Ketahui lebih lanjut mengenai Taman Nasional Way Kambas: Suaka Pelestarian Gajah Sumatera
Taman Nasional Way Kambas - Jika mendengar nama Taman Nasional Way Kambas, apa hal pertama yang terlintas di benak Anda? Hampir semua orang akan langsung teringat dengan satwa gajah Sumatera ketika mendengar nama Taman Nasional Way Kambas. Tak heran, karena memang Taman Nasional Way Kambas yang berada di sisi timur dari provinsi Lampung ini memang merupakan pusat konservasi gajah. Namun, tak cuma dikonservasi saja, di Taman nasional Way Kambas gajah-gajah ini juga dilatih dan dijinakkan sehingga taman nasional ini juga disebut sebagai ‘sekolah gajah’ pertama di Indonesia.
Namun, Taman Nasional Way Kambas tentu tidak hanya sekedar suaka pelestarian gajah Sumatera saja. Taman nasional ini juga menjadi rumah bagi berbagai satwa lainnya serta menawarkan daya tarik tersendiri sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat berada di Provinsi Lampung. Ingin jelajahi lebih jauh Taman Nasional Way Kambas? Simak ulasan singkatnya berikut:
Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas merupakan satu dari dua buah kawasan konservasi berbentuk taman nasional yang ada di Provinsi Lampung. Taman Nasional Way Kambas ini adalah salah satu taman nasional terbesar di Indonesia. Selain Taman Nasional Way Kambas, terdapat pula Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Provinsi Lampung.
Taman Nasional Way Kambas awalnya didirikan sebagai kawasan pelestarian alam dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung, Mr. Rookmaker. Hingga pada 1 April 1989, bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di Kaliurang, Yogyakarta, kawasan pelestarian alam ini dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 130,000 ha.
Alasan utama penetapan kawasan ini sebagai taman nasional adalah untuk melindungi satwa-satwa liar yang menjadikan kawasan ini sebagai habitatnya. Selain itu, Taman Nasional Way Kambas juga ditetapkan sebagai kawasan Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park) menjadikannya sebagai Taman Warisan ASEAN ke-4 di Indonesia bersama Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Lorentz , serta Taman Nasional Kerinci Seblat.
Secara administratif, Taman Nasional Way Kambas berlokasi di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, tepatnya di Jalan Raya Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Ada tiga alternatif akses jalan yang bisa dipilih yakni dari Pelabuhan Bakauheni, Stasiun Tanjung Karang, dan Bandara Bandara Raden Intan Lampung.
Jarak dari pelabuhan Bakauheni sekitar 103 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam 18 menit. Kemudian dari Stasiun Tanjung Karang membutuhkan waktu 2 jam 15 menit atau sekitar 89 kilometer. Akses jalan yang ketiga melalui Bandara Raden Intan Lampung dengan jarak tempuh 77 kilometer atau 1 jam 50 menit. Lokasi ini lebih dekat dengan Taman Nasional Way Kambas.
Taman nasional ini berada pada ketinggian 0-50 mdpl dengan topografi datar sampai dengan landai. Ekosistem di Taman Nasional Way Kambas sendiri terbagi menjadi 4 tipe ekosistem, yakni: ekosistem hutan hujan dataran rendah, ekosistem hutan rawa, ekosistem mangrove, ekosistem hutan pantai. Selain keempat ekosistem tersebut terdapat pula ekosistem peralihan seperti ekosistem riparian.
Persebaran dari vegetasi di Taman Nasional Way Kambas dibagi berdasarkan tipe ekosistem yang terdapat disana. Untuk kawasan ekosistem hutan hujan dataran rendah yang mendominasi di daerah sebelah barat kawasan Taman Nasional Way Kambas, jenis flora yang cukup mendominasi adalah meranti (Shorea sp), rengas (Gluta renghas), keruing (Dipterocarpus sp), puspa (Schima wallichii) dan berbagai jenis lainnya.
Di ekosistem hutan pantai Taman Nasional Way Kambas yang terletak di sepanjang pantai timur Taman Nasional Way Kambas bisa ditemukan vegetasi berupa ketapang (Terminalia cattapa) hingga cemara laut (Casuarina equisetifolia). Beralih ke ekosistem hutan mangrove/payau bisa ditemukan tanaman api-api (Avecennia officinalis), serta beberapa vegetasi dari kelompok Rhizophora dan Bruguiera. Serta, di ekosistem hutan rawa Taman Nasional Way Kambas vegetasi yang cukup mendominasi antara lain Nephenthes atau kantung semar, palm merah, pandan dan nibung.
Sedangkan, di kawasan ekosistem riparian yang berada pada zona peralihan antara air dan darat, flora yang bisa ditemukan antara lain putat, dan beberapa jenis tanaman merambat atau liana.
Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas | Sumber gambas: Website Resmi Taman Nasional Way Kambas
Meskipun identik dengan satwa gajah Sumatera, terdapat beberapa satwa langka dan dilindungi lainnya yang hidup di Taman Nasional Way Kambas, salah satunya adalah badak Sumatera. Bahkan, selain Pusat Konservasi Gajah, di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas juga terdapat International Rhino Foundation yang bertugas dalam menjaga spesies badak agar tidak terancam kepunahan.
Terdapat lima jenis satwa di Taman Nasional Way Kambas yang dikenal dengan julukan ‘The Big Five mammals’ yakni tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris), badak Sumatera (Diserohinus sumatranus) serta beruang madu (Helarctos malayanus). Namun, selain kelima mamalia tersebut, terdapat berbagai jenis satwa lainnya di Taman Nasional Way Kambas termasuk Mentok Rimba, Buaya Sepit, Kijang, berbagai primata seperti Lutang, Owa, serta Siamang, beberapa jenis burung seperti Bangau Tongtong, Burung Pecuk Ular, Sempidan Biru, Kuau Raja, Burung Pependang Timur dan masih banyak satwa-satwa lainnya.
Tak hanya memiliki fungsi konservasi, Taman Nasional Way Kambas juga memiliki daya tarik dan potensi pariwisata. Berikut beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan oleh Taman Nasional Way Kambas.
Gajah di Taman Nasional Way Kambas
Mengunjungi Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas, Anda bisa melihat lebih dekat gajah-gajah yang hidup bebas di kawasan ini. Terkenal sebagai salah satu mamalia yang memiliki kecerdasan tinggi, gajah di kawasan ini juga dilatih untuk melakukan beberapa atraksi, salah satunya adalah bermain sepak bola. Menyaksikan berbagai atraksi gajah termasuk bermain sepak bola menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan untuk para wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas.
Di wilayah Way Kanan di dalam Taman Nasional Way Kambas, merupakan spot terbaik untuk mengamati spesies burung-burung langka yang hidup di taman nasional ini. Beberapa jenis burung yang bisa Anda temukan antara lain adalah Mentok Rimba (Cairina scutulata), beberapa jenis Rangkong, Elang dan berbagai jenis burung lainnya.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, kegiatan wisata lainnya yang bisa Anda lakukan saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas adalah Jungle Trekking dan Safari Susur Sungai. Dengan kondisi alamnya yang masih asri, tentu bertualang langsung menjelajahi Taman Nasional Way Kambas sangatlah menarik. Anda bisa melakukan Jungle Tracking untuk menjelajahi hutan di kawasan ini melalui jalur darat ataupun melakukan Safari Susur Sungai melalui jalur sungai menggunakan perahu.
Selain itu Anda juga dapat menyewa resort dengan kapasitas per kamar sebanyak empat orang. Terakhir, bagi Anda yang melakukan penelitian akan disediakan fasilitas khusus berupa wisma dan laboratorium.
Ternyata Taman Nasional Way Kambas lebih daripada sekedar pusat konservasi gajah Sumatera, bukan? Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat dengan salah satu taman nasional tertua di Indonesia satu ini, manfaatkanlah momen liburan Anda selanjutnya untuk mengunjungi Taman Nasional Way Kambas.
Dengan aplikasi Traveloka, segala kebutuhan traveling Anda termasuk tiket perjalanan, travel, hingga booking akomodasi penginapan dan hotel semuanya bisa dilakukan dengan mudah serta dengan penawaran harga terbaik! Jadi, langsung saja buka aplikasi Traveloka Anda dan mulai rencanakan penjelajahan Taman Nasional Way Kambas Anda.
Hotel & Penginapan Terbaik dekat Taman Nasional Way Kambas
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga