Traveloka Team
08 Jan 2020 - 4 min read
Sudah bukan rahasia lagi jika Jogja terkenal akan wisata budaya dan sejarahnya. Untuk mendalami hal-hal tersebut, kebanyakan orang biasanya memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Candi Prambanan.
Padahal, masih ada banyak candi di Jogja yang tak kalah cantik dan menarik untuk dikunjungi. Suasananya yang masih cenderung sepi juga akan membuat kamu lebih leluasa beraktivitas. Yuk, cari tahu beberapa daftar rekomendasinya dalam artikel berikut!
(Sumber: Shutterstock)
Berlokasi di Desa Tirtamartani, Sleman, Candi Kalasan berjarak sekitar 2 km dari Candi Prambanan. Candi Kalasan memiliki ciri khas yang cukup unik dengan keberadaan lapisan penutup candi bernamaBajralepa, semacam plesteran yang berada di ukiran batu halus.
Candi Buddha satu ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Bagian kakinya berdiri di atas alas batu berbentuk bujur sangkar, di mana terdapat sebuah tangga sebagai akses ke bagian dalam candi. Sedangkan di bagian luar candi, kamu akan melihat relung bergambar dewa yang memegang bunga teratai. Untuk masuk ke Candi Kalasan, kamu perlu membayar tiket sebesar Rp5.000 saja.
(Sumber: Shutterstock)
Candi Plaosan adalah bukti bahwa sejak dahulu Nusantara telah menjunjung toleransi. Pasalnya, Candi Plaosan dibangun sebagai bentuk cinta raja Hindu, Ratai Pikatan terhadap istrinya, Pramodyawardani yang beragama Buddha. Candi ini dibangun demi memfasilitasi tempat ibadah umat Buddha. Meski begitu, arsitektur Candi Plaosan masih identik dengan ciri khas Hindu.
Kawasan Candi Plaosan terbagi menjadi dua, yakni Plaosan Lor dan Kidul. Bangunan keduanya sangat mirip sehingga kerap disebut sebagai candi kembar. Namun, kamu bisa membedakan Candi Plaosan Lor dan Kidul melalui relief di bagian depannya. Relief di Candi Plaosan Lor menggambarkan tentang wanita, sedangkan relief di Candi Plaosan Kidul menggambarkan tentang pria.
Bagi yang tertarik berkunjung ke kawasan Candi Plaosan, kamu bisa menuju Desa Bugisan, Prambanan. Nantinya, kamu hanya perlu mengeluarkan uang kurang lebih Rp10.000 untuk tiket masuk. Jika ingin kunjungan semakin seru, kamu bisa berkunjung saat festival tahunan Candi Kembar setiap akhir tahun.
(Sumber: Shutterstock)
Kemunculan Candi Gebang berawal dari penemuan seorang petani pada November 1936. Alih-alih mendapatkan apa yang dicari, ia justru menemukan arca Ganesha, patung bagian belakang Candi Gebang. Sejak itu, penggalian pun dilanjutkan oleh departemen arkeologi selama dua tahun.
Sebagai candi Hindu, Candi Gebang memiliki ukuran cukup kecil yaitu 5,25 x 5,25 m dengan tinggi 8 m. Candi Gebang pun berbeda dengan candi pada umumnya karena tidak memiliki relief pada bangunannya. Untuk sampai lokasi candi di Desa Wedomartini, Sleman, kamu perlu menempuh jarak 11 km dari Kota Jogja. Nantinya, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp5.000.
(Sumber: Shutterstock)
Pada awal pembuatannya, Candi Sari digunakan sebagai wihara tempat belajar para biksu. Tak hanya itu, di bagian bawah stupa kamu juga akan melihat ruang khusus tempat meditasi para biksu. Jika dilihat dari luar, candi Buddha ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 17,30 x 10 meter.
Uniknya, Candi Sari kerap dianggap mirip dengan Candi Plaosan karena detail reliefnya. Meski begitu, kamu tetap bisa melihat relief dinding Candi Sari yang sangat indah. Jika tertarik melihatnya, kamu bisa menuju Desa Bendan, Kalasan. Selanjutnya, kamu akan dikenakan biaya tiket masuk sekitar Rp5.000.
(Sumber: Shutterstock)
Jika ingin menikmati wisata sejarah sekaligus alam, maka Candi Ijo bisa menjadi pilihan tepat. Lokasinya yang berada di ketinggian 375 mdpl membuat Candi Ijo memegang predikat candi tertinggi di Jogja. Bentuk Candi Ijo pun cukup unik, di mana bangunan berbentuk teras berundak karena berada di atas bukit.
Menariknya, kamu bisa melihat pesona Kota Jogja dari ketinggian Candi Ijo. Tak lupa, fenomenasunsetdi candi Hindu ini pun tak kalah menarik untuk disaksikan. Untuk mengunjunginya, kamu bisa menuju Desa Sambirejo, Sleman dan menyiapkan uang sekitar Rp5.000 sebagai tiket masuk.
(Sumber: Shutterstock)
Melihat dari namanya, wajar jika kamu mengira Candi Sewu terdiri dari seribu candi. Meski dalam bahasa Jawa “sewu” berarti seribu, ternyata kompleks candi ini hanya memiliki sekitar 257 candi yang terdiri dari satu candi utama, delapan candi pengapit, dan sisanya merupakan candi pewarta. Meski begitu, Candi Sewu masih terlihat gagah dan menarik untuk kamu kunjungi.
Candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur ini berada di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Keberadaannya membentang dari lereng selatan Gunung Merapi di utara hingga Pegunungan Sewu di sekitar perbatasan Jogja–Klaten. Untuk menyaksikan kemegahan Candi Sewu, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sekitar Rp10.000.
(Sumber: Shutterstock)
Satu lagi warisan candi yang tak boleh kamu lewatkan saat di Jogja adalah Candi Barong. Candi bercorak Hindu ini merupakan sebuah peninggalan Kerajaan Medang. Dulunya, candi digunakan sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu dan istrinya, Laksmi, yang juga dikenal sebagai Dewi Sri. Oleh karena itu, kamu akan menemukan patung Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi di bagian tertinggi Candi Barong.
Asal usul nama Candi Barong sendiri berasal dari relief Kala, dewa penguasa waktu yang berbentuk menyerupai barong di bagian depan candi. Jika tertarik melihatnya langsung, kamu perlu membayar tiket Rp5.000 untuk memasuki kawasan kompleks Candi Barong di Desa Sambirejo, Sleman.
***
Itu dia beberapa candi di Jogja yang bisa kamu kunjungi. Selain memiliki lanskap yang menarik, berwisata ke deretan candi tersebut juga bisa menambah wawasan sejarah kamu. Tak lupa, mengabadikan momen seru selama berkunjung tentu perlu kamu lakukan. Sudah siap liburan ke Jogja? Yuk, segera rencanakan liburanmu dengan Traveloka! Cek akomodasi terbaik dan rental mobil selama di Jogja supaya kamu bisa wisata candi dengan leluasa!