15 Lagu Daerah Nusantara yang Wajib Kamu Tahu

Mas Bellboy
30 May 2024 - 3 min read

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai keindahan alam yang mengagumkan. Tak hanya itu, Indonesia juga kaya akan beragam suku, budaya, bahasa, dan tradisi sehingga tidak heran jika memiliki banyak lagu daerah Nusantara. Lagu-lagu daerah di Indonesia menjadi salah satu identitas dan aset kekayaan yang dimiliki setiap provinsi. Dari Sabang sampai Merauke memiliki lagu-lagu daerah yang merepresentasikan setiap daerah di Indonesia.

Photo : istockphoto

Lirik lagu daerah nusantara biasanya ditulis dengan bahasa daerah masing-masing dan memiliki makna tersendiri dalam lagu. Namun, lagu daerah jarang sekali diketahui siapa penciptanya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia wajib untuk ikut melestarikan lagu daerah. Tak hanya itu, lagu daerah biasanya juga dibawakan untuk mengiringi upacara adat atau tari-tarian tradisional.

Berikut beberapa lagu daerah nusantara dari berbagai wilayah Indonesia yang wajib diketahui.

1. Butet dari Sumatera Utara

Butet merupakan lagu daerah dari Provinsi Sumatera Utara. Kata “Butet” berarti anak perempuan. Lagu ini menceritakan tentang kerinduan seorang ayah kepada anak perempuannya. Kerinduan itu disampaikan sang ayah yang tengah mengikuti perang.

2. Apuse dari Papua Barat

Lagu daerah populer ini berasal dari Provinsi Papua Barat. Lirik dalam lagu Apuse mengandung makna seorang cucu yang berpamitan kepada kakek neneknya untuk merantau ke Teluk Doreri di Manokwari. Teluk tersebut merupakan pintu masuk menuju Kota Manokwari melalui jalur laut. Kini, Teluk Doreri menjadi pelabuhan untuk kapal-kapal domestik dan antarwilayah di Papua.

3. Kicir-kicir dari DKI Jakarta

Kicir-kicir merupakan lagu daerah dari DKI Jakarta. Lagu ini sangat khas karena mengandung pantun dengan irama musik yang indah. Berbalas pantun sudah menjadi tradisi bagi para orang Betawi. Lagu ini bermakna untuk menghibur hati yang sedang sedih dan berduka. Lagu ini juga mengingatkan untuk rajin bekerja dan menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

4. Gambang Suling dari Jawa Tengah

Gambang Suling merupakan salah satu dari sekian banyak lagu daerah dari Jawa Tengah. Lagu Gambang Suling ini diciptakan oleh Ki Narto Sabdo, seniman dan dalang dari Jawa Tengah. Lagu ini mengungkapkan kekaguman Ki Narto Sabdo terhadap suling, alat musik tradisional yang memiliki nada indah. Semasa hidupnya, Ki Narto Sabdo tercatat sudah menciptakan lebih dari 300 lagu.

5. Suwe Ora Jamu dari DI Yogyakarta

Bagi para warga DI Yogyakarta tentunya sudah tidak asing lagi dengan lagu Suwe Ora Jamu. Bahkan, Suwe Ora Jamu juga kerap dinyanyikan anak-anak ketika bermain atau disebut juga tembang dolanan. Lagu ciptaan R C Hardjosoebroto ini menceritakan tentang dua orang yang sudah lama tidak bertemu. Maka dari itu, pertemuan keduanya sudah seharusnya membuat perasaan menjadi bahagia, bukan justru menciptakan rasa kecewa sehingga menjadi beban pikiran dan hati.

6. Injit-injit Semut dari Jambi

Injit-injit Semut merupakan lagu daerah Provinsi Jambi. Lagu ini bermakna tentang sebuah nasihat tentang sikap dalam berkawan. Lagu ini berpesan bahwa jika menyakiti seseorang, maka kita akan disakiti juga oleh seseorang di atas kita. Selain itu, lirik dalam lagu Injit-injit Semut juga berpesan bahwa kita menanamkan hal buruk, maka kita akan menuai hal buruk juga.

7. Soleram dari Riau

Lagu Soleram dari Provinsi Riau ini diciptakan oleh seorang seniman bernama Muhammad Arief. Soleram merupakan lagu pengantar tidur yang berisi pesan orang tua kepada anaknya. Pesan itu diberikan kepada anak untuk menjaga kehormatan, harga diri, dan mempertahankan malu sebagai budayanya.

8. Rek Ayo Rek dari Jawa Timur

Dari judulnya saja, orang pasti langsung bisa menebak jika lagu Rek Ayo Rek merupakan lagu daerah Jawa Timur. Lagu ini merupakan ajakan bagi anak muda untuk tidak hanya berdiam diri di rumah saat malam Minggu tiba. Seperti liriknya, lagu ini mengajak untuk pergi keluar bersama teman-teman mencari hiburan ke daerah Tunjungan.

9. Ampar Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan

Lagu ini sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Lagu ini sangat erat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan, terutama suku Dayak yang merupakan masyarakat peramu. Lirik lagunya menggambarkan orang yang tengah menyusun pisang yang belum masak. Pisang itu bermakna sebagai simbol manusia yang tersusun di muka bumi.

10. Bungong Jeumpa dari Aceh

Kata “Bungong Jeumpa” berarti bunga cempaka dalam bahasa Aceh. Lagu ini biasa menjadi pengiring beragam tari tradisional Aceh, seperti Bungong Jeumpa dan Ratoh Jaroe. Lagu yang diciptakan oleh Abraham Abduh ini menceritakan tentang keindahan bunga cempaka berwarna putih bercampur kuning. Lirik lagunya menggambarkan keharuman dan kecantikan bunga cempaka. Selain itu, lagu ini bisa bermakna menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh.

Tokecang dari Jawa Barat

Lagu daerah populer dari Jawa Barat ini merupakan ciptaan RC Hardjosubroto. Tokecang memiliki irama dan lirik yang sederhana sehingga mudah dihapalkan. Bahkan, lagu ini mengandung pesan moral dalam setiap baitnya. Lagu ini bermakna anjuran agar manusia tidak mengambil makanan secara berlebihan. Tokecang menjadi pengingat bagi umat manusia agar tidak serakah sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Anak Kambing Saya dari NTT

Lagu Anak Kambing Saya dari daerah NTT ini tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama anak sekolah. Bagaimana tidak, lagu ini memiliki lirik dan irama yang sangat mudah dihafalkan. Saat dinyanyikan, lagu ini seolah-olah seperti menggambarkan percakapan antara dua orang.

Bukan bercerita tentang kambing, lagu daerah NTT ini menceritakan tentang hubungan orang tua dan anak. Makna lagu ini berarti seorang anak yang meninggalkan orang tuanya untuk berjuang di tanah rantau.

Pakarena dari Sulawesi Selatan

Lagu daerah dari Sulawesi Selatan ini kerap menjadi pengiring tarian tradisional. Lagu ini menceritakan penghuni dari negeri berbeda, yaitu negeri khayangan dan bumi. Masyarakat Sulawesi Selatan memaknai lagu ini sebagai penantian perpisahan dua negeri yang berbeda. Penghuni negeri khayangan yang juga mengajarkan penduduk bumi mengenai tata cara hidup, mulai dari bercocok tanam, berburu, dan beternak.

Tepui Tepui dari Lampung

Tepui-tepui adalah sebuah lagu daerah asal Lampung yang sarat dengan makna kearifan lokal dan tradisi masyarakat Lampung. Lagu ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan juga sebuah medium untuk menyampaikan pesan-pesan moral, nilai-nilai kehidupan, dan pengalaman sehari-hari masyarakat Lampung. Lagu ini juga sering kali dijadikan wujud rasa syukur masyarakat Lampung terhadap kehidupan dan anugerah alam yang melimpah

Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat

Lagu daerah Minangkabau ciptaan Datuk M. Daud Kilau ini menjadi salah satu warisan budaya yang paling ikonik. Lagu ini memliki lirik yang dalam dan meresap, membawa makna yang mendalam dan penuh dengan nilai-nilai kehidupan .Lirik lagu "Ayam Den Lapeh" mencerminkan ekspresi rasa cinta dan kerinduan seseorang yang terpisah dari orang yang dicintainya. Lagu Ayam Den Lapeh juga sering dihubungkan dengan kenangan dan nostalgia terhadap masa lalu.

Bagi kamu yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang lagu daerah Nusantara, jangan lupa kunjungi blog Traveloka di sini, ya. Ada banyak informasi lengkap dan menarik seputar budaya dan kekayaan Indonesia, lho!

Penginapan dan Hotel di Yogyakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan