7 Makna Tarian Tradisional Betawi yang Perlu Kamu Ketahui!

Mas Bellboy
03 Mar 2024 - 4 min read

Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia dikenal dengan keberadaan suku Betawi. Suku yang masih berdiam diri di Jabodetabek tersebut dikenal dengan kebudayaan yang unik dan menarik. Bahkan, suku tersebut dipengaruhi akulturasi budaya, seperti Arab, Tionghoa, dan Portugis. Pencampuran tersebut bisa dilihat dari tarian Betawi.

Tarian Betawi tersebut menjadi sebuah peninggalan adat istiadat dan budaya yang wajib dilestarikan. Kesenian tersebut dapat menjadi identitas Indonesia sebagai sebuah bangsa. Tarian ini sangat kental dengan iringan musik tradisionalnya. Jadi, ketika Anda melihat pertunjukannya, akan mendapatkan sekaligus pengalaman bermusik tradisional.

Ditambah lagi, penampilan Tarian Betawi pasti dilengkapi dengan pakaian tradisional yang kaya warna dan aksesori kembang goyang. Supaya Anda lebih mengenal lagi terkait kesenian suku yang satu ini, cok cek beberapa contoh dan makna tarian Betawi berikut.

Tarian Tradisional Betawi

1. Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi biasanya muncul di sebuah acara perjamuan penting, penyambutan, dan acara kesenian budaya Jakarta lainnya. Tahukah Anda kalau tarian tersebut merupakan buah kreativitas dari dua seniman, Mak Kinong dan Kong Djieon pada tahun 1930.

Uniknya, tarian tersebut terinspirasi dari Tari Topeng Cirebon yang sudah ada lebih dulu. Bahkan, jenis kesenian tersebut ternyata dipercaya dapat menolak bala atau musibah, lho.

Mau tahu hal menarik lagi tentang Tari Topeng Betawi? Nah, topengnya tersebut terbuat dari kayu dan tidak memiliki tali pelekat di kepala. Topeng tersebut berbentuk wajah manusia yang cantik. Jadi, penarinya akan menggigit topeng selama pertunjukan berlangsung. Keren, ya!

Serunya lagi, Tari Topeng Betawi bervariasi setiap pertunjukannya. Biasanya, menceritakan soal legenda Betawi hingga kritik sosial. Ada alat musik yang mengiringi penari selama tampil, seperti kromong tiga, gong buyung, gendang, kecrek, dan rebab.

2. Tari Cokek

Tari Cokek menjadi salah satu tarian Betawi yang cukup terkenal. Apalagi keunikannya terlihat dari tata rias penarinya yang sengaja tebal dan cenderung diputihkan wajahnya. Anda tidak perlu heran. Ini semua karena tarian tersebut memang dipengaruhi budaya Tionghoa pada abad ke-19.

Sebenarnya, Tari Cokek juga merupakan pengiring Tari Sembah Nyai dan Tari Sirih Kuning. Kesenian yang satu ini juga dikenal cukup erotis. Hal ini karena penari akan mengajak penonton menari bersama dengan mengalungkan selendangnya. Tentunya, Anda yang mendapatkannya tidak boleh menolak, lho.

Seiring berjalannya waktu, Tari Cokek ini mengalami perubahan konsep. Awalnya, tarian tersebut ditarikan oleh tiga orang perempuan saja. Namun sekarang, ditarikan berpasangan laki-laki dan perempuan. Meskipun demikian, tarian ini tetap menarik hati penonton.

3. Tari Zapin Betawi

Tari Zapin biasanya Anda kenal berasal dari tanah Melayu? Namun ternyata, Betawi juga memiliki Zapin. Namun perbedaannya, tarian tersebut merupakan perpaduan budaya Arab dan Betawi.

Menurut beberapa sumber sejarah, tari tradisional ini dibawa oleh orang-orang Arab yang berasal dari Yaman untuk berdagang di Batavia. Kata zapin sendiri berarti menari atau gerakan kaki dalam bahasa Arab.

Tari Zapin Betawi sebenarnya awalnya berfungsi sebagai media penyebaran agama Islam. Tarian ini juga menggambarkan masyarakat yang sedang berkumpul dan bersosialisasi. Itu sebabnya, tarian ini harus dilakukan dengan sikap gembira. Karena mencerminkan pergaulan masyarakat dan juga hiburan.

4. Tari Ondel-Ondel

Ondel-ondel menjadi maskot terkenal dari Kota Jakarta dan kebudayaan Betawi. Boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu tersebut punya tinggi 2,5 meter dan diameter sekitar 0,8 meter. Namun, tahukah Anda kalau ada Tari Ondel-Ondel?

Sesuai namanya, tarian ini terinspirasi dari boneka ondel-ondel. Namun, tidak menggunakannya sebagai alat bantu atau atribut. Tarian ini menceritakan kebahagiaan seorang anak gadis yang baru saja diizinkan mengikuti sebuah pesta.

Pesta tersebut diramaikan dengan munculnya boneka ondel-ondel. Selain menunjukkan keceriaan masyarakat Betawi, tarian ini juga kabarnya dipercaya dapat menolak bala, lho. Tampaknya seru untuk menyaksikannya.

5. Tari Sirih Kuning

Anda pernah mendengar lagu Siring Kuning? Nah ternyata, ada juga Tari Sirih Kuning, lho. Tarian Betawi tersebut ternyata terinspirasi dari Tari Cokek. Jangan heran kalau tarian ini ditarikan berpasangan antara penari laki-laki dan perempuan. Hal ini karena tari tradisional tersebut terinspirasi oleh Tari Cokek.

Biasanya, Tari Siring Kuning ini ditampilkan ketika ada penyambutan tamu penting dan juga dalam acara pernikahan. Terkadang, ditampilkan dalam acara seni budaya Betawi. Uniknya lagi, penari tarian ini mengenakan pakaian tradisional Tionghoa.

Diam-diam, tarian ini merupakan akulturasi dari kebudayaan Tionghoa dan juga Betawi. Ada juga aksesoris, seperti cadar, bunga, hiasan kepala, serta tusuk konde. Tentunya, tarian ini menarik untuk dinikmati.

6. Tari Nandak Ganjen

Anda punya anak atau saudara yang baru memasuki usia puber? Nah Tari Nandak Ganjen ini cocok ditarikan oleh anak-anak tersebut. Pasalnya, tarian ini berkisah soal seorang anak perempuan yang memasuki masa pubertas. Biasanya, pada masa ini, anak-anak akan lebih suka memberontak dan jadi sulit diatur.

Kata nandak sendiri dalam bahasa Betawi berarti menari. Sedangkan kata ganjen punya makna sikap genit. Makanya, tarian ini juga menyimbolkan anak muda yang baru mengenal cinta dn kebebasan. Kalau menurut sejarah, tarian Betawi ini dibuat oleh Sukirman atau lebih dikenal dengan Entong Kisam. Inspirasinya dari sebuah pantun klasik, lho.

Untuk penampilan, penari Tari Nandak Ganjen mengenakan kebaya yang memiliki pola tiga warna. Ada merah, kuning, serta hijau. Tidak lupa dilengkapi dengan ikat pinggang emas dan selendang warna-warni. Bagian rambut dikonde dengan sumpit berwarna keemasan. Tarian ini juga percampuran budaya Tionhoa dan Betawi.

7. Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek merupakan salah satu kesenian yang mengikuti Proyek Pengembangan Kesenian Betawi oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta pada tahun 1970. Tarian tradisional itu dikreasikan oleh seniman tari Wiwik Widiastuti.

Ini merupakan pengemangan dari Tari Topeng Blantek yang lebih dulu ada. Kata blantek sendiri berasal dari alat musik yang mengiringi tarian tersebut. Bunyinya kurang lebih, seperti “blang…blang… tek….tek.”

Perlu Anda ketahui, tarian tersebut menampilkan sosok gadis Betawi yang memiliki wajah cantik, ramah, serta baik hatinya. Tari Ronggeng Blantek tersebut berhasil menyabet banyak penghargaan, lho ini baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, sempat meraih penghargaan Tempio de Oro di Italia pada tahun 1987. Hebat bukan!

Kalau Anda ingin melihat tarian Betawi, bisa melihat di sejumlah tempat wisata yang menampilkan seni budaya Jakarta. Bisa juga berkunjung ke sejumlah tempat saat ulang tahun Kota Jakarta tiba. Saat itulah, Anda bisa menghabiskan staycation di hotel atau penginapan terdekat tempat wisata. Untuk mempermudah, Anda dengan mengunduh aplikasi Traveloka!

Anda mendapatkan kemudahan dalam melakukan penjadwalan tanggal liburan dan juga pembayaran. Dijamin Anda bisa memilih yang paling tepat dan nyaman melalui Traveloka.

Anda ingin tarian Betawi dengan nikmat dan seru? Jangan lupa untuk segera mengunduh aplikasi Traveloka dan pesan akomodasinya. Pastinya, pengalaman perjalanan Anda akan menyenangkan dan penuh kemudahan!

Penginapan dan Hotel di Jakarta

Cari Penginapan dan Ho...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Tarian Tradisional Betawi
• 1. Tari Topeng Betawi
• 2. Tari Cokek
• 3. Tari Zapin Betawi
• 4. Tari Ondel-Ondel
• 5. Tari Sirih Kuning
• 6. Tari Nandak Ganjen
• 7. Tari Ronggeng Blantek
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan