Makna dan Filosofi Tari Topeng Bali

Mas Bellboy
30 May 2024 - 3 min read

Bali, sebuah pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga menjadi rumah bagi kebudayaan yang kaya dan beragam. Salah satu seni pertunjukan yang mewakili kekayaan budaya Bali adalah Tari Topeng Bali.

Photo : istockphoto

Tari Topeng Bali tidak hanya mempesona dalam gerakannya, tetapi juga menyimpan makna mendalam dari sejarah dan kehidupan masyarakat Bali. Mari, bersama Traveloka telusuri lebih jauh tentang Tari Topeng Bali, dari maknanya, sejarahnya, hingga penggunaannya dalam berbagai acara budaya Indonesia.

Makna dan Filosofi Tari Topeng Bali

Photo : istockphoto

Tari Topeng Bali merupakan seni tari yang menggabungkan gerak-gerak tari yang indah dengan penggunaan topeng sebagai salah satu atributnya. Makna dari tari ini sangat kaya. Karena topeng dalam budaya Bali bukan sekadar alat kostum, melainkan sebuah medium yang dianggap memiliki kekuatan magis dan spiritual. Topeng digunakan sebagai perantara untuk menghubungkan dunia nyata dengan dunia roh atau dewa-dewa.

Dalam Tari Topeng Bali, setiap topeng memiliki karakter dan makna tersendiri. Ada topeng yang mewakili tokoh-tokoh mitologi atau dewa-dewa Hindu seperti Rama, Sita, Krishna, Arjuna, dan lainnya. Selain itu, ada juga topeng yang mewakili karakter manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti bangsawan, rakyat jelata, prajurit, atau bahkan binatang seperti monyet atau burung.

Melalui gerakan tari yang beragam dan ekspresif, penari Tari Topeng Bali membawakan cerita atau adegan yang sarat dengan makna filosofis. Misalnya, adegan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, perjuangan manusia dalam mencapai kesempurnaan spiritual, atau cerita-cerita klasik Ramayana dan Mahabharata. Dengan demikian, Tari Topeng Bali bukan hanya sekedar pertunjukan seni, tetapi juga sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan spiritualitas masyarakat Bali kepada penonton.

Sejarah Tari Topeng Bali

Sejarah Tari Topeng Bali dapat ditelusuri jauh ke dalam masa lampau, bahkan sebelum zaman kolonial di Indonesia. Keberadaan topeng diduga identik dengan perkembangan tari Bali. Sebab, keduanya sudah terhubung sejak zaman pra-Hindu (zaman prasejarah).

Bentuk kesenian kuno ini hampir sama dengan kesenian yang terdapat di pedalaman Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi, dan pulau-pulau nusantara lainnya. Terutama di daerah yang masih terdapat penganut animisme dan kepercayaan dinamisme. Kesenian ini ditampilkan untuk mengusir roh jahat, mendatangkan hujan, menyembuhkan penyakit, dan lain sebagainya.

Namun, seiring perkembangan zaman, Tari Topeng Bali juga mulai menjadi hiburan yang populer di kalangan rakyat jelata. Di lingkungan kerajaan, tari ini menjadi hiburan bagi para bangsawan dan raja-raja, sedangkan di pedesaan, Tari Topeng menjadi sarana hiburan yang disukai oleh masyarakat biasa.

Sampai saat ini, sisa-sisa kebudayaan tersebut masih dapat dilihat dalam bentuk tarian. Ada tiga kategori seni topeng Bali, Topeng Wari adalah topeng suci, Topeng Bebali yakni topeng yang digunakan untuk mengawali ritual adat, dan Topeng Bali-Balihan Beurre sebuah topeng sekuler yang dipakai untuk pertunjukan tari atau hiburan saja.

Ada banyak tarian sakral yang menggunakan Topeng Bali. Khususnya Tari Sang Hyang Topeng Dedari (Ketewel), Barong Ket, Barong Brutuk (Trunyan), dan Topeng Sidakarya. Selain itu, Buleleng mempunyai topeng Bali yang disebut Topeng Pajegan atau Topeng Panca. Hal ini perlu menjadi salah satu kebanggaan budaya Bali yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Penggunaan dalam Acara Budaya

Perlu diketahui bahwa tradisi dan budaya yang berkembang dalam masyarakat Bali dipengaruhi juga oleh strata sosialnya, dan ini juga berpengaruh pada kesenian topeng.

Beberapa jenis topeng Bali berdasarkan strata sosialnya dan digunakan pada acara yang berbeda, diantaranya:

1.
Topeng Ratu, topeng ini menggambarkan bagi kaum bangsawan.
2.
Topeng Keras, topeng ini menggambarkan ksatria atau seorang petarung.
3.
Topeng Tua, topeng ini menggambarkan seseorang yang memasuki masa pensiun dan lanjut usia.
4.
Topeng Bondres, topeng yang menggambarkan seorang rakyat jelata.
5.
Topeng Sidakarya, topeng yang menggambarkan kesederhanaan dan kebijaksanaan.

Lalu, menurut fungsinya ada tiga jenis Topeng, antara lain:

1.
Topeng wali, topeng ini digunakan dalam upacara adat dan dianggap paling keramat.
2.
Topeng Bebali, topeng ini digunakan pada saat pengantar upacara adat.
3.
Topeng Bali-Balihan Beurre, topeng ini digunakan pada saat pertunjukkan tarian atau hiburan.

Tari Topeng Bali tidak hanya dipertunjukkan dalam acara seni atau pertunjukan teater, tetapi juga menjadi bagian penting dari berbagai acara budaya dan keagamaan di Bali.

Beberapa acara di mana Tari Topeng Bali sering dipertunjukkan antara lain:

Upacara Adat
Dalam upacara adat seperti pernikahan, kematian, atau penyambutan tamu penting, Tari Topeng Bali sering ditampilkan sebagai bagian dari rangkaian acara. Tari ini memegang peran penting dalam upacara-upacara ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau dewa-dewa.
Pesta Rakyat
Di tengah-tengah pesta rakyat atau upacara keagamaan seperti Odalan, Tari Topeng Bali menjadi hiburan yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Penampilan tari ini membawa semangat kegembiraan dan juga pesan-pesan moral bagi yang menyaksikannya.
Pertunjukan Seni
Dalam konteks seni pertunjukan, Tari Topeng Bali sering dipentaskan di berbagai panggung atau tempat pertunjukan. Baik dalam acara yang berskala kecil maupun besar, tari ini selalu mengundang antusiasme dan apresiasi yang tinggi dari penonton.

Alat Musik yang Mengiringi

Tari Topeng Bali tidak hanya didukung oleh gerakan penari dan topeng, tetapi juga oleh alat musik tradisional Bali yang khas. Beberapa alat musik yang mengiringi Tari Topeng Bali antara lain:

Gamelan
Ansambel musik tradisional Bali yang terdiri dari berbagai instrumen seperti kendang, gong, kenong, saron, dan gender. Gamelan memberikan latar musik yang kaya dan meriah untuk mendukung gerakan tari serta memberikan atmosfer yang sesuai dengan suasana cerita yang dibawakan.
Rebab
Alat musik dawai yang digunakan untuk mengiringi tarian atau wayang di Bali. Suara rebab yang lembut dan indah memberikan sentuhan emosional yang mendalam pada pertunjukan Tari Topeng Bali.
Suling
Alat musik tiup tradisional yang sering digunakan dalam berbagai pertunjukan seni di Bali. Suara suling yang merdu menghadirkan nuansa magis dan spiritual yang cocok dengan tema-tema dalam Tari Topeng Bali.

Dengan kombinasi gerakan yang anggun, makna filosofis yang dalam, serta pengiringan musik yang khas, Tari Topeng Bali menjadi sebuah karya seni yang memukau dan sarat akan kekayaan budaya Bali. Melalui pertunjukannya, tari ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, kebijaksanaan.
Ingin menyaksikan penampilan Tari Topeng Bali di Bali secara langsung? Yuk, rencanakan perjalanan liburan kamu ke Bali dengan booking tiketnya di Traveloka! Lalu, sembari menunggu waktu boarding, kamu bisa membaca informasi menarik mengenai tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia yang kaya makna.

Penginapan dan Hotel di Bali

Cari Hotel di Bali den...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan