Mengulik sejarah dan budaya di Indonesia memang selalu menarik karena masing-masing daerah memiliki keunikannya masing-masing. Tak terkecuali Kalimantan Selatan yang memiliki banyak rumah adat yang sarat akan sejarah dan makna yang menyertainya.

Jumlah rumah adat Kalimantan Selatan cukup banyak sehingga seringkali hanya sedikit yang ditampilkan pada miniaturnya di beberapa tempat wisata. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu datang sendiri ke Kalimantan Selatan agar bisa melihatnya secara langsung.

Tak hanya mengagumi keindahannya, Anda juga bisa bercengkrama dengan penduduk setempat. Namun sebelum itu, simak ulasan berikut untuk mengetahui fakta-fakta menarik mengenai rumah-rumah adat yang ada Kalimantan Selatan.

Kalimantan Selatan memiliki banyak rumah adat yang memiliki sejarahnya masing-masing. Sebagian besar rumah adat tersebut didiami oleh Sultan atau Raja, kerabat, atau pihak-pihak yang berperan untuk kesultanan.

Salah satu rumah adat tertua yang dimiliki Kalimantan Selatan adalah Rumah Bubungan Tinggi. Rumah adat ini telah digunakan sejak abad ke-16 Masehi saat pemerintahan Sultan Suriansyah Panembahan Batu Habang.

Pembangunan bermula hanya pada bangunan utama berbentuk segi empat memanjang dengan dua bangunan di sisi kanan dan kirinya. Selanjutnya pada tahun 1850, terdapat bangunan tambahan sebagai tempat menyimpan harta kesultanan yang disebut Palimanan.

Sebagian besar rumah adat Kalimantan Selatan difungsikan untuk tempat tinggal dengan spesifikasi penghuni yang berbeda. Mulai dari tempat tinggal raja, keturunan raja, para prajurit, keluarga kerajaan dari pihak perempuan, dan lainnya.

Selain itu, ada pula rumah-rumah adat khusus yang punya fungsi lain seperti Rumah Bangun Gudang untuk menyimpan barang dagangan. Ada pula Rumah Joglo Gudang yang digunakan untuk menyimpan hasil hutan seperti karet dan komoditas lainnya.

Karakteristik rumah adat Kalimantan Selatan yang membuatnya unik adalah fungsi dari tiap rumahnya yang berbeda. Perbedaan ini membuat kepemilikan rumah tidak dapat digunakan oleh sembarang orang.

Ciri khas utama dari rumah adat Kalimantan Selatan adalah bentuk bangunannya yang berbentuk rumah panggung dengan tiang yang cukup tinggi. Selain itu, rumah adat Kalimantan Selatan juga terbuat dari bahan-bahan kayu berkualitas. Kayu yang digunakan memiliki ketahanan yang tinggi sehingga terlihat sangat kokoh menghadapi berbagai cuaca.

Pembagian rumah adat Kalimantan Selatan cukup beragam tergantung dengan jenisnya. Misalnya Rumah Bubungan Tinggi yang memiliki Surambi sebagai ruangan semi publik bagi Raja saat ada suatu acara.

Ruangan berjenjang ini terdiri dari surambi muka, surambi sambutan, dan surambi pamadegan. Pembagian masing-masing lantai tersebut mencerminkan stasiun sosial yang berkaitan dengan hirarki tata krama suku Banjar saat itu.

Untuk ruangan yang lebih privat ada Tawing Halat yang menjadi pemisah antara ruangan privat dan semi privat. Dari ruangan ini Raja bisa melihat tamu yang akan ditemuinya sedangkan para tamu tidak dapat melihat raja.

1. Rumah Bubungan Tinggi

Rumah Bubungan Tinggi memiliki bagian puncak atau bubungan yang menjulang tinggi seperti namanya. Keberadaan rumah milik suku Banjar ini termasuk salah satu rumah tertua di Kalimantan Selatan yang dulunya menjadi tempat tinggal Sultan.

Bentuknya menyerupai rumah panggung dengan atap miring yang berukuran cukup besar. Tiang-tiang utama akan menopang rumah dengan jarak 2 meter dari tanah. Selain bangunannya yang kokoh, Rumah Bubungan Tinggi juga memiliki ukiran indah sarat makna.

Sebagian besar bahan Rumah Bubungan Tinggi terbuat dari kayu yang memiliki ketahanan baik terhadap air dan cuaca. Beberapa jenis kayu yang sering digunakan diantaranya kayu ulin, kayu galam, dan kayu besi.

Selain arsitekturnya yang unik, Rumah Bubungan Tinggi juga memiliki beberapa makna termasuk Pohon Hayat. Atap rumah yang membumbung tinggi melambangkan Pohon Hayat yang menjulang ke langan sekaligus cerminan simbol kosmis. Atap bangunan yang menyerupai payung tersebut juga melambangkan kekuasaan dan kebangsawanan.

2. Rumah Gajah Baliku

Suku Banjar juga punya rumah adat lain yakni Rumah Gajah Baliku yang dulunya digunakan sebagai kediaman kerabat Sultan. Selain menjadi tempat tinggal warit Raja yakni keturunan di garis utama atau bubuhan para gusti, rumah ini juga dihuni oleh calon pengganti Sultan.

Meski terlihat mirip dengan Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Gajah Baliku memiliki perbedaan jelas di bagian ruang tamu.Bagian ruang tamunya hanya berupa ruangan tanpa jenjang karena tidak diperlukan tempat bertingkat untuk Sultan.

3. Rumah Balai Laki

Seperti namanya, Rumah Balai Laki merupakan rumah adat Suku Banjar yang menjadi tempat tinggal para laki-laki. Rumah ini dikhususkan bagi para penggawa mantri dan prajurit pengawal kerajaan.

Citra kesatria dari pengawal kerajaan ini ditunjukkan dengan beberapa bentuk arsitektur penyusun rumah. Seperti pintu rumah yang hanya ada satu sebagai simbol bahwa prajurit bersikap gagah berani dan tidak akan melarikan diri dari pintu belakang.

Bagian lain yang mencerminkan perjuangan prajurit adalah atapnya yang menyerupai pelana kuda. Selain bangunan utama, ada pula anjung di bagian kanan dan kirinya yang beratap sengkuap atau pisang sasikat yang menyerupai sisir pisang.

4. Rumah Balai Bini

Rumah Balai Bini merupakan rumah adat yang dikhususkan untuk tempat tinggal para putri Sultan. Arsitektur rumah adat ini cukup mirip dengan rumah adat suku Banjar lainnya dengan bangunan induk berbentuk segi empat memanjang. Atapnya cukup khas dengan model perisai yang memiliki makna sebagai bentuk perlindungan terhadap perempuan.

Bagian teras Rumah Balai Bini dilengkapi dengan pagar randang besi dan ada sebuah pintu yang diapit dua jendela di sisi bagian depan rumah. Sedangkan di samping kanan dan kiri bangunan induk terdapat anjung yang memiliki atap sengkuap yang disebut pisang sasikat.

Tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan di rumah adat Kalimantan Selatan karena sebagian besar rumah digunakan untuk tempat tinggal. Meski ada pula yang digunakan untuk menyimpan harta kerajaan atau hasil panen, tapi tidak ada aktivitas berarti. Kecuali Rumah Bubungan Tinggi yang terkadang menjadi tempat pertemuan raja dengan tamunya.

Diantara banyaknya provinsi di Indonesia, Kalimantan Selatan bisa menjadi salah satu rekomendasi liburan bagi Anda yang suka wisata budaya. Selain bisa melihat lebih dekat budaya yang dimiliki seperti rumah adat dan aneka pertunjukan, Anda juga bisa ikut memeriahkan beberapa festival yang diadakan setiap tahun.

Baca juga: 15 Destinasi Wisata Alam Petualang yang Wajib Dikunjungi di Banjarmasin

Salah satunya adalah Festival Pasar Apung yang dimeriahkan oleh berbagai penampilan kesenian, lomba, dan karnaval budaya. Untuk menghadiri festival budaya ini, Anda perlu mengetahui jadwal pelaksanaannya dan buat rencana perjalanan bersama Traveloka.

Traveloka akan membantu Anda untuk memesan tiket pesawat sesuai jadwal yang Anda butuhkan dengan banyak pilihan maskapai. Berbagai kebutuhan liburan lain juga tersedia termasuk aneka akomodasi yang sesuai dengan selera dan budget liburan Anda.

Nikmatin promo hingga Rp2jt buat liburan di Kalimantan dengan kode kupon "AMPLANG". #DontWorryNoRugi, kamu bisa bebas atur jadwal main ke Pasar Terapung atau mampir ke Taman Nasional Tanjung Puting. Gunakan berbagai fitur fleksibilitas yang ada dari Traveloka dan dapatkan promonya. Yuk, cek promonya di sini dan siap-siap liburan ke Kalimantan!