Walau satu provinsi, nyatanya di Kalimantan Barat kamu akan menemui banyak sekali jenis suku dan budaya. Selain Suku Dayak, ada juga Suku Melayu yang sudah sangat lama mendiami tanah Kalimantan Barat. Lamanya kedua suku ini hidup berdampingan telah memberikan pengaruh pada keragaman budaya dan adat di wilayah Kalimantan Barat.
Kemajemukan suku di Kalimantan Barat ternyata turut berpengaruh pada tradisi setempatnya, begitu pun dengan ciri khas pakaian adatnya. Cari tahu penjelasan selengkapnya di sini yuk!
Shutterstock.com
Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Kalimantan Barat tentunya memiliki kekayaan akan kebudayaan, termasuk dalam hal busana tradisional atau pakaian adat.
Provinsi yang berbatasan langsung dengan negara Serawak Malaysia, Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata dan Semenanjung Malaysia sehingga kebudayaan masyarakat di wilayah perbatasan Kalimantan Barat cukup kental dengan budaya Melayu.
Sementara itu di sisi pedalaman, terdapat Suku Dayak yang telah lama mendiami tanah Kalimantan Barat. Budaya serta adat istiadat Suku Dayak telah memberikan corak dan kekhususan tersendiri terhadap rupa dari baju adat khas Kalimantan Barat.
Baju adat khas Kalimantan Barat hingga kini masih digunakan untuk keperluan acara maupun upacara adat baik oleh Suku Dayak maupun Suku Melayu.
Sejak dahulu kala, Suku Dayak dikenal sebagai kelompok masyarakat yang amat terhubung dengan alam dan memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Filosofi masyarakat Dayak ini tercermin dari corak dan fungsi baju adat mereka.
Pada mulanya, baju adat Suku Dayak terbuat dari olahan kayu sebagai bentuk manifestasi mereka mensyukuri berkah dan karunia dari alam. Baju adat Dayak dulunya digunakan untuk melakukan ritual keagamaan maupun pesta-pesta adat. Hal tersebut rupanya terbawa hingga saat ini.
Sementara itu, kehadiran Suku Melayu di tanah Kalimantan Barat juga memberikan pengaruh pada beberapa pakaian adat di wilayah ini. Akulturasi kedua budaya yang telah terjadi selama ratusan tahun telah menciptakan keunikan dari pakaian adat di Kalimantan Barat.
Hal utama yang menjadi keunikan dan ciri khas baju adat Kalimantan Barat terutama yang berasal dari Suku Dayak adalah corak alam yang dominan. Mulai dari bahan, warna, hingga corak yang tersemat di baju adat Suku Dayak berasal dari alam, tepatnya hutan.
Ciri khas ini juga dimiliki oleh baju adat Kalimantan Barat dengan pengaruh dominan dari Suku Melayu. Baju kurung khas masyarakat Kalimantan Barat memliki corak dan warna yang dekat dengan warna-warna alam. Corak warna ini berbeda dengan baju kurung Melayu di wilayah Malaysia atau Brunei yang relatif lebih terang.
Pada umumnya, saat ini baju adat Kalimantan Barat digunakan untuk keperluan acara adat, upacara perkawinan, serta acara atau upacara kebudayaan. Namun di luar itu, masih ada beberapa kelompok masyarakat di Kalimantan Barat yang menggunakan pakain adat khas Kalimantan Barat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, Suku Dayak Ngaju yang bermukim di dekat aliran sungai pedalaman hutan di Kalimantan Barat masih kerap menggunakan pakaian adat mereka yang unik dan khas. Adapun di wilayah pesisir Kalimantan Barat, sejumlah masyarakat Melayu juga menggunakan baju kurung dalam keseharian mereka teruma pada hari-hari besar keagamaan.
Shutterstock.com
Untuk mengenal lebih lanjut mengenai baju-baju adat khas Kalimantan Barat, berikut ini akan kami paparkan nama-namanya beserta penjelasannya:
1. King Baba
King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak. King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak. King Baba serupa dengan rompi yang disematkan kepada pria dengan berbagai hiasan ornamen khas Suku Dayak. Uniknya lagi, King Baba ini terbuat dari kulita pohon. Buat yang penasaran mengenai bahan dari pakaian adat ini akan dijelaskan nanti lebih lanjut.
2. King Bibinge
Apabila King Baba merupakan pakaian yang digunakan untuk laki laki, King Bibinge adalah pakaian untuk perempuan. Cara pembuatan serta bahan yang digunakan pada King Bibinge juga sama dengan King Baba. Hal yang membedakan adalah King Bibinge disematkan sebagai baju sehingga lebih tertutup dari pengenaan King Baba. Ada juga perlengkapan yang dipakai untuk menutup bagian dada dengan menggunakan kain.
3. Buang Kureeng
Pakaian adat dari Kalimantan Barat yang satu ini adalah pakaian adat yang berasal dari suku Melayu. Tak seperti baju kurung biasa, corak yang ada pada baju ini terlihat unik karena warnanya yang alami ddan tidak terlalu mencolok.
4. Teluk Belanga
Teluk Belanga adalah pakaian Melayu yang khusus digunakan oleh laki-laki. Umumnya, oakaian indah ini terdiri dari pakaian dalam yang terbuat dari bahan satin dan umumnya berwarna kuning emas. Di mana, warna tersebut adalah warna yang identik dengan kerajayaan Melayu. Baju dalaman ini, dipadukan dengan celana panjang serta kain maupun sarung yang memilik corang ingsang. Kain ini nantinya akan dililitkan di bagian pinggang hingga ke lutut. Sebagai pelengkap, dikenakan pula songkok dengan warna hitam.
5. King Kabo
King Kabo sendiri adalah modifikasi dari pakaian adat King Baba yang dipakai oleh pria dari suku Dayak. Jika King Baba memakai bahan dasar kulit pohon, pada King Kabo dipadukan menggunakan jenis kain yang bernama Kain Sungkit.
Shutterstock.com
Baju adat Kalimantan Timur dilengkapi juga dengan berbagai macam aksesoris. King Baba misalnya dilengkapi dengan aksesoris seperti ikat kepala dari kulit pohon dengan hiasan bulu burung Enggan Gading sehingga memberi kesan gagah pada penggunanya.
Ada juga aksesoris tambahan, yakni mandau sebagai senjata tradisional yang turut disematkan. Ada juga lukisan khas Dayak yang turut dipadukan dengan manik-manik yang terbuat dari kayu kering.
Di bagian telinga, terdapat Poosong merupakan perhiasan yang digunakan untuk menghias lubang telinga kaum wanita.
Salah satu aksesoris unik lainnya adalah Isi amas atau gigi emas dipakai untuk memperindah gigi yang mempunyai makna simbolik bahwa penggunanya adalah seseorang yang mampu dari segi finansial.
Kinga Baba dan King Bibinge dibuat menggunakan bahan kulit kayu dari Pohon Ampuro. Tanaman yang dipakai untuk diambil kulitnya ialah jenis tanaman ampuro atau kayu kapuo.
Tanaman ini adalah tumbuhan endemik khas dari Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi. Pewarna yang digunakan untuk baju ini juga menggunakan bahan alami dari hutan Kalimantan.
Sementara baju kurung khas Kalimantan Barat menggunakan bahan satin yang dijahit menggunakan benang emas khas Suku Melayu.
Baju adat Kalimantan Barat digunakan untuk keperluan acara adat, upacara perkawinan, serta acara atau upacara kebudayaan. Namun di luar itu, masih ada beberapa kelompok masyarakat di Kalimantan Barat yang menggunakan pakain adat khas Kalimantan Barat dalam kehidupan sehari-hari.
Shutterstock.com
Saat kamu mau mengenakan baju adat Kalimantan Barat, pastikan jika ukuran baju yang akan kamu kenakan sesuai dengan ukuran badanmu, baik atasan, bawahan, hinga aksesoris-aksesoris pelengkapnya.
Kalau kamu kamu ingin merasakan pengalaman menggunakan pakaian adat Kalimantan Barat lalu mendokumentasikannya, kamu bisa berkunjung ke sejumlah desa wisata seperti Desa Wisata Cipta Karya di Kabupaten Bengkayang dan Desa Jeruju Besar di Kabupaten Kubu Raya.
Nah, agar perjalanan wisatamu ke Kalimantan Barat semakin menyenangkan, pastikan untuk selalu melakukan pemesanan tiket pesawat dan hotel hanya dengan aplikasi Traveloka. Dengan paket Traveloka tiket pesawat plus hotel kamu berkesempatan untuk liburan hemat kemana saja di seluruh dunia. Jadi, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang juga!
Nikmatin promo hingga Rp2jt buat liburan di Kalimantan dengan kode kupon "AMPLANG". #DontWorryNoRugi, kamu bisa bebas atur jadwal main ke Pasar Terapung atau mampir ke Taman Nasional Tanjung Puting. Gunakan berbagai fitur fleksibilitas yang ada dari Traveloka dan dapatkan promonya. Yuk, cek promonya di sini dan siap-siap liburan ke Kalimantan!
Penginapan dan Hotel di Pontianak
Cari Hotel di Pontiana...
Lihat Harga