Wisata Sungai Barito - Borneo atau Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan hutan tropis yang luas. Hal ini nggak lepas dari lokasinya yang berada tepat di garis khatulistiwa. Saking luasnya hutan tropis di Kalimantan, pulau ini bahkan sempat mendapat julukan sebagai paru-paru dunia.

Sebutan lain dari Pulau Kalimantan adalah Pulau Seribu Sungai. Julukan ini disematkan mengingat pulau ini dialiri oleh banyak sungai. Tiga di antaranya bahkan menjadi sungai terpanjang di Indonesia. Mereka adalah Sungai Kapuas, Sungai Mahakam, dan Sungai Barito.

Nah, pada artikel kali ini akan membahas seribu satu daya tarik Sungai Barito sebagai sungai terpanjang ketiga di Indonesia.

Baca juga: Menyusuri Sungai Mahakam, Sungai Terbesar di Kal-Tim

Sungai Barito terletak di Kalimantan Selatan dan sukses menjadi sungai terpanjang di provinsi ini. Dengan panjang mencapai 900 kilometer dan lebar rata-rata 650-1.000 meter, aliran Sungai Barito juga menyambung ke wilayah Kalimantan Tengah.

Setidaknya ada 10 kabupaten di Kalimantan Selatan yang dilewati oleh Sungai Barito, yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala, Banjar, Tapin, Balangan, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah.

Bagi masyarakat Kalimantan, Sungai Barito memiliki peran yang sangat vital. Sebab sejak zaman dulu sungai ini telah menjadi jalur transportasi sekaligus menjadi kawasan tempat tinggal bagi sebagian masyarakat.

Kampung Alalak dan Kampung Kuin merupakan dua daerah pemukiman yang berdiri di atas Sungai Barito. Kampung tersebut bahkan disebut sebagai kampung tertua yang ada di Banjarmasin.

Di sisi lain masyarakat juga memanfaatkan Sungai Barito untuk berburu ikan, baik untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri. Sedangkan bagi pengusaha yang bergerak di industri kehutanan, sungai ini merupakan sarana untuk mengalirkan kayu-kayu gelondongan yang telah ditebang.

Bicara tentang Sungai Barito rasanya kurang afdal kalau nggak membahas tentang Pasar Apung Muara Kuin. Pasar ini merupakan salah satu ikonik Kalimantan Selatan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Beberapa sumber bahkan menyebut Pasar Apung Muara Kuin berusia lebih dari 4 abad dan menjadi pasar apung tertua di Indonesia.

Seperti yang kamu tahu, pasar apung punya proses jual-beli yang unik. Penjual akan menggunakan perahu atau klotok untuk menawarkan barang dagangannya. Di antaranya ada buah-buahan, sayuran, kue tradisional, hasil kebun, sembako, lauk-pauk, hingga keperluan rumah tangga.

Sayangnya, aktivitas berdagang di Pasar Apung Muara Kuin ini terancam punah akibat sepinya pembeli. Terlepas dari itu, kamu yang penasaran bisa langsung datang ke Kabupaten Barito, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, kamu bisa menyewa klotok dari Desa Alalak sebagai dermaga terdekat dari lokasi Pasar Apung Muara Kuin. Oh iya, pasar apung ini beroperasi mulai subuh sampai pukul 09.00 WITA. Jadi kalau ingin menikmati suasana Pasar Apung Muara Kuin, pastikan kamu nggak bangun kesiangan, ya!

Satu lagi ikon dari Sungai Barito adalah Jembatan Barito yang membentang sepanjang 1.082 meter. Jembatan ini pertama kali diresmikan tahun 1997 oleh mantan presiden Soeharto dan sempat menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Di tahun 2009 Jembatan Barito harus rela melepas predikatnya sebagai jembatan terpanjang se-Indonesia akibat peresmian Jembatan Suramadu di Jawa Timur yang memiliki panjang sekitar 5.438 meter.

Sama halnya dengan Jembatan Ampera di Palembang, Jembatan Barito juga menjadi aset kebanggaan dan objek wisata buatan yang diunggulkan oleh Kabupaten Barito Kuala. Secara fungsi, Jembatan Barito menjadi jalur vital yang menghubungkan dua provinsi, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Satu lagi daya tarik Jembatan Barito adalah di bagian bawahnya terdapat sebuah pulau bernama Pulau Bakut. Pulau yang berstatus sebagai taman wisata alam ini merupakan habitat bekantan yang notabene merupakan hewan endemik Pulau Kalimantan.

Bagi wisatawan yang singgah ke Jembatan Barito, kamu bisa sekalian mampir ke Pulau Bakut untuk menikmati keindahan alamnya. Kalau beruntung, di pulau ini kamu bisa bertemu langsung dengan bekantan yang duduk manis di pepohonan.

Selain Pulau Bakut, di tengah-tengah Sungai Barito juga ada pulau lain, yaitu Pulau Kembang. Pulau Kembang masuk ke dalam wilayah Kalimantan Selatan, tepatnya berada di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.

Jika berangkat dari Kota Banjarmasin, perjalanan menuju Pulau Kembang membutuhkan waktu sekitar 1,5 km menggunakan perahu motor atau klotok. Pulau dengan luas lebih dari 83 hektare ini didominasi oleh hutan bakau dan menjadi rumah bagi kawanan kera.

Konon kera-kera yang ada di pulau ini termasuk jinak, sehingga kalau mau kamu bisa berinteraksi langsung dengan memberikan makanan seperti kacang kepada mereka. Sebuah mitos tentang Pulau Kembang menyebutkan bahwa kawanan monyet tersebut dipimpin oleh seekor kera berwarna putih.

Aktivitas lain yang bisa dilakukan di pulau ini adalah menyusuri jalur trekking melintasi kawasan hutan mangrove. Sambil menikmati suasana sejuk yang ada, kamu pun bisa mengabadikan momen liburan di Pulau Kembang lewat jepretan kamera.

Berburu foto memang menjadi agenda wajib saat jalan-jalan. Saat mengunjungi Sungai Barito, kamu bisa mampir ke Wisata Gusung Rumpiang di Desa Bagus, Kabupaten Barito Kuala (Batola). Tempat rekreasi yang buka sejak tahun 2021 ini berhasil mencuri perhatian wisatawan karena menawarkan spot foto yang indah.

Mulanya tempat ini dibangun untuk dinikmati secara pribadi oleh salah satu masyarakat sekitar bernama Herlimansyah. Seiring berjalannya waktu, wisatawan mulai tertarik dengan tempat ini hingga jumlah kunjungan pun meningkat.

Melihat hal tersebut, masyarakat sekitar mulai serius untuk mempercantik Wisata Gusung Rumpiang ini. Jembatan kayu dengan cat warna-warni, gazebo, dudukan, lampu-lampu, dan area selfie ditambahkan untuk mempercantik pemandangan.

Selain itu, di tempat ini juga ada pedagang yang menjual makanan dan minuman. Sambil menyantap kuliner yang telah dipesan, kamu bisa duduk santai di gazebo dan menikmati pemandangan Sungai Barito.

Pulau terakhir yang mengapung di atas Sungai Barito adalah Pulau Kaget. Pulau yang berlokasi di Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala ini merupakan suaka margasatwa yang sebelumnya berfungsi sebagai cagar alam.

Pada dasarnya Pulau Kaget merupakan pulau yang terbentuk dari hasil endapan lumpur dan berada dekat dengan muara Sungai Barito. Kualitas tanahnya yang subur membuat pulau tersebut dipenuhi oleh berbagai vegetasi dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai satwa liar, seperti bekantan.

Menurut informasi pengelola setempat, Pulau Kaget dihuni oleh sekitar 2.000 ekor bekantan, yaitu spesies monyet yang identik memiliki hidung besar. Hewan ini memiliki nama lain kera Belanda dan masuk ke dalam daftar fauna yang terancam punah.

Penasaran dengan kawanan bekantan yang ada di Pulau Kaget? Untuk mencapai pulau ini kamu bisa menaiki kapal klotok dari tepi Sungai Barito dan menempuh perjalanan sekitar 15 menit. Buat kamu yang ingin menyaksikan bekantan secara langsung, sebaiknya datanglah di pagi hari.

Baca juga: Sungai Terpanjang di Indonesia yang Wajib Kamu Telusuri

Dari rangkaian informasi di atas, sekarang kamu jadi lebih tahu kalau Sungai Barito memiliki pesona yang luar biasa. Nah, jika liburan nanti kamu belum punya agenda mau pergi ke mana, mengeksplorasi potensi wisata Kalimantan Selatan bisa memberikan pengalaman liburan yang berbeda.Untuk pemesanan tiket perjalanan dan booking kamar hotelnya bisa dilakukan lewat Traveloka supaya kamu mendapatkan pilihan dan harga terbaik, ya! Selamat berlibur!