Pernah mendengar kata kokpit? Bagi yang sering naik pesawat mungkin tidak asing dengan kata tersebut. Kokpit yang juga dikenal sebagai kabin pengemudi adalah ruangan bagi pilot dan kopilot saat mengemudikan pesawat. Dikarenakan ruangan ini sangat private, akses menuju ruang itu pun sangat terbatas.

Tidak boleh sembarang orang masuk ke dalam ruangan yang sangat dijaga ketat saat pilot dan kopilot sedang menerbangkan pesawat. Lantas, seberapa penting area kokpit dan bolehkah penumpang memasuki area tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Kata kokpit tampaknya telah digunakan sebagai istilah bahari pada abad ke-17, tanpa mengacu pada sabung ayam. Istilah ini merujuk pada area di bagian belakang kapal tempat posisi juru mudi berada, juru mudi adalah pilot ‘perahu’ yang lebih kecil yang dapat dikirim dari kapal untuk menaiki kapal lain atau membawa orang ke darat.

Kata ‘cockswain’ berasal dari istilah Inggris kuno untuk ‘pelayan perahu’ (coque adalah kata Prancis untuk ‘cangkang’; dan swain adalah bahasa Inggris kuno untuk anak laki-laki atau pelayan). Para taruna dan rekan nahkoda kemudian berlabuh di kokpit, dan kokpit berfungsi sebagai stasiun bagi dokter kapal dan rekan-rekannya selama pertempuran.

Jadi pada abad ke-18, ‘kokpit’ telah digunakan untuk menunjuk area di dek bawah belakang kapal perang tempat yang terluka dibawa. Istilah yang sama kemudian digunakan untuk menunjuk tempat dari mana perahu layar dikemudikan karena letaknya juga di bagian belakang, dan sering kali berada di dalam sumur atau ‘lubang’.

Arti asli ‘kokpit’, yang pertama kali dibuktikan pada tahun 1580-an, adalah lubang untuk adu ayam, yang merujuk ke tempat adu ayam diadakan. Arti ini tidak diragukan lagi karena memengaruhi kedua garis evolusi istilah tersebut. Kokpit dalam pengertian ini adalah kandang yang rapat tempat banyak tekanan atau ketegangan terjadi.

Sejak sekitar tahun 1935, kokpit mulai digunakan secara informal untuk merujuk ke kabin pengemudi, terutama di mobil performa tinggi dan ini adalah terminologi resmi yang digunakan untuk menggambarkan kompartemen yang ditempati pengemudi di dalam mobil Formula One.

Istilah ‘kokpit’ dalam dunia penerbangan merujuk pada area di bagian depan pesawat tempat pilot mengendalikan penerbangan. Kokpit biasanya terletak di hidung pesawat, yang memberikan pilot pandangan panorama yang penting untuk lepas landas dan mendarat.

Meskipun ukurannya kompak, kokpit menampung serangkaian instrumen dan kontrol yang membentuk sistem rumit yang digunakan untuk terbang. Kokpit dirancang secara ergonomis untuk menjaga kontrol penting agar mudah dijangkau pilot dan kopilot, memastikan mereka dapat bereaksi cepat terhadap situasi penerbangan apa pun.

Setiap tombol, sakelar, dan tuas memiliki tujuan, dan penguasaan atas alat-alat ini membuat seseorang layak untuk terbang.

Baca juga: Arti Ground Handling & Rekomendasi Wisata Murah di Asia

Pertama, kokpit merupakan domain eksklusif bagi personel penerbangan terlatih, terutama kapten dan kopilot, yang bekerja sama untuk menavigasi dan mengendalikan pesawat. Kapten, atau pilot yang bertugas, memikul tanggung jawab utama atas keselamatan penerbangan, sedangkan kopilot membantu dan berbagi tugas penerbangan.

Selain terbang, anggota kru kokpit juga bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara. Selain itu, mereka membuat keputusan sebagai respons terhadap perubahan cuaca atau malfungsi sistem, dan mengelola keadaan darurat yang muncul.

Peran mereka membutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang sistem pesawat, penilaian yang sempurna, dan sering kali pengalaman bertahun-tahun di udara.

Meskipun terdapat variasi signifikan dalam tata letak kokpit dari satu pesawat ke pesawat lainnya, komponen kokpit pesawat yang paling umum adalah sebagai berikut:

a. Panel instrumen (peninggalan kokpit asli, dengan instrumen utama yang diuraikan di atas disusun di depan pilot dan di bawah kaca depan).

b. Panel samping, di sisi kursi pilot dan di bawah kaca depan samping, digunakan – seperti semua permukaan tambahan – untuk menampilkan informasi dan mengakomodasi peningkatan jumlah kontrol untuk berbagai subsistem pesawat.

c. Panel fasia, di atas kaca depan depan; - panel konsol (bagian paling atas dan paling depan dari peralatan kontrol dan tampilan yang terletak di antara dua pilot di pesawat komersial).

d. Panel instrumen tengah, terletak tepat di bawah panel konsol.

e. Alas tengah, diposisikan di antara kursi pilot (di belakang panel instrumen tengah).

f. Panel atas.

g. Kursi pilot dan kopilot.

h. Kolom kontrol dan roda kontrol (secara historis dikenal sebagai joystick), digantikan oleh sidestick di pesawat baru-baru ini. Bersama dengan pedal kemudi, ini adalah kontrol dasar pesawat.

i. Dua pedal kemudi, yang terletak di kaki pilot – tampilan head-up (HUD), inovasi terbaru dan semakin penting.

j. Tampilan yang dipasang di kepala, digunakan di kokpit tertentu.

Baca juga: Beragam Kegiatan Seru di Changi Airport, Wajib Coba!

Kokpit dipenuhi dengan berbagai instrumen yang digunakan pilot untuk menerbangkan pesawat dengan aman. Instrumen penerbangan dikategorikan menjadi enam jenis dasar, dan alat bantu navigasi tambahan serta instrumen mesin melengkapi rangkaian ini.

Anemometer

Perangkat ini mengukur kecepatan pesawat relatif terhadap udara di sekitarnya, yang sangat penting untuk mempertahankan kontrol selama berbagai fase penerbangan.

Altimeter

Memberikan pilot pembacaan ketinggian, altimeter sangat penting untuk menjaga pesawat pada tingkat penerbangan yang benar.

Indikator Sikap

Juga dikenal sebagai cakrawala buatan, ini menunjukkan orientasi pesawat relatif terhadap cakrawala bumi, membantu mempertahankan sudut kemiringan dan kemiringan pesawat.

Koordinator Belokan

Ini membantu pilot membuat belokan terkoordinasi, memastikan stabilitas dan efisiensi di udara.

Indikator Arah

Juga dikenal sebagai giroskop arah, ini memberikan informasi arah pesawat berdasarkan pembacaan kompas magnetik. Indikator kecepatan vertikal: Ini menunjukkan seberapa cepat pesawat naik atau turun, informasi yang penting untuk operasi naik, jelajah, dan turun.

Selain itu, kokpit modern dilengkapi dengan Sistem Manajemen Penerbangan (FMS) dan Sistem Pendaratan Instrumen (ILS), yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan. FMS membantu dalam perencanaan dan navigasi penerbangan, sementara ILS memandu pesawat selama pendaratan dengan visibilitas rendah.

Keselamatan di kokpit mencakup lebih dari sekadar instrumen dan sistem kontrol, dengan menyertakan protokol dan prosedur ketat yang memastikan keamanan dan integritas operasional. Oleh karena itu, pintu kokpit diperkuat untuk mencegah akses yang tidak sah, dan beberapa sistem cadangan diterapkan untuk mengatasi potensi kegagalan sistem seperti berikut:

Untuk memastikan keamanan saat menghadapi serangan teroris, pintu kokpit dirancang untuk menahan tembakan dan bahan peledak kecil, dan dikunci dari dalam selama penerbangan untuk mencegah penyusupan.

Pilot mengikuti serangkaian prosedur darurat yang ketat yang disesuaikan dengan berbagai skenario, mulai dari kegagalan teknis hingga keadaan darurat medis.

Pelatihan konstan dalam lingkungan simulasi membekali pilot dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani kejadian tak terduga, yang memperkuat keselamatan kokpit.

Baca juga: 10 Cara Menahan Lapar yang Aman Saat Perjalanan Jarak Jauh

Jika pilot terkunci di kokpit, ada pengaman yang tersedia. Protokol mendiktekan langkah-langkah yang jelas bagi kru untuk mendapatkan kembali kendali atau bagi kontrol darat untuk membantu dari jarak jauh. Selain itu, integritas dan keamanan kokpit tetap terjaga bahkan dalam situasi yang paling tidak terduga.

Pilot juga dilatih untuk situasi di mana mereka mungkin perlu meninggalkan kokpit dengan cepat, seperti penurunan tekanan kabin, yang mengharuskan pelepasan masker oksigen dan memulai penurunan darurat sambil berkoordinasi dengan kru kabin dan kontrol lalu lintas udara.

Beberapa maskapai penerbangan memperbolehkan penumpangnya untuk memasuki area kokpit. Namun ada beberapa ketentuan yang harus dipahami oleh penumpang. Dilansir dari berbagai sumber, kokpit bisa dikunjungi saat penerbangan selesai atau ketika pesawat dalam kondisi parkir di apron.

Sebab seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa saat pesawat sedang mengudara, kokpit menjadi area yang sangat tertutup. Hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk ke dalam kokpit pesawat saat sedang terbang.

Orang-orang tersebut hanyalah mereka yang berlisensi pilot atau instruktur pilot. Aturan ini dibuat semata-mata untuk menjaga keselamatan dan keamanan saat penerbangan.

Apabila pilot memperbolehkan penumpang untuk memasuki area kokpit, maka penting untuk menghabiskan waktu sesingkat mungkin selama berada di area kokpit. Sering kali, pilot tetap bekerja selama kunjungan ini, tetapi terkadang mereka juga meluangkan waktu sejenak untuk kunjungan tersebut dan bahkan menawarkan untuk mempersilakan kamu duduk di kursi pilot untuk berfoto.

Namun tetap tanyakan sebelum mengambil gambar karena beberapa maskapai penerbangan mengizinkan kunjungan kokpit tetapi tidak mengizinkan foto di kokpit. Kamu tentu dapat meminta ini setelahnya, tetapi sekali lagi, dekati dengan bijaksana dan tunggu hingga diundang.

Bersiaplah untuk menerima jawaban "tidak" jika pilot sedang sibuk dan/atau tidak terlalu ramah. Anak-anak mungkin lebih sulit untuk ditolak dibandingkan dengan orang dewasa.

Demikian informasi soal kokpit yang penting untuk diketahui penumpang pesawat. Bagaimana? Kamu mungkin jadi semakin bersemangat untuk memulai perjalanan baru ke destinasi yang belum pernah kamu jelajahi sebelumnya.

Ke mana pun destinasinya, yuk booking tiket pesawat dan hotelnya lewat Traveloka saja!

Hanya di Traveloka, kamu bisa memenuhi semua kebutuhan liburan dari satu aplikasi. Selain tiket pesawat dan hotel, kamu juga bisa sekalian membeli tiket kereta api serta tiket bus antar kota, sewa kendaraan, hingga booking tiket objek wisata. Menarik banget, kan?

Tunggu apalagi, buruan download aplikasinya di smartphone kamu atau akses websitenya sekarang juga. Psstt…ada banyak promo menarik menanti, lho!