk ditemukan di lokasi lainnya. Kawasan Curug Lawe juga masih terjaga keasriannya, karena objek wisatanya berada di bawah pengawasan Perhutani.

Selain itu, hutan di kawasan Curug Lawe juga dilindungi sehingga pengunjung tidak boleh memetik tanaman atau mengganggu pepohonan yang ada. Uniknya, lokasi Curug Lawe berdekatan dengan Curug Benowo yang punya keindahan serupa.

Penasaran dengan keindahan dan keasrian Curug Lawe? Cek informasi selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, ya!

Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk Curug Lawe

Curug Lawe

Shutterstock.com

Wisata alam ini terletak di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Kalisidi, Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah.

Curug ini berjarak sekitar 12 km dari pusat Kota Semarang. Sementara itu, dari Alun-Alun Ungaran, lokasinya hanya berjarak 7 km saja. Cukup dekat, bukan?

Tempat ini beroperasi mulai pukul 08.00-14.00 WIB, dengan maksimal check out pada pukul 16.00 WIB. Harga tiket masuk curug ini juga sangat terjangkau, yakin hanya Rp10.000 per orang.

Daya Tarik Curug Lawe

Curug ini memiliki pesona yang indah dan sulit ditemukan di tempat lainnya. Curug ini dikelilingi oleh hutan dan lereng berbentuk setengah lingkaran. Curug ini punya tinggi sekitar 30 meter, dengan air terjun menyerupai benang-benang putih indah yang terjatuh dari atas.

Karena terletak berdampingan dengan Curug Benowo, kawasan wisata alam ini sering disebut sebagai Curug Lawe Benowo Kalisidi atau disingkat CLBK. Keduanya bersatu padu menyuguhkan pemandangan air terjun di tengah hutan yang asri.

Penasaran dengan daya tarik yang bisa kamu nikmati saat berkunjung ke lokasi ini? Berikut ini ulasan selengkapnya!

1. Jalur Trekking yang Menantang

Trek yang harus ditempuh menuju Curug Lawe terbilang cukup menantang, meski tidak terlalu esktrem.

Terdapat jalan setapak berupa pinggiran parit yang berbatasan dengan jurang. Lebarnya hanya sekitar 40 cm, sehingga hanya bisa dilalui satu orang saja.

Selama menyusuri jalur trekking tersebut, kamu akan disuguhkan oleh pemandangan hutan hijau yang asri, suara dedaunan saling bergesekan, bisikan serangga dari kejauhan, dan gemericik air di parit. Semuanya berpatu dan menciptakan harmoni alam yang sangat memukau.

Selain hal tersebut, kamu juga akan menjumpai bendungan kecil bernama Bendungan Sidomble. Bendungan ini dibangun sekitar tahun 1975 untuk memenuhi kebutuhan air Desa Kalisidi.Tidak sedikit pengunjung yang berfoto-foto di sini, karena terdapat tulisan “We Love CLBK”.

2. Jembatan Romantis

Curug ini juga memiliki daya tarik lain yang tidak kalah indah, yaitu jembatan-jembatan yang melintang di atas sungai kecil dan jalur irigasi (parit).

Setiap jembatan tersebut akan mengantarkan kamu melihat panorama alam yang menarik dan instagramable. Cocok untuk dijadikan tempat berfoto mengabadikan keindahan alam sekitar.

Nah, salah satu jembatan yang akan kamu lalui saat melewati jalur trekking adalah Jembatan Romantis. Jembatan ini terbuat dari kayu dan membentang di atas jurang yang punya kedalaman sekitar 20 meter.

Jembatan ini juga sebenarnya merupakan saluran air. Jika diperhatikan dengan saksama, kamu akan melihat air mengalir tepat di bawah papan kayu yang menjadi pijakan. Hal ini membuat Jembatan Romantis sebagai salah satu spot foto instagramable favorit di Curug Lawe.

3. Pemandangan Air Terjun yang Memukau

Setelah berhasil menempuh jalur trekking yang cukup sulit dan barisan anak tangga berbatu, kamu akan tiba di pos peristirahatan. Pos ini berlokasi di pertigaan jalan menuju curug.

Bila berjalan ke arah kiri, kamu akan menjumpai Curug Benowo. Sementara itu, jika ke arah kanan, kamu akan menemukan lokasi curug.

Pemandangan air terjun yang memesona dan dilengkapi dengan tebing berbentuk cekung adalah daya tarik utama dari Curug Lawe. Keindahan tersebut seakan menjadi hadiah terbaik setelah lelah melewati jalur trekking.

Tidak hanya melihat keindahan, kamu juga bisa menikmati udara yang sejuk dan suasana yang tenang serta asri di dekat air terjun. Hal ini karena kondisi alamnya masih sangat terjaga dan lestari, sehingga kamu bisa menikmati kenyamanannya tanpa henti.

4. Fauna Khas Setempat

Kawasan curug masih sangat terjaga keasriannya. Tidak heran, tempat ini menyimpan sejuta keistimewaan yang sulit ditemukan di tempat lainnya.

Salah satu keistimewaan yang bisa kamu nikmati saat berkunjung ke curug ini adalah melihat fauna khas setempat, yaitu lutung. Hewan tersebut biasanya muncul pada pagi dan sore hari.

Selain itu, kamu juga bisa melihat kawanan hewan lain yang sesekali menunjukkan pesonanya. Beberapa hewan tersebut, termasuk kijang, kupu-kupu, hingga ular.

Kisah Tragis Curug Lawe

Curug Lawe

Shutterstock.com

Curug ini masih terjaga keasriannya ternyata diselimuti mitos dan legenda terkait proses pembentukannya. Alkisah terdapat cinta segitiga antara Pangeran Indrakila, Dewi Banowati, dan Rangga Lawe. Pada suatu hari, Dewi Banowati dipinang oleh Pangeran Indrakila.

Sang pangeran konon memiliki wujud setengah kera lantaran bersikap durhaka kepada orangtuanya. Kutukan tersebut akan hilang jika pangeran menikah. Ternyata, benar saja. Kutukan pada Pangeran Indrakila hilang seketika setelah menikah dengan Dewi Banowati. Wujud pangeran kembali seperti semula, menjadi manusia pada umumnya.

Akan tetapi, setelah beberapa lama menikah, keduanya masih belum dikaruniai keturunan. Alhasil, sang Pangeran meminta petunjuk kepada tabib sakti. Sang tabib meminta pangeran untuk mencari obatnya di suatu tempat yang jauh.

Tak lama, pangeran langsung berangkat untuk menemukan obat tersebut. Namun, setelah berapa lama, pangeran tak kunjung pulang hingga Dewi Banowati kesepian dan menganggap bahwa suaminya sudah meninggal dalam perjalanan mencari obat.

Legenda Terbentuknya Curug Lawe

Di tengah kesedihan Dewi Banowati, datang seorang pemuda bernama Rangga Lawe. Pria ini bermaksud mengajaknya menikah. Tak butuh berapa lama, Rangga Lawe berhasil meminang Dewi Banowati menjadi istrinya.

Cerita menjadi pelik ketika suatu waktu datang manusia kera menemui Dewi Banowati yang saat itu sedang bersama Rangga Lawe dan kera ini membawakan obat untuk Dewi Banowati.

Tidak disangka, kera tersebut adalah Pangeran Indrakila. Mengetahui bahwa sang istri melanggar sumpah setia, sang Pangeran akhirnya murka. Pangeran pun mengutuk Dewi Banowati dan Rangga Lawe menjadi batu.

Karena kutukan tersebut, Dewi Banowati dan Rangga Lawe menangis tiada henti. Nah, air mata dari kedua orang tersebutlah yang diyakini menjadi curug. Dewi Manowati berubah menjadi Curug Benowo dan Rangga Lawe berubah menjadi Curug Lawe.

Nah, itu dia informasi terkait Curug Lawe yang terletak di Semarang. Apakah jiwa petualang kamu terpanggil untuk mengunjungi keajaiban yang satu ini? Pastikan untuk mempersiapkan segalanya sebelum berangkat menuju lokasi, ya!

Penginapan dan Hotel di Semarang

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Kamu yang saat ini berada di luar Semarang juga ingin berwisata alam, bisa mampir ke lokasi ini, ya! Dapatkan juga kemudahan untuk merencanakan liburan dari aplikasi Traveloka untuk booking hotel, memesan tiket pesawat dan tiket kereta secara online.

Ada juga fitur andalan yang bisa kamu manfaatkan, seperti mengubah jadwal dan pengembalian dana. Yuk, download aplikasi Traveloka sekarang agar tidak ketinggalan promonya!

Dalam Artikel Ini

• Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk Curug Lawe
• Daya Tarik Curug Lawe
• 1. Jalur Trekking yang Menantang
• 2. Jembatan Romantis
• 3. Pemandangan Air Terjun yang Memukau
• 4. Fauna Khas Setempat
• Kisah Tragis Curug Lawe
• Legenda Terbentuknya Curug Lawe
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan