Baru pertama kali naik pesawat dan penasaran siapa yang mengatur pesawat biar tidak tabrakan di udara? Jawabannya adalah ATC Bandara. Profesi yang sering disebut-sebut tapi jarang kelihatan ini, punya peran super penting buat kelancaran dan keamanan penerbangan. Cari tahu informasi seputar apa itu ATC Bandara dan syarat serta tugasnya berikut ini.
ATC adalah singkatan dari Air Traffic Controller, atau dalam bahasa Indonesia disebut Pengatur Lalu Lintas Udara. Mereka adalah para profesional yang bekerja di menara kontrol bandara—biasanya disebut ATC Tower.
Tugas utamanya? Memastikan pesawat lepas landas, mendarat, dan terbang di udara dengan aman, tanpa bertabrakan atau mengganggu jalur pesawat lain. ATC bekerja 24 jam non-stop, dan mereka terbagi ke dalam beberapa bagian:
Bisa dikatakan, ATC itu seperti “polisi lalu lintas” di langit. Tapi beda dari lalu lintas darat yang kelihatan jelas, ATC harus mengandalkan alat komunikasi, radar, dan sistem navigasi yang super kompleks.
Tugas ATC berhubungan dengan hal teknis, penuh tanggung jawab, dan kerap harus mengambil keputusan dalam hitungan detik. Berikut ini beberapa fungsi utama dari ATC Bandara:
ATC harus memastikan tiap pesawat punya jarak horizontal dan vertikal yang aman, supaya tidak terjadi tabrakan di udara. Mereka menghitung kecepatan, arah angin, rute, hingga waktu tempuh pesawat secara real time.
Setiap pergerakan pesawat, baik yang akan lepas landas atau mendarat, harus dapat izin dari ATC. ATC Bandara akan mengecek:
Semua keputusan ini dibuat dengan cepat dan akurat.
Di bandara besar seperti Soekarno-Hatta, bisa ada ratusan pergerakan pesawat per hari. ATC memastikan semua jadwal bisa tetap jalan tanpa bertabrakan satu sama lain. Mereka juga menentukan rute mana yang paling efisien untuk digunakan.
Kalau ada kejadian seperti cuaca buruk, mesin pesawat bermasalah, atau keadaan darurat lainnya, ATC akan menjadi pihak pertama yang berkoordinasi dengan pilot dan bandara. Mereka bisa:
ATC bekerja bareng tim meteorologi untuk memastikan kondisi cuaca aman. Kalau ada badai, hujan lebat, atau angin ekstrem, mereka bisa mengarahkan pesawat ke rute alternatif atau menunda keberangkatan.
Kerja ATC tidak cuma mengandalkan insting dan komunikasi suara. Di balik layar, mereka dibekali berbagai perangkat teknologi canggih yang bantu mereka memantau ratusan pesawat sekaligus, dalam kondisi apapun. Nah, teknologi apa aja sih yang bikin sistem lalu lintas udara tetap aman dan terkendali?
Radar adalah “mata” utama bagi ATC. Ada dua jenis radar yang digunakan:
Kombinasi keduanya bikin ATC bisa melacak posisi dan gerakan tiap pesawat secara real-time.
ADS-B adalah sistem yang memungkinkan pesawat memancarkan data posisinya langsung ke menara ATC dan pesawat lain di sekitarnya. Sistem ini dianggap lebih akurat dan efisien dibanding radar biasa. Beberapa wilayah udara di dunia bahkan sudah mulai beralih ke sistem ini sepenuhnya.
GNSS (Global Navigation Satellite System), seperti GPS, digunakan untuk menentukan posisi pesawat secara presisi. Teknologi ini memudahkan ATC dalam memberikan instruksi arah dan ketinggian pesawat, terutama saat kondisi cuaca buruk atau jarak pandang rendah.
Tiga komponen utama dalam sistem ATC adalah:
Kombinasi CNS inilah yang membentuk sistem manajemen lalu lintas udara modern yang aman dan efisien.
Sama seperti pilot, ATC juga harus rajin latihan. Mereka menggunakan simulator berbasis komputer untuk melatih pengambilan keputusan dalam skenario kritis, seperti:dua pesawat menuju runway yang sama, pesawat kehilangan komunikasi, atau perubahan cuaca ekstrem mendadak. Simulasi ini memastikan mereka tetap siap meskipun kejadian di dunia nyata bisa sangat mendadak dan menegangkan.
Profesi Air Traffic Controller (ATC) tidak cuma keren dan penuh tanggung jawab, tapi juga punya jalur karier yang cukup spesifik. Kalau kamu tertarik jadi ATC, berikut ini syarat-syarat yang perlu kamu penuhi:
Kamu wajib menempuh pendidikan di sekolah penerbangan yang menyediakan program Air Traffic Controller, seperti:
Lama pendidikan umumnya 1,5–2 tahun tergantung program dan spesialisasi.
Karena komunikasi ATC bersifat internasional, kamu harus fasih dalam bahasa Inggris, terutama istilah teknis penerbangan. Umumnya ada syarat nilai TOEFL minimal yang ditentukan lembaga pendidikan.
Setelah lulus pendidikan, kamu wajib mengikuti dan lulus ujian untuk mendapatkan Lisensi Personel Penerbangan dari Kementerian Perhubungan atau otoritas terkait.
Calon ATC harus bebas narkoba dan memiliki SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) sebagai syarat administratif.
Tiket Bus & Shuttle ke berbagai destinasi
Tiket Bus & Shuttle ke...
Lihat Harga
Setelah tahu bahwa ATC adalah orang-orang yang kerja keras ngatur ratusan pesawat tiap hari, sekarang giliran kamu yang bisa mempermudah urusan perjalananmu. Daripada repot cari kendaraan di bandara, apalagi habis penerbangan panjang dan bawa banyak koper, lebih baik booking Airport Transfer di Traveloka.
Dengan layanan ini, kamu tinggal pesan lewat aplikasi Traveloka. Kamu bisa memilih jenis mobil sesuai kebutuhan (city car, MPV, hingga premium car). Setelah itu, kamu dapat menentukan lokasi jemput (langsung dari terminal bandara). Duduk santai, supir profesional akan jemput dan antar ke tempat tujuan Cocok banget buat kamu yang habis terbang jarak jauh, atau yang baru pertama kali ke kota tertentu dan butuh kenyamanan ekstra.