6 Masjid Bersejarah di Makassar, Ketahui Fakta-Fakta Menariknya!

Mas Bellboy
09 Jul 2024 - 4 min read

Perkembangan Islam di Sulawesi Selatan tergolong cukup kuat, khususnya di Makassar. Ini terbukti dengan adanya perkampungan islam dan banyaknya masjid di Makassar yang bersejarah. Sambil menikmati keindahan kota, coba datang ke masjid ikonik di Makassar sambil wisata religi.

Kamu juga bisa sekaligus bisa mengetahui lebih dalam tentang sejarah yang tersimpan. Berikut macam-macam rekomendasi masjid bersejarah di Makassar yang dirangkum Traveloka.

Masjid di Makassar

Source : shutterstock

Masjid di Makassar yang Bersejarah

1. Masjid Raya Makassar

Masji Raya Makassar menjadi saksi bisu perjuangan rakyat saat melawan dan mengusir penjajah di masa lalu. Konon, ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.

Bangunan masjid sempat rapuh dan tidak kokoh. Hingga akhirnya pada tahun 2009 masjid di Makassar ini dirombak agar lebih megah, modern, kokoh, dan semakin indah.

Masjid Raya Makassar yang baru memiliki desain arsitektur mediteranian. Bangunannya memiliki warna kombinasi krem, hijaiu, dan hitam. Desainnya pun sengaja dirancang dengan model bangunan terbuka agar terasa sejuk serta tidak menghalangi pemandangan ke luar.

Saat masuk ke dalam masjid, kamu bisa melihat kemegahannya. Terdapat kaligrafi yang menghiasi dinding dan langit-langit masjid. Kaligrafi ini pun menjadi daya tarik wisatawan.

Alamat: Jl. Masjid Raya, Gaddong, Kec. Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

2. Masjid 99 Kubah

Masjid 99 Kubah menjadi masjid ikonik dan juga unik di Makassar. Bangunan yang unik telah menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi agar bisa melihatnya secara langsung.

Faktanya, masjid ini dirancang oleh Ridwan Kamil saat masih menjadi Gubernur Jawa Barat. Seperti namanya, masjid di Makassar ini dilengkapi dengan 99 kubah.

Jumlah kubah ini terinspirasi dari jumlah 99 nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Warna kubahnya pun menarik mata, karena menggunakan paduan warna cerah seperti merah, jingga, dan kuning. Tidak hanya warnanya, bentuk bangunan masjid pun unik karena membentuk 9 sisi poligon/

Ruangan salat terbagi menjadi tiga bagian, ruang salat utama, mezzanine, dan pelataran. Masjid ini bisa menampung sekitar 13.000 hingga 14.000 jamaah.

Alamat: Jl. H. Bau No.36, Kunjung Mae, Kec. Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

3. Masjid Al-Markaz Al-Islami

Masjid Al-Markaz Al-Islami diklaim menjadi masjid termegah dan terbesar di bagian timur Indonesia. Masjid di Makassar ini pun disebut sebagai pusat peradaban dan pengkajian Islam.

Mencerminkan kebanggaan dan sebagai identitas masyarakat Sulawesi Selatan yang agamis serta bernapaskan Islam. Hingga saat ini, Masjid Al-Markaz Al-Islami dikelola Yayasan Islamic Center.

Bangunannya dirancang oleh arsitek Ir. Ahmad Nu’man. Desain arsitekturnya terinspirasi dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ada juga desain arsitektur khas Sulawesi Selatan.

Contohnya, bagian atap masjid yang bentuknya seperti kuncup segi empat. Ini terinspirasi dari Masjid Katangka, Gowa dan rumah khas Bugis.

Bangunan luar masjid didominasi dengan warna abu-abu dan hijau. Bagian atap masjid menggunakan bahan tembaga buatan Italia. Dindingnya menggunakan bahan keramik dan granit.

Bagian dalam masjid sangat luas, bisa menampung sekitar 10.000 jamaah. Masjid ini menjadi tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan juga Pendidikan Islam di Makassar.

Alamat: Jl. Masjid Raya No.57, Timungan Lompoa, Kec. Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

4. Masjid As-Said

Masjid As-Said di Makassar dikenal masyarakat sebagai Masjid Arab. Konon, masjid yang sudah berusia satu abad ini didirikan oleh komunitas pedagang yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Uniknya, masjid ini berada di kawasan Pecinan atau pemukinan warna etnis Tionghoa. Ini menjadi bukti toleransi umat beragama karena di sekitarnya juga ada beberapa klenteng.

Dulu, kawasan ini menjadi pusat perdagangan karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Makassar. Banyak pedagang asing dari berbagai negara yang singgah, seperti Arab, India, dan Tiongkok.

Namun, jamaah di masjid ini hanya ada laki-laki saja. Sebenarnya tidak ada larangan kalau perempuan tidak boleh masuk. Namun, ini tradisi yang sudah dilakukan sejak awal.

Bangunan masjid mempunyai bentu segi empat, plafon tinggi, dan hanya memiliki satu lantai. Ini merupakan arsitektur khas masjid di Timur Tengah. Bagian dalam masjid juga dilengkapi dengan empat pilar penyangga, simbol khulafaurrasyidin atau empat khalifah Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan bagian kubah masjid terinspirasi dari masjid khas Indonesia, contohnya Masjid Demak. Pada area luar masjid pun cukup rimbun dan sejuk, karena banyak pohon termasuk pohon kurma.

Alamat: Jl. Lombok, Ende, Kec. Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

5. Masjid Amirul Mukminin

Tidak jauh dari Masjid 99 Kubah, kamu bisa sekalian mengunjungi Masjid Amirul Mukminin. Masyarakat sekitar biasa juga menyebutnya masjid terapung, karena berada di atas laut.

Lokasi masjid Makassar ini persis di area wisata Pantai Losari. Bangunan masjid terlihat berdiri kokoh di atas beton. Ada sekitar 164 tiang pancang yang menopang bangunan.

Bagian kubah yang berwarna biru terang dan corak mozaik bisa menarik perhatian orang yang melewatinya. Ditambah dengan adanya dua menara yang menjulang, tingginya sekitar 9 meter. Masjid Amirul Mukminin baru dibangun sekitar tahun 2009 dan diresmikan pada tahun 2012.

Sampai sekarang, masjid ini selalu ramai pengunjung. Desain bangunan mirip rumah panggung tradisional khas suku Bugis. Warna bangunan didominasi dengan warna abu-abu dan putih.

Ruangan dalam masjid terasa sejuk dan tenang, karena kamu bisa sekalian mendengar ombak. Menariknya, masjid terapung ini terdiri dari tiga lantai, bisa menampung sekitar 500 jamaah.

Alamat: Jl. Penghibur No.289, Losari, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

6. Masjid Muhammad Cheng Hoo

Dari namanya, mungkin kamu juga sudah menebak kalau ini merupakan salah satu masjid di Makassar yang dibuat oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia pada tahun 2012.

Nama masjid dipilih untuk menghormati Laksamana Cheng Hoo, penjelajah muslim dari China pada abad ke-15. Desain arsitekturnya pun berbeda dari masjid pada umumnya, karena mempunyai paduan desain Tionghoa, Timur Tengah, dan budaya Bugis Makassar.

Desain bangunan terlihat seperti kelenteng, didominasi dengan paduan warna merah, kuning, dan putih. Kubahnya pun terlihat unik karena terlihat berundak dengan bentuk seperti pagoda.

Kubah pagoda merupakan simbol tingkat pencerahan manusia, tingkat demi tingkat untuk mencapai tingkat tertinggi. Dalam islam, ini mempunyai arti tingkat keimanan manusia.

Saat masuk, kamu bisa melihat gagang tangga yang dihiasi ornamen bintang segi delapan (Al-Quds). Ruangan dalam masjid juga dihiasi ornamen 12 bintang yang mempercantik detilnya.

Sebenarnya, ada dua Masjid Muhammad Cheng Hoo di Makassar. Satu di kota Makassar, sedangkan masjid lainnya ada di Kabupaten Gowa atau sebelah utara Makassar.

Alamat: Jl. Danau Tj. Bunga, Maccini Sombala, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Nikmati langsung keindahan masjid di Makassar, sambil berwisata. Ada banyak juga tempat wisata bersejarah serta ragam kuliner untuk menambah pengalamanmu.

Untuk rencana liburan yang mudah dan praktis, pesan tiket pesawat, booking hotel, dan pesan paket wisata dengan promo menarik di aplikasi Traveloka! Ada berbagai penawaran yang sayang jika dilewatkan.

Penginapan dan Hotel di Makassar

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan