Belanda tidak hanya dikenal dengan tempat wisata dan sejarah negaranya saja. Negara di Eropa ini juga memiliki lagu kebangsaan yang dipercaya sebagai lagu kebangsaan tertua dalam sejarah dunia. Jadi, tidak heran kalau lagu kebangsaan Belanda cukup populer dan menarik perhatian banyak orang.
Apakah Anda tertarik untuk mengenal lagu kebangsaan Belanda? Jika iya, mari simak informasi seputar lirik, arti, dan fakta-fakta menarik tentang lagu kebangsaan Belanda berikut ini!
Lagu kebangsaan Belanda adalah "Wilhelmus van Nassouwe", atau yang sering disingkat menjadi"Wilhelmus". Lagu ini setidaknya sudah ada sejak tahun 1572, menjadikannya sebagai lagu kebangsaan tertua yang masih digunakan saat ini, dengan catatan lagu kebangsaan tersebut didefinisikan sebagai lagu yang terdiri dari melodi dan lirik.
Lagu kebangsaan Belanda dapat dimainkan dan/atau dinyanyikan pada acara-acara nasional dan internasional. Biasanya, hanya bait pertama saja yang dinyanyikan, terkadang juga diikuti oleh bait keenam: ‘My shield and reliance’ atau 'Perisai dan kepercayaanku'.
Melodi lagu kebangsaan Belanda sudah ada sejak pengepungan kota Chartres di Perancis pada tahun 1568. Melodi yang dinyanyikan saat ini berasal dari koleksi Nederlandtsche Gedenck-clanck (1626) yang dibuat oleh Adriaen Valerius.
Lagu kebangsaan Belanda atau Wilhelmus memiliki 15 bait, yang huruf-huruf pertamanya bersama-sama mengeja nama Willem Van Nassov (William dari Nassau). Pada abad ke-18, lagu ini menjadi lagu kaum Orangis (pendukung Wangsa Oranye), tetapi belum menjadi lagu kebangsaan resmi.
Berikut adalah lirik dan juga arti dari lagu kebangsaan Belanda sebagaimana yang dihimpun dari situs Royal House of the Netherlands:
Wilhelmus van Nassouwe
Ben ick van Duytschen Bloedt,
Den Vaderland ghetrouwe
Blijf ick tot inden doet;
Een Prince van Orangien
Ben ick vry onverveert.
Den Coninck van Hispangien.
Heb ick altijt gheeert.
In Godes vrees te leven
Heb ick altijt betracht,
Daerom ben ick verdreven
Om Land, om Luyd ghebracht:
Maer Godt sal my regeren
Als een goet Instrument,
Dat ick sal wederkeeren
In mijnen Regiment.
Lijdt U, mijn Ondersaten,
Die oprecht zijn van aert,
Godt sal u niet verlaten
Al zijt ghy nu beswaert:
Die vroom begheert te leven,
Bidt Godt nacht ende dach.
Dat Hy my cracht wil gheven
Dat ick u helpen mach.
Lijf ende goed al te samen
Heb ick u niet verschoont,
Mijn Broeders, hooch van Namen,
Hebbent u oock vertoont:
Graef Adolff is ghebleven,
In Vrieslandt in den Slach,
Sijn siel int eewich leven
Verwacht den jonghsten dach.
Edel en Hooch gheboren
Van Keyserlicken stam:
Een Vorst des Rijcks vercoren,
Als een vroom Christen-man,
Voor Godes Woort ghepreesen,
Heb ick vrij onversaecht,
Als een helt zonder vreesen
Mijn edel bloet gewaecht.
Mijn schilt ende betrouwen
Zijt ghy, O Godt, mijn Heer.
Op U soo wil ick bouwen,
Verlaet my nimmermeer;
Dat ick doch vroom mag blijven
U dienaer t'aller stond
Die tyranny verdrijven,
Die my mijn hert doorwondt.
Val al die my beswaren,
End mijn vervolghers zijn,
Mijn Godt wilt doch bewaren
Den trouwen dienaer dijn:
Dat sy my niet verasschen
In haeren boosen moet,
Haer handen niet en wasschen
In mijn onschuldich bloet.
Als David moeste vluchten
Voor Saul den tyran:
Soo heb ick moeten suchten
Met menich edelman:
Maer Godt heeft hem verheven,
Verlost uit alder noot,
Een Coninckrijck ghegheven
In Israël, seer groot.
Na tsuer sal ick ontfanghen
Van Godt, mijn Heer, dat soet,
Daer na so doet verlanghen
Mijn vorstelick ghemoet,
Dat is, dat ick mag sterven
Met eeren, in dat velt,
Een eeuwich rijk verwerven
Als een ghetrouwe helt.
Niets doet my meer erbarmen
In mijnen wederspoet,
Dan dat men siet verarmen
Des Conincks landen goet,
Dat ud de Spaengiaerts crencken,
O edel Neerlandt soet,
Als ick daeraen ghedencke,
Mijn edel hert dat bloet.
Als een Prins opgheseten
Met mijnes heyres cracht,
Van den tyran vermeten
Heb ick den slach verwacht,
Die, by Maestricht begraven,
Bevreesde mijn ghewelt;
Mijn ruyters sach men draven
Seer moedich door dat velt.
Soo het den wil des Heeren
Op die tijt had gheweest,
Had ick geern willen keeren
Van u dit swaer tempeest:
Maer de Heer van hier boven
Die alle dinck regeert,
Die men altijt moet loven,
En heeftet niet begeert.
Seer christlick was ghedreven
Mijn princelick ghemoet,
Stantvastich is ghebleven
Mijn hert in teghenspoet,
Den Heer heb ick ghebeden
Van mijnes herten gront,
Dat Hy mijn saeck wil reden,
Mijn onschult doen oircont.
Oorlof mijn arme schapen,
Die zijt in grooten noot.
U Herder sal niet slapen,
Al zijt ghy nu verstroit:
Tot Godt wilt u begheven,
Sijn heylsaem woort neemt aen,
Als vrome Christen leven,
Tsal hier haest zijn ghedaen.
Voor Godt wil ick belijden
End sijner grooter macht,
Dat ick tot gheenen tijden
Den Coninck heb veracht:
Dan dat ick Godt den Heere,
Der hoochster Majesteyt,
Heb moeten obedieren,
In der gherechticheyt.
Setelah mengetahui lirik dari lagu kebangsaan Belanda dalam bahasa Belanda, sekarang saatnya Anda mengintip arti dari lirik beberapa baitnya dalam bahasa Indonesia.
Wilhelmus dari Nassau
Adalah aku yang Jermanik
Setiap kepada tanah air
Sampai aku mati
Sebagai pangeran oranye
Aku bebas dan tak gentar
Raja Spanyol
Selalu aku hormati
Perisai dan imanku
Engkaulah, oh Tuhanku
PadaMu aku menaruh harapan
Janganlah tinggalkan aku
Biarkan aku tetap setia
Melayani dalam segala keadaan
Untuk mengusir tirani
Yang telah melukai hatiku.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai asal-usul melodi dan lirik dari lagu kebangsaan Belanda:
Melodi dari Wilhelmus dipinjam dari sebuah lagu Katolik Roma Perancis yang berjudul Autre chanson de la ville de Chartres assiégée par le prince de Condé, atau yang disingkat Chartres. Lagu ini mengejek Pengepungan Chartres yang gagal pada tahun 1568 oleh Pangeran de Condé dari kaum Huguenot (Protestan) selama Perang Agama Perancis.
Akan tetapi, isi dari lagu Wilhelmus yang penuh kemenangan sangat berbeda dari isi lagu aslinya sehingga membuatnya subversif di beberapa tingkatan. Dengan demikian, kaum Protestan Belanda telah mengambil alih lagu anti-Protestan, dan mengadaptasinya menjadi propaganda untuk agenda mereka sendiri. Dengan cara ini, "Wilhelmus" menjadi ciri khas pada masanya.
Sebagai informasi, mencuri lagu untuk menulis ulang lagu tersebut merupakan praktik umum pada abad ke-16 bagi kelompok-kelompok yang bertikai.
Walaupun melodinya berasal dari tahun 1568, versi tertulis pertama yang diketahui berasal dari tahun 1574. Pada saat itu, lagu kebangsaan tersebut dinyanyikan dengan tempo yang jauh lebih cepat.
Komposer Belanda bernama Adriaen Valerius merekam melodi "Wilhelmus" yang saat ini terkenal dalam Nederlantsche Gedenck-clanck pada tahun 1626. Wilhelmus versi Adriaen Valerius memiliki tempo yang lebih lambat, mungkin tujuannya adalah agar bisa dinyanyikan di gereja.
Asal-usul lirik lagu kebangsaan Belanda tidak diketahui secara pasti. Wilhelmus pertama kali ditulis pada waktu di antara dimulainya Perang Delapan Puluh Tahun (the Eighty Years' War) pada April 1568 dan penangkapan Brielle pada 1 April 1572.
Segera setelah lagu kebangsaan itu selesai ditulis, dikatakan bahwa mantan walikota Antwerp yang bernama Philips dari Marnix atau politikus bernama Dirck Coornhert lah yang menulis liriknya. Namun, hal ini masih diperdebatkan. Sebab, keduanya tidak pernah mengatakan bahwa mereka lah yang menulis lirik dari lagu tersebut.
Wilhelmus juga memiliki beberapa rima aneh di dalamnya. Dalam beberapa kasus, vokal kata-kata tertentu diubah agar dapat berirama dengan kata-kata lain. Beberapa orang melihat ini sebagai bukti bahwa Marnix ataupun Coornhert tidak menulis lagu kebangsaan itu. Sebab, keduanya adalah penyair berpengalaman ketika Wilhelmus ditulis.
Oleh sebab itu, beberapa orang percaya bahwa lirik lagu kebangsaan Belanda merupakan ciptaan seseorang yang hanya menulis satu puisi dan menghilang dari sejarah.
Penelitian stilometrik terkini menyebutkan bahwa Pieter Datheen lah sebagai orang yang kemungkinan merupakan penulis dari lirik lagu kebangsaan Belanda. Secara kebetulan, peneliti asal Belanda dan Flemish (Institut Meertens, Universitas Utrecht, dan Universitas Antwerp) menemukan sejumlah kesamaan yang mencolok antara gaya dari Pieter Datheen dan gaya lagu Wilhelmus.
Tue, 20 May 2025
Xiamen Air
Jakarta (CGK) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 5.318.900
Tue, 20 May 2025
Batik Air Malaysia
Bali / Denpasar (DPS) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 6.695.600
Sat, 17 May 2025
Etihad
Surabaya (SUB) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 7.819.500
Itulah tadi informasi seputar lirik, arti, sejarah, dan fakta-fakta menarik dari lagu kebangsaan Belanda. Kalau Anda tertarik untuk mengunjungi Belanda atau negara-negara Eropa lain dengan tempat-tempat wisata terbaik, jangan ragu untuk beli tiket pesawat dan booking hotel melalui aplikasi Traveloka, ya!
Traveloka juga memiliki sejumlah fitur yang bisa mempermudah urusan booking hotel, mulai dari Hotel Near You untuk mencari hotel-hotel terdekat hingga Filter Harga untuk mencari hotel-hotel dengan harga termurah yang paling sesuai dengan budget Anda. Selain itu, Anda pun bisa membeli tiket atraksi wisata untuk masuk ke tempat-tempat wisata populer di negara tujuan.
Tunggu apa lagi? Segera rencanakan momen liburan Anda ke Belanda bersama dengan aplikasi Traveloka dan dapatkan promo-promo menariknya!