Setiap wilayah pasti punya aturan dan norma-normanya sendiri. Nah, kalau kamu baru pertama traveling ke Jepang, pastikan kamu mencari tahu semua informasi pentingnya. Termasuk hal-hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang. Apa saja sih, larangan di Jepang yang wajib diperhatikan para wisatawan?
Perbedaan budaya bisa membuat sesuatu yang biasa saja di negeri kita, menjadi hal yang kurang etis di negeri berjuluk matahari terbit ini. Yuk, simak selengkapnya apa saja 14 hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang!
Hal pertamayang tidak boleh dilakukan di Jepang adalah dari kebiasaan makan, yaitu tidak boleh makan dengan tangan kosong. Jika di Indonesia makan dengan tangan kosong adalah hal yang lumrah, orang Jepang menganggap ini tidak sopan.
Karenanya ketika kamu makan di Jepang, sebisa mungkin gunakan sumpit, garpu, atau sendok.
Seiring dengan maraknya penggunaan media sosial, kini hampir semua orang mengunggah kegiatannya di sana. Di Jepang, hal ini jadi aturan yang sangat ketat, karena menyangkut privacy seseorang.
Ketika berkunjung, taati norma-norma di Jepang, salah satunya tidak boleh asal mengambil foto atau video orang lain yang tak kamu kenal.
Sebaiknya, ketika ingin mengunggah sesuatu ke media sosial, mintalah izin dari orang yang ada di dalam foto atau video tersebut terlebih dulu. Atau, kamu bisa memilih menyamarkannya.
Tentu kamu sudah tidak asing dengan bunga sakura yang merupakan kebanggaan dari Negeri Sakura ini, kan? Sayangnya, bunga sakura hanya mekar dalam waktu singkat saat musim semi.
Karenanya, hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang berikutnya adalah memetik bunga sakura, agar tidak merusak keindahan bunga tersebut. Alih-alih memetik dari pohonnya, kamu bisa melakukan hal yang boleh dilakukan di Jepang, yaitu mengambil bunga sakura yang sudah berguguran di tanah.
Mungkin sebagian dari kamu terbiasa memberikan uang tip kepada pelayan. Namun, bagi masayarakat Jepang, ini justru dianggap sebagai penghinaan.
Semakin ke sini, kebiasaan tidak memberikan tip makin membudaya di Jepang, karena biaya servis sudah termasuk harga produk yang kamu bayarkan. Jadi, kamu tidak perlu lagi memberikan tip kepada pelayan.
Satu lagi hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang adalah berbagi makanan dari sumpit ke sumpit. Ini berkaitan dengan tradisi kremasi di Jepang, memindahkan tulang sisa dari abu kremasi dengan sumpit secara bergantian oleh anggota keluarga.
Selain itu, ini juga untuk alasan higienis. Jika kamu tetap ingin berbagi makanan, sebaiknya ambil makanan dengan sumpit lain (yang belum terpakai), lalu letakkan pada sebuah piring. Barulah nanti orang lain mengambilnya melalui sumpitnya sendiri.
Hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang selanjutnya adalah bermain handphone saat berada dalam bioskop. Jika kamu nekat melakukannya, semua mata akan tertuju padamu dengan pandangan sinis.
Apalagi jika kamu sampai berisik sehingga mengganggu pengunjung lainnya yang sedang fokus dengan film yang sedang tayang. Biasanya sebelum mulai, pengelola akan memutar video berupa peraturan, termasuk larangan bermain ponsel dan berisik.
Jepang terkenal dengan tegasnya peraturan, terutama lalu lintas. Salah satu peraturannya adalah larangan penumpang motor lebih dari dua penumpang. Karenanya, kamu akan jarang sekali melihat pengendara motor bonceng dua, bahkan tiga atau empat seperti di Indonesia.
Namun tentu saja ini tidak terlalu berpengaruh bagi rakyat Jepang, karena transportasi umum di sana sudah sangat memadai.
Jika di Indonesia umumnya orang-orang bersalaman untuk menunjukkan kesopanan, di Jepang malah sebaliknya. Bersalaman adalah hal yang tidak disukai orang Jepang, karena dianggap suatu tindakan yang kurang sopan, kecuali kamu orang asing.
Orang Jepang terbiasa membungkuk ketika bertemu orang lain dengan niat menghormatinya. Sehingga, ketika kamu tidak ikut membungkuk saat mereka membungkuk, orang Jepang akan menganggap kamu kurang sopan.
Saat bicara dengan warga setempat, hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang adalah menunjuk dengan jari telunjuk. Sebab, orang Jepang menganggap ini kurang sopan, bahkan bisa jadi dianggap mengancam.
Salah satu adab orang Jepang adalah menunjuk dengan tangan yang terbuka atau isyarat, karena mereka menganggap ini jauh lebih beretika.
Hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang selanjutnya adalah terkait peraturan lalu lintas. Seperti yang tertulis sebelumnya, bahwa Jepang lumayan ketat untuk tata tertibnya.
Salah satunya tentang peraturan menyeberang harus melalui zebra cross. Ada atau tidak ada mobil yang melintas, penyeberang jalan raya wajib lewat zebra cross. Kalau melanggar, petugas akan menegurmu.
Jepang terkenal dengan kedisiplinannya dan sangat menghargai waktu. Ketika kamu membuat janji dengan orang Jepang, mereka pasti akan datang lebih awal atau minimal tepat waktu.
Karenanya, ketika kamu sudah membuat janji dengan orang Jepang, usahakan untuk tidak terlambat, agar nanti tidak mempermalukan dirimu sendiri.
Dalam keseharian kehidupan di Jepang, berendam di air panas adalah esensial karena bermanfaat untuk menenangkan diri, bukan sekadar membersihkan diri. Ini sebabnya, ketika kamu menemukan bak air panas di Jepang, baik milik pribadi atau umum, kamu harus membersihkan dirimu terlebih dahulu.
Hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang saat berendam di air panas adalah langsung masuk tanpa membersihkan badan. Selain itu, pastikan kamu tidak meninggalkan sisa sabun di bak mandi.
Salah satu alat makan umum yang orang Jepang gunakan adalah sumpit. Namun mereka memiliki ketentuan tersendiri terkait sumpit, salah satunya tidak boleh menusukkannya ke mangkuk nasi secara vertikal. Ini dianggap sebagai pamali di Jepang karena biasanya hal tersebut dilakukan saat upacara pemakaman.
Mereka juga beranggapan bahwa ini dapat membawa nasib buruk. Juga, jangan menyilangkan sumpit di atas mangkok, karena orang Jepang menganggap ini tidak sopan. Jika ingin berhenti makan sejenak, letakkan sumpit di hashioki, sebuah tempat kecil khusus sumpit, agar tidak kotor.
Jepang sangat menghargai kartu nama atau meishi, terutama kartu nama bisnis. Jadi untuk menghormati hal ini, sebaiknya kamu tidak menerima kartu nama tersebut hanya dengan satu tangan.
Satu hal yang harus dilakukan di Jepang adalah menerima kartu nama bisnis dengan dua tangan, kemudian membacanya dengan saksama. Jangan langsung menyimpan kartu nama yang diberikan ke dalam kantong, karena ini dianggap sesuatu yang kasar.
Setelah mendapatkan kartu nama, baca keterangan di dalamnya, lalu simpan dalam wadah khusus untuk kartu nama.
Saat liburan ke Jepang, pastikan kamu memperhatikan etika dan budaya yang berlaku, ya Meskipun orang Jepang akan memahamimu jika tahu kamu orang asing, tapi mereka akan lebih senang jika wisatawan menghargai budaya mereka.
Nah, sudah siap berlibur ke Jepang? Rencanakan liburanmu ke Jepang dan pesan tiket pesawatnya di Traveloka. Download aplikasi Traveloka sekarang juga dan nikmati berbagai kemudahannya. Sebelum berangkat ke Jepang, jangan lupa tandai hal-hal yang tidak boleh dilakukan di Jepang di atas, ya! Selamat berlibur!