Taman Nasional Sebangau, Permata Hitam di Kalimantan

Taman Nasional Sebangau, Permata Hitam di Kalimantan
Traveloka Accomodation
10 Mar 2021 - 4 min read

Taman Nasional Sebangau – Meskipun memiliki tujuan yang sama, yaitu sebagai wilayah konservasi alam, namun setiap taman nasional tentunya memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi faktor pembeda.

Faktor pembeda ini juga bentuknya berbeda-beda, ada yang berkaitan dengan flora atau fauna yang hanya bisa ditemukan di dataran atau taman nasional tertentu, ada juga yang berkaitan dengan keunikan wisata yang ditawarkan.

Misalnya, Taman Nasional Kayan Mentarang yang menawarkan pengalaman menyaksikan banteng di Padang Rumput Long Tua atau Taman Nasional Gunung Rinjani yang memberikan pemandangan indah lewat Danau Segara Anak. Hal serupa juga terjadi dengan Taman Nasional Sebangau yang berada di Kalimantan.

Memiliki sungai gambut yang relatif besar, taman nasional ini menawarkan pengalaman baru lewat sungai rawa gambut ini. Biasanya, di kota-kota besar, warna sungai yang ada berwarna cokelat muda, namun di Taman Nasional Sebangau sungai yang ada berwarna hitam. Dari sini saja terlihat potensi yang bisa diberikan oleh Taman Nasional Sebangau.

Sejarah Taman Nasional Sebangau

Memiliki luas hingga 2.400 km2 membuat Kota Palangkaraya menyimpan banyak keunikan yang tidak didapatkan di kota-kota lainnya. Mulai dari kuliner seperti keripik kalakai, yang merupakan tumbuhan turun temurun masyarakat Dayak, hingga predikat sebagai kota terluas di Indonesia.

Dengan luas mencapai 2.400 km2, kota Palangkaraya juga memiliki wilayah konservasi atau taman nasional. Berdiri di antara dua kabupaten, Kabupaten Pulau Pisang dan Kabupaten Katingan, Taman Nasional Sebangau menjadi salah satu upaya pemerintah daerah kota Palangkaraya untuk ambil bagian membangun wilayah konservasi, juga melestarikan beberapa fauna dan flora yang hampir punah.

Salah satu nilai utama dari Taman Nasional Sebangau adalah posisinya yang terletak di hutan rawa gambut. Meskipun banyak ancaman menyertai keberlangsungan dari taman nasional ini, namun lahan gambut yang relatif besar menjadi penting untuk masyarakat sekitar, terutama menjadi sumber air bersih. Sementara untuk lingkungan, gambut berfungsi untuk mencegah banjir, juga penyaring air asin dari laut.

Taman Nasional ini berdiri pada tanggal 19 Oktober 2004 melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 423/Menhut-II/2004, yang juga mengatur luas taman nasional ini di angka 568.700 ha. Penyusutan luas terjadi 8 tahun berselang, menjadi 542.141 ha yang diatur lewat Keputusan Menteri Kehutanan.

Taman nasional yang terletak di dua kabupaten ini mendapatkan predikat sebagai salah satu taman nasional dengan hutan rawa terbesar, bukan hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Inilah kenapa, pihak pengelola yang didukung oleh berbagai organisasi peduli lingkungan terus menggenjot kampanye agar taman nasional ini dan hutan yang ada di dalamnya tetap asri.

Fakta ini tentunya menunjukkan bahwa Taman Nasional Sebangau juga mempunyai reputasi di mata dunia. Bukan hanya karena ekosistem, termasuk flora dan fauna yang ada di dalamnya, namun juga pemandangan indah yang diberikan.

Pemandangan indah ini bisa dicapai berkat dua bukit yang ada di taman nasional ini. Bukit Batu misalnya, menawarkan pemandangan taman nasional yang indah, cocok bagi kamu yang suka fotografi.

Jika kamu menyukai mendaki bukit dan tantangan, ada satu bukit lainnya yang bernama Bukit Bulan. Selain pemandangan yang sama bagusnya seperti Bukit Batu, nilai tambah dari Bukit Bulan adalah rute perjalanan yang melalui rawa dan juga ekosistem alami seperti bebatuan granit yang terlihat di bukit kaki.

Fenomena yang juga unik adalah sungai yang ada di taman nasional ini. Sebelumnya, Taman Nasional Sebangau kaya akan banyak sumber air, beberapa di antaranya adalah Danau Panjang, Danau Punggualas dan juga Danau Bulat. Sementara sungai yang melintasi taman nasional ini adalah Sungai Sebangau, Sungai Katingan dan juga Sungai Kahyangan. Primadona utama dari taman nasional ini adalah Sungai Koran yang memiliki air berwarna hitam.

Flora dan Fauna Taman Nasional Sebangau

Sumber air yang beragam ditambah dengan lokasi yang luas membuat ekosistem yang ada di Taman Nasional Sebangau sangat asri dan beragam. Beberapa fauna bahkan masuk kategori langka dan dilindungi.

Flora

Dimulai dari flora, Taman Nasional Sebangau memiliki berbagai jenis flora. Total ada sekitar 128 suku tanaman yang membagi 809 jenis flora yang ada. Banyaknya jenis flora yang ada bahkan sampai memuat 16 jenis suku yang ada belum dapat diidentifikasi

Jika Taman Nasional Kutai kaya dengan pohon ulin yang memproduksi kayu besi, di Taman Nasional Sebangau, juga terdapat beberapa tumbuhan yang bahkan memberikan nilai ekonomis yang tinggi, termasuk di antaranya adalah tumbuhan kapur naga dan meranti jawa.

Di taman nasional ini juga kamu bisa menemukan rotan, beberapa tanaman obat dan tumbuhan yang menghasilkan getah.

Fauna

Jenis tumbuhan yang banyak dan bahkan beberapa di antaranya belum bisa teridentifikasi, ditambah faktor sumber air yang banyak menjadi indikator penting betapa terjaganya ekosistem taman nasional ini.

Taman Nasional Sebangau menjadi rumah bagi beberapa jenis hewan. Dari kategori mamalia, ada 35 jenis yang dapat ditemukan di taman nasional ini. Sayangnya, nyaris setengahnya atau 13 jenis hewan yang ada teridentifikasi berpotensi mengalami kepunahan. Beberapa hewan yang masuk kategori 13 mamalia tersebut adalah beruk, kucing batu sampai beruang madu.

Kabar baiknya adalah populasi orangutan di taman nasional ini relatif terjaga, yaitu masih di angka 6000 ekor.

Destinasi Wisata

Daya pikat Taman Nasional Sebangau juga bisa kamu dapatkan dari beberapa destinasi wisata yang ditawarkan. Beberapa di antaranya bisa menjadi aktivitas wisata yang kamu pertama kali kamu rasakan.

Sungai Koran

Salah satu lokasi wajib yang mesti kamu kunjungi ketika pergi ke Taman Nasional Sebangau adalah Sungai Koran. Selain mendaki di kawasan hutan sekitarnya, lengkap dengan peluang untuk melihat fauna langka seperti orangutan dan beruk, kamu juga akan baru melihat pertama kali warna air sungai yang hitam. Fakta ilmiah di baliknya adalah adanya kandungan senyawa yang ada di dalam air, yang membuat warna air berubah menjadi hitam. Jadi, proses perubahan warna terjadi sangat alamiah tanpa campur tangan limbah.

Resor Mangkok

Terletak di Kabupaten Pulau Pisang, destinasi wisata Resor Mangkok adalah salah satu cara kamu untuk menambah pengetahuan tentang lahan gambut. Di tempat ini, kamu bisa belajar tentang pembuatan blocking kanal yang betujuan untuk rehabilitasi gambut. Fungsi utama dari blocking kanal adalah mencegah lahan gambut terbakar saat musim kemarau.

Selain dua tempat ini, kamu juga bisa menikmati dua bukit, yaitu Bukit Batu dan Bukit Bulan, untuk melihat betapa luas dan indahnya taman nasional yang satu ini.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan