Provinsi Sumatera Barat dikenal akan keindahan alam dan juga kulinernya. Namun, adakah yang menyadari kalau kesenian dan budaya masyarakat lokalnya juga menarik untuk ditelusuri. Hal tersebut bisa Anda lihat lewat upacara adat Sumatera Barat yang unik. Dari sini, Anda akan melihat sisi spiritual, magis, filosofis, dan juga keindahan ritual dari upacara tersebut.
Tentunya, daerah yang terkenal dengan Rumah Gadang tersebut memiliki banyak suku yang masing-masing memiliki budaya dan kebiasaannya sendiri. Itu sebabnya, upacara adat Sumatera Barat sangat kaya budaya dan jugamenggambarkan kehidupan dan nilai-nilai masyarakatnya. Mulai dari upacara pernikahan, pertanian, hingga upacara adat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Anda belum pernah melihat upacara adat Sumatera Barat? Coba cek beberapa informasi dan penjelasannya berikut ini. Setelah melihatnya, Anda pasti akan semakin menghargai dan mencintai budaya Indonesia. Siapa tahu Anda menjadi salah seorang yang akan melestarikannya suatu hari nanti.
Foto: wikipedia.org
Upacara Tabuik menjadi salah satu yang populer dari Sumatera Barat. Budaya yang satu ini ternyata sudah berlangsung sejak abad ke-19 Masehi. Ada kemungkinan acara adat tersebut sudah berusia 100 tahun lamanya. Upacara yang juga disebut Tabot ini sebenarnya merupakan aktivitas tahunan masyarakat Pariaman, Sumatera Barat.
Tradisi tersebut merupakan perpaduan antara budaya lokal dan Islam. Fungsinya untuk memperingati wafatnya salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Husein bin Ali bin Abi Thalib. Tanggal wafatnya tersebut diperingati setiap 10 Muharram. Cucu nabi tersebut wafat ketika peristiwa Karbala.
Dalam bahasa Arab, kata tabuik berarti peti kayu. Hal ini juga terkait legenda kehadiran makhluk mitologi yang disebut, Buroq dalam kepercayaan Islam. Menurut kepercayaan tersebut, setelah wafat, jenazah Husein dimasukan ke dalam peti kayu. Kotak kayu itu kemudian diterbangkan ke langit oleh buroq, makhluk kuda bersayap yang berkepala manusia.
Berdasarkan legenda tersebut, masyarakat Pariaman membuat boneka tiruan Buroq yang membawa peti kayu di badannya pada saat Upacara Tabuik berlangsung. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi lainnya. Upacara budaya tersebut diduga muncul pada tahun 1826-1828 Masehi.
Upacara Tabuik ini sebenarnya dipengaruhi oleh kebudayaan Timur Tengah yang dibawa para pedagang keturunan India yang menganut Islam Syiah. Untuk menjaga agar budaya Indonesia tetap dominan, pada tahun 1910, setiap nagari (suku) setuju untuk menambahkan sentuhan budaya Minangkabau terhadap tradisi tersebut.
Upacara Tabuik ini ada dua macam. Pertama adalah Tabuik Pasa (pasar) yang berasal dari sebelah selatan sungai yang membelah Kota Pariaman sampai ke Pantai Gondoriah. Sedangkan Tabuik Subarang (seberang), berasal dari sisi utara sungai yang dikenal dengan Kampung Jawa.
Sejak tahun 1982, Upacara Tabuik sudah masuk dalam kalender acara lokal. Jadi, Anda bisa mendatangi Sumatera Barat di saat tersebut. Perlu Anda ketahui ada tujuh rangkain ritual adat dalam tradisi tersebut. Mulai dari mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, serta membuang tabuik ke laut.
Kabarnya, upacara Tabuik ini menjadi daya tarik wisatawan, lho. Ada sekitar puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara yang sengaja menyempatkan diri melihat tradisi tersebut. Itu sebabnya, pada masa itu, tiket dan penginapan akan naik harganya. Namun, memang worth it disaksikan.
Shutterstock.com
Ada yang bilang adat istiadat dan budaya harus Anda lestarikan supaya anak cucu dapat melihatnya ketika sudah mengerti nanti. Hal inilah yang tetap dilakukan suku Minangkabau. Masyarakat tersebut sangat menjunjung warisan nenek moyang. Buktinya, hingga sekarang Upacara Turun Mandi masih dilakukan.
Apa itu Upacara Turun Mandi? Ini merupakan suatu ritual adat yang bermakna sebagai ungkapan syukur kepada pencipta akan kelahiran manusia di dunia. Jadi, ini merupakan tradisi yang penuh sukacita dan kebahagiaan. Selain itu, upacara tradisional tersebut juga dilakukan agar masyarakat tahu keberadaan penerus dari sebuah keluarga.
Tentunya, Anda tidak bisa sembarangan dalam melaksanakan Upacara Turun Mandi. Pastinya, harus mengikuti persyaratannya. Bila yang lahir bayi laki-laki, tradisi tersebut akan diadakan pada hari ganji dan kelahiran. Kalau bayi perempuan, acara ini akan dilakukan pada hari genap setelah hari kelahiran.
Upacara Turun Mandi tersebut biasanya diadakan di batang aie atau sungai yang sering dipakai masyarakat Minangkabau. Anda yang berjasa dalam proses kelahiran bayi boleh membawanya ke sungai untuk ritual. Selain itu, juga ada beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan, seperti berikut ini.
Perlu Anda ketahui, persyaratan Upacara Turun Mandi ini bisa berbeda di setiap nagari. Jadi, bisa dicek terlebih dulu, ya. Setelah proses ritual tersebut selesai, ibu dan bayi akan diarak ramai-ramai untuk pulang ke rumah. Acara ini berakhir dengan makan-makan bersama.
Tradisi gotong royong juga tidak ditinggalkan oleh masyarakat Minangkabau, lho. Hal ini dapat dilihat dari Upacara Batagak Kudo-Kudo. Ini merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan orang-orang di daerah Pariaman. Sebenarnya, seperti apa upacara adat tersebut?
Dalam bahasa Minang, batagak kudo-kudo berarti menegakan kuda-kuda. Namun, frasa tersebut bisa berarti pembangunan pondasi. Hal ini menjadi sesuai dengan bentuk upacaranya. Tradisi ini mengajak masyarakat Pariaman bersama-sama membangun sebuah bangunan. Bisa rumah pribadi ataupun fasilitas umum, seperti masjid atau jembatan.
Aktivitas gotong royong ini untuk membantu baralek (keluarga yang sedang mengadakan acara hajatan). Salah satu keunikannya adalah orang-orang yang diundang ke acara tersebut akan membawa hadiah yang berhubungan untuk keperluan membuat bangunan. Misalnya, membawa semen, seng, kayu, atau bahan bangunan lainnya.
Serunya lagi, Upacara Batagak Kudo-Kudo ini juga dihadiri masyarakat luar desa atau para perantau yang sudah mendapatkan kesuksesan. Mereka akan memberikan bantuan untuk membangun fasilitas publik yang nyaman dan aman untuk perkembangan serta pembangunan desa.
Itu tadi sejumlah upacara adat Sumatera Barat yang dapat menarik perhatian Anda dan juga wisatawan lainnya. Jangan ragu untuk mengunjungi provinsi tersebut secara langsung untuk merasakan sensasi yang lebih seru lagi.
Baca juga: 8 Rekomendasi Pantai Indah di Sumatera Barat
Anda dapat memilih Sumatera Barat sebagai destinasi liburan selanjutnya bersama keluarga. Perkenalkan upacara adat Sumatera Barat tersebut kepada anggota keluarga yang lain. Ini bakal menjadi liburan yang tak terlupakan. Sebelum pergi ke Sumatera Barat, booking semua transportasi dan akomodasi yang diperlukan selama perjalanan Anda melalui aplikasi Traveloka!
Nikmati diskon spesial mulai dari diskon dan cashback yang ada di Traveloka. Anda akan merasa dipermudah untuk merencanakan liburan bersama keluarga. Bahkan, bisa memilih tiket tempat wisata yang mau dikunjungi. Anda dapat lebih hemat selama berlibur. Jangan ragu untuk mengunduh aplikasi Traveloka!
Penginapan dan Hotel di Padang
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga