0

Mas Bellboy

29 Feb 2024 - 4 min read

Makam Sunan Ampel, Wisata Religi Yang Kerap Banjir Wisatawan!

Untuk mengenang jasa para Wali Songo dalam upaya mereka menyebarkan ajaran Islam di Tanah Nusantara, umat muslim kerap melakukan ziarah makam. Wisata religi ini lebih banyak lagi dilakukan menjelang Ramadan meski dapat pula dilakukan di waktu-waktu lainnya.

Salah satu makam Wali Songo yang kerap dibanjiri wisatawan sebagai destinasi wisata religi adalah makam dari Sunan Ampel. Ada sebuah fakta menarik di mana ternyata daya tarik situs Makam Sunan Ampel tak hanya diminati warga lokal, namun juga wisatawan internasional seperti Saudi Arabia, China, Malaysia, Jepang, Belanda, dan masih banyak lagi.

Para wisatawan mancanegara rupanya juga menaruh rasa penasaran terhadap sejarah dan juga bentuk arsitektur makam para leluhur ini. Agar tak melalukan kesalahan saat berkunjung, yuk simak ulasan lengkapnya di sini ya!

Kisah Sunan Ampel

Foto: kemenparekraf.go.id

Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau dikenal juga dengan nama Raden Rahmat merupakan nama asli dari Sunan Ampel. Beliau merupakan anak dari Sunan Gresik sekaligus keponakan seorang Prabu Brawijaya.

Sunan Ampel lahir di Kerajaan Champa yang saat ini berlokasi di perbatasan antara negara Kamboja dan Vietnam. Sunan Ampel datang ke Indonesia karena adanya gonjang-ganjing politik di Champa, daerah asal ibunya yang tak lain merupakan seorang putri dari Kerajaan Champa.

Beliau sempat singgah sebentar di Palembang dan bahkan mengislamkan Adipati Palembang Arya Damar. Selain itu, Tuban menjadi persinggahan lain sebelum akhirnya Sunan Ampel diberi sebidang tanah di kawasan Ampel, Surabaya, oleh Prabu Brawijaya.

“Bapak Para Wali” menjadi sebutan lain untuk Sunan Ampel lantaran melahirkan tujuh anak dan dua diantaranya kelak menjadi Wali, yakni Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Sunan Ampel meninggal sekitar tahun 1481 dan dimakamkan di kawasan Ampel, tepatnya di sisi barat Masjid Ampel Surabaya.

Keunikan Situs Makam Sunan Ampel

Foto: RRI Surabaya/Afnani

Salah satu hal unik adalah lokasi kompleks Makam Sunan Ampel tepatnya berada di tengah Kampung Arab yang mayoritas penduduknya berasal dari Hadramaut. Ini membuat wisatawan akan merasakan nuansa Timur Tengah yang sangat kental saat mengunjungi kompleks Makam Sunan Ampel.

Keunikan lain dari situs Makam Sunan Ampel adalah keberadaan Gapuro Limo yang mengelilingi Masjid Ampel. Deretan lima gapura yang mengelilingi Masjid Ampel memiliki nama dan maknanya masing-masing yang disesuaikan oleh lima rukun islam.

Gapura pertama disebut Paneksan yang bermakna sebagai pintu atau gerbang memasuki area makam, sesuai dengan rukun Islam pertama yang merupakan gerbang dari syariat yakni syahadat. Gapura kedua bernama Madep dan menghadap ke arah kiblat yang melambangkan rukun kedua agama Islam, yaitu shalat.

Gapura ketiga adalah Ngamal. Gapura ini menjadi cerminan dari rukun islam ketiga yakni zakat. Di gapura ini terdapat kotak amal yang akan dengan mudah ditemukan wisatawan.

Gapura keempat adalah Poso, melambangkan rukun keempat Islam yaitu puasa. Adapun gapura terakhir dinamai Munggah atau Lawang Agung. Gapura kelima memiliki anak tangga dan melambangkan rukun Islam kelima, yaitu kewajiban menunaikan ibadah haji.

Fasilitas dan Sarana di Sekitar Makam

Di komplek situs Makam Sunan Ampel terdapat masjid yang sangat besar bernama Masjid Ampel. Masjid ini dikelola dengan sangat baik sehingga membuat para wisatawan umat islam akan betah berlama-lama beribadah di masjid ini.

Bagi wisatawan nonmuslim juga diperkenankan untuk berkunjung ke Masjid Ampel. Selasar masjid ini yang rindang dan sejuk bisa digunakan wisatawan sebagai tempat beristirahat. Wisatawan muslim juga bisa menggunakan selasar ini untuk membaca Alquran atau melantunkan sholawat nabi.

Selain toilet yang ada di Masjid Ampel, terdapat toilet umum yang bisa digunakan oleh pengunjung situs Makam Sunan Ampel. Walau harus membayar di kisaran Rp 2.000 - Rp 3.000, pengunjung akan tetap nyaman menggunakan toilet karena kerapihannya.

Area parkir yang dimiliki situs Makam Sunan Ampel dan Masjid Ampel sangat luas. Ribuan wisatawan yang setiap hari datang menggunakan sepeda motor, mobil, atau bus wisata bisa ditampung di kantong parkir kompleks Makam Sunan Ampel.

Di sekitar area parkir dan jalan menuju kompleks Makam Sunan Ampel terdapat deretan warung yang menjajakan kuliner ataupun cendera mata khas daerah setempat.

Kepercayaan yang Dianut Wisatawan

Kompleks Makam Sunan Ampel tidak dibatasi hanya untuk wisatawan beragama Islam saja. Wisatawan dengan latar belakang agama maupun kepercayaan apapun, yang tertarik dengan kisah dan sejarah Walisongo secara umum, khususnya Sunan Ampel, dipersilakan mengunjungi situs wisata religi ini.

Meski memang mayoritas wisatawan yang mengunjungi situs Makam Sunan Ampel adalah muslim, kerap ditemui juga wisatawan beragama kristen, katolik, budha, hindu, konghucu, hingga penganut aliran kepercayaan lain yang mengunjungi Makam Sunan Ampel.

Peninggalan/Barang Historis di Lokasi Wisata

Saat mengunjungi lokasi Makam Sunan Ampel, pengunjung akan menemui peninggalan-peninggalan yang menjadi saksi bisu perjuangan Sunan Ampel dalam menyebarkan ajaran Islam di Nusantara khususnya di tanah Jawa.

Beberapa peninggalan Sunan Ampel yang masih lestari hingga saat ini di antaranya adalah sumur mata air di kompleks pemakaman, Masjid Ampel yang dibangun oleh Sunan Ampel sendiri, hingga lima gapura yang dahulu saat dibuat, secara konsep memang dibuat Sunan Ampel untuk memperkenalkan rukun Islam kepada warga setempat.

Lokasi, jam operasional, rute perjalanan terbaik, tiket masuk

Makam Sunan Ampel berlokasi di Jalan Ampel Blumbang Nomor 2A, Ampel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, 60151.

Area kompleks makam ini beroperasi sepanjang hari atau selama 24 jam.

Dari stasiun Surabaya Kota, untuk menuju makam Sunan Ampel, wisatawan dapat menggunakan taksi, becak, atau ojek. Dari stasiun, makam Sunan Ampel ada di arah timur, melewati pasar atom dan ITC Surabaya. Tidak jauh dari sana, terdapat perempatan, lurus sekitar 200 meter maka akan terlihat kompleks wisata religi makam Sunan Ampel dan Masjid Ampel.

Pihak pengelola Makam Sunan Ampel tidak mengenakan tarif bagi wisatawan yang mau berkunjung. Sebagai pengganti tarif, wisatawan dapat bersedekah seikhlasnya dengan memasukkan uang ke kotak amal di gapura ketiga. Uang tersebut nantinya akan digunakan sebagai dana pengelolaan area makam dan sebagiannya lagi disisihkan untuk warga yang tidak mampu.

Tips melakukan wisata religi ke Makam Sunan Ampel

Foto: kemenparekraf.go.id

Makam Sunan Ampel secara rutin akan lebih padat dibanding hari-hari biasa di bulan Ramadhan. Tingkat kunjungan ke destinasi wisata religi ini akan meningkat di pekan terakhir Ramadhan terutama ketika ada acara "maleman" yang diselenggarakan di malam ganjil yaitu malam tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.

Jika tidak ingin mengunjungi Makam Sunan Ampel saat terlalu ramai, wisatawan direkomendasikan untuk datang di hari biasa di luar akhir pekan dan hari libur nasional.

Pastikan juga untuk mengenakan pakaian yang sopan, tertutup, dan berhijab bagi wanita saat hendak mengunjungi Makam Sunan Ampel. Jangan lupa menyiapkan juga uang lebih untuk membeli cinderamata unik yang dijual di sekitar kawasan wisata

Kesimpulannya, destinasi wisata religi Makam Sunan Ampel menarik dikunjungi untuk wisatawan muslim maupun nonmuslim. Dengan mengunjungi situs Makam Sunan Ampel, wisatawan akan mendapat banyak pelajaran sejarah dan kehidupan yang membuat kita semakin menghargai kemajemukan yang ada di Indonesia.

Nah, agar lebih nyaman saat ingin mengunjungi makam Sunan Ampel, Traveloka bisa menjadi jawaban. Mulai dari pemesanan moda transportasi ke Surabaya, memesan akomodasi, sampai menyewa kendaraan, bisa dilakukan lewat Traveloka!

Penginapan dan Hotel di Surabaya

Cari Hotel di Surabaya dengan promo Traveloka

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan