7 Tarian Tradisional Asal Jawa Barat yang Perlu Kamu Tahu

Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kental akan keseniannya, termasuk seni tari. Berikut ini daftar tari tradisional khas Jawa Barat!
Mas Bellboy
14 Aug 2023 - 4 min read

Tarian Tradisional Jawa Barat - Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan suku dan kesenian daerahnya. Karena itu, tidak heran hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian tersendiri, termasuk seni tari. Ada lebih dari 300 tari daerah yang ada di Indonesia.

Sebagai asal dari Suku Sunda, Jawa Barat termasuk salah satu daerah di Indonesia yang punya banyak tari daerah. Bahkan, Jaipong yang merupakan salah satu tarian Jawa Barat masih dikenal banyak orang hingga saat ini. Nah, berikut ini adalah beberapa tari tradisional Jawa Barat yang perlu diketahui!

Tarian Tradisional Jawa Barat

1. Tari Topeng

Tarian Jawa Barat yang satu ini berasal dari daerah Cirebon. Dalam tarian ini, para penari mengenakan topeng sebagai aksesori untuk menutup wajahnya. Para penari memakai topeng tersebut dengan menggigitnya di bagian bantalan karet.

Sebelum memakai topeng, para penari juga harus mengenakan penutup kepala yang dikenal dengan sebutan Sobra bersama dua sumping dan jamangan. Penggunaan topeng ini biasanya disesuaikan dengan jenis tarian yang akan dipentaskan dan karakter para penarinya.

Terdapat 2 lagu pengiring tarian ini yaitu Sarung Ilangdan Gonjong. Tari Topeng sendiri merupakan salah satu tarian tradisional yang berusia sangat tua karena sudah dipentaskan sejak masa pemerintahan Kerajaan Jenggal di sekitar abad 10-11 Masehi.

Perlu diketahui, ada 5 jenis topeng yang dipakai untuk melakukan tarian ini. Kelima topeng ini disebut sebagai Panca Wanda yang berarti lima rupa. Makna dari Panca Wanda sendiri merupakan lambang dari siklus hidup manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Setiap topeng yang digunakan para penari akan menyesuaikan cerita tarian. Pada dasarnya, inilah jenis-jenis tarian yang terdapat di Tari Topeng:

Topeng Panji

Saat memakai topeng ini, para penari akan melakukan gerakan yang lemah lembut. Sebab, tarian ini mengambarkan masa anak-anak pada siklus kehidupan manusia.

Topeng Samba

Tarian ini menggambarkan masa remaja di siklus kehidupan manusia. Pada tarian ini, masa remaja diceritakan sebagai masa kehidupan manusia yang penuh rasa ingin tahun dan lincah.

Topeng Rumyang

Tarian ini menggambarkan masa dewasa pada siklus kehidupan manusia. Pada tarian ini, para penari mengenakan topeng yang bersemu merah sebagai lambang kedewasaan. Gerakan tarian ini juga terlihat semakin mantap dan menunjukkan simbol kedewasaan.

Topeng Temanggung

Tarian ini menggambarkan masa puncak kedewasaan pada siklus kehidupan manusia. Di tarian ini diceritakan bahwa seorang manusia telah semakin matang dan mapan sehingga sudah meraih puncak kedewasaan.

Topeng Kelana/Topeng Rahwana

Tarian ini mengambil cerita Ramayana, yaitu dari sudut pandang tokoh Rahwana. Karakter topengnya sendiri serupa dengan tokoh Kelana dalam cerita Panji.

2. Tari Ronggeng Gunung

Tari tradisional yang satu ini berasal dari daerah Pangandaran, Jawa Barat. Tarian ini sendiri berkaitan erat dengan pertunjukan kesenian Ronggeng. Pada perkembangannya, tarian ini dikenal sebagai Ronggeng Gunung, Ronggeng Kaler, dan Ronggeng Amen pada pertunjukan kesenian Ronggeng.

Tari Ronggeng Gunung merupakan bentuk awal dikenalnya tarian ini. Disebut Tari Ronggeng Gunung karena asal tarian ini disebut-disebut dari pegunungan di Pangandaran. Sedangkan Ronggeng Kaler merupakan bentuk selanjutnya dari Ronggeng Gunung.

Ronggeng Kaler biasanya ada dua penari yang diiringi oleh gamelan serta lagu-lagu kliningan. Ronggeng Kaler biasanya dipentaskan saat acara seperti khitanan atau pernikahan.

Sedangkan Ronggeng Amen melibatkan para penonton dalam pementasannya. Para penonton biasanya diperbolehkan ikut menari bersama penari Ronggeng. Lagu pengiring pada Ronggeng Amen juga tidak terbatas pada kliningan saja, bisa nuga dangdut.

Meski awalnya dipentaskan pada prosesi ritual, Tari Ronggeng Gunung sekarang lebih dikenal sebagai pertunjukan hiburan yang ditampilkan pada acara hajatan dan sebagainya.

3. Tari Jaipong

Tarian Tradisional Indonesia - Tari Jaipong / Jaipongan

Tari Jaipong | Sumber: Wikipedia

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Jaipong merupakan tarian Jawa Barat paling populer. Tarian Jaipong sendiri sudah ada sejak tahun 1976 dan diciptakan oleh H.Suwanda asal Karawang, Jawa Barat.

Tari Jaipong sendiri merupakan gabungan dari berbagai elemen seni tradisi masyarakat Karawang seperti wayang golek, ketuk tilu, topeng banjet, dan pencak silat. Pada tahun 1979, tarian, tepak kendang, penataan, serta komposisi lagunya diubah.

Jaipong termasuk sebagai tarian yang punya irama yang cepat dan membuat bersemangat. Biasanya, Tari Jaipong diiringi alat musik seperti kecrek, gong, dan kendang. Terdapat beberapa gerakan dalam Tari Jaipong yaitu:

Bukaan

Ini merupakan gerakan awal dari Tari Jaipong. Pada gerakan ini, para penari biasanya memutari panggung untuk memulai tarian. Sambil memutari panggung, penari juga akan memainkan selendang yang berada di lehernya.

Pencukan

Pada gerakan ini, musik akan punya tempo yang cepat. Karena itu, gerakan tarian juga akan menjadi cepat di bagian ini. Gerakan Pencukan biasanya akan membuat penonton yang menyaksikan menjadi lebih bersemangat.

Ngala

Para gerakan ini, penari akan melakukan gerakan patah-patah. Meski begitu, gerakan ini tetap dilakukan dengan cepat oleh penari.

Mincid

Ini merupakan gerakan yang membantu transisi antar gerakan bagi sang penari. Gerakan ini biasanya dilakukan setelah gerakan Ngala.

4. Tari Merak

Tarian ini merupakan ciptaan Rd.Tjetje Somantri yang berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Tari Merak pertama kali ditampilkan saat Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung pada tahun 1955. Tari Merak sendiri adalah pengembangan dari berbagai gaya tarian tradisional Sunda.

Tarian ini sendiri menggambarkan gerakan dari burung merak jantan. Adapun, alat musik pengiring dari Tari Merak adalah gamelan. Lagu pengiring dari Tari Merak sendiri biasanya adalah Macan Ucul. Karena itu, terkandung nilai religi, kehalusan budi, dan kebersamaan pada tari merak.

5. Tari Sampiung

Tari tradisional Jawa Barat yang satu ini menggunakan alat musik pengiring bernama Tarawangsa. Sebagai informasi, Tarawangsa merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digesek. Selain Tarawangsa, Tari Sampiung juga diiringi alat musik lainnya seperti kecapi kecil.

Tari Sampiung biasanya dipentaskan pada berbagai perayanan adat seperti Pesta Panen, Rebo Wekasan, Ngaruat, dan Seren Taun. Pementasa Tari Sampiung dilakukan pada ruangan tertutup seperti pendopo.

6. Tari Boboko Mangkup

Tari tradisional yang satu ini memakai boboko besar atau bakul sebagai properti untuk menari. Dalam tarian ini, boboko tersebut menjadi simbol kehidupan. Sebab, boboko adalah tempat nasi bagi masyarakat Sunda.

Boboko ini akan ditempatkan dalam posisi telungkup ketika para penari mulai menampilkannya. Hal ini untuk menggambarkan kesulitan yang dialami oleh masyarakat. Dalam pementasannya, ada 12 penari yang terdiri dari 5 penari wanita, 6 penari anak-anak, dan 1 penari pria.

Untuk menyaksikan pementasan tari-tari tradisional asal Jawa Barat tersebut, kamu bisa memanfaatkan Traveloka untuk merencanakan liburan dengan akomodasi yang nyaman. Apalagi, terdapat banyak pilihan hotel terbaik di Jawa Barat yang bisa kamu pesan secara online menggunakan Traveloka.

Tunggu apa lagi? Yuk, pesan sekarang di Traveloka!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan