Pasar Santa, atau yang juga dikenal sebagai Santa Modern Market, merupakan salah satu ikon unik di Jakarta Selatan. Terletak di Jalan Cipaku I No. 233, Kebayoran Baru, pasar ini menjadi bukti nyata transformasi dari sebuah pasar tradisional menjadi pusat gaya hidup modern yang memadukan berbagai elemen kreatif.
Pasar Santa tidak hanya menarik pengunjung domestik, tetapi juga menjadi destinasi favorit bagi wisatawan internasional. Contohnya, musisi Inggris Ed Sheeran pernah mengunjungi toko vinyl di Pasar Santa selama konsernya di Jakarta pada 3 Maret 2024.
Maka dari itu, kali ini kita akan mengulas sejarah, struktur, hingga peran sosial budaya Pasar Santa, termasuk fakta-fakta menarik yang menjadikannya destinasi wisata kuliner dan wadah kreativitas.
Simak baik-baik, ya!
Pasar Santa didirikan pada tahun 1971 dan awalnya berfungsi sebagai pasar tradisional. Pada masa itu, pasar ini dikenal sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, seperti sayuran, sembako, dan bahan makanan lainnya. Namun, pada tahun 2007, Pasar Santa mengalami renovasi besar-besaran yang mengubahnya menjadi bangunan tiga lantai dengan fasilitas modern. Meski demikian, suasana khas pasar tradisional tetap dipertahankan, sehingga tercipta harmoni antara tradisi dan modernitas.
Pasar Santa terdiri dari tiga lantai yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi unik:
1. Lantai Basement
Area ini menjadi pusat kebutuhan segar seperti sayuran, daging, dan ikan. Aktivitas di lantai basement biasanya dimulai sejak pagi hari, dengan jam operasional dari pukul 06.00 hingga 10.30 WIB.
2. Lantai Dasar
Lantai ini menawarkan berbagai produk rumah tangga dan tekstil. Buka dari pukul 11.30 hingga 18.00 WIB, lantai dasar tetap mempertahankan nuansa tradisional sambil melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat.
3. Lantai Atas
Dikenal sebagai pusat kreativitas, lantai atas menjadi tempat favorit para pelaku usaha kreatif. Di sini, Anda dapat menemukan beragam gerai kuliner unik, toko barang antik, hingga usaha rintisan yang menjual produk kreatif.
Perubahan besar di Pasar Santa mulai terlihat sejak awal tahun 2010-an. Kala itu, pasar ini mulai menarik perhatian generasi muda berkat kemunculan berbagai usaha kreatif. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat belanja, Pasar Santa berkembang menjadi pusat nongkrong alternatif yang populer, terutama bagi mereka yang mencari pengalaman baru dalam suasana yang berbeda.
Meskipun jumlah pengunjung sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir, Pasar Santa terus berinovasi untuk mengembalikan daya tariknya. Berbagai acara, seperti Santa Festival dan Santa Sale Out, secara rutin diselenggarakan untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Salah satu nilai lebih Pasar Santa adalah keaktifannya dalam mendukung kegiatan sosial. Para pedagang sering kali berkontribusi dalam kegiatan amal, termasuk memberikan donasi kepada anak yatim. Selain itu, komunitas kreatif yang aktif di pasar ini turut mendorong adaptasi dengan tren modern, seperti memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan penjualan.
Pasar Santa juga terkenal sebagai destinasi wisata kuliner. Dari makanan khas Indonesia hingga hidangan internasional, berbagai pilihan tersedia untuk memuaskan selera pengunjung. Kombinasi kuliner, kreativitas, dan suasana dinamis membuat pasar ini selalu menarik untuk dijelajahi.
Untuk meningkatkan penetrasi pasar dan menciptakan ekosistem yang lebih maju, Pasar Santa sedang mengembangkan platform e-commerce serta strategi digital marketing. Hal ini akan memungkinkan para pedagang untuk menjaring pelanggan online dan offline secara efektif.
Implementasi teknologi pembayaran digital dan layanan online seperti aplikasi mobile shopping dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk berbelanja tanpa harus fisik di lokasi. Ini juga dapat membantu meningkatkan omzet penjualan dan efisiensi operasional.
Budaya thrifting di Pasar Santa telah menjadi daya tarik utama bagi anak muda Jakarta, terutama mereka yang mencari pakaian bekas berkualitas dengan harga terjangkau. Pasar ini menawarkan berbagai pilihan pakaian, mulai dari barang vintage hingga merek terkenal, yang cocok untuk menciptakan gaya unik melalui mix and match.
Selain memberikan kesempatan untuk mendapatkan barang bermerek dengan harga murah, thrifting di Pasar Santa juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memperpanjang umur pakaian bekas yang masih layak pakai.
Aktivitas ini tidak hanya menjadi cara hemat berbelanja tetapi juga bentuk ekspresi kreatif dalam dunia fashion. Pengunjung sering kali melakukan riset sebelum datang untuk menentukan toko atau kios yang menjual barang sesuai kebutuhan mereka.
Beberapa tips penting saat ber-thrifting di Pasar Santa meliputi menetapkan anggaran, mengenakan pakaian sederhana agar lebih nyaman, dan memahami ukuran serta gaya yang diinginkan karena tidak semua kios menyediakan fitting room.
Pasar Santa juga dikenal sebagai pusat kreativitas dan gaya hidup, menjadikannya tempat favorit untuk berburu fashion unik dan barang-barang khas yang sulit ditemukan di tempat lain.
Pasar Tanah Abang, yang dulunya bernama Pasar Sabtu, merupakan salah satu pusat grosir tekstil tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Didirikan oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735, pasar ini awalnya hanya buka pada hari Sabtu namun sekarang buka setiap hari Senin hingga Minggu.
Luasnya mencapai 2,6 hektar dengan bangunan total 11.154 meter persegi,1 menjadikannya destinasi utama bagi pelanggan yang mencari berbagai jenis pakaian dan bahan tekstil. Meskipun telah mengalami beberapa periode kritits, seperti peristiwa 'Geger Pecinan' pada tahun 1740 dan kebakaran pada tahun 1978 dan 1979, Pasar Tanah Abang terus berkembang dan menjadi simbol ekonomi Jakarta.
Pasar Baru terletak di Jl. Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dikenal sejak zaman kolonial Belanda, pasar ini masih menjual berbagai barang seperti tekstil, pakaian, dan aksesori. Di sekitar pasar juga terdapat warung makan yang menyajikan kuliner khas India, menambah keseruan pengalaman belanja di sini.
Pasar Senen dikenal dengan barang-barang bekas dan antik. Letaknya di Jakarta Pusat, pasar ini juga menyajikan kuliner khas Betawi seperti soto betawi dan nasi uduk. Tempat ini populer di kalangan mereka yang cari barang second-hand dengan nilai historis tinggi.
Pasar Seni Ancol adalah tempat yang ideal untuk menemukan karya seni dan kerajinan tangan. Terletak di kawasan Ancol, pasar ini juga menawarkan kuliner laut yang lezat, membuatnya menjadi destinasi gandrung bagi pencinta seni dan kuliner.
Pasar Jatinegara dikenal dengan barang-barang antik dan elektronik. Letaknya di Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur, pasar ini juga menawarkan berbagai makanan khas Jawa. Tempat ini populer di kalangan mereka yang cari barang kolektor dengan nilai sejarah tinggi.
Pasar Asemka adalah pasar grosir yang terkenal dengan berbagai aksesoris dan barang kebutuhan sehari-hari. Terletak di kawasan Jakarta Barat, pasar ini memiliki banyak kios yang menjual barang dengan harga terjangkau, membuatnya menjadi favorit bagi masyarakat lokal.
Dikenal sebagai Pecinan terbesar di Jakarta, Pasar Glodok menjual berbagai produk Tionghoa dan barang elektronik. Letaknya di Jakarta Barat dan merupakan salah satu pasar tertua di kota ini, Pasar Glodok menawarkan pengalaman belanja yang unik dengan suasana kultural yang kental.
Setiap pasar memiliki ciri khas dan keunikan sendiri, membuat mereka menjadi bagian penting dari identitas budaya dan ekonomi Jakarta. Masing-masing pasar menawarkan pengalaman belanja yang berbeda-beda, baik dari segi produk yang ditawarkan sampai suasana lingkungan yang ditampilkan.
Pasar Santa tidak hanya menjadi simbol transformasi dari pasar tradisional menjadi pusat kreativitas modern, tetapi juga berfungsi sebagai wadah yang menyatukan berbagai elemen sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan struktur yang mendukung beragam kebutuhan, mulai dari bahan segar hingga produk kreatif, serta kegiatan seperti thrifting dan kuliner, pasar ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Tidak hanya Pasar Santa, keberadaan pasar-pasar lain di Jakarta, seperti Pasar Tanah Abang dan Pasar Baru, juga menunjukkan pentingnya peran pasar tradisional sebagai bagian dari identitas budaya kota. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, Pasar Santa membuktikan dirinya sebagai salah satu tempat ikonik di Jakarta yang mampu menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Cukup menarik, bukan?
Jika Anda tertarik menjelajahi berbagai destinasi wisata di berbagai kota ataupun negara, rencanakan perjalanan Anda dengan Traveloka. Dapatkan tiket pesawat dengan harga terbaik, booking hotel nyaman yang dekat dengan lokasi wisata terbaik, dan temukan berbagai atraksi menarik lainnya langsung melalui aplikasi.
Dengan Traveloka, pengalaman eksplorasi Anda menjadi lebih mudah, nyaman, dan tak terlupakan!
Baca juga: Rekomendasi Restoran India di Jakarta
Wed, 30 Apr 2025
AirAsia Indonesia
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 725.227
Sat, 26 Apr 2025
Lion Air
Medan (KNO) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 1.135.100
Sun, 18 May 2025
Lion Air
Surabaya (SUB) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 839.900