Terletak di selatan Jakarta, Kota Depok, tak hanya menawarkan gemerlap modernitas, tetapi juga menyimpan pesona sejarah melalui beberapa tempat bersejarah di Depok yang menanti untuk ditelusuri.

Bagi para pecinta sejarah, artikel Traveloka ini akan menjadi panduan lengkap untuk menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Depok. Simak ulasannya hingga tuntas dan bersiaplah untuk terpukau dengan kekayaan sejarah Kota Depok!

Monumen Cornelis Chastellain merupakan sebuah monumen yang saat ini berdiri kokoh di halaman depan Rumah Sakit Harapan Depok, yaitu rumah sakit pertama di Depok. Dibangun pada tahun 1914 di masa kolonial Belanda, monumen ini menjadi simbol sejarah Depok dan kini ditetapkan sebagai Titik Nol Km.

Namun, perjalanan monumen ini tidak selalu mulus. Pada tahun 1960, monumen ini sempat dihancurkan. Alasan pembongkarannya sendiri hingga saat ini masih menjadi misteri. Lalu, pada tahun 2002, Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) berinisiatif untuk membangun kembali monumen ini.

Upaya tersebut sempat terhambat karena berbagai alasan, termasuk kontroversi terkait status Cornelis Chastelein dan tulisan pada monumen yang dianggap berbau SARA. Akhirnya, setelah mendapatkan izin dan penghapusan tulisan tersebut, monumen ini berhasil dibangun kembali pada tahun 2014.

Menyusuri aliran Sungai Ciliwung di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, terdapat sebuah jembatan bersejarah bernama Jembatan Panus. Jembatan ini telah berdiri kokoh sejak tahun 1917, menjadi saksi bisu perkembangan Kota Depok selama lebih dari satu abad.

Dibangun oleh seorang insinyur bernama Andre Laurens, Jembatan Panus tak hanya menjadi penghubung antardua sisi sungai, tetapi juga menyimpan cerita menarik di balik namanya. Julukan "Jembatan Panus" konon berasal dari nama "Stevanus Leander", seorang warga yang tinggal di samping jembatan tersebut.

Lebih dari sekadar jembatan biasa, Jembatan Panus kini memiliki peran penting dalam penanggulangan banjir di Jakarta. Salah satu kakinya difungsikan sebagai tiang ukur untuk memantau ketinggian air Sungai Ciliwung, khususnya saat musim hujan, sehingga membantu memprediksi potensi banjir dan mempersiapkan langkah antisipasi.

Di tengah hiruk pikuk Kota Depok, berdiri kokoh sebuah stasiun kereta api yang menyimpan jejak sejarah panjang, yaitu Stasiun Depok Lama (Stadela). Terletak di Jalan Stasiun, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, stasiun ini merupakan salah satu stasiun tertua di wilayah Jabodetabek.

Dibangun pada masa kemerdekaan, Stasiun Depok Lama tak hanya menjadi saksi bisu perkembangan Kota Depok, tetapi juga menjadi penghubung penting bagi masyarakat di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: 9 Destinasi Wisata di Depok Terfavorit

Di dalam area perbelanjaan Margo City, Jalan Margonda, Pondok Cina, terdapat sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan misteri. Bangunan ini dikenal dengan dua nama, yaitu Rumah Pitung dan Rumah Kapiten Cina.

Kini, bangunan tersebut telah direnovasi dan dijadikan sebuah kafe yang berada di luar bangunan utama Margo City. Pengunjung dapat menikmati hidangan sambil merasakan atmosfer sejarah dan budaya yang kental di tempat ini.

Di tengah kompleks pemancar Radio Republik Indonesia (RRI) Sukmajaya, Cimanggis, Depok, berdiri kokoh sebuah bangunan bersejarah bernama Rumah Cimanggis. Dibangun pada tahun 1771 dan selesai pada tahun 1775, rumah ini menyimpan jejak sejarah panjang Kota Depok.

Rumah Cimanggis dulunya merupakan kediaman Yohanna van Der Parra, istri kedua dari Albertus van Der Parra, seorang Gubernur Jenderal VOC. Yohanna sendiri dikenal sebagai pemilik Pasar Cimanggis yang kini lebih dikenal dengan nama Pasar Pal. Keberadaan rumah ini menjadi bukti nyata peran penting VOC dalam perkembangan wilayah Depok dan sekitarnya.

Saat ini, Rumah Cimanggis telah direnovasi dan dijadikan museum yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Depok. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan di rumah ini, melihat koleksi benda-benda bersejarah, dan mempelajari kisah-kisah menarik tentang masa lampau Depok.

Gereja GPIB Immanuel merupakan bangunan bersejarah yang tak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, melainkan juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Depok. Dibangun pada tahun 1713 dengan nama De Protestanse Kerk, gereja ini awalnya didirikan sebagai rumah peribadatan bagi para budak yang dimerdekakan oleh Cornelis Chastelein. Seiring waktu, gereja ini menjadi simbol toleransi dan persatuan di Depok.

Gereja Immanuel sendiri telah melalui berbagai peristiwa bersejarah, termasuk letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menyebabkan kerusakan parah pada bangunan gereja. Namun, dengan kegigihan umat, gereja ini berhasil dibangun kembali dan menjadi simbol ketahanan dan semangat masyarakat Depok.

Rumah Sakit Harapan merupakan sebuah bangunan bersejarah yang dulunya digunakan sebagai kantor Cornelis Chastellain, yaitu sosok yang berperan penting dalam perkembangan Kota Depok.

Diperkirakan dibangun pada tahun 1880, bangunan ini menjadi pusat pemerintahan kotapraja Depok di masa lampau. Di sinilah Cornelis Chastellain menjalankan roda pemerintahan dan membangun berbagai infrastruktur untuk kemajuan wilayah Depok.

Terletak di Jl. Siliwangi, Taman Fatahillah menjadi tempat wisata favorit bagi masyarakat Depok dan sekitarnya. Taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung, seperti kolam renang yang luas, lapangan sepak bola untuk berolahraga, dan lapangan basket untuk melatih ketangkasan. Bagi anak-anak, tersedia juga taman bermain yang penuh warna dan aman untuk bermain.

Baca juga: 7 Rekomendasi Hotel Murah di Depok di Bawah 100 Ribu

Tiang telepon yang terletak di Jalan Kartini merupakan salah satu saksi bisu bagi perkembangan teknologi komunikasi di Kota Depok sejak tahun 1900. Saat itu, tiang sentral telepon ini merupakan salah satu dari tiga tiang yang ada di seluruh Indonesia, bersama dengan tiang di Cirebon dan Jakarta. Keberadaannya menjadi bukti kemajuan teknologi komunikasi di masa penjajahan Belanda, dan menjadi ikon sejarah penting bagi Kota Depok.

Tiang sentral telepon ini memiliki tinggi kurang lebih 7 meter dan terbuat dari bahan besi yang kokoh. Dulunya, tiang ini digunakan oleh para warga sekitar yang sudah berlangganan telepon untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Di Kampung Cikambangan, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, terdapat sebuah masjid bersejarah yang dikenal dengan nama Masjid Jami Riyadussolihin. Masjid ini dipercaya sebagai masjid tertua di Depok dan menyimpan nilai sejarah yang tak ternilai.

Dibangun dengan arsitektur sederhana, Masjid Jami Riyadussolihin tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid pada umumnya. Bentuknya yang unik dan antik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta sejarah dan budaya.

Menurut legenda, masjid ini didirikan oleh Sunan Kalijaga, salah satu penyebar agama Islam di tanah Jawa, saat beliau melakukan syiar di wilayah Depok. Keberadaan masjid ini menjadi bukti nyata peran penting Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Depok dan sekitarnya.

Menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Depok tak hanya membawa kita kembali ke masa lampau, tapi juga membuka wawasan dan memperkaya pengetahuan. Bagi para pecinta sejarah, Depok bagaikan surga tersembunyi yang penuh dengan cerita dan peninggalan yang tak ternilai.

Baca juga: Menggali Kisah Masa Lalu di Tempat Bersejarah di Cirebon

Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi petualangan sejarah di Depok, Traveloka hadir sebagai solusi perjalanan yang praktis dan menyenangkan. Dengan Traveloka, kamu dapat memesan tiket kereta, tiket pesawat, akomodasi hotel, dan tiket masuk ke tempat-tempat wisata dengan aman dan mudah.

Traveloka Xperience juga siap membantu kamu dalam merencanakan perjalanan yang tak terlupakan di Depok. Jadi, tunggu apalagi? Segera susun rencana petualangan kamu sekarang dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Depok.