Sebagai Ibukota Negara Indonesia, Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan dan ekonomi. Lebih dari itu, ada banyak tempat wisata yang menarik untuk kamu kunjungi. Salah satunya adalah Rumah Si Pitung.
Tempat ini memiliki konsep wisata yang cukup unik jika di tengah menjulangnya gedung-gedung tinggi dan megah yang ada di berbagai sudut ibu kota. Pastinya, sepulang dari sini, kamu akan mendapatkan pengalaman yang berkesan dari tempat wisata di Jakarta ini.
Sebagai panduan sebelum mengunjungi Rumah Si Pitung, artikel ini pasti akan membantumu saat di lokasi tujuan!
Baca juga: Mengenal Kebudayaan Betawi
Sumber gambar: Koleksi Gambar Google Maps - Foto oleh Helmi Budi
Bagi orang Betawi sebagai suku asli penduduk Jakarta, nama Si Pitung tidaklah asing. Bahkan, ia dapat disebut sebagai legenda yang diakui pengaruhnya dalam sejarah Betawi.
Dalam berbagai catatan sejarah, Si Pitung adalah sosok yang lahir antara 1864-1866. Ia terkenal sebagai salah satu motor perlawanan warga Betawi terhadap para penjajah Belanda. Ia memiliki keberanian yang lebih tinggi dari rakyat kebanyakan.
Menariknya, kemampuan silat dan siasat Si Pitung juga membuat Belanda juga kesulitan dalam memadamkan aksinya.
Lalu, apa hubungannya Si Pitung dengan Rumah Si Pitung? Jawaban mengenai hal ini cukup beragam. Namun, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), punya penjelasan mengenai asal-usul Rumah Si Pitung ini.
Jadi, rumah ini sebenarnya bukanlah rumah milik Si Pitung, melainkan rumah Tuan Safiuddin, seorang bangsawan Bugis yang menjadi juragan kapal di Jakarta. Hanya saja, Si Pitung yang saat itu jadi buruan penjajah Belanda sering berkunjung ke rumah tersebut.
Sayangnya, Belanda punya banyak mata-mata. Jadi, mereka tahu bahwa Si Pitung sering ke rumah tersebut. Efeknya, Tuan Safiuddin jadi dianggap sebagai orang yang bersekongkol dengan Si Pitung.
Untuk menghindari anggapan tersebut, Tuan Safiuddin akhirnya meninggalkan rumah tersebut dan memberikannya kepada Si Pitung. Hanya saja, Si Pitung juga tidak pernah lama-lama tinggal di rumah itu, mengingat hidupnya selalu tidak aman karena menjadi buruan penjajah Belanda.
Nah, sepeninggal Si Pitung, rumah ini menjadi museum dan cagar budaya yang Pemerintah DKI Jakarta kelola. Beberapa kali rumah ini mengalami renovasi, tapi ciri khasnya terutama bentuk rumah panggung pada bangunan ini tetap bertahan.
Sumber: Koleksi Gambar Google Maps - Foto oleh Rahmat Haman
Ketika memutuskan akan berangkat ke tempat wisata tertentu, kamu tentunya perlu menetapkan kegiatan apa saja yang akan kamu lakukan. Benar, kan?
Lantas, apa saja yang dapat pengunjung lakukan di Rumah Si Pitung?
Sebagaimana wisata museum pada umumnya, kegiatan utama yang dapat kamu jadikan tujuan adalah belajar. Rumah Si Pitung memuat berbagai benda yang menjadi bukti kebenaran sejarah pada masa lampau.
Meskipun sebagian barang yang asli sudah hancur termakan usia, namun pengelolanya membuat replika barang-barang yang menyerupainya. Jadi, kamu tak akan kehilangan esensi belajarnya.
Pemerintah DKI sebagai pengelola rumah ini bukan hanya mengenalkan sejarah Si Pitung. Faktanya, kamu juga bisa mendapatkan pengetahuan budaya Betawi secara lebih banyak lewat berbagai pertunjukan budaya yang pengelolanya tampilkan. Misalnya berupa pertunjukan silat atau tari-tarian.
Kamu perlu tahu, rumah panggung khas Betawi yang tersisa di Jakarta jumlahnya sedikit, Rumah Si Pitung adalah salah satunya. Tentu hal yang unik jika kamu berfoto di area rumah ini.
Apalagi, dengan berbagai renovasi, terdapat berbagai spot berfoto lain selain rumahnya itu sendiri. Pulang dari Rumah Si Pitung, koleksi foto menarikmu di ponsel pasti bertambah banyak.
Sambil menikmati Rumah Si Pitung, kamu dapat membeli berbagai jajanan khas Betawi seperti kerak telor yang pedagangnya ada di sekitar lokasi.
Sebelum pulang, jangan lupa juga menyiapkan oleh-oleh di berbagai toko souvenir dekat cagar budaya ini. Pastinya, siapkan budget agar semua yang kamu sukai dapat kamu bawa pulang.
Apabila kamu membandingkannya dengan tempat wisata lain yang ada di Jakarta, Rumah Si Pitung tiket masuknya tergolong murah. Bahkan, murah banget.
Untuk dewasa, harganya Rp5.000. Sedangkan untuk pelajar, hanya Rp2.000. Dengan tiket semurah itu, kamu bisa pas berkeliling area tanpa ada tiket terusan lainnya.
Sementara untuk parkir, jika kamu membawa motor cukup siapkan Rp5.000 dan jika kamu membawa mobil tiket parkirnya Rp10.000.
Tak sampai Rp20.000, kamu bisa mendapatkan pengalaman wisata yang menyenangkan di Jakarta.
Baca juga: 10 Kuliner Khas Betawi yang Wajib Kamu Coba
Sumber gambar: Koleksi Gambar Google Maps - Foto oleh Jonedi Kampai
Rumah Si Pitung berada di Marunda, salah satu kelurahan di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Tepatnya, alamat dan jam bukanya sebagai berikut:
Untuk sampai ke lokasi, kamu bisa menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Jika menggunakan umum, patokannya adalah Terminal Tanjung Priok. Terdapat cukup banyak angkutan dari berbagai arah menuju terminal ini.
Sampai di terminal, kamu bisa menaiki Metromini U23 jurusan Tanjung Priok-Cilincing dan turun di Jalan Cilincing Landak. Kemudian, naik lagi angkutan kota KWK U05 merah dan turun di dekat STIP Marunda.
Dari lokasi ini, tidak ada lagi angkutan umum. Jadi, kamu perlu berjalan kaki sedikit, mengingat lokasi Rumah Si Pitung ada tepat di belakang STIP Marunda.
Sedangkan jika kamu menggunakan kendaraan pribadi, kamu dapat mengaktifkan fitur Maps seperti Google Maps untuk dapatkan rute terdekat dari lokasimu.
Kalau kamu memiliki cukup banyak waktu, sebaiknya jangan membatasi diri untuk hanya datang ke Rumah Si Pitung. Di sekitar cagar budaya ini, masih ada beberapa titik wisata yang menarik untuk jadi destinasi pilihan. Berikut ini yang kami maksud!
Garis pantai ini masih satu arah dengan Pantai Ancol. Meski tak begitu populer, tapi suasana pantai ini cukup menyenangkan untuk kamu kunjungi. Terutama, jika kamu datang pada sore hari menjelang terbenamnya matahari.
Meskipun tidak tepat berada di garis pantai, tapi suasana khas pantai tetap terasa di area ini. Apalagi, kamu bisa sekaligus memancing ikan. Biayanya juga tergolong murah, hanya Rp100.000 sebagai biaya membeli umpan.
Masjid Al-Alam bukan sekedar masjid. Lebih dari itu, masjid ini punya nilai sejarah karena usianya sudah mencapai sekitar 400 tahun. Menariknya lagi, area masjid ini juga konon merupakan tempat Si Pitung suka bermain ketika kecil.
Selain tiga tempat di atas, masih ada tempat-tempat lain yang menarik kamu kunjungi. Apalagi jika kamu mau berjalan-jalan di wilayah utara Jakarta lain selain Marunda.
Untuk bisa lebih puas plesiran, kami sarankan kamu menyiapkan waktu lebih dari satu hari. Apalagi, jika kamu datang dari luar kota.
Kamu tak perlu khawatir, karena ada banyak tiket pesawat murah dan hotel yang bisa kamu booking dari sekarang di Jakarta Utara lewat Traveloka SuperApp. Jalan-jalan ke Rumah Si Pitung semakin hemat dan menyenangkan bersama Traveloka.