Kalimantan Barat, wilayah yang kaya akan keindahan alam dan keanekaragaman budaya, menjadi rumah bagi beragam suku dan etnis. Budaya Kalimantan Barat tercermin dalam keberagaman seni musik dan tarian yang menghargai warisan leluhur serta keindahan alamnya. Lagu-lagu daerah Kalimantan Barat menggambarkan kehidupan sehari-hari, kekayaan alam, dan tradisi-tradisi adat yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Photo : istockphoto
Dari melodinya yang khas hingga lirik yang sarat makna, lagu-lagu ini mengajak pendengarnya untuk merasakan keindahan dan kearifan lokal. Untuk memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Kalimantan Barat, mari kita telusuri lebih jauh tentang lagu-lagu daerahnya.
Bersama Traveloka, yuk, kita pelajari dan hargai lagu-lagu daerah Kalimantan Barat sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak
Cik Cik Periuk adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Kalimantan Barat, Kabupaten Sambas. Menurut masyarakat Sambas, lagu ini diciptakan oleh orang asli Melayu Sambas lik Agus Gusbeho, dan sudah ada sejak 150 tahun yang lalu.
Cik Cik Periuk menceritakan sindiran dari masyarakat Sambas pada zaman dahulu kepada masyarakat luar yang datang ke Sambas. Lagu ini pun telah menjadi salah satu lagu daerah yang populer di Kalimantan Barat dan sering dinyanyikan dalam berbagai acara kebudayaan, festival, dan pertunjukan seni daerah.
Ninga Kesahlah Delu
Sang Putri nan Cantek Jelita
Dara Muning lah Namanya
Bujang Munang Nama Anaknya
Hidup di Alam Desa
Bekawan dengan Aoh Burong
Cinta Jom akan Terjadi
Antara Uma dan Anaknya
Dara Muning Disumpahlah Mambang
Mencintai Munang lah Anaknya
Darah Muning Jadi Sige Batu
Sampai Pitu Jadilah Cerita
Dara Muning adalah sebuah lagu daerah yang menghadirkan cerita tentang keindahan alam dan kecantikan seorang gadis bernama Muning. Liriknya dipenuhi dengan pujian atas keelokan seorang dara, sekaligus gambaran tentang pesona alam Kalimantan Barat yang memukau.
Dara Muning diciptakan oleh M. Herry Sy dan menjadi salah satu lagu daerah yang populer di Kalimantan Barat. Lagu ini sering menghiasi acara perayaan adat, festival seni, dan pentas tari tradisional, menghadirkan nuansa kehangatan dan kelembutan dalam setiap liriknya.
Hei sampan laju
Sampan laju dari ilir sampai ke ulu
Sungai Kapuas
Sunggoh panjang dari dolo’ membelah kote
Hei tak disangke
Tak disangke dolo’ utan menjadi kote
Ramai pendudoknye
Pontianak name kotenye
Sungai Kapuas punye cerite
Bile kite minom ae’nye
Biar pon pegi jauh ke mane
Sunggoh susah na’ ngelupakannye
Hei Kapuas 3x
Aek Kapuas adalah sebuah lagu daerah yang mengangkat keindahan dan keagungan Sungai Kapuas. Liriknya memuji sungai terpanjang di Indonesia ini sebagai sumber kehidupan, mengalirkan kebahagiaan bagi masyarakat sekitar.
Lagu ini menggambarkan pesona alam yang luar biasa dari Sungai Kapuas, yang tidak hanya menjadi tempat perairan, tetapi juga mempertemukan berbagai budaya dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Dengan lirik yang mengalir indah, lagu Aek Kapuas memberikan penghormatan kepada sungai yang menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Kalimantan Barat.
Lagu ini diciptakan oleh Paul Putra Frederick dan Yan G sebagai bentuk apresiasi terhadap kebesaran sungai yang membelah wilayah Kalimantan Barat. Sejak itu, Aek Kapuas telah menjadi salah satu lagu daerah yang sangat populer di sana, sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat, festival budaya, serta sebagai bagian dari pertunjukan seni tradisional.
Baca juga: 5 Cara Membuat Mie Goreng Burung Dara
Alok galing lasong lasong laban
Menumbok amping bekawan-kawan
Alok galing lasong lasong laban
Menumbok amping di terang bulan
Ramailah kite pagi ke umma
Ngatam padi di antare
Padi ditumbok dalam lesongnye
Sambel bergembire rie
Alok galing lasong lasong laban
Menumbok amping bekawan-kawan
Alok galing lasong lasong laban
Menumbok amping di waktu malam
Padi digaus tampatnya nyirak
Diarok dalam kuali
Sadang angatnye lalu ditumbok
Barok ampingnye jadi
Alok Galing adalah lagu daerah yang membawa rasa syukur dan sukacita atas hasil panenan. Liriknya menceritakan tentang perayaan pada saat panen padi.
Terlihat dari liriknya, bahwa kebiasaan masyarakat Melayu Sambas sangat menjunjung tinggi gotong royong dan kebersamaan, sehingga pada saat panen tiba hampir semua orang turun ke sawah untuk memanen padi. Hal ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan, serta mempertahankan kebudayaan yang gotong royong.
Lagu Alok Galing juga dijadikan musik layar untuk tarian daerah Sambas. Nama tariannya adalah Tari Alok Galing, ini menggunakan alok yang dipukulkan ke lesung untuk menumbuk padi dan dilakukan oleh perempuan. Suara yang dihasilkan dari memukul lesung dan nyanyian penari ini menambah ciri khas pada lagu Alok Galing.
Ca’ uncang burung ca’ uncang
Ape diuncang dalam timpurung
Anak dare supankan bujang
Catcak ke dapour mencium puntong
Ka’ uteh ka’ uning usah na’ supan
Meliat bang itam datang na’ minang
si ade’ nang labak kana’ jalingan
si ade’ nang bussu tawa’ dikulum
Ca’ uncang burung ca’ uncang
Ape diuncang dalam timpurung
Anak dare supankan bujang
Catcak ke dapour mencium puntong
Lagu daerah dari daerah Sambas yang terakhir ini juga tidak kalah menarik maknanya, yakni menceritakan mengenai kehidupan sepasang remaja yang malu-malu saat dilamar oleh anak bujang. Lagu ini berisi lirik dengan rima yang sama, serupa pantun.
Lagu yang tidak diketahui siapa penciptanya ini, menjadi lagu daerah yang sering dinyanyikan dalam acara-acara kebudayaan. Selain itu, lagu Ca’ Uncang ini kerap diiringi dengan musik tradisional ansambel, seperti rebana, angklung, gong, gamelan, dan musik lainnya. Hal ini memberikan ritme dan melodi yang khas, menghadirkan suasana yang memukau bagi setiap orang yang mendengarnya.
Dengan mendalami melodi dan makna lagu-lagu daerah Kalimantan Barat, kita telah menggali keunikan dan kekayaan budaya yang memikat. Setiap lagu adalah sebuah cerita, melambangkan kehidupan, alam, dan kearifan masyarakat setempat.
Namun, keberadaan lagu daerah Lampungtidak hanya menjadi warisan berharga, tetapi juga merupakan panggilan untuk bertindak. Kita diajak untuk menjadi pelindung dan penyelamat kekayaan budaya ini. Ayo, jadikan lagu-lagu daerah ini sebagai inti dari identitas kita dan warisan yang kita banggakan untuk generasi mendatang.
Ingin menyaksikan penampilan lagu daerah dan pertunjukan tradisional di Kalimantan Barat secara langsung? Yuk, rencanakan perjalanan liburan kamu ke Kalimantan Barat dengan booking tiketnya di Traveloka! Lalu, sembari menunggu waktu boarding, kamu bisa membaca informasi menarik mengenai lagu-lagu daerah di Indonesia yang kaya makna.
Penginapan dan Hotel di Pontianak
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga