6 Lagu Daerah Riau dan Maknanya yang Harus Kamu Tahu

Mas Bellboy
30 May 2024 - 8 min read

Riau, sebuah provinsi yang kaya akan budaya, menghadirkan ragam keindahan dalam bentuk lagu-lagu daerah yang memukau. Setiap lagu memiliki cerita tersendiri yang mencerminkan kehidupan, kearifan lokal, dan keindahan alam yang melimpah.

Photo : istockphoto

Budaya Riau tercermin dalam lirik-lirik yang memanjakan telinga, menggambarkan panorama alam yang memikat, serta menghidupkan kembali tradisi dan nilai-nilai lama yang diwariskan secara turun-temurun.

Lagu-lagu daerah Riau tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sarana untuk mempertahankan identitas dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakatnya. Dalam setiap notenya, terkandung nilai-nilai kebersamaan, semangat gotong royong, dan rasa cinta akan tanah air. Mengapresiasi lagu-lagu daerah Riau adalah bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri ini.

Oleh karena itu, perlu kita lestarikan dan jaga keberadaan lagu-lagu daerah Riau dengan sungguh-sungguh. Melalui upaya pelestarian ini, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

1. Soleram

Soleram, soleram

Soleram anak yang manis

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merahlah pipinya

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merahlah pipinya

Satu dua tiga dan empat

Kalau tuan dapat kawan baru

Kawan lama dilupakan jangan

Kalau tuan dapat kawan baru

Kawan lama dilupakan jangan

Jalan-jalan ke pasar baru

Jangan lupa belilah roti

Ini lagu jaman tempo dulu tuan

Mungkin sekarang dikenang kembali

Ini lagu jaman tempo dulu tuan

Mungkin sekarang dikenang kembali

Soleram, soleram

Soleram anak yang manis

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merahlah pipinya

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merahlah pipinya

Soleram adalah lagu anak-anak yang memiliki makna mendalam mengenai seorang ibu kepada anaknya. Dalam lagu ini, sang ibu memberikan pesan untuk tidak meninggalkan teman-teman lama serta bergaul dengan banyak teman-teman baru.

Biasanya, lagu Soleram sering dijadikan sebagai penghantar tidur bagi anak-anak Melayu di daerah Riau yang dinyanyikan oleh orang tua anak-anak. Lagu ini juga sering dinyanyikan dalam pertunjukan seni tradisional, atau hanya sebagai hiburan di rumah-rumah.

2. Pak Ngah Balek

Tetak dahan sikayu bulat ..

Dibawa orang dari sempadan

Pulau bintan pulau penyengat ahai...

Bagaikan bunga kembang setaman 2x

Hai pak ngah balek

bulan mengambang....

Pak ngah balek hari dah siang 2x

Orang berlayar pulau penyengat..

membawa kundur berkaki-kaki

Pemimpin jujur mendapat berkat ahai...

doa dan syukur pada Illahi 2x

Hai pak ngah balek bulan mengambang....

Pak ngah balek hari dah siang

Lebat bunge berbatang-batang

Untuk di rangkai diatas piring

Adat lembaga sama dipegang

Bagai pengantin duduk bersanding 2x

Hai pak ngah balek

bulan mengambang....

Pak ngah balek hari dah siang 4x

Lagu Pak Ngah Balek bercerita mengenai pemimpin yang jujur dalam mengarahkan masyarakatnya, dan mampu menjaga adat serta budaya yang datang dari luar.

Lirik lagu Pak Ngah Balek menceritakan bagaimana seorang pemimpin dengan tekun menjaga nilai adat dan budaya yang turun-menurun. Alat musik pengiring untuk lagu daerah ini biasanya adalah gambus, gitar, cajon, dll.

Lagu Pak Ngah Balek sering dinyanyikan dalam berbagai acara di Riau, seperti acara keluarga, upacara adat, atau hiburan di rumah-rumah. Lagu ini menciptakan suasana yang penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi Melayu Riau.

3. Lancang Kuning

Lancang kuning

Lancang kuning belayar malam

Belayar malam...

Lancang kuning

Lancang kuning belayar malam

Hai belayar malam...

Haluan menuju

Haluan menuju ke laut dalam...

Haluan menuju

Haluan menuju ke laut dalam...

Lancang kuning belayar malam… 2x

Kalau nakhoda

Kalau nakhoda kuranglah faham

Kuranglah faham...

Kalau nakhoda

Kalau nakhoda kuranglah faham

Hai kuranglah faham...

Alamatlah kapal

Alamatlah kapal akan tenggelam...

Alamatlah kapal

Alamatlah kapal akan tenggelam...

Lancang kuning belayar malam… 2x

Lancang kuning

Lancang kuning menentang badai

Menentang badai...

Lancang kuning

Lancang kuning menentang badai

Hai menentang badai...

Tali kemudi

Tali kemudi berpilit tiga...

Tali kemudi

Tali kemudi berpilit tiga...

Lancang kuning belayar malam… 2x

Lagu Lancang Kuning adalah lagu rakyat yang populer di Riau, sebuah negeri yang dijuluki Bumi Lancang Kuning. Dalam sejarah Melayu, kapal Lancang Kuning yang legendaris tenggelam di Tanjung Jati, perairan Bengkalis. Pesan yang tersirat dalam lagu ini adalah untuk melayarkan sebuah kapal, nakhoda harus paham.

Lagu ini juga disebut dalam cerita rakyat dan ditarikan dalam tarian rentak Zapin, dijadikan upacara pengobatan tradisional seperti upacara Belian dan Ancak.

Dugaan tersebut dikuatkan lagi dengan disebut-sebutnya Lancang sebagai kendaraan penting dalam kisah-kisah kerajaan Riau Bintang, Kerajaan Pekantua, Kerajaan Siak Sri Indrapura, dan kerajaan lainnya. Alat musik pengiring lagu ini adalah rebana.

4. Pulau Bintan

Pulau lah Bintan ala sayang

Lautnya biru alahai adek

Pulau Penyengat ala sayang

Jelas melintang

Hati ku dendam ala sayang

Bertambah rindu alahai adek

Semakin diingat ala sayang

Semakin bimbang

Hiu dilautan biru

Beranaklah due ala sayang

Hatiku rindu

Ape lah obatnye

Hiu dilautan biru

Beranaklah due ala sayang

Hatiku rindu

Ape lah obatnye

Pulau lah Bintan ala sayang

Gunungnya tinggi alahai adek

Tempat semayam ala sayang

Pahlawan Melayu

Sudah kutimbang ala sayang

Didalam hati alahai adek

Tuan seorang ala sayang

Penawar Rindu

Hiu dilautan biru

Beranaklah due ala sayang

Hatiku rindu

Apelah obatnye

Hiu dilautan biru

Beranaklah due ala sayang

Hatiku rindu

Apelah obatnye

Sesuai dengan judul lagunya, lagu Pulau Bintan menceritakan tentang Pulau Bintan yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Isi liriknya menceritakan mengenai keindahan Pulau Bintang yang dikelilingi oleh lautan biru.

Lagu ini biasa dinyanyikan dalam berbagai acara di Riau, seperti festival budaya, pertunjukan seni tradisional, dan hiburan. Lagu ini berhasil menciptakan suasana yang penuh dengan rasa cinta dan rindu akan keindahan alam Pulau Bintan.

5. Segantang Lada

Segantang lada namanya kepulauan Riau

Segantang lada namanya kepulauan Riau

Ibukotanya di Pulau Bintan

Ibukotanya di Pulau Bintan

Hati gelisah dan risau

Hati gelisah dan risau

Bila terkenang wajahmu tuan

bila terkenang wajahmu tuan

Segantang lada namanya kepulauan Riau

Segantang lada namanya kepulauan Riau

Ibukotanya di Pulau Bintan

Ibukotanya di Pulau Bintan

Hati gelisah dan risau

Hati gelisah dan risau

Bila terkenang wajahmu tuan

Bila terkenang wajahmu tuan

Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Segantang Lada, sebuah lagu yang diciptakan oleh Drs. Daud Kadir ini menceritakan mengenai ibukota Provinsi Kepulauan Riau yang berada di Pulau Bintang.

Liriknya juga memiliki makna mengenai kerinduan seseorang kepada sang pujaan hati. Lirik yang tidak terlalu panjang, sehingga setiap orang mudah untuk menghafalnya.

Alat pengiring yang biasa digunakan untuk lagu ini seperti gitar, rebab, gendang melayu. Segantang Lada ini sering sering dinyanyikan di festival budaya, pertunjukan seni tradisional, atau sebagai hiburan.

6. Laksmana Raja di Laut

Zapin, aku dendangkan

Lagu Melayu

Pelipur hati

Peli..pur lara

Cahaya manis, kilau gemilau

Di kampung Tapir, indah menawan

Aku bernyanyi berzapin riang

Moga hadirin, aduhai sayang jadi terkesan

Kembanglah goyang atas kepala

Lipatlah panan, sanggul di padu

Kita berdendang bersuka ria

Lagulah zapin aduhai sayang, rentak Melayu

Laksmana raja di laut

Bersemayam di bukit batu

Ahai hati siapa, ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

Laksmana raja di laut

Bersemayam di bukit batu

Ahai hati siapa, ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

Membawa tepak, hantaran belanja

Bertatah perak indah berseri

Kami bertandak menghidup budaya

Tidak Melayu, aduhai sayang hilang di bumi

Pekinglah gambus sayang, langgam berbunyi

Disambut dengan tengkah meruas

Saya menyanyi sampai disini

Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas

Laksmana raja di laut

Bersemayam di bukit batu

Ahai hati siapa, ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

Laksmana raja di laut

Bersemayam di bukit batu

Ahai hati siapa, ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

Lagu daerah yang cukup populer di telinga masyarakat umum di luar Kepulauan Riau ini adalah Laksmana Raja di Laut. Karena kepopulerannya yang melejit, sering dinyanyikan dalam acara besar.

Pencipta lagu Laksamana Raja di Laut yaitu Pak Ngah dan Iyeth Bustami, sebagai ungkapan rasa kagumnya terhadap Riau, sehingga lirik lagu ini menggambarkan keindahan melodi lagu-lagu Melayu.

Dinyanyikan dalam berbagai acara di Riau, seperti perayaan hari kemerdekaan, festival budaya, pertunjukan seni tradisional, dan hiburan lainnya. Itulah mengapa kehadiran lagu ini selalu meraih hati setiap orang yang mendengarnya karena menciptakan suasana yang penuh dengan semangat, keberanian, dan kebanggan.

Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan lagu daerah Riau sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya kita. Dengan melestarikan lagu-lagu daerah, kita turut menjaga identitas dan keberagaman budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Ingin menyaksikan penampilan lagu daerah dan pertunjukan tradisional di Riau secara langsung? Yuk, rencanakan perjalanan liburan kamu ke Riau dengan booking tiketnya di Traveloka! Lalu, sembari menunggu waktu boarding, kamu bisa membaca informasi menarik mengenai lagu-lagu daerah di Indonesia yang kaya makna.

Penginapan dan Hotel di Batam

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan