Mas Bellboy
30 May 2024 - 7 min read
Indonesia termasuk negara yang kaya akan budaya, salah satunya adalah lagu daerah Jawa Tengah. Provinsi yang terletak di Pulau Jawa ini mempunyai berbagai jenis lagu daerah yang menjadi identitas wilayahnya.
Mau tahu apa saja lagu-lagu tersebut? Untuk mengetahui lagu daerah Jawa Tengah yang populer beserta maknanya, yuk baca tulisan ini sampai habis!
Photo : istockphoto
Indonesia dikenal sebagai negara multikultural. Hal ini membuatnya memiliki berbagai kekayaan budaya, mulai dari segi tradisi, baju adat, tarian, hingga lagu daerah.
Nah, salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak budaya menarik adalah Jawa Tengah. Daerah yang berada di kawasan Pulau Jawa tersebut mempunyai banyak lagu daerah populer.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa lagu daerah Jawa Tengah yang perlu diketahui.
Lirik:
“Gambang suling
ngumandang swarane
Tulat-tulit
kepenak unine
u…nine mung nrennyuh akhe..
Bhareng lan kentrung
ketipung suling
Shigrak kendhangane”
Salah satu lagu daerah Jawa Tengah adalah Gambang Suling. Diperkirakan, lagu ini diciptakan oleh Ki Narto Sabdo. Beliau adalah seorang dalang terkenal.
Selain itu, Gambang Suling termasuk lagu populer di kalangan anak-anak zaman dahulu. Hal itu karena banyak anak menyanyikannya di dalam permainan.
Adapun makna dari lagu Gambang Suling adalah mengenai ketentraman serta keharmonisan. Makna tersebut disimbolkan melalui seruling sebagai alat musik dengan bunyi merdu.
Lirik:
“Gundul-gundul pacul cul
gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembelengan
Wakul ngglimpang segane
dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane
dadi sak ratan”
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Gundul-Gundul Pacul. Lagu ini sudah ada sejak lama dan banyak orang mengetahuinya.
Pencipta lagu tersebut tidak banyak orang tahu. Namun, sumber sejarah menyebutkan bahwa Gundul-Gundul Pacul diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai salah satu strateginya dalam berdakwah.
Makna lagu ini mengisahkan tentang seorang Pemimpin Adat atau Raja yang memimpin wilayah secara otoriter dan tidak peduli terhadap rakyat. Alhasil, kewajibannya pun tidak terlaksana dengan baik.
Filosofi lagu ini pun tergolong dalam, yakni mengenai pembelajaran terkait kepemimpinan, rasa tanggung jawab, hingga menjaga kehormatan. Beberapa kata dalam lirik lagunya pun melambangkan hal-hal tertentu.
Misalnya adalah kata botak yang berarti kehormatan tidak harus menggunakan mahkota. Selain itu, cangkul atau pacul termasuk alat bertani yang melambangkan rakyat kecil.
Lirik:
“Jenang gulo,
Kowe ojo lali marang aku iki ya kang mas
Nalikane nandang susah sopo sing ngancani
Dhek semono aku tetep setyo serta tetep tresno yo
Kang mas
Durung nate gawe ghelo lan gawe kuciwo
Ning saiki bareng mukti kowe kok njur malah lali marang aku
Sithik-sithik mesti nesu terus ngajak padu
Jo ngono, jo ngono
Opo kowe pancen ra kelingan jaman’e dhek biyen ya kang mas
Kowe janji bungah susah padha dilakoni”
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Jenang Gulo. Lagu tersebut adalah ciptaaan dari Andjar Any. Makna dari lagu Jenang Gulo menceritakan mengenai kehidupan suami istri yang setia, bahkan ketika memasuki masa-masa sulit, keduanya tidak merasa menyesal.
Akan tetapi, ketika suaminya mulai sukses, istrinya kerap memarahinya dan berubah menjadi kasar, sombong, dan egois. Hal itu membuat hubungan rumah tangga menjadi hancur.
Lirik:
“Lir-ilir lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro
Kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surako, surak hiyo”
Lir Ilir juga termasuk sebagai lagu daerah Jawa Tengah yang populer. Lagu tersebut diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai salah satu strategi dakwahnya untuk menarik perhatian masyarakat di sekitarnya.
Adapun makna dari lagu Lir Ilir adalah suatu nasihat maupun ajakan kepada manusia agar menjalankan perintah agama serta menjauhi larangannya agar bisa memperoleh kegembiraan. Selain itu, Lir Ilir juga mengajak setiap manusia untuk bersyukur, bersemangat, sabar, serta bertawakal kepada Tuhan.
Melalui lagu ini, Sunan Kalijaga juga mengajarkan kepada manusia agar tidak bermalas-malasan. Hal ini bertujuan agar manusia bisa mengatasi kesulitan hidup, kesengsaraan, serta memperoleh takdir yang diinginkannya.
Lirik:
“Bapak Pucung dudu watu dudu gunung
Sangkane ing seberang
‘ngon-ingone sang Bupati
Bapak Pucung yen mlaku lembehan grana”
Lagu daerah Jawa Tengah lainnya adalah Bapak Pucung. Lagu tersebut berasal dari kawasan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Biasanya, lagu Bapak Pucung digunakan oleh anak-anak untuk mengiringi permainannya. Adapun filosofi dalam lagu Bapak Pucung adalah mengajarkan kepada manusia untuk menjaga hubungan positif terhadap sesamanya di berbagai lingkungan.
Lirik:
“Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketudhung gudhel
Pak Gempong lera-lere
Sapa ngguyu ndelikake
Sir sir pong dele gosong
Sir sir pong dele gosong”
Lagu daerah Jawa Tengah selanjutnya adalah Cublak-Cublak Suweng. Lagu ini sering dinyanyikan dalam permainan tradisional dengan nama serupa. Permainan tersebut kerap dilakukan oleh anak-anak pedesaan di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Yogyakarta.
Permainan Cublak-Cublak Suweng umumnya dimainkan oleh 4-12 anak dan dimulai dengan hompimpa. Nah, salah satu anak yang kalah akan menjadi Pak Empo dan harus berbaring tengkurap di tengah, kemudian anak-anak lain duduk mengelilinginya.
Permainan tersebut dilanjutkan dengan tangan anak-anak diletakkan di atas punggung Pak Empo. Selanjutnya, salah satu anak mengambil kerikil untuk mengoper ke anak lainnya sembari menyanyikan lagu tersebut.
Menjelang akhir nyanyian, kerikil tersebut harus disembunyikan di salah satu tangan anak dan Pak Empo perlu menebaknya. Apabila tebakannya benar, maka anak yang memegang kerikil tersebut harus menjadi Pak Empo.
Permainan dan lagu yang tampak menyenangkan tersebut juga memiliki maksud mendalam, yakni mengenai kebenaran perlu dipahami lebih mendalam. Dalam hal ini, seseorang perlu memvalidasi informasi yang diperolehnya untuk menilai kebenarannya.
Lirik:
“Jaranan, jaranan jarane jaran tejhi
Sing numpak Mas Ngabehi,
sing ngiring para abdi
Jrhek jrhek nong, jrhek jrhek gung
jrhek jrhek turut lurung
Gedebuk krincing gedebuk krincing
thok thok gedebuk jedher
Gedebuk krincing gedebuk krincing
thok thok gedebuk jedher”
Jaranan dikenal sebagai lagu anak-anak dan banyak dipentaskan sebagai pengiring tari Jaranan. Selain itu, lagu daerah Jawa Tengah ini juga kerap digunakan sebagai permainan. Adapun pencipta lagu Jaranan adalah Ki Hadi Sukatno.
Lagu ini ternyata menyimpan makna yang mendalam, yaitu mengenai rasa toleransi dan kebersamaan yang perlu dijalin setiap umat manusia tanpa harus memandang latar belakangnya.
Bukan hanya itu, lagu tersebut juga memberikan pemahaman bahwa setiap manusia mempunyai tugas yang berbeda-beda, tetapi saling melengkapi.
Baca juga: Intip 9 Alat Musik Khas Indonesia Terpopuler
Lirik:
“Yo pra kanca dolanan ing jaba
Padhang bulan padhange kaya rina
Rembulane sing awe-awe
Ngelingake aja padha turu sore
Yo pra kanca dolanan ing jaba
Rame-rame kene akeh kancane
Langite pancen sumebyar rina
Yo padha dolanan sinambi guyonan”
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Padhang Bulan. Siapa yang tak mengenal lagu ini? Padhang Bulan adalah lagu yang mengisahkan tentang ajakan merayakan malam bulan purnama bersama kawan-kawan.
Bukan sekadar itu, lagu ini mempunyai filosofi mendalam, seperti mengingatkan setiap manusia agar tidak tidur saat sore atau menjelang magrib. Di sisi lain, malam hari perlu melakukan ibadah sunah dan bersyukur kepada Tuhan.
Lirik:
“Turi turi putih ditandur ning pinggir sumur
Turi turi putih ditandur ning pinggir sumur
Jeleret tiba nyemplung ke kembang kembange apa
Mbok kira mbok kira mbok kira kembange apa
Kembang kembang mlathi kembang mlathi dironce-ronce
Kembang kembang mlathi kembang mlathi dironce-ronce
Sing kene setengah mati sing kana ra piye piye
Mbok kira mbok kira mbok kira kembange apa”
Turi-Turi Putih adalah lagu daerah Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Giri. Lagu tersebut mempunyai makna mendalam, yakni mengenai kesadaran hidup, kebijaksanaan, hingga kematian.
Pada umumnya, lagu ini ditembangkan oleh pengajar untuk memberikan nasihat kepada muridnya mengenai arti kematian serta perintah untuk selalu menuruti ajaran guru agar tidak tersesat. Hal itu karena guru dilambangkan sebagai sosok yang perlu diteladani.
Lirik:
“Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Leh olehe payung mutho
Mak jentit lho-lho lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golek duwit”
Lagu daerah Jawa Tengah yang terakhir adalah Sluku-Sluku Bathok. Lagu ini memang banyak dimainkan oleh anak-anak. Namun ternyata, lagu tersebut diciptakan oleh Sunan Kalijaga saat berdakwah.
Dalam lagu tersebut, Sunan Kalijaga memasukkan nilai-nilai religius agar mudah diingat, seperti pembersihan batin dan mencegah diri agar tidak termakan hawa nafsu, terlebih lagi yang berkaitan dengan isi perut.
Itulah beberapa informasi lengkap seputar lagu daerah Jawa Tengah dan maknanya. Selain mempunyai lagu daerah yang beragam, kamu juga bisa berkunjung ke berbagai tempat wisata di Jawa Tengah terpopuler dan menawarkan pengalaman menakjubkan.
Nah, jika berencana untuk berkunjung ke Jawa Tengah, kamu bisa membeli tiket transportasi, mulai dari pesawat, kereta api, hingga bus dengan mudah melalui Traveloka.
Bukan hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan penginapan yang dapat kamu sesuaikan dengan budget liburan.Untuk itu, rencanakan liburanmu dengan matang dan percayakan kepada Traveloka!
Cari Hotel dengan promo Traveloka