Tak melulu pisang dan gajah, Lampung ternyata masih menyimpan banyak hal menarik lho! Salah satunya adalah kain khas Lampung yang dikenal punya corak dan warna yang super mewah! Perpaduan warna gelap dan cerah yang ditampilkan seakan menjadi ciri khasnya tersendiri.

Uniknya, keberagaman jenis kain dan motif ternyata juga punya makna yang berbeda. Asal kamu tahu, kain khas Lampung terkenal sebagai salah satu kain tradisional Indonesia yang punya corak sangat menawan.

Kain khas Lampung ini tidak hanya ada satu jenisnya, di antaranya adalah kain tapis, kain sulam usus, dan kain celugam. Kalau kamu tertarik untuk mengenakanna, yuk cari tahu dulu informasi selengkapnya di sini!

Bukan cuma cemilan, sepulang dari berwisata ke Lampung, kamu juga bisa membawa oleh-oleh berupa kain. Terdapat tiga jenis kain khas Lampung mulai dari yang harganya termurah yakni kain celugam di angka ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah

Perbedaan harga dari setiap jenis kain khas Lampung disebabkan oleh perbedaan bahan dan teknik pembuatan dari masing-masing kain. Ketiga jenis kain asal Lampung ini juga memiliki ciri khas yang menjadikan setiap kain unik dan berbeda dari kain tradisional di daerah lain.

Kesamaan dari ketiga jenis kain adalah tiga-tiganya baik kain tapis, kain sulam usus, maupun kain celugam adalah sama-sama punya corak yang cantik dan memukau.

Dalam catatan sejarah, masyarakat Suku Lampung mulai menenun kain brokat atau nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke II masehi. Motif yang tergambar dalam kain tersebut antara lain pohon hayat, kait, kunci, dan bangunan berisikan roh manusia, binatang, bunga melati, matahari, bintang, dan bulan.

Melewati proses yang panjang, kain tapis kemudian lahir dan dikembangkan hingga saat ini. Kain tapis pun mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan zaman, baik proses pembuatannya, motifnya, dan metode penempelan motif pada kain dasar tapis.

Setelah itu seiring perkembagnan zaman, lahirlah jenis kain khas Lampung lainnya yakni kain celugam dan kain sulam usus.

Ciri khas kain tapis adalah motifnya yang sarat akan makna penggambaran

jalan kehidupan manusia dari awal hingga akhirnya meninggal. Itulah yang membuat semula penggunaan kain tapis awalnya hanya untuk acara keagamaan saja.

Ciri khas lain dari kain tapis adalah warnanya yang tidak terlalu cerah karena menggunakan pewarna alami serta pintalannya yang kuat karena bahan dasar kain tenun ini adalah benang sutera.

Adapun ciri khas kain sulam usus adalah polanya yang seperti usus. Sementara ciri khas dari kain celugam ada pada motifnya yang berbentuk segitiga yang dipadupadankan dengan warna-warna selaras, secara berulang.

Ketiga jenis kain khas Lampung memiliki proses atau cara pembuatan yang berbeda-beda.

Tahapan pembuatan kain tapis Lampung terdiri dari 4 metode, yaitu pembuatan benang, pewarnaan benang, perajutan benang, dan penyulaman benang untuk membuat motif pada kain tapis.

Pembuatan kain tapis diawali dengan pemintalan kapas menjadi benang katun dan pemintalan kepompong ulat sutera menjadi benang emas. Benang tersebut selanjutnya akan melalui proses pengawetan dengan merendam dalam air yang sudah ditambahkan daun sirih wangi.

Tahapan berikutnya adalah pewarnaan benang dengan menggunakan bahan-bahan alami. Setelah warna benang dipilih dengan sesuai keinginan, lalu direndam kembali agar warna tidak mudah luntur

Tahap ketiga adalah proses perajutan benang menggunakan alat pintal. Setelah jadi kain, tahap terakhir yakni penyulaman motif disulam menggunakan sistem cucuk dengan benang emas dan perak.

Terdapat lima tahap proses pembuatan kain sulam usus. Pertama tahap pemotongan bahan, kedua tahap rader atau pengecapan pola, ketiga tahap pemasangan potongan kain, keempat tahap jelujur untuyakni k mematenkan kain, dan kelima tahap penyulaman.

Bahan untuk membuat sulam usus ialah kain satin polos tanpa motif dengan warna cerah. Setelah itu potong potong bahan satin menjadi bagian panjang kecil seperti pita.

Potongan panjang satin tadi barulah masuk proses rader atau mengecap pola yang di alasi karbon pada kertas karton atau kertas pola. Tujuannya adalah menduplikat design motif yang telah di gambar sebelumnya.

Hasil pola yang dirader kemudian di pasangi potongan potongan kain satin tadi dengan mengikuti motif gambar yang telah dirader. Setelah gambar di pasangi potongan selanjutnya memasuki tahap jelujur, tahapan ini di lakukan untuk mempatenkan potongan satin pada lekuk bentuk motif agar tidak bergerak pada proses penyatuan.

Setelah jelujur barulah di sulam antara satu potongan dengan potongan lain agar menjadi satu kesatuan. Dalam prosesnya, penyulaman haruslah tetap mengikuti pola yang telah dibentuk sebelumnya.

Kain Celugam sedikitnya memiliki tiga macam motif yakni motif cumcok, motif lalamban, hingga motif kekeris Dari setiap motif kain celugam tersebut memiliki keunikan dan cara tersendiri dalam setiap pembuatannya

Namun pada dasarnya, celugam dibuat dari potongan kain-kain berbentuk segitiga yang disusun sedemikian rupa hingga memiliki motif yang unik dan bernilai seni tinggi. Perpaduan warna biasanya antara oranye, hitam, putih, dan merah akan memberikan kesan etnik dan estetik.

Sudah sempat disinggung sedikit sebelumnya, ketiga kain khas Lampung memiliki bahan utama yang berbeda-beda.

Kain tapis Lampung merupakan kerajinan tenun masyarakat Lampung yang dibuat dengan benang katun dan benang emas. Benang katun berasal dari tanaman kapas dan digunakan dalam pembuatan kain tapis, sedangkan benang emas digunakan dalam membuat ragam motif pada tapis dengan sistem sulam.

Bahan-bahan dasar kain tenun tapis Lampung adalah tanaman kapas untuk membuat benang, kepompong ulat sutera sebagai sumber pembuatan benang sutera, lilin sarang lebah untuk meregangkan benang, tanaman akar serai wangi untuk pengawet benang, dan penggunaan daun sirih untuk membuat warna kain tidak luntur.

Bahan untuk membuat sulam usus ialah kain satin yang banyak di jual dipasaran. Usahakan satin polos tanpa motif dengan warna cerah agar jadi dari busana nanti tampak indah dan mengkilap sebagaimana sifat dari bahan satin tersebut.

Kain celugam bisa dibuat dari berbagai jenis kain termasuk kain satin yang ada di pasaran. potongan kain-kain berbentuk segitiga yang disusun hingga memiliki motif unik. Perpaduan warna biasanya antara oranye, hitam, putih, dan merah biasanya menggunakan bahan pewarna yang memberikan kesan etnik dan estetik.

Motif yang tergambar dalam kain tersebut antara lain pohon hayat, kait, kunci, dan bangunan berisikan roh manusia, binatang, bunga melati, matahari, bintang, dan bulan. Di karenakan bahannya yang premium, harga kain tapis bisa dibanderol mulai Rp500.000 - Rp5.000.000.

Motif kain sulam usus berbentuk seperti usus yang terlipat secara teratur. Harga kain sulam usus dibanderol mulai Rp800.000 - Rp3.500.000.

Setiap potongan kain segitiga yang tertempel dalam motif kain celugam menciptakan berbagai macam pola seperti lalamban, apipon, puttut manggus, kekeris, dan cumcok. Kain celugam diaplikasikan pada berbagai barang mulai dari taplak meja, hingga gaun. Harga kain celugam bergantung dari benda yang diaplikasikan, mulai dari Rp 95.000 - Rp 600.000.

Itulah tiga jenis kain khas Lampung yang bisa kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh. Agar bisa lebih puas berbelanja, pastikan kamu sudah menyiapkan bujet yang cukup sebelum berangkat liburan ke sana. Selamat melihat keindahan dan berburu kain khas Lampung!

Baca juga: 10 Rekomendasi Destinasi Wisata di Lampung yang Wajib Kamu Kunjungi

Agar perjalana wisatamu ke Lampung berjalan lancar, pastikan pesan tiket pesawat dan hotelnya hanya dengan aplikasi Traveloka. Dengan paket Traveloka tiket pesawat plus hotel kamu berkesempatan untuk liburan hemat kemana saja di seluruh dunia. Jadi, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang juga!