10 Jenis Wayang yang Populer di Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya

Mas Bellboy
30 May 2024 - 4 min read

Anda mungkin sudah tidak asing dengan wayang kulit. Namun, bagaimana dengan wayang klithik, wayang beber, wayang topeng, dan beragam jenis wayang lain yang menjadi warisan budaya bangsa Indonesia? Apakah Anda sudah mengetahuinya?

Photo : istockphoto

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), wayang adalah salah satu puncak seni budaya Indonesia yang paling menonjol. Wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang.

Wayang diperkirakan mulai dikenal dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1500 SM. Dahulu terdapat kepercayaan bahwa roh atau arwah nenek moyang masih tetap hidup dan bisa memberikan pertolongan kepada yang bernyawa. Roh-roh tersebut lantas disebut “hyang” atau “dahyang” yang dirupakan dalam bentuk patung dan/atau gambar.

Berbicara tentang wayang, ternyata ada banyak jenis wayang khas Indonesia, lho. Apa saja jenis wayang yang menjadi warisan budaya Indonesia? Simak selengkapnya di bawah ini!

Jenis Wayang yang Ada di Indonesia

Photo : istockphoto

Berikut ini adalah beberapa jenis wayang yang paling terkenal di Indonesia:

1. Wayang Kulit

Jenis wayang yang paling terkenal di Indonesia adalah wayang kulit. Wayang ini terbuat dari kulit, seperti kulit sapi, kerbau, atau kambing. Pertunjukan wayang kulit dipercaya memiliki asal-usul upacara keagamaan dan digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral dari tokoh-tokoh di masa lampau.

Terdapat berbagai jenis wayang kulit yang tersebar di Indonesia, dengan ciri khas masing-masing. Wayang kulit Jawa yang umumnya ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengangkat cerita Ramayana dan Mahabharata. Sementara itu, wayang kulit Sunda cenderung mengutamakan cerita dan mitologi lokal, seperti kisah Sangkuriang.

Ada pula wayang kulit Bali atau lebih dikenal dengan wayang kulit purwa yang mengangkat cerita Hindu, seperti Ramayana. Di Lombok, ada juga wayang kulit dengan sebutan wayang kulit Sasak yang menampilkan cerita-cerita yang berkaitan dengan budaya Sasak.

Tahukah Anda bahwa wayang kulit sudah diakui oleh dunia? UNESCO menobatkan wayang kulit sebagai Masterpiece of Intangible Heritage of Humanity sejak 7 November 2003. Bersamaan dengan hal ini, pemerintah Indonesia turut menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

2. Wayang Golek

Wayang golek adalah wayang yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipasang pada tongkat. Kayu yang menjadi bahan dasar wayang tersebut diukir, dibentuk, dan dilukis hingga menyerupai tokoh pewayangan.

Wayang golek sangat populer di daerah Jawa Barat. Setiap karakter yang ada di dalam cerita jenis wayang ini memiliki ciri khas dan sifat unik, yang terbagi atas watak baik maupun jahat. Tokoh yang wayang golek yang mungkin sudah tidak asing bagi Anda adalah cepot.

3. Wayang Orang

Wayang orang atau wayang wong dalam bahasa Jawa adalah pertunjukan wayang yang melibatkan aktor manusia, bukan boneka seperti halnya wayang kulit atau wayang golek. Biasanya dipentaskan di daerah Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta.

Seseorang yang berperan menjadi wayang orang akan memakai kostum, riasan, dan hiasan yang sesuai atau semirip mungkin dengan tokoh pewayangan. Wajah aktor wayang orang juga akan dilukis atau digambar agar bisa memiliki bentuk yang mirip dengan tokoh aslinya apabila dilihat dari samping.

4. Wayang Potehi

Wayang Potehi adalah pertunjukan boneka tradisional yang berasal dari Cina dan diperkenalkan ke wilayah Asia Tenggara oleh para imigran. Jenis wayang ini cukup populer di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali, serta di negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.

Boneka-boneka pada wayang potehi biasanya berukuran kecil, terbuat dari bahan kertas atau kayu, dan dioperasikan oleh dalang menggunakan kelima jari. Tiga jari tengah mengendalikan kepala, sedangkan ibu jari dan kelingking menggerakkan tangan wayang.

Cerita-cerita yang dipentaskan dalam wayang potehi umumnya tentang kisah rakyat Tionghoa, termasuk mitologi dan peristiwa sejarah. Pertunjukan pada jenis wayang ini biasanya disertai dengan musik, nyanyian, dan dialog.

5. Wayang Beber

Wayang beber adalah seni pertunjukan tradisional Jawa yang melibatkan gambar-gambar atau lukisan yang digulung dan ditarik di atas panggung. Jenis wayang ini dimainkan dengan membentangkan gambar atau lukisan. Alat musik yang umumnya mengiringi pertunjukan wayang beber, misalnya kenong, gong, kendang, dan rebab.

Pertunjukan wayang beber diawali dengan ritual menggunakan sarana tradisional, seperti bunga setaman, kemenyan, dan sesaji lain. Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan dan kelancaran pertunjukan kepada Tuhan.

6. Wayang Klithik

Wayang klithik adalah wayang terbuat dari kayu dengan bentuk pipih dan halus, mirip seperti wayang kulit. Jenis wayang ini memiliki gagang yang terbuat dari kayu. Apabila dimainkan dalam pentas, akan terdengar suara klithik, klithik. Inilah yang diduga mendasari penyebutan wayang klithik.

Cerita yang biasanya ditampilkan pada wayang klithik berasal dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga zaman Prabu Brawijaya di Majapahit. Pertunjukan wayang ini biasanya diiringi dengan gamelan.

7. Wayang Topeng

Wayang Topeng adalah seni pertunjukan tradisional yang menggunakan topeng untuk menggambarkan tokoh dalam cerita atau drama yang dipentaskan. Pertunjukan wayang topeng dapat ditemui di berbagai daerah, dengan variasi bentuk, gaya, dan ceritanya masing-masing.

Topeng dalam jenis wayang ini memiliki peran penting dalam menyampaikan karakter, emosi, dan kepribadian tokoh-tokoh yang dimainkan. Wayang topeng biasanya diperankan oleh aktor terampil guna menyesuaikan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan dialog khas dari tokoh pewayangan yang diperankan.

8. Wayang Suket

Wayang suket adalah jenis wayang dengan bahan dasar rumput-rumput yang dirangkai hingga menyerupai tokoh pewayangan. Jenis rumput yang biasanya dijadikan bahan dasar pembuatan wayang suket adalah rumput kasuran. Wayang suket umumnya digunakan sebagai alat penyampaian cerita pada anak-anak di desa daerah Jawa.

Wayang suket sangat melekat dengan salah satu dalang masyhur, yaitu Slamet Gundono. Dalam pertunjukan wayang suket yang dilakukannya, Slamet Gundono mengandalkan unsur teatrikal dan cerita. Biasanya diiringi dengan lantunan musik dari gamelan, alat petik dan tiup, serta alat musik tradisional lainnya.

9. Wayang Motekar

Wayang motekar adalah jenis wayang yang dibuat dari potongan plastik berwarna. Wayang ini dimainkan dengan bantuan alat Overhead Projector (OHP) untuk memantulkan dan menciptakan bayangan berwarna-warni.

Cerita yang diangkat dalam pertunjukan wayang motekar umumnya berkaitan dengan dunia anak-anak. Tokoh yang dimunculkan pun biasanya berupa karikatur yang menggambarkan sosok binatang.

10. Wayang Bambu

Wayang bambu adalah jenis wayang yang terbuat dari ati bambu atau batang bambu bagian dalam. Bambu tersebut dianyam sedemikian rupa hingga membentuk bagian tubuh dan kepala, serta diberikan hiasan baju dari kertas, manik-manik, atau kain. Pada bagian wajah dibiarkan polos tanpa pewarnaan.

Wayang bambu umumnya dimainkan dengan iringan musik gamelan Sunda. Seiring waktu, ada pula alat musik lain yang turut mengiringi pertunjukan jenis wayang ini, termasuk angklung, suling, karinding, celempung, dan alat musik bambu lainnya.

Itu dia berbagai jenis wayang yang ada di Indonesia. Anda penasaran dan ingin menyaksikan langsung pertunjukan wayang yang mungkin akan digelar di daerah tertentu di Indonesia? Segera booking tiket perjalanan menggunakan Traveloka!Melalui Traveloka, Anda bisa memesan tiket perjalanan secara online. Ada juga fitur refund atau mengubah jadwal, lho. Yuk, booking tiket perjalanan Anda sekarang menggunakan Traveloka. Dapatkan penawaran terbaik, diskon, promo, dan Xperience terbaik dengan mengunduh aplikasi Traveloka!

Penginapan dan Hotel di Yogyakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan