Indonesia memiliki ratusan suku yang bahkan Anda sendiri belum pernah mendengar namanya. Nah, setiap suku dan daerah di Indonesia ini punya adat istiadat dan kebudayaannya sendiri. Misalnya, kesenian yang ada pada suku Bugis-Makassar. Salah cara untuk membedakanya dari daerah lain adalah dengan melihat tarian Sulawesi Selatan.
Sejak dulu, tarian Sulawesi Selatan menjadi sebuah alat komunikasi leluhur dengan masyarakat sekitar. Itu sebabnya, ada banyak cerita atau konsep dalam tarian tradisional yang memiliki pesan implisit. Tentunya, seni tari yang diciptakan dahulu kala tidak bersifat sebagai sarana hiburan saja.
Bahkan, ada yang menjadikan tarian Sulawesi Selatan berfungsi sebagai bagian dari upacara ritual adat yang berlaku setempat. Nah, sebenarnya ada sejumlah tari yang berasal dari wilayah tersebut. Sebagian mungkin sering Anda dengar, sedangkan yang lainnya baru mengetahui sekarang. Berikut ini sejumlah penjelasannya yang dapat Anda ketahui.
Foto: gramedia.com
Salah satu tarian Sulawesi Selatan yang cukup terkenal menggunakan kipas sebagai atribut pertunjukannya. Nama kesenian tersebut adalah Tari Kipas Pakarena. Bahkan, tarian ini menjadi ikon dari provinsi tersebut karena masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda.
Tepatnya Tari Kipas Pakarena ini berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Gantarang. Sebenarnya, tarian tersebut merupakan simbol kesetiaan seorang perempuan Gowa terhadap suami atau kekasih hatinya. Itu sebabnya, para penari berdandan seperti perempuan cantik dan anggun.
Awalnya, tarian tradisional ini berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada para dewa yang dipercaya masyarakat adat Gowa. Akibat keunikannya, membuat banyak orang yang jatuh hati terhadap Tari Kipas Pakarena. Hal ini akhirnya membuat tarian adat tersebut berubah fungsi sebagai hiburan.
Tari Kipas Pakarena ini umumnya ditarikan oleh 4 orang perempuan sambil diiringi alat musik tradisional, gandrang dan puik-puik. Setiap gerakan dari tarian tersebut mengisahkan kehidupan masyarakat Gowa. Misalnya, ada gerakan yang membuat penari berputar searah jarum jam. Makna dari gerakan tersebut adalah siklus kehidupan manusia.
Foto: mengenalindonesia.com
Berbicara Sulawesi Selatan, pastinya Anda tidak boleh melupakan suku Toraja. Masyarakat yang satu ini dikenal masih menjaga adat istiadat dan budayanya hingga saat ini. Salah satu kesenian yang masih dilakukan sekarang ini adalah Tari Manimbong.
Umumnya, Tari Manimbong dipentaskan ketika akan ada acara adat, seperti upacara Rambu Tuka, pernikahan masyarakat Toraja, dan peresmian Tongkonan (rumah adat tradisional khas Toraja) yang baru saja direnovasi atau dibuat. Tarian ini sendiri merupakan bentuk rasa syukur masyarakat setempat terhadap nikmat yang sudah diberikan.
Tak jarang, Tari Manimbong ini dianggap sebagai sebuah ibadah bagi masyarakat suku tersebut. Hal ini karena setiap tarian yang dipentaskan diselipkan doa-doa yang mengungkapkan rasa syukur.
Tarian tradisional suku Toraja tersebut biasanya ditampilkan oleh 20 sampai 30 penari laki-laki. Kesenian ini biasanya langsung berdampingan dengan Ma’dandan. Ini merupakan tari dengan makna serupa, tetapi dilakukan oleh penari perempuan Toraja.
Foto: dictio.id
Sudah sempat dikatakan sebelumnya, tarian Sulawesi Selatan kebanyakan menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Salah satu yang mencerminkan hal tersebut adalah Tari Pattennung. Ini merupakan tarian tradisional dari suku Bugis.
Kata pattennung dalam bahasa Bugis berarti orang yang tengah menenun sebuah kain. Ketika seseorang tengah menenun kain biasanya membutuhkan ketekunan, ketelitian, dan juga kesabaran. Tarian tersebut ingin memotret sikap tersebut.
Biasanya, Tari Pattennung tersebut ditarikan oleh enam orang penari atau lebih. Namun, hal yang terpenting jumlahnya harus genap. Gerakan tari pun akan dibuat serempak dengan irama alunan musik tradisional.
Para penari ini mengenakan baju bodo panjang (busana khas Sulawesi Selatan), curak lakba, lipak, sabbe (sarung), hiasan bangakra, ponto, dan danrante ma'bule. Atribut lainnya yang digunakan adalah sarung lempar. Umumnya, Tari Pattennung tersebut dibawakan saat penjemputan tamu, pesta adat, festival budaya, dan juga perlombaan kesenian.
Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Satu lagi tarian yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda, yakni Tari Sere Bissu Maggiri. Tarian tersebut berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Keunikan dari tarian ini adalah pelaku tarian dan konsepnya yang masih mengandung ritual magis.
Tari Sere Bissu Maggiri sebenarnya sudah dikenal sejak Pemerintahan Raja Bone 1 yang bergelar To Manurunge Ri Matajang. Hal yang menjadi unik adalah tarian ini ditampilkan oleh para Bissu. Ini merupakan sebutan para pendeta yang identitas gender-nya campuran antara laki-laki dan perempuan.
Tarian tradisional yang unik ini ditarikan oleh 12 orang Bissu. Mereka dianggap memiliki kekuatan magis untuk memanggil roh. Nantinya, para Bissu tersebut akan menarikan tujuh gerakan yang dipercaya dapat berhubungan dengan makhluk gaib. Setiap gerakan punya makna tertentu.
Setelah itu, para Bissu dipercaya akan dirasuki roh-roh leluhur yang membuat mereka jadi kebal dari segala macam senjata tajam. Itu sebabnya, salah satu atraksi dari Tari Sere Bissu Maggiri menusuk-nusukan senjata ke bagian tubuh para Bissu.
Tari Sere Bissu Maggiri ini bersifat magis dan juga religius. Itu sebabnya, ditampilkan pada saat-saat penting. Misalnya, ketika upacara adat Mattompang Arajang, upacara kelahiran keluarga raja, upacara pernikahan adat kerajaan, serta upacara pencucian benda-benda kerajaan. Sekarang juga, tarian ini berfungsi untuk penyambutan para raja dan tamu agung lainnya.
Tari Pa'bitte Passapu juga salah satu yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda. Kesenian tersebut berasal dari suku Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tarian ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu di masyarakat Makassar. Terutama bagi kaum bangsawan yang menyukai sabung ayam.
Sabung ayam ini menjadi permainan favorit kaum bangsawan pada masa lampau. Hal ini karena Anda dapat terlihat kegagahan dan keberaniannya dari permainan tersebut. Bahkan, hal ini kemudian dijadikan tempat bertaruh kemenangan.
Kebiasaan sabung ayam ini kemudian luntur setelah ajaran Islam masuk ke Kerajaan Gowa. Tentunya, permainan itu tidak diperbolehkan karena dianggap sebagai salah satu bentuk judi. Saat itulah, masyarakat lokal kemudian mencari hiburan lain sehingga lahirlah Tari Pa'bitte Passapu.
Lucunya pada tarian ini, bukan ayam yang disabung atau diadu. Namun, sapu tangan. Karena ini sangat kental dengan kebiasaan adat sebuah masyarakat, tarian ini sering ditampilkan ketika adanya acara penjemputan tamu ataupun upacara pernikahan adat. Biasanya, penampilan Tari Pa'bitte Passapu ini bersamaan dengan nyanyoam dan musik. Gerakan penarinya akan seperti menyabung ikat kepala ataupun sapu tangan.
Sulawesi selatan dikenal dengan susana lautnya yang indah dan bersih. Kuliner yang ada daerah ini juga unik. Mulai dari seafood hingga berbagai macam olahan daging sapi. Anda juga dapat mengunjungi Tana Toraja yang menjadi warisan budaya Indonesia. Di sini, Anda juga bisa menikmati sajian pertunjukan tarian Sulawesi Selatan.
Baca juga: Mengenal 7 Rumah Adat Sulawesi Selatan
Anda berniat untuk melihat tarian Sulawesi Selatan secara langsung? Coba cek transportasi dan akomodasi Anda melalui aplikasi Traveloka. Pastinya, aplikasi ini akan membantu Anda mendapatkan penginapan terbaik dan nyaman untuk ditempati selama berada di sana.
Dengan mengunduh dan masuk ke dalam aplikasi Traveloka, Anda mendapatkan kemudahan dalam melakukan penjadwalan tanggal liburan dan juga pembayaran. Dijamin Anda bisa memilih yang paling tepat dan nyaman melalui Traveloka. Yuk, liburan ke Sulawesi Selatan!
Nikmatin promo hingga Rp2jt buat liburan di Makassar dengan kode kupon "COTOMAKASSAR". #DontWorryNoRugi, kamu bisa bebas atur jadwal mengunjungi Pantai Losari atau mampir ke Benteng Rotterdam. Gunakan berbagai fitur fleksibilitas yang ada dari Traveloka dan dapatkan promonya. Yuk, cek promonya di sini dan siap-siap liburan ke Makassar!
Penginapan dan Hotel di Makassar
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga