Konon kamu belum datang ke Jakarta kalau belum berkunjung ke Monas (Monumen Nasional). Sama halnya dengan Tokyo Tower, yang merupakan destinasi wajib jika berkesempatan traveling ke Tokyo. Lalu apa istimewanya landmark yang ikonik di ibukota Jepang ini?
Dibangun pada tahun 1958, tinggi Tokyo Tower mencapai 333 meter dan berfungsi sebagai simbol kelahiran kembali Tokyo setelah Perang Dunia II. Pada masa itu Tokyo Tower adalah menara tertinggi di dunia.
Sebanyak lebih dari 220.000 pekerja menyelesaikan menara itu hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun, meskipun belum ada peralatan berteknologi tinggi sebagaimana sekarang.
Saat melihat Tokyo Tower mungkin kamu bakal teringat dengan Menara Eiffel. Ini memang benar, karena sang Arsitek terinspirasi oleh bentuk Menara Eiffel, dan di samping itu dia juga ingin menciptakan sesuatu yang unik di Tokyo. Meski demikian kedua landmark ini benar-benar berbeda.
Tokyo Tower VS Eiffel Tower, dari segi sejarah misalnya, Menara Eiffel adalah simbol sukacita atas revolusi Prancis pada tahun 1889, sementara Tokyo Tower dibangun untuk merayakan keberhasilan pembangunan ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II.
FYI, bahkan material menara Tokyo ini berasal dari logam sisa tank yang ditinggalkan oleh tentara Amerika!
Saat berkesempatan berkeliling di Tokyo, kamu juga dapat menyaksikan sendiri bahwa ada nuansa spiritual dan oriental Jepang yang kental pada Tokyo Tower. Ini kemungkinan besar bersumber dari kuil-kuil kuno sebagai tempat pemujaan di sekeliling bangunannya.
Sumber: Needpix_@tristanlai1220
Tokyo Tower adalah bangunan tertinggi kedua di Jepang setelah menara Tokyo Skytree yang dibangun tahun 2012. Tinggi tower ini mencapai 333 meter, 13 meter lebih tinggi dari Menara Eiffel.
Fungsi utamanya adalah struktur penunjang antena besar untuk televisi dan radio di Jepang, juga sebagai obyek wisata. Sebagai referensi kamu, begini caranya menikmati waktu yang menyenangkan di Tokyo Tower.
Sumber: Wikimedia_@Johnnyonespeed
Di tempat ini terdapat dua anjungan yang merupakan dek observasi. Dek utama memiliki ketinggian 150 meter, dan sudah dibangun dek yang baru dengan ketinggian 250 meter tepat di atas menara.
Di sini kamu dapat menikmati pemandangan yang mengesankan taman-taman indah dan kuil di sekeliling menara, yaitu Roppongi, Shiodome, Toranomon, dan Shinagawa terutama di musim semi. Selain itu kamu juga bisa melihat Gunung Fuji dan landmark yang ikonik, Tokyo Skytree.
Untuk yang tidak fobia ketinggian, kamu juga bisa menjelajahi area berlantai kaca, dimana pengunjung bisa melihat langsung ke bawah menara.
Tidak jauh berbeda dengan Menara Eiffel, Tokyo Tower juga menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan di malam hari. Seluruh bagian menara, termasuk strukturnya akan tampak menyala berkilauan.
Bahkan pada hari-hari penting Jepang, instalasi cahaya di Tokyo Tower kadang-kadang juga berubah warna. Jadi jangan lewatkan untuk menyaksikan pemandangan magis seluruh kota metropolitan yang tiba-tiba menyala dalam berbagai warna dengan menara ini sebagai pusatnya.
Di bagian dasar menara yang merupakan kompleks empat lantai, kamu akan menemukan deretan pertokoan elit dan restoran-restoran modern. Harga hidangannya tentu lebih mahal daripada restoran biasa, sama seperti tempat bersantap di destinasi wisata lain di seluruh dunia.
Meski demikian sesekali tidak ada salahnya merasakan pengalaman wisata kuliner di tower kebanggaan warga Jepang ini. Menu paling populernya adalah steak seberat 333 gram dan hamburger. Nama menu ini memang diambil dari ketinggian Tokyo Tower yang mencapai 333 meter.
Selain itu kamu juga akan menemukan brand-brand makanan dan minuman lain yang terkenal di food court ini, salah satunya es krim Baskin Robbins. Tapi kalau lebih memilih menu tradisional, kamu bisa mencoba hidangan ramen.
Masih penasaran di Tokyo Tower ada apa lagi? Buat kamu yang ingin belanja oleh-oleh souvenir atau barang-barang unik lainnya, singgahlah di kawasan Foot Town. Lokasinya tepat di bagian bawah Tokyo Tower dan di sini terdapat deretan gerai oleh-oleh, souvenir, dan cafe.
Atraksi wisata yang terbilang unik di sini adalah aquarium besar yang menampung lebih dari 900 jenis ikan langka.
Sumber: Fadhli Adnan / Shutterstock
Kalau sudah puas menjelajah Foot Town, sekarang saatnya berkunjung ke Taman hiburan One Piece yang bisa dibilang cukup baru. Selain melihat-lihat galeri yang menampilkan goresan asli penulis One Piece, komikus Oda Eiichiro, kamu juga bisa menonton live action show eksklusif "Phantom".
Harga tiketnya adalah ¥3.200 (Dewasa), ¥2.700 (13-18 tahun), ¥1.600 (4-12 tahun).
Sumber: Pexels_@Pixabay
Selain menara itu sendiri, destinasi terdekat seperti Kuil Zojoji, Kuil Atago, dan Shiba Toshogu sangat layak kamu kunjungi.
Didirikan pada tahun 1393, Kuil Zojoji dan Tokyo Tower seolah menunjukkan paduan yang harmonis antara nuansa tradisional dan atmosfer kehidupan modern. Para fotografer kerap hunting foto ikonik yang menampilkan menara Tokyo berdiri menjulang di belakang kuil ini.
Selanjutnya kamu bisa mendaki anak tangga curam di Kuil Atago-jinja, hingga mencapai puncak bukit yang menawarkan pemandangan kota Tokyo. Alternatif lainnya adalah jalan-jalan di "Metropolitan Shiba Park" dan "Minato Ward Shiba Park" yang merupakan bagian dari Kuil Shiba Toshogu.
Di sini ada pohon ginkgo kuno yang konon ditanam sendiri oleh shogun Iemitsu Tokugawa.
Sumber: MAHATHIR MOHD YASIN / Shutterstock
Menara Tokyo berlokasi di 4-2-8 Shibakoen, Minato-ku, Tokyo-to. Jam operasionalnya adalah mulai pukul 09.00 sampai 23.00. Untuk mendapatkan informasi lebih detail, kamu bisa mengunjungi website resminya juga.
Tentu saja keindahan Tokyo Tower dan seluruh bagiannya baru bisa kamu nikmati setelah membeli tiket.
Dewasa (mulai 19 tahun) | ¥3.000 |
Remaja (16 tahun - 18 tahun) | ¥2.800 |
Anak-Anak (7 tahun - 15 tahun) | ¥2.000 |
Balita (4 tahun - 6 tahun) | ¥1.400 |
|
|
Agar tidak perlu mengantri di counter pembelian tiket, apalagi saat high season, ada cara praktis untuk beli tiket Tokyo Tower melalui aplikasi Traveloka.
Sebagai salah satu kota dengan layanan transportasi umum yang sangat baik, kamu punya berbagai opsi transportasi di Tokyo untuk menuju tower.
Kamu bisa naik Metropolitan Subway Oedo Line dan turun di stasiun terdekat dengan Tokyo Tower, yaitu Stasiun Akabanebashi. Hanya butuh waktu 5 menit berjalan kaki untuk mencapai tujuan.
Seandainya kamu berada di Stasiun Tokyo, kamu bisa naik Bus Toei dari halte bus di Pintu Keluar Selatan. Bus ini akan membawamu langsung ke Halte Bus Menara Tokyo.
Alternatif lainnya adalah naik Bus Tokyu dari Halte bus Stasiun Shinagawa dan Stasiun Meguro. Bus Tokyu juga akan turun di Halte Tokyo Tower.
Kalau ingin perjalananmu lebih nyaman, taksi adalah alternatif terbaik untukmu. Namun kamu perlu merogoh kocek sebesar ¥1.800, jika naik taksi dari Stasiun Tokyo ke Menara Tokyo dengan lama perjalanan sekitar 15 menit.
Bagaimana? Sudah tidak sabar kan untuk mencoba panduan berkeliling di Tokyo di atas? Atau malah kamu sudah membuat daftar kegiatan liburan di destinasi Tokyo Tower?
Untuk mendapatkan harga terbaik, jangan lupa booking hotel sekaligus tiket pesawat hanya di aplikasi Traveloka. Selain mudah dan praktis cukup melalui smartphone, kamu juga berkesempatan mendapatkan penawaran serta promo menarik. Cek tutorialnya di sini dan selamat liburan.