8 Fakta Unik Danau Matano yang Sudah Dikenal di Mata Dunia

Mas Bellboy
07 Aug 2024 - 4 min read

Indonesia dikenal karena keindahan alamnya, termasuk Danau Matano di Sulawesi Selatan yang terkenal sebagai salah satu danau terdalam di dunia. Menurut informasi dari National Park Service, Danau Matano menempati peringkat kesepuluh dengan kedalaman sekitar 590 meter atau 1.923 kaki.

Danau Matano

Source : shutterstock

Danau ini merupakan danau tektonik yang memiliki dimensi panjang sekitar 28 kilometer dan lebar 8 kilometer. Selain menjadi objek wisata yang menarik bagi warga lokal maupun masyarakat asing, Danau Matano juga dikelilingi oleh pegunungan hijau dengan hutan yang rimbun, menambah pesonanya sebagai tujuan wisata alam yang menakjubkan.

Penasaran dengan keindahan apa saja yang ada di danau ini? Simak ulasan dari Traveloka berikut ini!

Apa Itu Danau Matano?

Selain Danau Toba, Danau Matano juga merupakan salah satu danau terdalam di Indonesia yang terkenal karena pesona alamnya yang menakjubkan serta kekayaan hayati yang melimpah. Sebagai danau tektonik, danau ini terbentuk akibat aktivitas tektonik pada masa Pleosen dengan perkiraan usianya mencapai 1-4 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu danau purba di Indonesia.

Menariknya, Danau Matano tidak hanya danau terdalam di Asia, tetapi juga meraih peringkat kedelapan dalam daftar danau terdalam di dunia. Kedalamannya mencapai 590 meter dengan ketinggian permukaan hanya 382 meter di atas permukaan laut sehingga sebagian dasar danau berada di bawah permukaan laut (cryptodepression).

Terletak dalam sistem Danau Malili yang terdiri dari lima danau besar, termasuk Danau Towuti, Danau Mahalona, Danau Masapi, Danau Lontoa, dan tentu saja Danau Matano, kawasan ini dianggap sebagai salah satu kawasan konservasi penting di Indonesia karena kekayaan hayati yang tinggi dan keberadaan spesies endemik.

Dengan luas sekitar 164,5 kilometer persegi dan dimensi 28 km x 8 km, danau ini menjadi tujuan wisata alam yang populer di Sulawesi. Tak hanya dikenal sebagai objek wisata alam, tetapi lokasi wisata ini juga dikelilingi oleh desa-desa nelayan tradisional yang kaya akan budaya.

Menurut beberapa sumber, danau ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dengan beragam spesies yang menarik. Di sekitar tepi danau, terdapat gua yang menjadi tempat penemuan benda-benda peninggalan masa lalu, mulai dari tombak, parang, mangkuk hingga piring yang berusia ratusan tahun.

Lokasi dan Beberapa Alternatif Menuju ke Danau Matano

Berlokasi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tepatnya di ujung timur provinsi tersebut dan berbatasan dengan Sulawesi Tengah, Danau Matano terletak sekitar 50 km dari kota Malili, ibu kota kabupaten.

Untuk mencapai lokasi ini, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

Dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, naik bus atau travel menuju Kota Palopo (sekitar 6-7 jam perjalanan). Dari Palopo, lanjutkan perjalanan dengan bus atau travel menuju Kota Malili (sekitar 2-3 jam perjalanan).
Setelah tiba di Malili, naik ojek atau mobil sewaan untuk melanjutkan perjalanan menuju danau ini (sekitar 1 jam perjalanan).

Sejarah Danau Matano

Danau Matano adalah contoh dari jenis danau tektonik purba yang terbentuk akibat aktivitas pergerakan lempeng kerak bumi. Proses pembentukannya terjadi pada masa akhir Pliosen sekitar 2-4 juta tahun yang lalu.

Nama "Matano" berasal dari istilah lokal yang berarti "mata air". Di lokasi sumber air tersebut, telah dibangun kolam berukuran 8 x 12 meter. Kolam sumber mata air ini menampilkan fenomena unik di mana gelembung-gelembung air tak henti-hentinya muncul di dasarnya, menyerupai kehidupan yang berasal dari dalam perut bumi. Keberadaan sumber mata air di sekitar dinding dan dasar danau menjaga tinggi permukaan air tetap stabil dan mencegahnya mengalami kekeringan.

Fakta Unik tentang Danau Matano

1. Danau Terdalam ke - 9 di Dunia

Menurut WORLDLAKES, Danau Matano merupakan danau terdalam ke-9 di dunia dengan kedalaman mencapai 590 meter. Kedalamannya melebihi Danau Toba dan Danau Poso dan berada 208 meter di bawah permukaan laut termasuk dalam kategori danau langka di dunia.

2. Sumber Air bagi Danau Lainnya

Danau yang dalam bahasa lokal berarti "mata air" ini terbentuk dari ribuan mata air akibat aktivitas tektonik. Danau ini menjadi sumber air bagi Danau Mahalona dan Towuti di Kompleks Danau Malili melalui terusan atau sungai.

PT Vale Indonesia menggunakan terusan ini untuk pembangkit listrik.

3. Matano Bukan Sekadar Nama

Nama "Matano" bukan hanya diberikan pada danau, tetapi juga pada sebuah Kampung Tua di ujung timur danau. Kampung ini awalnya bernama Raham Pu’u, namun kemudian berganti nama setelah ditemukan mata air bernama "Mata Air Burra-burra."

4. Sebagai Habitat Beberapa Fauna Eksotis

Destinasi wisata ini menjadi rumah bagi berbagai fauna eksotis, termasuk beberapa spesies endemik seperti Ikan Butini dan Opudi. Penelitian menyebutkan terdapat 32 jenis ikan, sembilan jenis udang air tawar, 87 jenis diatom, 26 jenis gastropoda, dan lima jenis kepiting air tawar.

5. Berada di Sesar Aktif Matano

Danau Matano berada di daerah yang dipengaruhi oleh sesar atau patahan geologi yang disebut "Sesar Matano" yang diyakini menyambung dengan Sesar Sorong di Papua. Pembentukan danau ini dipengaruhi oleh peristiwa tektonik regional pada masa akhir Pliosen.

6. Terdapat Gua Tengkorak di Dekat Danau

Di sekitar danau terdapat banyak gua, salah satunya disebut "Gua Tengkorak" karena terdapat banyak tulang belulang manusia di dalamnya. Peninggalan sejarah seperti tombak, perhiasan, dan peralatan rumah juga ditemukan di gua-gua tersebut.

7. Terdapat Fasilitas Wisata dan Hiburan

Tidak hanya danau, terdapat spot-spot wisata seperti Pantai Ide dan Pantai Salonsa. BUMDes Mompamula menyediakan berbagai fasilitas wisata dan hiburan bagi pengunjung, termasuk paket wisata dan wahana seperti kayak, snorkeling, dan banana boat.

8. Menjadi Aquarium Alami untuk Makhluk Bawah Air

Air danau ini sangat jernih sehingga danau ini dikenal sebagai aquarium alami. Kejernihan air memungkinkan pengunjung melihat dengan jelas kehidupan di dasar danau, bahkan pada kedalaman hingga 20 meter.

Tak hanya itu, di sekitar Danau Matano, terdapat spesies kerang (Tylomelania), kepiting (Gecarcinucidae), dan udang yang juga endemik.

Keberadaan hutan tropis di sekitar danau menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, kupu-kupu, monyet, babi hutan, dan banyak lagi. Hal ini menjadikan ekosistem Danau Matano kaya akan biodiversitas dengan berbagai spesies yang hidup dan berkembang di lingkungan sekitarnya.

Jejak Arkeologi yang Ada di Danau Matano

Menurut jurnal Universitas Hasanuddin yang berjudul 'Jejak Peradaban di Dasar Danau Matano', danau ini kaya akan peninggalan arkeologi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya berbagai situs arkeologi di sekitar danau.

Pertama kali, penelitian terhadap situs arkeologi di Kabupaten Luwu, terutama di sekitar pesisir danau dilakukan oleh tim penelitian OXIS (The Origins Of Complex Society In South Sulawesi) yang dipimpin oleh David F Bullbeck (Australian National University), Bagyo Prasetyo (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), dan Iwan Sumantri (Arkeolog Universitas Hasanuddin) pada tahun 1998.

Mereka menemukan situs-situs arkeologi baru, seperti situs Rahampu'u di kawasan Matano yang menunjukkan tanda-tanda pemukiman dengan temuan seperti fragmen alat penempaan besi, gerabah, dan artefak batu.

Di daerah yang sama, situs Pandai Besi Rahampu'u juga digali dan ditemukan benda-benda yang mengandung besi seperti batu korek dan tembikar. Di situs baru seperti Lemogola, utara kampung Matano, para peneliti menemukan gundukan besar yang diduga sebagai sisa-sisa penempaan besi.

Selain Tim OXIS, beberapa arkeolog lain juga meneliti jejak arkeologi di kawasan tersebut. Pada tahun 2016, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional juga melakukan penelitian Bawah Air di Danau Matano dengan menyelam, mereka menemukan lingkungan yang tenggelam dan berbagai artefak seperti tembikar, alat batu serpih, dan artefak logam seperti tombak, parang, badik, dan kapak corong.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa situs-situs arkeologi di danau ini mungkin berasal dari periode prasejarah paleometalik hingga masa klasik (Majapahit) dengan temuan gigi binatang vertebrata cervidae sebagai salah satu indikatornya.

Itu dia ulasan mengenai Danau Matano, dari sejarah, jejak arkeologi hingga beberapa fakta unik yang mungkin kamu belum pernah mengetahuinya.

Kunjungi Danau Matano dengan Traveloka! Karena di Traveloka, kamu bisa liburan dengan tenang, seperti booking tiket pesawat mudah dan cepat, booking hotel atau penginapan yang dekat dengan lokasi wisata hingga mengunjungi atraksi dan aktivitas seru yang hanya ada di kota tujuanmu!

Penginapan dan Hotel di Makassar

Cari Hotel di Makassar...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Apa Itu Danau Matano?
• Lokasi dan Beberapa Alternatif Menuju ke Danau Matano
• Sejarah Danau Matano
• Fakta Unik tentang Danau Matano
• 1. Danau Terdalam ke - 9 di Dunia
• 2. Sumber Air bagi Danau Lainnya
• 3. Matano Bukan Sekadar Nama
• 4. Sebagai Habitat Beberapa Fauna Eksotis
• 5. Berada di Sesar Aktif Matano
• 6. Terdapat Gua Tengkorak di Dekat Danau
• 7. Terdapat Fasilitas Wisata dan Hiburan
• 8. Menjadi Aquarium Alami untuk Makhluk Bawah Air
• Jejak Arkeologi yang Ada di Danau Matano
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan