Umumnya rumah adat Sumatera Selatan yang kerap dikenal adalah rumah limas, padahal nyatanya masih ada banyak jenis lainnya lho! Selain memiliki perbedaan arsitektur, masing-masing rumah adat juga punya makna yang fungsi yang berbeda-beda. Perbedaan ini timbul karena masing-masing etnis mendominasi area geografis tertentu.

Jika Anda berencana untuk mengunjungi Sumatera Selatan, tak ada salahnya untuk turut menelusuri jejak sejarah dengan melihat peninggalan rumah adat. Tak jarang pula konsep rumah adat yang turut dibawa ke rumah masa kini. Nah semakin tertarik untuk mempelajarinya kan, yuk cari tahu penjelasan selengkapnya!

Sumatera Selatan memiliki banyak wilayah perairan sehingga membuat para leluhur perlu mencari cara untuk tetap tinggal dengan nyaman. Maka sebagian besar rumah adat berbentuk rumah panggung yang berdiri di atas rawa-rawa dan sungai yang terpencar di seantero bumi.

Diantara banyaknya rumah adat Sumatera Selatan, yang paling populer adalah Rumah Limas. Menurut sejarah, Rumah Limas merupakan peninggalan kebudayaan Kerajaan Sriwijaya. Kepopuleran rumah ini mulai meningkat sejak zaman Kesultanan Palembang. Untuk melihat lebih dekat, Anda bisa berkunjung ke Museum Balaputra Dewa Palembang.

Rumah adat Sumatera Selatan sebagian besar difungsikan sebagai hunian utama masyarakat. Bentuknya cukup beragam dan didominasi dengan rumah panggung terutama di beberapa daerah yang dulunya merupakan perairan atau rawa-rawa.

Meski demikian, ada pula rumah yang dibangun untuk kepentingan keluarga saja. Yakni Rumah Limas yang memiliki luas mencapai 400–1.000 meter² untuk mengadakan acara besar seperti hajatan.

Daya tarik utama rumah adat Sumatera Selatan terletak pada desain bangunan yang mengutamakan kualitas. Hampir setiap rumah adat Sumatera Selatan dibuat dengan kayu berkualitas tinggi dengan bentuk rumah panggung. Hal itu menyesuaikan dengan daerah Sumatera Selatan yang memiliki banyak wilayah perairan agar rumah bisa tahan lama.

Ciri khas dari rumah adat Sumatera Selatan yang paling mudah dikenali adalah berbentuk rumah panggung. Masing-masing biasanya terbuat dari kayu-kayu berkualitas seperti Rumah Cara Gudang yang terbuat dari material kayu dengan kualitas baik seperti Tembesu dan Merawan.

Rumah Limas tiangnya menggunakan kayu ulin yang kuat dan tahan air sedangkan untuk pintu, dinding, dan lantai menggunakan kayu Tembesu. Sementara itu, Rumah Tatahan kayu tembesu dan kayu telat yang memiliki daya tahan cukup lama. Rumah Ulu juga tak kalah unik karena menggunakan kayu khusus seperti kayu pohon unglen untuk pondasinya.

Bagian rumah adat Sumatera Selatan cukup beragam tergantung jenis masing-masing rumah adat. Rumah Tatahan terbagi atas empat ruangan yakni sangkar atas, sangkar bawah, bagian depan, dan bagian tengah.

Semetara itu, Rumah Limas terbagi dalam lima ruangan, meliputi Pagar Tenggulung, Jogan, Kekijing Ketiga, Kekijing Keempat, dan Gegajah. Untuk tampilan lebih sederhana ada Rumah Cara Gudang yang mirip seperti gudang memanjang dengan tiga ruang (depan, tengah, belakang).

1. Rumah Cara Gudang

Rumah Cara Gudang memiliki atap berbentuk limas dengan lantai rumah yang tidak berkijing namun tetap berbentuk panggung. Munculnya Rumah Cara Gudang ini salah satunya untuk menghapuskan konsep kijing yang sebelumnya terlalu membedakan status sosial penghuninya.

Tata ruang dan detail Rumah Cara Gudang yang cukup sederhana juga menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki dana terbatas untuk membuat Rumah Limas. Meski demikian, pembuatan Rumah Cara Gudang ternyata cukup efektif karena lebih efisien dari segi perawatannya.

2. Rumah Limas

Seperti namanya, Rumah Limas memiliki atap berbentuk limas yang mirip dengan rumah-rumah adat di Malaysia.`Konstruksinya berbentuk panggung dengan berbagai macam hiasan yang memperlihatkan identitas adat masyarakat setempat.

Ukurannya yang besar juga diimbangi dengan banyaknya jumlah jendela berukuran besar yang dihiasi dengan berbagai ukiran. Rumah Limas biasanya dibangun menghadap ke arah barat dan timur sesuai dengan posisi terbit dan tenggelamnya matahari.

3. Rumah Rakit

Seperti namanya, Rumah Rakit merupakan rumah di atas rakit yang dapat mengapung di perairan. Keberadaan Rumah Rakit sangat penting karena Sumatera Selatan memiliki banyak sungai. Rumah Rakit bahkan dikatakan sebagai rumah tradisional tertua di Sumatera Selatan yang sudah ada sejak zaman Kedatuan Sriwijaya.

Rumah Rakit dibuat sedemikian rupa agar tetap layak huni meski berada di atas perairan. Umumnya dulu Rumah Rakit mengapung di sepanjang aliran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering. Agar tidak dibawa arus, Rumah Rakit perlu diikat pada penambat yang disebut serdang.

4. Rumah Tatahan

Rumah Tatahan memiliki banyak lukisan dengan ornamen khusus berbentuk patahan. Fakta ini sejalan dengan pemberian nama Rumah Tatahan yang disebut pula sebagai Rumah Bersemah, artinya patahan.

Selain itu, Rumah Tatahan juga memiliki bentuk unik seperti bujur sangkar. Untuk ketinggiannya, Rumah Tatahan biasanya di buat mengapung di atas ketinggian 1,5 meter di atas permukaan tanah.

5. Rumah Kilapan

Rumah Kilapan terbilang cukup simpel karena dindingnya tidak memiliki ukiran melainkan hanya dihaluskan menggunakan ketam dan sugu. Keunikan Rumah Kilapan terletak pada penggunaan tiang yang disebut dengan tiang duduk. Yakni berupa tiang yang tidak ditanam ke dalam tanah melainkan didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan baru-baru.

6. Rumah Kingking

Sekilas Rumah Kingking memiliki bentuk atap mirip Rumah Tatahan yang berbentuk bujur sangkar. Atap bujur sangkar tersebut biasanya terbuat dari bambu yang dibelah dua dan dikenal dengan sebutan gelumpai. Rumah Kingking juga tak jauh beda dengan rumah adat lainnya yang berbentuk rumah panggung.

7. Rumah Ulu

Tampilan Rumah Ulu yang membuatnya unik terletak pada atapnya yang curam dengan dinding kotak. Rumah Ulu juga memiliki bentuk panggung karena lokasinya yang berada di sekitar hulu Sungai Musi.

Bagian tengah dari Rumah Ulu terdiri dari sengkar atas dan sengkar bawah sedangkan di bagian paling depan ada garang. Beberapa rumah juga ada yang memiliki plafond dengan istilah setempat pagu hantu sebagai tempat menyimpan bahan makanan.

Kegiatan masyarakat setempat yang dilakukan di rumah-rumah adat Sumatera Selatan seperti rumah-rumah lain pada umumnya. Yakni sebagai tempat tinggal keluarga yang didalamnya terbagi menjadi ruang-ruang yang memiliki fungsi sehari-hari. Namun, beberapa rumah tertentu seperti Rumah Limas biasanya menjadi tempat penyelenggaraan acara.

Sumatera Selatan identik dengan kulinernya yang khas seperti empek-empek dari Palembang dan pengalaman bersantap unik di Restoran Terapung Sungai Musi. Tak hanya itu, Sumatera Selatan sebenarnya juga memiliki pesona alam sekaligus budaya asli yang kaya dengan daya tariknya tersendiri.

Baca juga: Destinasi Wisata Sumatera yang Wajib Kamu Kunjungi

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Sumatera Selatan, kini ada acara mudah untuk memesan tiket perjalanan sekaligus akomodasi terbaik. Keduanya bisa Anda dapatkan di Traveloka yang bisa dipesan secara online dengan berbagai pilihan metode pembayaran. Traveloka juga punya aneka kebutuhan lain yang akan membuat liburan jadi lebih berkesan.