Kereta api merupakan salah satu moda transportasi darat yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Moda transportasi ini juga menjadi daya tarik yang dipilih wisatawan saat ingin merasakan pengalaman wisata. Untuk mengenal kereta api, Museum Kereta Api Ambarawa menjadi salah satu tujuan wisata edukasi yang bisa dikunjungi.
Tidak hanya bisa melihat sejarah perkeretaapian, para pengunjung museum juga bisa mencoba pengalaman unik naik kereta api vintage. Yuk, simak informasi lengkap mengenai Museum Kereta Api Ambarawa berikut ini!
Museum Kereta Api Ambarawa dikenal dengan koleksi lokomotif uap tua yang masih beroperasi dan digunakan untuk wisata kereta api. Tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak bersejarah, museum ini juga menjadi simbol perkembangan teknologi transportasi di Indonesia.
Museum ini menyimpan koleksi lokomotif uap tua yang masih berfungsi. Kamu bisa melihat kereta lokomotif legendaris seperti B2502 dan B2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, Jerman.
Selain menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi pecinta sejarah, kereta api, dan fotografi. Waktu operasional Museum Kereta Api Ambarawa bisa dikunjungi setiap Senin–Minggu pukul 08.00–17.00 WIB. Berikut ini harga tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa.
- Dewasa dan mahasiswa: Rp20.000/orang
- Anak-anak dan pelajar: Rp10.000/orang
- Wisatawan Mancanegara: Rp30.000/orang
Tiket masuk museum hanya berlaku untuk akses masuk saja. Jika ingin mencoba kereta api uap yang digunakan untuk wisata, diperlukan adanya biaya tambahan.
Dulunya, Museum Kereta Api Ambarawa adalah Stasiun Ambarawa yang merupakan bagian dari jaringan kereta api di Jawa pada masa kolonial Belanda. Stasiun Ambarawa dibangun pada tahun 1873 oleh perusahaan kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Ambarawa merupakan kawasan tangsi militer di zaman kolonialisme Belanda. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Benteng Willem I Ambarawa. Pada masa itu, konon benteng tersebut menjadi tempat penyimpanan logistik dan barak militer Hindia-Belanda.
Stasiun Ambarawa awalnya berfungsi sebagai sarana transportasi untuk mengangkut pasukan militer Belanda dan logistik. Stasiun ini merupakan bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta (Solo). Pada masa itu, peran jalur stasiun ini sangat penting karena melintasi daerah perbukitan dan perkebunan.
Pada 1976, Stasiun Ambarawa dinonaktifkan karena jalur kereta api dianggap tidak lagi efisien untuk transportasi massal. Perkembangan moda transportasi lain seperti mobil dan bus membuat kereta api uap kehilangan popularitasnya.
Namun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melestarikan stasiun ini sebagai bagian dari sejarah perkeretaapian di Indonesia, khususnya lokomotif uap. Museum Kereta Api Ambarawa resmi dibuka untuk umum pada 1978.
Wisata ke museum memang menjadi salah satu kegiatan edukasi yang menyenangkan bagi berbagai kalangan. Selain dapat lebih mengenal sejarah, saat ini juga sudah banyak museum yang memberikan pengalaman unik bagi pengunjungnya. Nah, berikut inilah aktivitas yang bisa kamu lakukan di Museum Kereta Api Ambarawa.
Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) memiliki peran layaknya museum pada umumnya. Di dalam museum, para pengunjung dapat melihat koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga prakemerdekaan Indonesia.
Di museum ini, koleksi yang ditampilkan berupa sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi kereta api. Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 lokomotif uap, empat lokomotif diesel, lima kereta dan enam gerbong dari berbagai daerah.
Ingin merasakan naik kereta api uap? Para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan lokomotif uap menggunakan Kereta Api Wisata relasi Ambarawa–Tuntang (PP). Selain itu, ada pula kereta diesel vintage yang memiliki desain unik dan cantik.
Jalur wisata lainnya adalah jalur Ambarawa–Jambu–Bedono (PP) yang menggunakan lokomotif uap dan melewati rel bergerigi. Jalur rel bergerigi tersebut merupakan satu-satunya yang rel bergerigi yang masih aktif di Indonesia. Salah satu daya tarik utama kereta wisata dari Museum Kereta Api Ambarawa adalah pemandangan alam indah, terutama di sekitar Rawa Pening.
Loket tiket kereta wisata reguler Lokomotif Diesel Vintage biasanya dibuka mulai jam 08.00 WIB setiap harinya untuk semua jadwal keberangkatan. Berikut ini cara membeli tiket kereta api wisata vintage di Museum Kereta Ambarawa.
- Pembelian tiket kereta api wisata bisa dilakukan dengan cara datang langsung (go show) di Museum Kereta Ambarawa.
- Pembelian tiket dilakukan sesuai antrean dan tidak ada sistem booking, kecuali untuk pemesanan rombongan lebih dari 30 orang peserta
- Pembelian tiket berlaku untuk 1 orang dengan jumlah pembelian maksimal empat tiket
- Pembelian tiket harus disertai dengan tiket masuk museum dan KTP
- Tiket kereta api wisata reguler ini juga hanya berlaku untuk satu kali perjalanan pulang pergi (PP).
- Tiket kereta api wisata reguler hanya berlaku untuk pengunjung perorangan atau keluarga
Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dan sebagainya. Karena desain arsitektur stasiun dan sarana yang masih dilestarikan bentuk aslinya, tidak jarang pula tempat ini dijadikan sebagai lokasi pemotretan, shooting, hingga pesta pernikahan.
Bagi para penggemar fotografi, daya tarik vintage dari museum ini tentunya sayang jika tidak diabadikan. Kamu bisa mengabadikan berbagai gambar cantik dari sarana dan fasilitas perkeretaapian yang belum tentu ditemukan di stasiun kereta api lain di kotamu.
Namun, perlu diingat bahwa mengabadikan foto di museum ini mungkin membutuhkan izin. Jika ada kebutuhan fotografi komersial, biasanya dibutuhkan izin dan biaya yang dikenakan. Tidak hanya hunting di stasiun, kamu juga bisa mengabadikan pemandangan alam yang indah sambil menggunakan kereta wisata.
Museum Kereta Api Ambarawa berlokasi di Jalan Stasiun No. 1, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Untuk berkunjung ke museum ini, kamu bisa menggunakan beberapa pilihan transportasi sebagai berikut.
Lokasi terdekat untuk mengunjungi museum bisa ditempuh langsung melalui perjalanan ke Ambarawa di Kabupaten Semarang. Kamu bisa memilih bus atau travel yang berhenti di Bawen atau Terminal Ambarawa dengan fasilitas non-AC, bus AC, hingga sleeper bus yang nyaman.
Beberapa penyedia layanan bus dengan pemberhentian terdekat di Ambarawa adalah Sumber Alama, Haryanto, Agung Sejati, Agramas, dan Sant Gold. Travel populer dari Jakarta seperti Cititrans, Daytrans, dan Cahaya Trans juga memiliki rute keberangkatan ke Semarang.
Jika menggunakan bus yang berhenti di Terminal Ambarawa, kamu bisa menempuh jarak kurang dari satu kilometer saja ke Museum Kereta Api Ambarawa. Jika berhenti di Bawen, kamu bisa melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit dengan motor atau mobil.
Meskipun terdapat layanan Kereta Api Ambarawa Express, perlu diingat bahwa jalur kereta api tidak akan berhenti di Stasiun Ambarawa. Namun, kamu tetap bisa menggunakan layanan kereta api tersebut dari Surabaya dengan pemberhentian di Stasiun Semarang Tawang atau Stasiun Semarang Poncol.
Bagi kamu yang memang ingin berwisata di Semarang, pilihan rental mobil bisa jadi salah satu alternatif terbaik. Kamu bisa menyewa kendaraan untuk digunakan berwisata dan menjelajahi berbagai lokasi wisata terbaik di Semarang, termasuk Museum Kereta Api Ambarawa.
Bagi yang ingin melakukan perjalanan ke Semarang, pilihan kereta api ke Semarang bisa menjadi salah satu akomodasi yang mudah, aman, dan ekonomis. Kamu juga bisa merencanakan perjalanan liburan kamu ke Semarang dengan booking hotel di Semarang dari aplikasi Traveloka.
Agar bisa menikmati perjalanan yang seru mempelajari sejarah perkeretaapian di Indonesia, cobalah untuk menggunakan kereta api dari Semarang. Yuk, wisata ke Museum Kereta Api Ambarawa dengan jelajahi Semarang dengan Traveloka!